PGPH 05 | Malam pertama penuh derita

Happy reading 🌻🌻🌻🌻🌻

Bruk!

Punggung Kiran langsung menubruk ke pintu, begitu keduanya masuk ke dalam kamar yang sudah di siapkan.

"T- tuan, apa yang mau anda lakukan?" Kiran menunduk takut pada Shaka yang menatapnya begitu intens dan penuh hassrat membara.

"Ini adalah malam pertama kita, apalagi yang akan ku lakukan?" Shaka menyeringai, melepas cepat jas nya, lalu melemparkan nya dengan kasar, di susul oleh kemeja putihnya hingga kini ia bertelanjang dada, lantas terlihat lah badannya yang mulus dan kekar berotot.

"T- tidak, a- aku belum siap," ujar Kiran menggeleng, ini terlalu mendadak untuk nya, ia perlu waktu untuk menerima semua ini.

"Jangan mencoba menghindar!" sentak Shaka, menarik kasar lengan Kiran hingga dada mereka bertubrukan.

"Ingat, aku tak membayar tubuh mu dengan cuma- cuma."

Tangan Shaka mulai nakal bergerilya di antara bagian tubuh Kiran, yang membuat gairrah ke laki-lakiannya memuncak seketika.

Dengan secepat kilat ia langsung meraup bibir mungil Kiran merasakan kembali rasa manis yang perlahan membuatnya menjadi candu.

"T- tuan, pelan- pelan." tubuh Kiran melemas ia tak punya tenaga untuk melawan, di tambah Shaka yang terlihat buas saat ini, seperti serigala yang tengah menatap penuh minat pada buruannya.

"Tidak ada kata pelan-pelan dalam kamus ku," ujar Shaka begitu langsung menyergap tubuh mungil Kiran Menarik kedua tangannya di atas kepala, membuat gadis itu lemah di bawah kungkungannya.

Kiran merasa teramat perrih di bagian bawahnya seperti ada sesuatu yang merengsek ingin masuk.

"Dammn! dia masih pe ra wan?" batin Shaka terkejut ketika ia melihat selapput darrah keluar dari innti gadis itu merembes pada bed cover.

Shaka tak bisa menundanya lagi, sementara Kiran meringis kesakitan di bawahnya, Shaka mendekat, ia mengusap lelehan air mata di ujung netra Kiran dengan jempolnya lantas mengecup kening gadis itu, lalu melanjutkan aksinya.

Hingga pagi menjelang. Shaka baru menyudahi permainan pannas mereka, tak terhitung sudah berapa banyak keduanya melakukan peleppasan, tubuh gadis itu seolah menjadi candu baru untuk Shaka.

"Fuckk! sihir apa yang di lakukan gadis itu pada ku? kenapa dia terasa sangat nikmmat." gumam Shaka dalam hatinya.

Pria itu telah selesai membersihkan diri, dan berganti pakaian formal ini adalah hari pertama nya datang perusahaan setelah berhasil mengambil kembali jabatannya sebagai co- founder. Meskipun yang menyambat jabatan CEO tetap Arkan, tapi kini setidaknya posisinya lebih tinggi dari pada sepupunya itu. Terlebih Shaka memang tak terlalu ambisius untuk merebut kekuasaan di perusahaan ia lebih suka bekerja di balik layar, karena namanya sendiri pun sudah terkenal di dunia bawah tanah dan pasar gelap sebagai mafia yang cukup di perhitungkan.

Shaka menoleh ke arah ranjang, di mana Kiran masih terbaring dengan wajah meringis, entah kenapa terselip perasaan bersalah yang tiba-tiba menyelusup dadanya, mengingat tadi malam ia yang begitu buas dan kasar memperlakukan gadis itu.

"Apa yang kau pikirkan Shaka? tidak-tidak." laki-laki berhidung bengir itu menggeleng cepat.

"Kau tidak mungkin menaruh perasaan kasihan pada nya. Dia sendiri yang datang ke padamu, jangan merasa bersalah." monolognya dalam hati. Lantas Shaka pergi berlalu begitu saja tanpa mau menoleh ke arah Kiran lagi.

