Bab 2. Tawaran Wisnu

Keesokan harinya, Arkhan bangun dan melihat Berliana masih tertidur pulas di sebelahnya. Senyum mengembang di bibirnya seraya menggerakkan tangan untuk mengusap wajah mulus sang istri, ia kecup kening Berliana sambil mengingat momen panas mereka semalam yang sudah lama tak mereka lakukan. Meski tidak sampai ke inti, namun Arkhan cukup senang karena istrinya itu begitu perduli pada dirinya.

Arkhan pun bangkit dari ranjang dengan perlahan dan hati-hati, ia tidak ingin mengganggu istirahat sang istri yang mungkin saja lelah setelah peristiwa semalam. Ia mengambil handuk dari dalam lemari dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi, sedangkan Berliana masih tetap di ranjang seorang diri menikmati mimpinya.

Tanpa diketahui oleh Arkhan, rupanya sedari tadi Berliana sudah bangun dan ia sadar saat Arkhan mengecup serta mengusap wajahnya. Berliana pun membuka matanya, ia tersenyum lebar sembari mengusap sprei di sebelahnya yang menjadi saksi bisu peristiwa panas semalam. Ia sangat senang sebab berhasil memuaskan suaminya, karena sudah lama mereka tak melakukan itu.

"Mas, aku minta maaf ya karena gagal jadi istri yang baik buat kamu? Aku benar-benar nyesel banget dengan kondisi aku yang sekarang ini, semoga kamu tetap setia sama aku mas!" ucap Berliana lirih.

Wanita itu coba bangkit dan bersandar pada sandaran ranjang, ia mengambil ponselnya lalu seperti biasa memposting foto disertai caption yang menarik. Meski sekarang ia sudah tak seterkenal dulu, namun ia masih berusaha untuk mengembalikan semua kepopulerannya yang sempat membludak sebelum ia mengalami peristiwa yang merenggut dua kakinya.

Beberapa menit kemudian, Berliana meletakkan kembali ponselku di atas nakas saat menyadari Arkhan telah selesai mandi. Ia tak ingin Arkhan tahu kalau ia sudah terbangun, itu sebabnya ia kembali berbaring di ranjang dan pura-pura terlelap dengan memejamkan matanya.

Arkhan kembali menemui Berliana sesudah menyelesaikan mandinya, ia menatap ke kasur dimana Berliana berada. Tampak wanita itu tengah tertidur pulas disana, mungkin Berliana kelelahan setelah melayani hasrat sang suami. Arkhan pun mendekati istrinya dan duduk di pinggir ranjang, tangan terulur mengusap wajah sang istri dengan lembut lalu mengecupnya. Ia tak tahu jika sebenarnya Berliana sudah sadar dan tidak benar-benar tertidur.

"Istirahat yang puas ya baby, aku senang punya istri perhatian seperti kamu. Aku juga minta maaf karena sudah mengkhianati kamu, maafkan aku baby!" ucap Arkhan lirih.

Ya tak ada yang tahu jika selama ini Arkhan sudah bermain dengan banyak wanita di luar sana untuk memuaskan dirinya, sebab Arkhan pandai menyimpan rahasia tersebut sehingga semua orang berpikir bahwa dirinya adalah suami yang setia dan tidak mungkin berkhianat dari sang istri.

"Jujur aku sedih banget, tapi aku terpaksa karena aku gak bisa tahan hasrat yang selama ini aku pendam," ucap Arkhan.

Pria itu beranjak dari ranjang dan mengambil pakaian di lemari, setelah selesai baru Arkhan menghampiri Berliana kembali untuk pamitan padanya. Arkhan mengecup kening serta mengusap wajahnya lembut, lalu ia pun pergi keluar dari kamar untuk segera pergi bekerja.

Berliana kembali membuka matanya sesudah Arkhan pergi dari kamarnya, air mata menetes begitu saja membasahi pipinya setelah ia mendengar perkataan Arkhan tadi. Berliana sama sekali tak mengerti apa yang dimaksud pengkhianatan oleh suaminya itu, tapi pikirannya langsung mengarah pada sebuah perselingkuhan yang mungkin saja dilakukan Arkhan mengingat kondisinya saat ini sedang lumpuh dan tak bisa melakukan apa yang diinginkan sang suami.

