Just Call My Name
"Morning sayang!" seorang lelaki memasuki rumahnya dan menemui sang istri yang sedang terduduk di kursi roda sambil tersenyum.
Lelaki tersebut ialah Arkhan, sang CEO di perusahaan tambang ternama yang sudah turun temurun diwarisi oleh keluarganya. Arkhan memang sangat kaya raya, bisa dibilang ia adalah sang konglomerat di kota. Namun, kehidupan rumah tangganya tak seindah yang orang lain bayangkan, sebab kini ia harus menerima kenyataan bahwa sang istri telah didiagnosa mengalami kelumpuhan permanen pada kedua kakinya. Meski begitu, Arkhan tetap menyayangi istrinya dan berjanji akan selalu merawat wanita itu.
"Morning too sayang, kamu udah pulang dari Sulawesi? Kok cepat banget sih? Bukannya kata kamu bisa sampai tiga Minggu ya?" ucap sang istri yang keheranan melihat suaminya pulang.
"Iya sayang, Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan gak ada hambatan. Jadinya aku bisa pulang lebih cepat dari yang direncanakan," jawab Arkhan sambil berjongkok di depan istrinya.
Berliana Samudra atau yang biasa dipanggil Liana, adalah mantan model terkenal yang cantik dan juga seksi. Ia dahulu pernah menjadi model dari berbagai macam produk-produk terkenal, hampir seluruh owner pebisnis menginginkan jasanya sebab kepopuleran ia yang bisa mendatangkan banyak sekali pembeli. Sampai akhirnya Liana bertemu dengan Arkhan saat sedang melakukan sesi pemotretan, mereka menjalin cinta dan lalu menikah di usia Liana yang menginjak 22 tahun.
Dalam tiga tahun pernikahan mereka, keduanya dikaruniai satu orang anak perempuan yang cantik dan juga lugu. Kehidupan rumah tangga mereka selalu berjalan mulus dan tidak pernah ada berita buruk mengenai keduanya, sehingga orang-orang berpikir sangat enak menjadi Berliana maupun Arkhan, sebab hidup bergelimang harta dan bisa mendapatkan apapun yang mereka mau.
Tapi semua berubah saat peristiwa naas itu terjadi dan menimpa Berliana, ya setahun lalu wanita itu harus mengalami kecelakaan tragis di jalan tol saat hendak pergi ke luar kota melakukan pemotretan. Peristiwa itu membuat kedua kakinya lumpuh dan ia tidak bisa berjalan selamanya, bahkan sang asisten yang juga merupakan sepupunya harus meninggal karena kejadian tragis itu. Kehidupan Berliana pun berubah drastis setelah kejadian tersebut, kini ia harus hidup dalam kesedihan dan kesengsaraan.
Sudah tidak ada lagi yang namanya terkenal, job-job yang biasanya menumpuk pun kali ini telah tiada. Karir Berliana hancur seketika karena peristiwa tersebut, dan kini ia hanya bisa hidup di atas kursi roda. Berliana sempat hancur dan mengalami depresi atas semua itu, tapi kehadiran sosok Arkhan di sampingnya berhasil membuat Berliana melewati semuanya dan bisa menerima takdirnya.
Sejak dirinya divonis tidak bisa berjalan lagi, Berliana memang sudah tak pernah melayani suaminya seperti dulu. Ia pun sempat berpikir bahwa Arkhan akan mengkhianatinya dan mencari kepuasan lain di luar sana, apalagi Arkhan adalah lelaki kaya raya yang pastinya bisa mendapatkan apapun yang dia inginkan. Namun, hingga kini Berliana tak pernah mendapat kabar tentang Arkhan bermain di luar sana dengan wanita lain.
"Oh ya, princess kesayangan aku kemana? Aku udah kangen nih sama dia, aku pengen gendong dia sayang," tanya Arkhan.
"Siena lagi main di kamar sama suster Arin, mas. Kamu samperin aja sana kalau emang kamu kangen sama dia!" jawab Berliana.
"Iya deh nanti aku kesana, tapi sekarang aku mau mandi dulu. Gak mungkin dong aku gendong Siena dalam keadaan kayak gini, yang ada nanti Siena malah nangis gara-gara bau badan aku," ucap Arkhan.