Matahari semakin meninggi, sinarnya menyorot hingga menembus masuk ke dalam ventilasi kamar, membuat Kiran terbangun dari tidurnya.

Begitu ia membuka mata, Kiran merasakan sakit di sekujur tubuhnya terutama di bagian intti bawah, Rasanya seperti di tindih oleh beban yang berton-ton beratnya.

Kiran meringis, perlahan-lahan wajahnya menjadi keruh lalu air matanya meluncur satu persatu hingga menjadi sebuah tangis yang terdengar menyayat hati.

Kiran tak pernah menduga, takdir akan mempermainkannya hingga berakhir seperti ini. Sekarang ia terjebak bersama seorang monster.

Tok! tok!

Terdengar suara ketukan dari balik pintu, Kiran gegas bangkit dari pembaringan. Meski sulit dan ia merasakan sakit yang luar biasa, Kiran tetap memaksakan untuk tetap berjalan dan membungkus tubuhnya yang polos dengan kimono.

"Apa aku boleh masuk?"

Seseorang di luar sana berseru, suara asing yang belum pernah Kiran dengar sebelumnya.

"Ya." Kiran hanya menyahut seadanya, tak enak jika ia bilang tidak.

Tak lama kenop pintu di putar lalu muncul nya sosok wanita berjalan anggun masuk ke kamar dan menghampiri nya.

"M- maaf, siapa anda?" tanya Kiran benar-benar asing dengan wanita di depannya kini.

"Kau tidak mengenal ku?" tanya balik wanita itu.

Kiran menggeleng, wajahnya menunduk karna merasa segan, wanita di depannya sungguh cantik juga elegan, dan itu membuatnya merasa kecil dan remeh.

"Aku Olivia, adik ipar mu." sahut wanita berambut sebahu berwarna blond itu.

"Oh m- maaf, s- saya t- tak m- mengingat anda." jawab Kiran terbata-bata.

Wanita itu terkekeh kecil lalu wajahnya berubah sendu mendapati keadaan Kiran, lalu Olivia menarik lengan Kiran dan menuntun nya untuk duduk.

"Tidak apa-apa, jangan meminta maaf. Semua terjadi dengan secara mendadak, wajar kalau kita harus mengenal dulu lebih dekat."

"Lentera Kirana, benar itu nama mu?"

Kiran mengangguk sebagai jawaban.

"Apa Shaka tadi malam menyakiti mu?"

"Eh?" Kiran sontak mengangkat wajah, menatap dengan ekspresi melongo.

Melihat reaksi gadis itu, Olivia seakan sudah bisa mengerti. Di hadapannya, terlihat Kiran yang menunduk takut, Olivia mengambil tangan gadis itu.

"Maafkan aku, mungkin karena ku kau jadi kena sasaran kemarahan Shaka."

"M- maksud nyonya? saya tak paham?"

Sebelum menjawab, Olivia terkekeh getir. "Jangan memanggilku dengan sebutan itu. Kamu adalah kakak ipar ku, kamu bisa memanggil ku dengan nama saja."

"O- olivia?"

Wanita itu mengangguk mendengar Kiran memanggil namanya.

"Maaf atas nama Shaka ya."

"T- tapi aku gak paham apa maksud mu dengan meminta maaf?" tanya Kiran sedikit penasaran.

"Shaka dan aku dulunya adalah sepasang kekasih," ujar Olivia seolah tengah memulai ceritanya.

Mendengar informasi itu entah kenapa seperti ada yang ngilu di hati Kiran, terkejut dan perih.

"Kami awalnya hendak menikah, namun sesuatu terjadi hingga kami terus terpaksa berpisah. Dan kini aku sudah menjadi istri pria lain, yaitu Arkan, adik sepupu Shaka. Akan panjang jika aku menceritakan detail nya,"

"Yang pasti sekarang ada ketegangan di antara kami. Entah mungkin Shaka yang masih belum move on, Shaka terlihat sangat marah dan cemburu ketika mendapati ku bermesraan dengan Arkan. Bukan maksud ku geer, tapi aku sudah tahu bagaimana tabiat Shaka jika dia sedang marah. Dia akan melampiaskan nya pada siapa saja.

"Jadi maafkan aku untuk itu ya."

"Kamu tak perlu meminta maaf," ucap Kiran setelah mendengar itu semua.

Olivia sedikit tertegun lantas ia tersenyum.

"Baiklah jika begitu. Tak peduli tentang masa lalu ku bersama Shaka, yang pasti saat ini kamu adalah istri nya, aku ingin menjelaskan ini agar kamu tak perlu salah paham kedepannya."

Kiran hanya mengangguk sebagai respon.

Tak sengaja mata Olivia melihat tanda merah keunguan di sekitar leher putih Kiran, entah kenapa ada rasa ketidakrelaan di dalam hatinya.

"Baiklah jika begitu, aku di sini juga ingin memberitahu mu jika nenek sudah memanggil dan meminta kita untuk makan siang bersama. Kamu bersiaplah ya," ujar Olivia kemudian, mengusap pundak Kiran sekilas lalu bangkit pergi.

To be continued ....

Terpopuler

Comments

Keisha Parmadita

Keisha Parmadita

aku gak suka sama perlakuannya Sakha😡😡
pasti dia yg nabrak orangtuanya kirana

2024-08-17

0

lihat semua
Episodes
1 PHGP 01 | Di jual untuk menebus hutang
2 PHGP 02 | Pangeran kuda putih
3 PGPH 03 | Mendadak jadi istri pura-pura
4 PGPH 04 | Pernikahan penuh kepalsuan
5 PGPH 05 | Malam pertama penuh derita
6 PHGP 06 | Kemelut hati
7 PGPH 07 | Tanda kepemilikan
8 PHGP 08 | Merawat Kiran yang sakit
9 PGPH 09 | Pembalasan
10 PGPH 10 | Kalah dengan perasaan
11 PGPH 11 | Perubahan sikap
12 PGPH 12 | Bicara dari hati ke hati
13 PGPH 13 | Kedatangan seorang wanita
14 PGPH 14 | Apa kau cemburu?
15 PGPH 15 | diam- diam iri dengki
16 PGPH 16 | Rival
17 PHGP 17 | menggoda
18 PHGP 18 | Tuan Shaka salah tingkah
19 PHGP bab | 19
20 PHGP Bab | 20
21 PHGP 21 | Kenangan pertama
22 PHGP 22 | Rencana terselubung Arkan
23 PHGP 23 | amarah Shaka
24 PHGP | Bab 24
25 PHGP 25 | Belanja
26 PHGP 26 | Curiga
27 PHGP 27 | Jebakan
28 PHGP 28 | Akhir keluarga Sri dan Anton
29 PHGP 29 | Ada yang tak beres
30 PHGP 30 | Masalah
31 PHGP 31 | Mencari solusi
32 PHGP 32 | Mengurai benang kusut
33 PHGP 33 | Mulai baikan
34 PHGP | Bab 34
35 PHGP | Bab 35
36 PHGP | Bab 36
37 PHGP 37 | Selalu terhubung
38 PHGP | Bab 38
39 PHGP | Bab 39
40 PHGP 40 | Bertemu kembali
41 PHGP | Bab 41
42 PHGP Bab 42 + Visual
43 PHGP | Bab 43
44 PHGP | Bab 44
45 PHGP | Bab 45
46 PHGP 46 | Back to home
47 PHGP 47 | Pengakuan
48 PHGP 48 | Keterkaitan
49 PHGP 49 | kesamaan
50 PHGP | Bab 50
51 PHGP | Bab 51
52 PHGP | Bab 52
53 PHGP Bab | 53
54 PHGP | Bab 54
55 PHGP | Bab 55
56 PHGP | Bab 56
57 PHGP | Bab 57
58 PHGP | Bab 58
59 PHGP | Bab 59
60 PHGP | Bab 60
61 PHGP | Bab 61
62 PHGP | Bab 62
63 PHGP | Bab 63
64 PHGP | Bab 64
65 PHGP | Bab 65
66 PHGP | Bab 66
67 PHGP | Bab 67
68 PHGP | 68 ( Spesial Aslan)
69 PHGP Bab 69 (Shaka Kirana)
70 PHGP Bab | 70
71 PHGP Bab 71 | Mencari Chiara 01
72 PHGP | Bab 72
73 PHGP | Bab 73
74 PHGP | Bab 74
75 PHGP Bab 75 | Mencari Chiara 02
76 PHGP Bab 76 | Mencari Chiara ( end)
77 PHGP | Bab 77
78 PHGP | Bab 78
79 PHGP | Bab 79
80 PHGP Bab | 80
81 PHGP | Bab 81
82 PHGP | Bab 82
83 PHGP | Bab 83
Episodes

