Terjebak Cinta Siswi Cegil

Terjebak Cinta Siswi Cegil

Part 1. Tangisan Mahlini Kecil

Di sebuah rumah yang jauh dari kata mewah, seorang pasangan suami istri yang nggak mempunyai anak di usia pernikahan yang menginjak 10 tahun keduanya belum juga di karuniai momongan, segala usaha untuk mendapatkan seorang anak sudah mereka lakukan, tapi tuhan sama sekali belum mempercayai mereka untuk menjadi seorang ibu dan bapak.

Mereka tinggal di rumah hanya berduaan saja, pekerjaan mereka hanya menjadi tukang sapu jalanan yang ada di komplek perumahan elit, walaupun keduanya belum di percaya memiliki keturunan tetapi mereka berdua berusaha untuk menerima takdir yang tuhan berikan, Walaupun terbesit ke inginan yang sangat besar berharap tuhan memberikan mereka momongan.

Malam hari mereka masih ada di sebuah komplek perumahan elit dimana mereka bekerja sebagai tukang sapu di komplek, padahal teman-temannya sudah pada pulang tapi mereka berdua masih duduk di sebuah taman yang ada di komplek.

\*\*\*\*

Di rumah yang sangat mewah pasangan suami istri sedang duduk di ruang tivi dan mengobrol tentang masa depan putri mereka satunya, siapa lagi kalau bukan Mahlini Putri Yoko anak yang kini ber usia lima tahun anak semata wayang mereka setelah nyonya Renata di angkat rahimnya karena penyakit kista yang di deritanya.

"Yah, sebentar lagi putri kita akan ber usia 6 tahun, dia minta sekolah di SD favorit katanya biar bisa menjadi anak yang pintar." Ujar nyonya Renata tersenyum.

Pak Yoko tersenyum mendengar ucapan istrinya, beliau mengusap-usap kepala istrinya dan menyenderkan kepala istrinya di pundaknya, mereka lagi menunggu kepulangan Mahlini yang lagi bermain bersama temannya padahal ini sudah jan 7 tapi anaknya belum juga pulang.

"Kalau Ayah terserah putri kita saja bun, dia mau sekolah dimana saja, yang penting dia bisa menjadi anak yang pintar, dan patuh sama kedua orang tuanya dan nggak pernah bikin susah orang lain di luar sana." Pak Yoko menjawab ucapan istrinya.

"Iya Yah, bunda juga berharap begitu." Sahut nyonya Renata.

Saat keduanya lagi asik bercengkrama tiba-tiba pintu rumah di di dobrak dari depan dengan sangat kencang, membuat pak Yoko dan nyonya Renata terkejut.

Brak!

Brak!

Brak!

Pak Yoko dan nyonya Renata terbangun dari duduknya, mereka sangat terkejut saat pintu rumahnya ada yang mendobrak nyonya dengan begitu kencang! Nyonya Renata sudah ketakutan mendengar suara pintu yang di di dobrak dengan begitu keras.

"Yah, itu siapa yah? Bunda takut," Ucap nyonya Renata ketakutan.

"Sudah bunda nggak usah takut, biar Ayah buka." Ujarnya.

"Yah, jangan yah bunda takut kalau mereka orang jahat." Bu Renata bener-bener ketakutan.

"Bunda nggak usah takut, ada ayah." Jawab pak Yoko lagi.

Saat pak Yoko mau menghampiri pintu yang sedari tadi di dobrak dari luar, pintu sudah terbuka dan membuat pasangan suami istri itu terkejut.

Brak!

Seseorang masuk kedalam di ikuti beberapa anak buahnya, dia tersenyum sinis melihat adik dan adik iparnya, pak Yoko dan nyonya Renata terkejut melihat siapa yang datang dia adalah adik kandung pak Yoko yaitu Bima Yoko Kusuma.

Pak Yoko menghampiri adik kandungnya yang datang secara tiba-tiba dan dengan nggak sopannya adiknya malah mendobrak pintu rumahnya, Bima terbahak-bahak melihat kakanya yang sedang melototkan matanya.

"Apa yang kamu lakukan Bima? Kamu datang di rumah mas nggak sopan santun kaya begini ada perlu apa kamu datang kemari?" Pak Yoko langsung bertanya sama adiknya.

"Nggak usah sok baik kamu Yoko!" Teriaknya.

Pak Yoko sungguh sangat terkejut mendengar teriakan adiknya apalagi memanggilnya dengan sebutan nama saja tanpa embel-embel mas seperti biasanya, nyonya Renata menggelengkan kepalanya pela saat suaminya di bentak memangnya kurang apa suaminya yang sudah baik sama adiknya dan juga kakanya? Kenapa sekarang Bima malah membentak suaminya.

"Bima cukup kamu membuat keributan di rumah mas, sekarang katakan kamu ada perlu apa datang ke sini pagi-pagi buta seperti ini?" Pak Yoko kembali bertanya sama adiknya.

Bima Lagi-lagi terbahak di ikuti sama semua anak buahnya, Bima menghentikan tawanya dan langsung menatap tajam kakaknya, nyonya Renata langsung memegang lengan suaminya Firasatnya sudah nggak enak beliau takut terjadi sesuatu sama keluarganya.

"Aku mau kalian mati. Bunuh mereka berdua!" Teriak Bima menyuruh anak buahnya untuk menghabisi pasangan suami istri yang ada di depannya.

Pak Yoko dan nyonya Renata membulatkan matanya saat mendengar ucapan Bima yang menyuruh anak buahnya untuk menghabisi mereka berdua, anak buah Pak Bima langsung menghampiri mereka berdua pak Yoko menyingkirkan istrinya.

Perkelahian yang nggak seimbang 1orang melawan 5 orang, Bima tersenyum sinis saat Yoko sudah kewalahan melawan orang-orang suruhannya, nyonya Renata menggeleng dan menatap tajam Bima.

"Hentikan Bima, mba mohon hentikan kasian mas Yoko Bima, dia kakak kamu!" Teriaknya.

"Ha berisik." Ujar Bima.

Bima mendorong nyonya Renata sampai terjatuh, pak Yoko yang melihat istrinya terjatuh langsung menghampirinya, Bima terbahak-bahak saat melihat kakaknya sudah nggak berdaya.

"Bun bangun bun, ayo kita minta bantuan para tetangga," Ucap pak Yoko membangunkan istrinya.

Saat pak Yoko lagi membangunkan istrinya, nyonya Renata melihat Bima yang mau menusuk suaminya, beliau langsung terbangun dan mendorong suaminya.

"Ayah awas!" Teriaknya.

Jleb!

Akh!

"Bundaaa!" Teriak pak Yoko saat istrinya tertusuk.

Bima tersenyum sinis saat melihat nyonya Renata tertusuk, pak Yoko menepuk-nepuk pipi istrinya dan menangis.

"Bunda bangun bun, ayah mohon bangun bun," Pak Yoko terus membangunkan istrinya.

"Ayah lari yah, tinggalkan bunda sendiri yah, jaga putri kita satu-satunya yah," Ucapnya pelan.

Nyonya Renata tergeletak begitu saja, entah pingsan atau sudah meninggal, Bima terbahak-bahak beliau menganggap kalau nyonya Renata sudah meninggal.

"Bunda!" Teriak pak Yoko memeluk istrinya.

Pak Yoko mengepalkan tangannya saat melihat istrinya yang terletak di pangkuannya, beliau langsung berdiri dan menghampiri Bima yang sudah menusuk istrinya.

"Bima, bedebah kamu!" Teriaknya.

Pak Yoko menghajar adiknya membabi buta, beliau nggak terima Bima sudah menusuk istrinya, Bima kewalahan menghadapi kakaknya yang sedang kesetanan, tanpa pikir panjang Bima juga langsung kembali menusuk kakaknya yang di gunakan untuk menusuk nyonya Renata barusan.

Jleb!

Akh!

Setelah menusuk nyonya Renata, pak Bima kini bergantian menusuk kakak kandungannya sendiri, bukannya merasa bersalah beliau malah terbahak-bahak Mahlini yang habis bermain kini dia kembali pulang, dia melihat kedua orang tuanya tergeletak bersimbah darah air matanya berhamburan di kedua pipinya, saat dia mau berteriak dan mau menghampiri kedua orang tuanya seseorang membekap mulutnya, Mahlini melihat seseorang yang sedang membekap mulutnya dan menggeleng pelan, air matanya masih berhamburan di kedua pipinya, seseorang langsung menyembunyikan Mahlini dia tau nyawa anak kecil yang lagi di gendong lagi dalam bahaya.

Mereka masih melihat kejadian yang ada di rumah mewah itu, saking paniknya takut ada yang melihat Bima sampai nggak ingat dengan keponakannya, dia langsung menyuruh anak buahnya untuk membawa jasad kakak dan juga kakak iparnya ke sungai dan membuangnya.

Bima dan anak buahnya pergi meninggalkan rumah orang tua Mahlini, dan dia langsung menelepon polisi dengan menggunakan nomor yang baru dia beli, supaya kejadian ini di anggap korban perampokan setelah menelpon nomernya langsung di buang.

"Kedua pasangan suami istri langsung membawa Mahlini pergi dari rumah yang sudah nggak aman lagi, tapi sebelum itu laki-laki yang menyelamatkan Mahlini masuk kedalam untuk mengambil surat-surat yang menurutnya penting, serasa nasib baik masih ada untuk seorang anak kecil yang dia tolong dia menemukan sesuatu yang sangat berharga dan langsung membawanya pergi.

"Ayo bu kita, pergi dari sini kita bawa anak ini pergi jauh dari kota ini, nyawa dia lagi dalam bahaya.

"Iya, pak." Jawab sang istri.

"Ayah, bunda." Mahlini kecil terus menangis memanggil ayah dan bundanya.

"Sabar yah, sayang kita harus segera pergi dari sini." Ucapan perempuan yang menggendongnya mereka meninggalkan kediaman rumah pak Yoko.

Bersambung..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!