5

Alvin sampai di halaman rumahnya setelah menempuh tiga puluh menit perjalanan bis. Ia membuka pintu dan masuk ke dalam rumah kecilnya dengan langkah lesu.

Setelah meletakan sepatunya ke rak, Alvin lalu melempar jaket yang sebelumnya ia kenakan ke sandaran sofa.

Merasa lelah, Alvin kemudian duduk menyandarkan punggungnya ke sandaran ke sofa sembari menghela napas.

Alvin memejamkan kedua matanya, mencoba untuk merilekskan pikiran. Tangannya lalu perlahan terangkat untuk memijit pelipisnya yang terasa pusing.

Tubuhnya lelah karena sempat berlari tanpa henti menuju ke tempat janji temu dengan Karina tadi. Ah, bukan hanya tubuhnya yang lelah tapi juga pikirannya.

Dicampakan.

Itulah yang Alvin rasakan saat ini. Ia ditinggalkan begitu saja dan itu dilakukan oleh seseorang yang tak terduga.

Karina namanya, seorang gadis yang Alvin cintai. Begitukah Alvin harus menyebutnya?

Dia adalah seorang gadis cantik yang selama ini Alvin anggap sebagai seorang gadis baik-baik. Ia seorang gadis yang Alvin kira akan mencintai Alvin tanpa mengharapkan apapun, tapi ternyata malah pergi meninggalkannya begitu saja.

Alvin membuka kembali matanya dan meraih ponselnya. Ia membuka ponselnya dan menatap foto yang ada di wallpaper ponsel itu.

Tampak seorang wanita cantik tengah tersenyum menatap ke arah kamera. Itu adalah foto yang Karina kirimkan pada Alvin di perayaan satu bulan hubungan mereka.

Alvin tersenyum miris.

Karina pernah mengatakan bahwa ia mencintai Alvin. Gadis itu bahkan rela melakukan apapun demi mendapatkan cinta Alvin. Tapi kenapa sekarang semua malah berbeda? Karina seolah sudah amat membenci dirinya.

Alvin lalu mendecih sinis. Ia meremás ponselnya kuat-kuat kemudian melemparkannya ke sofa di sebelahnya.

Ia lalu menyandarkan dirinya ke sandaran sofa sembari mengusap wajahnya kasar.

"Aku mencintaimu, Karina. Aku tak bisa kehilanganmu." gumam Alvin. "Haruskah aku meminta hubungan kita kembali?"

***

Alvin kini tengah memandangi rumah Karina dari luar pagar rumah gadis itu. Ia tau kalau gadis itu sedang berada di rumah, meskipun pintunya tertutup rapat mengingat mobilnya masih terparkir di halaman parkir.

Namun tepat saat itu, tiba-tiba saja pintu rumah Karina terbuka, menampilkan gadis cantik itu yang saat ini tampaknya sudah berdandan sangat cantik dan rapi.

"Sepertinya Karina mau pergi?" gumam Alvin."Apa aku temui saja dia sekarang, ya?"

Dan, tanpa berpikir panjang lagi, Alvin lalu melangkahkan kakinya menuju rumah Karina untuk menemui gadis itu.

Alvin sampai di halaman rumah Karina, tepat saat Karina baru saja menutup pintu rumahnya

"Karina!" seru Alvin.

Karina dengan cepat membalikkan badannya, menoleh ke sumber suara. Sebelah alisnya langsung naik saat melihat Alvin yang sudah berdiri dihadapannya.

"Alvin?" ujar Karina heran. Ia tak menyangka kalau Alvin akan menyusul kerumahnya seperti ini.

"Kau mau pergi?"

"Untuk apa kau datang kemari?" tanya Karina mengabaikan pertanyaan Alvin yang sebelumnya.

"Aku datang karena ingin…"

"Pergilah, Alvin." usir Karina membuat ucapan Alvin barusan terhenti. "Kita sudah berpisah dan aku tak ingin melihatmu lagi mulai sekarang."

Alvin menatap miris.

"Kau benar-benar memutuskan aku, ya?"

"Tentu saja."

"Tapi kenapa? Bukankah waktu itu kau sendiri yang mengatakan kalau kau-"

"Kalau aku menyukaimu. Kau mau mengatakan itu, kan?" potong Karina lalu terkekeh sinis. "Ya, memang benar. Aku memang pernah mengatakan kalau aku menyukaimu. Tapi itu dulu, sekarang sudah tidak."

"Tapi kenapa?"

"Itu karena…"

Tepat saat itu sebuah mobil mewah berhenti di dekat mereka, kemudian terlihat seorang lelaki bertubuh atletis keluar dari mobil mewah itu. Lelaki itu berjalan mendekat pada Alvin dan Karina.

"Maaf pria kurus, bisakah kau jauh-jauh dari pacarku!" ujar lelaki atletis itu kemudian mendorong tubuh Alvin agar menjauh.

Mendengar ucapan lelaki itu seketika kedua mata Alvin membulat. Lihatlah! Bola matanya seakan ingin keluar, jantungnya juga berdegup kencang karena terkejut. Dia bilang pacar?

Apalagi ini?

"A-apa kau bilang? Karina pacarmu?" ujar Alvin dengan tatapan tak percaya.

***

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!