Updated 83 Episodes

1
PHGP 01 | Di jual untuk menebus hutang
2
PHGP 02 | Pangeran kuda putih
3
PGPH 03 | Mendadak jadi istri pura-pura
4
PGPH 04 | Pernikahan penuh kepalsuan
5
PGPH 05 | Malam pertama penuh derita
6
PHGP 06 | Kemelut hati
7
PGPH 07 | Tanda kepemilikan
8
PHGP 08 | Merawat Kiran yang sakit
9
PGPH 09 | Pembalasan
10
PGPH 10 | Kalah dengan perasaan
11
PGPH 11 | Perubahan sikap
12
PGPH 12 | Bicara dari hati ke hati
13
PGPH 13 | Kedatangan seorang wanita
14
PGPH 14 | Apa kau cemburu?
15
PGPH 15 | diam- diam iri dengki
16
PGPH 16 | Rival
17
PHGP 17 | menggoda
18
PHGP 18 | Tuan Shaka salah tingkah
19
PHGP bab | 19
20
PHGP Bab | 20
21
PHGP 21 | Kenangan pertama
22
PHGP 22 | Rencana terselubung Arkan
23
PHGP 23 | amarah Shaka
24
PHGP | Bab 24
25
PHGP 25 | Belanja
26
PHGP 26 | Curiga
27
PHGP 27 | Jebakan
28
PHGP 28 | Akhir keluarga Sri dan Anton
29
PHGP 29 | Ada yang tak beres
30
PHGP 30 | Masalah
31
PHGP 31 | Mencari solusi
32
PHGP 32 | Mengurai benang kusut
33
PHGP 33 | Mulai baikan
34
PHGP | Bab 34
35
PHGP | Bab 35
36
PHGP | Bab 36
37
PHGP 37 | Selalu terhubung
38
PHGP | Bab 38
39
PHGP | Bab 39
40
PHGP 40 | Bertemu kembali
41
PHGP | Bab 41
42
PHGP Bab 42 + Visual
43
PHGP | Bab 43
44
PHGP | Bab 44
45
PHGP | Bab 45
46
PHGP 46 | Back to home
47
PHGP 47 | Pengakuan
48
PHGP 48 | Keterkaitan
49
PHGP 49 | kesamaan
50
PHGP | Bab 50
51
PHGP | Bab 51
52
PHGP | Bab 52
53
PHGP Bab | 53
54
PHGP | Bab 54
55
PHGP | Bab 55
56
PHGP | Bab 56
57
PHGP | Bab 57
58
PHGP | Bab 58
59
PHGP | Bab 59
60
PHGP | Bab 60
61
PHGP | Bab 61
62
PHGP | Bab 62
63
PHGP | Bab 63
64
PHGP | Bab 64
65
PHGP | Bab 65
66
PHGP | Bab 66
67
PHGP | Bab 67
68
PHGP | 68 ( Spesial Aslan)
69
PHGP Bab 69 (Shaka Kirana)
70
PHGP Bab | 70
71
PHGP Bab 71 | Mencari Chiara 01
72
PHGP | Bab 72
73
PHGP | Bab 73
74
PHGP | Bab 74
75
PHGP Bab 75 | Mencari Chiara 02
76
PHGP Bab 76 | Mencari Chiara ( end)
77
PHGP | Bab 77
78
PHGP | Bab 78
79
PHGP | Bab 79
80
PHGP Bab | 80
81
PHGP | Bab 81
82
PHGP | Bab 82
83
PHGP | Bab 83

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!