"Ahaha, kamu benar mas. Daritadi sebenarnya aku juga mau bilang begitu, tapi aku takut kamu kesinggung makanya aku diam aja walau rasanya gak enak," kekeh Berliana.
"Hadeh kamu ini, emangnya aku sebau itu apa? Perasaan enggak deh," ucap Arkhan.
"Gak kok mas, kamu tetap wangi walau abis dari luar. Tadi aku cuma bercanda," ucap Berliana.
"Ya ya ya, udah yuk ke kamar sama aku sayang!" ajak Arkhan.
Arkhan mendorong kursi roda istrinya menuju kamar, disana lah sebelumnya mereka sempat memadu kasih dan cinta. Arkhan termasuk tipe lelaki yang hyper, ia tak pernah puas bermain dengan Berliana dan selalu ingin menyentuhnya. Tapi semua berubah saat peristiwa kecelakaan itu menimpa Berliana, sejak itulah Arkhan tak pernah merasakan lembutnya apem wanita. Ia sempat berpikir untuk menyewa perempuan di luar sana demi bisa memuaskan hasratnya, namun karena janji setianya pada Berliana, pria itu pun memilih mengurungkan niatnya.
"Mas, selama ini kamu kan gak pernah aku layani, apa kamu gak kepengen buat begituan lagi mas?" tanya Berliana tiba-tiba.
Arkhan meneguk ludahnya, ia memelankan langkah saat hendak memasuki kamarnya. Jujur ia bingung harus menjawab apa setiap kali Berliana menanyakan tentang itu, karena memang ia sangat ingin menuntaskan gairahnya yang sudah terpendam dari lama.
"Ya kalau ditanya kepengen atau enggak, jelaslah jawabannya aku pengen banget sayang. Tapi, aku kan gak bisa paksa kamu buat puasin aku dalam kondisi kamu yang seperti ini," jawab Arkhan.
"Kalau emang kamu mau, aku bisa kok lakuin itu buat kamu. Kita coba aja dulu mas, siapa tahu berhasil kan?" ucap Berliana.
"Hus jangan ngada-ngada deh ah! Udah aku gapapa kok, aku bisa tahan keinginan aku itu!" ucap Arkhan menolak.
"Kamu serius mas? Aku rasa gak mungkin deh kamu kuat tahan itu, soalnya dulu aja kamu kan selalu minta jatah dari aku. Biarin aku puasin kamu ya mas?" ucap Berliana.
Arkhan tersenyum dan berhenti sejenak, ia kembali berlutut di dekat sang istri lalu mengusap wajahnya dengan lembut. Berliana yang keheranan pun terus menatap ke arah sang suami, ia tak mengerti mengapa pria itu malah berjongkok dan mengelus wajahnya seperti itu. Apakah Arkhan akan menagih ucapannya yang barusan.
"Kamu gak perlu pusing mikirin soal aku, karena aku udah puas kok main solo. Aku juga gak mau maksa kamu sayang," ucap Arkhan.
"Tapi main solo kan gak seenak main seperti biasa mas, aku yakin kamu pasti kurang puas. Oh ya, gimana kalau aku mainin punya kamu pake tangan dan mulut aku? Mau ya?" ucap Berliana.
Arkhan tersenyum dan mengecup pipi kanan sang istri, "Iya boleh, terserah kamu deh sayang." Berliana ikut tersenyum mendengarnya.
"Yaudah, yuk kita ke kamar mas!" ajak Berliana.
Arkhan mengangguki ucapan Berliana barusan, ia pun kembali melangkahkan kaki dan mendorong kursi roda itu menuju kamarnya. Mereka akhirnya memasuki kamar yang dulu menjadi saksi panasnya percintaan mereka, tapi sudah lama kamar itu hening sebab tak ada lagi permainan panas dan ganas yang biasanya dilakukan oleh sepasang suami-istri itu.
Tanpa basa-basi lagi, Berliana meminta Arkhan untuk membersihkan tubuhnya sebelum memulai aksi panas mereka. Setelah kurang lebih menunggu selama lima menit, Arkhan keluar dari kamar mandi mengenakan handuknya. Berliana pun tersenyum dan mulai melakukan tugasnya untuk memuaskan sang suami, meski hanya melalui tangan dan mulutnya.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments