Happy reading 🌻🌻🌻🌻
"Tuan, kita sudah sampai," ucap Liam memberi tahu, Shaka yang sedang menyandar di sisi mobil dengan cepat menegakkan kembali tubuh nya.
"Apa ini di mansion?" tanya Shaka begitu mata elangnya berpendar ke segala arah.
"Benar tuan," jawab Liam dengan hormat.
Shaka merapat kan mantel bulu nya, ia keluar dari mobil, melihat ke sekeliling nya entah kenapa membuatnya Dejavu tentang masa kecilnya.
Setelah lima tahun mendekam di jeruji besi atas terpidana dengan kasus mengendarai mobil ugal-ugalan dijalan dalam keadaan mabuk hingga menyebabkan korban jiwa, kini ia kembali lagi, bisa menghirup udara bebas.
Tak lama Liam dan empat bodyguard nya yang lain menggunakan mobil berbeda menyusul.
Shaka hendak melangkah masuk tapi tiba-tiba seruan dari salah satu anak buahnya membuat pria itu berhenti melangkah.
"Ada apa?" Shaka segera menghampiri.
"Tuan, ada seorang wanita di dalam bagasi mobil."
Seketika pria itu menoleh ke samping, dan benar mata elangnya langsung tertuju pada mata coklat terang seorang gadis yang tengah meringkuk di bagasi mobilnya.
"Siapa kau!" sergah Liam tiba- tiba, dengan cepat menarik tangan gadis itu keluar.
"Kau pasti penyusup, iya kan?" tuding nya pada gadis yang tengah menunduk ketakutan itu.
"Liam!" Shaka menyela lantang, pria itu mengisyaratkan sang asisten untuk tidak perlu ikut campur, tak lama Shaka mendekati gadis misterius tersebut.
"Siapa kau? kenapa bisa ada di dalam mobil ku?"
"Dia adalah buruan kami!" seru seseorang terdengar membuat Shaka dan yang lain menoleh ke asal sumber suara.
Seorang pria itu bergaya preman dengan para anak buahnya datang menghampiri, begitu mereka mendekati, gadis di samping Shaka langsung memekik ketakutan segera berlindung di balik punggung nya.
"Siapa anda, tuan?" tanya Liam sopan pada pria tua itu.
"Saya juragan Bahar, orang terkaya di kampung tempat gadis ini berasal. Anak buah ku telah mengikuti mobil kalian karena curiga gadis ini bersembunyi di sini dan benar saja ... dasar kau jallang!" tiba-tiba mata pria yang mengaku bernama juragan Bahar itu menatap nyalak pada gadis yang bersembunyi di balik punggung Shaka.
"Lentera Kirana, aku sudah membayar mahal pada paman dan bibi mu, berani-beraninya kau kabur dari ku! sekarang terimalah hukuman mu!" pria tua itu langsung menyergap hendak menarik tangan Kiran, gadis itu seketika histeris dengan kencang, ia menoleh pada Shaka yang hanya bergeming.
"Tuan, t- tolong saya tuan. S- saya gak mau pergi bersama pria ini, s- saya mohon t- tolong bantu saya," ujar Kiran terisak.
"Beraninya kau melawan!"
Plak! juragan Bahar dengan berang menampar wajah nya.
Kiran menangis histeris, ia memberontak seraya tak lelah untuk memohon pada pria dingin yang hanya menatap wajahnya itu.
"Ayo kesini kau! biar ku beri kau pelajaran!" juragan Bahar dengan kasar tetap menarik Kiran hingga menyeretnya.
"Cukup!" Shaka membentak nyalang membuat semua orang seketika terfokus pada nya.
"Lepaskan tangan kotor mu itu!" Shaka dengan hanya sekali sentakan berhasil mendorong tubuh pria tua itu.
"A- apa yang kau lakukan hah? kau jangan ikut campur ini bukan urusan mu!" geram juragan Bahar.
"Jelas ini menjadi urusan ku, karna kau membuat kebisingan di wilayah ku!" Shaka menatap horor membuat juragan Bahar seketika merinding.
"Katakan pada ku? berapa banyak yang harus ku keluarkan untuk menebus gadis ini?!"
"Hah apa? kau ingin menebus gadis siaalan itu? berapa banyak pun yang kau keluar kan tak akan cukup menggantikan uang yang sudah ku berikan pada paman dan bibinya?!"
"Katakan saja jangan banyak omong! 500 juta? satu miliar?!"
"Dua miliar!" juragan Bahar sontak mengutarakan angka fantastis itu. Yang sebenarnya ia hanya memberikan pada bibi dan paman Kiran 200 juta termasuk dengan hutang judi mereka yang telah di lunaskan. Miris memang, tapi begitu lah sifat tamak paman dan bibinya yang membuat Kiran menjadi korban.
Shaka menyeringai. "Hanya dua miliar? baiklah kalau begitu."
Semua orang tercengang mendengar perkataan nya.
"Liam!"
"Ya tuan!"
"Siapkan uang yang di sebutkan pria tua itu!"
"Apa anda yakin, tuan?" tanya Liam hati-hati.
Shaka menoleh horor pada sang asisten. "Kau meragukan keputusan ku?"
"Tidak sama sekali tuan!" Liam segera menggeleng.
"Maka dari itu segera siapkan uang nya."
"Baik tuan!"
Liam segera membuat sebuah kartu check dengan nominal yang di sebutkan. Juragan Bahar tercengang dengan ucapannya yang langsung di penuhi.
"Gilak! orang ini bukan orang sembarangan!" batinnya menatap Shaka.
"Ini, sesuai dengan nominal yang anda sebutkan." Liam memberikan check itu kepada juragan Bahar, pria tua itu menerimanya dengan masih tercengang tak percaya.
"Juragan dua miliar juragan, kita kaya raya!" anak buahnya berseru riang.
"Diam kau!" juragan Bahar menoyor kepala anak buahnya tersebut.
"Cih, baiklah kau ambil saja gadis siaaalan itu, aku tak memerlukannya lagi!" ujar juragan Bahar dengan masih mempertahankan gengsi nya yang sebenarnya sudah jatuh, sebagai juragan kebun sawit yang namanya tersohor ia merasa di rendahkan martabat nya oleh Shaka, tapi tak menutup mata, uang bernilai fantastis itu tetap ia ambil.
Juragan Bahar dan antek-anteknya pun pergi meninggalkan tempat, tercetak senyum puas di wajahnya.
"Liam, kau tahu kan apa yang harus kau lakukan?" Shaka memberi isyarat pada sang asisten.
Liam tahu akan isyarat itu, artinya ia harus menghabisi hama- hama yang baru saja pergi itu. Bukan Shaka namanya jika tak mempunyai rencana lain di balik tindakan yang ia lakukan.
Tak lama Liam pun beraksi, ia menelpon para anak buah pilihan mereka untuk melaksanakan tugas. Tak lama setelah ini mereka akan mendapatkan kabar kehancuran pria tua bernama juragan Bahar itu bersama para anteknya.
"Kau ... " Shaka menatap ke arah gadis yang tengah menggigil ketakutan itu.
Kiran memandang takut pada Shaka, mendengar rencana yang sedang mereka lakukan untuk juragan Bahar, membuat nyalinya semakin tenggelam ke dasar samudera yang dalam. Apakah dia salah mencari tempat berlindung?
"T- tuan a- saya s- sangat berterima kasih anda telah m- menyelematkan saya ... i- ijinkan s- saya pergi ... "
Shaka melengos mendengar nya. "Wanita bodoh! setelah aku membayar mahal kau seenaknya ijin pamit seperti itu?"
"L- lalu apa yang harus s- saya l- lakukan untuk membalas budi tuan?"
Tap! Shaka dengan cepat menarik pergelangan tangan Kiran.
"Now, you are mine," bisik Shaka, terdengar horor di telinga Kiran.
Shaka sudah mempunyai rencana di otaknya. Akhirnya setelah sekian lama ia mencari sosok wanita yang tepat sebagai solusi untuk masalahnya kini ia mendapatkan juga.
"Tuan, jangan bilang anda ingin menggunakan wanita ini untuk menjadi kandidat isteri pura-pura anda demi mengamankan harta warisan tuan besar dari para orang-orang tamak itu." seru Liam, berpendapat.
"That's right." Shaka menyeringai devil. Sementara Kiran, ia tak tahu lagi bagaimana nasibnya yang sekarang berada di dalam kungkungan pria ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Mamah Kekey
lanjutkan kk ⁴
2023-10-25
0
safira nur chasyatil ilmi
haii kaa aku mampir nih, aku yang ada di FB hihi
2023-03-04
1