Arkhan tiba di kantornya, ia bekerja di depan laptop yang ia miliki. Namun, pikirannya tidak bisa fokus sebab ia masih terus memikirkan mengenai pengkhianatan yang sudah ia lakukan terhadap istrinya. Arkhan benar-benar menyesal, rasanya ia ingin mengulangi waktu agar semua yang sudah ia lakukan ini tidak terjadi.

"Hadeh, kenapa saya terus-terusan mikirin soal itu ya?" gumamnya sambil mengerutkan kening.

TOK TOK TOK...

Tiba-tiba pintu ruangannya diketuk dari luar dan membuat Arkhan sedikit kaget, ia pun menghela nafasnya lalu meminta seseorang di luar untuk masuk. Saat pintu dibuka, yang Arkhan lihat adalah Charlie sang asisten pribadi yang selama ini bekerja untuknya. Tampak Charlie melangkah ke dekat Arkhan dan berhenti tepat di dekatnya.

"Permisi pak, saya mau kasih tahu kalau di depan ada teman bapak yang minta bertemu. Eee apa bapak mau temuin beliau?" ucap Charlie.

"Teman saya? Siapa?" tanya Arkhan penasaran.

"Pak Wisnu, pak. Beliau katanya mau bicara sesuatu sama bapak, dan sekarang beliau menunggu di depan," jawab Charlie.

"Ohh, yasudah kamu suruh aja dia masuk kesini!" perintah Arkhan.

"Baik pak!" Charlie menurut dan berbalik, ia melangkah perlahan ke luar dari ruangan itu untuk menemui teman Arkhan yang menunggu di luar.

Tak lama kemudian, pintu kembali diketuk dan Arkhan langsung saja mempersilahkan Wisnu atau sahabat sejatinya untuk masuk. Benar saja Wisnu pun muncul dari balik pintu, ia tersenyum sambil melangkah mendekati Arkhan dan duduk di hadapan Arkhan tanpa disuruh olehnya.

"Halo Arkhan! Akhirnya balik juga lu ke Jakarta, pasti kangen kan lu sama cewek-cewek gue?" ucap Wisnu sambil terkekeh.

"Hahaha, lu selalu aja ya bahas cewek tiap sama gue?" ujar Arkhan.

"Maklumlah bro namanya juga pebisnis wanita, jadi gue itu kesini mau tawarin lu klien gue yang lagi laris manis. Dia itu cantik banget, gue yakin lu pasti suka sama servis dia," ucap Wisnu.

"Siapa namanya?" tanya Arkhan.

"Qeiza Makaila, bro. Dia tuh top satu perempuan paling laris di tempat gue, pokoknya dijamin lu bakal puas banget sama dia!" jawab Wisnu.

"Wih keren juga tuh nama, dia orang blasteran apa gimana?" ujar Arkhan.

"Gue gak tahu dah soal itu, intinya dia waktu itu datang ke gue dan kasih tau kalau namanya itu. Udah ah gausah bahas nama, jadi gimana lu mau gak sewa dia buat semalam?" ucap Wisnu.

"Boleh deh, kebetulan gue lagi kepengen banget gara-gara istri gue tadi maksa ngajak main. Buat malam ini ya bro?" ucap Arkhan.

"Siap! Gue kosongin semua jadwal dia khusus buat lu, tapi harganya tiga kali lipat ya bro kayak biasa," ucap Wisnu.

"Santai aja, lu tahu kan gue siapa?" ucap Arkhan.

"Siap bos tambang!" sarkas Wisnu.

"Hahaha..." Arkhan tertawa terbahak-bahak hingga melupakan penyesalannya tadi.

Ya Arkhan justru menerima tawaran Wisnu untuk menyewa satu wanita lagi malam ini, padahal sebelumnya Arkhan sempat menyesal sebab sudah pernah bermain dengan banyak wanita di belakang istrinya. Namun, Arkhan memang tak memiliki pilihan lain karena gairahnya yang tinggi itu harus segera dipadamkan agar ia bisa tenang.

Setelah Wisnu pergi, Arkhan pun menghubungi istrinya melalui telpon dan mengabarkan jika malam nanti ia tidak pulang ke rumah. Berliana sempat kaget mendengar kabar itu, pasalnya Arkhan baru saja datang kemarin. Tapi setelah diyakinkan oleh pria itu, Berliana pun paham dan memutuskan mengiyakan saja ucapan Arkhan.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!