Duda Bucin VS Preman Cantik
Di sebuah pasar tradisional seorang gadis berparas cantik duduk di sebuah kursi di salah satu warung kopi yang ada di pasar tersebut, Maisya Meylanie sedang melakukan aktivitas sehari-harinya yaitu menjaga keamanan di pasar tersebut.
"Mei, ngopi gak ngajak-ngajak lo," ucap Joni~rekan kerjanya Mei.
"Kalau mau ngopi tinggal ngopi aja, gak udah nunggu gue ajakin," sahut Mei.
"Karen dan Dion kemana?"
"Lagi keliling, takutnya ada maling di sekitar pasar. Lo tahu kan sekarang pencopet lagi marak-maraknya," ucap Mei sembari menggigit gorengan yang ditangannya.
"Bentar lagi jam dua belas siang, giliran kita yang keliling."
"Gue tahu makanya gue mesti nyiapin tenaga dulu."
Tak lama Karen dan Dion datang ke warung kopi itu!
"Panjang umur lo berdua, baru diomongin udah nongol aja," ucap Mei.
"Ngomongin apa?" tanya Karena.
"Noh sih Joni ngomongin lo berdua katanya lo berdua minta gaji dinaikan."
"Gila lo Jon, kapan gue ngomong gitu," sungut Dion.
"Lo berdua kayak gak tahu Maisya Meylanie aja, tuh orang kan sukanya bikin kita ribut."
"Tapi lo pada ribut juga gak sampai bacok-bacokan kan." Dengan santainya Mei berkata seperti itu pada teman-temannya.
"Dah lah, kita mau makan dulu sekarang giliran lo pada yang keliling," ucap Karen.
"Iya, gue tahu. Eh jangan lupa beli nasi bungkus buat adik-adik gue," ucap Mei.
Mei dan Joni pun langsung bergegas mengelilingi pasar itu dan sekitaran parkiran sampai jalan raya yang ada di depan pasar itu!
"Mei gue ke dalam lu di luar ya," ucap Joni dengan tanpa menghentikan langkahnya.
"Iya, lu hati-hati ya, jangan sampai lengah."
Mereka berdua pun berpisah di sana, Joni masuk ke dalam pasar sedangkan Mei berkeliling di area parkiran.
"Tolong!"
"Tolong ada perampok!"
Teriak seseorang yang terdengar seperti suara seorang wanita.
Mei berlari ke arah suara yang sumbernya terdengar dari depan sebuah Bank yang ada di samping bangun pasar itu!
"Ada apa Pak?" tanya Mei pada satpam yang berjaga di depan Bank itu.
Satpam itu sudah terbaring di lantai dengan luka tusuk di tangannya, beberapa orang sedang menolong Satpam itu dengan membantunya berdiri dan akan dibawa ke puskesmas terdekat.
"Ada perampok yang membawa kabur seorang wanita yang baru aja keluar dari Bank. Tolong selamatkan dia," ucap Satpam itu.
Satpam itu memang sudah mengenal Mei karena mereka memang sering bertemu dan terbilang satu profesi hanya saja Mei tidak menggunakan seragam dan tidak mempunyai gaji yang tetap.
"Kemana larinya?"
"Ke arah sana kak. Kak cepat!" seru seorang anak jalanan yang biasa diasuh oleh Mei.
Mei langsung berlari ke arah yang ditunjukkan oleh anak itu. Dirinya tidak boleh gagal dalam mengamankan lingkungan yang sejak satu tahun berada dalam pegangannya itu!
"Woi! Berhenti lo!" teriak Mei sambil terus berlari.
Di tempat yang tak jauh darinya, dua orang perampok sedang memaksa wanita itu agar menyerahkan tas nya dan perhiasan yang digunakannya.
"Jangan ikut campur urusan gue kalau lu mau selamat," ucap preman itu.
Mei tak menggubris perkataan preman itu. Dia terus berlari menghampiri mereka.
Perkelahian antara dua perampok dan Mei pun tak bisa terhindarkan.
Sedangkan wanita yang menjadi korban perampokan itu terkapar di lantai karena didorong oleh salah satu pelaku perampokan dan kepalanya membentur tembok hingga membuat kepalanya terluka dan mengeluarkan darah segar.
Setelah beberapa menit berduel dengan dua penjahat itu akhirnya mereka dapat dikalahkan oleh Mei si gadis preman pasar yang cantik itu.
"Dengar ya, ini wilayah kekuasaan gue, kalau gue lihat lu pada melakukan kejahatan di sini lagi, abis lu berdua," ucap Mei sebelum akhirnya dia mengambil tas milik wanita itu dari tangan si pelaku!
Mei pun segera menghampiri wanita paruh baya itu dan segera membawanya ke rumah sakit!
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
SoVay
semangat kak thor
2023-10-23
2
HARTIN MARLIN
mampir nih
kayaknya bagus cerita ini
2023-09-25
0
fifid dwi ariani
trus Sehat
2023-07-23
0