Istri Penutup Aib
Sore hari di sebuah rumah sakit, seorang gadis tengah duduk di depan neneknya yang sudah dua bulan ini terbaring lemah karena suatu penyakit berat yang mengharuskannya untuk segera dioperasi.
Namun, karena keterbatasan biaya membuat wanita sepuh itu harus menunda operasinya sampai sang cucu bisa mendapatkan uang senilai tiga puluh juta untuk biaya operasi.
Gadis bernama Michelle Azzura itu menatap nanar sang nenek, ia menggenggam tangannya dan berharap akan ada keajaiban yang mampu membuat neneknya sembuh tanpa harus menjalani operasi, sebab tiga puluh juta bukanlah jumlah uang yang kecil bagi gadis berambut coklat itu, kehidupan yang pas-pasan dan pekerjaan serabutan membuatnya harus memutar otak memikirkan bagaimana caranya agar bisa mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu yang singkat.
Jangankan untuk biaya operasi, untuk biaya sehari-hari saja terkadang Michelle harus bekerja di beberapa tempat untuk bisa mendapatkan uang lebih agar dirinya bisa membeli makan, menebus obat serta membayar kontrakan yang saat ini ia dan neneknya tempati.
Entah harus kemana lagi dirinya mencari pinjaman, sebab hutangnya pada para tetangga saja sudah menumpuk dan mereka kini enggan meminjamkan uang lagi pada Michelle yang selalu telat membayar.
"Kemana lagi aku harus mencari uang tiga puluh juta itu? Satu-satunya jalan yaitu dengan meminjam ke bank, tapi apa yang bisa aku jaminkan pada pihak bank sementara harta saja aku tidak punya," keluh Michelle mengusap wajahnya kasar.
PING …
"Chell, kamu dicariin bos," pesan masuk dari rekan kerjanya yang berada di sebuah restoran.
"Aku lagi di jalan, tunggu sebentar," balas Michelle.
Gadis itu mencium kening sang nenek dan berpamitan untuk bekerja paruh waktu di sebuah restoran cepat saji sebagai seorang tukang cuci piring.
.
.
🌸🌸🌸🌸
"Terlambat lagi? Kamu saya pecat!" kata seorang pria yang merupakan manajer restoran tempat Michelle bekerja.
"Bos, bos saya mohon maafkan saya … beri saya kesempatan satu kali lagi, saya janji besok-besok tidak akan terlambat lagi." Michelle memohon kepada bosnya agar dirinya tidak dipecat karena ia sangat membutuhkan pekerjaan tersebut.
Michelle terus mengikuti bosnya kesana kemari dan tak berhenti bicara agar bosnya mau mempertimbangkan kembali keputusannya.
"Michelle, keputusan saya sudah bulat dan silahkan kamu pergi dari sini. Ini pesangon buat kamu."
"Tapi pak."
Pria itu mengangkat tangannya sebagai tanda menunjukkan jalan keluar pada mantan karyawannya.
Michelle mengerucutkan bibirnya sambil mengambil amplop berisi beberapa lebar uang dari meja mantan bosnya, ia mendengus sebal dan pergi dari ruangan bosnya sembari menggerutu.
"Dasar si gendut menyebalkan, hanya terlambat lima menit saja langsung memecat … awas saja kalau aku kaya aku beli restoran ini dan akan aku pecat kamu dari sini," gerutunya kemudian pergi meninggalkan restoran tersebut.
.
.
.
.
.
🌸🌸🌸🌸
Di salah satu studio pemotretan. Seorang pria dengan perawakan tinggi, gagah, berotot, tampan berkulit putih serta memiliki hidung mancung tengah berpose mesra dengan seorang model cantik yang merupakan partner kerjanya.
Tanpa ada rasa canggung sama sekali, pria itu menyentuh pinggang dan paha si wanita dengan wajah yang begitu dekat bahkan kedua bibir mereka nyaris menempel satu sama lain.
"Oke, good … thanks ya buat hari ini," seru seorang fotografer pada kedua modelnya.
Pria itu mengakhiri posenya dan merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan.
"Terimakasih untuk hari ini, Tuan Arsyad," ujar Irene sedikit menggoda.
Pria bernama lengkap Arsyad Mahendra itu hanya mengangguk dan meninggalkan Irene tanpa mengatakan apapun.
"Ella, saya pulang duluan," kata Arsyad menyambar kunci mobilnya yang sedang di pegang oleh Kanza — supir Arsyad.
"Arsyad tunggu, kamu mau menyetir sendirian?" tanya Ella — manager artis sekaligus orang yang selalu mengurusi semua kebutuhan dan urusan Arsyad.
"Hem," jawab Arsyad singkat.
"Enggak-enggak, ini udah malem dan kamu kecapean … Kanza!" teriak Ella memanggil supir yang selalu mengantar Arsyad kemana-mana.
"Ella, tidak apa-apa aku ada urusan biar Kanza pulang bersamamu," sela Arsyad masih dengan wajahnya yang datar.
"Tapi Arsyad itu bahaya."
Pria itu tak mendengarkan ucapan managernya, ia langsung pergi ke arah mobilnya dan meninggalkan Ella yang sedang mengomel karena dirinya yang sulit diberi tahu.
Arsyad menyalakan mesin mobilnya, dan meninggalkan lokasi pemotretan tersebut.
Arsyad Mahendra adalah seorang model tampan sekaligus pengusaha yang sudah terkenal baik dalam maupun luar negeri, pria blasteran indo Belanda itu terkenal dengan sikapnya yang dingin pada setiap wanita, bahkan tak jarang dirinya selalu dirumorkan oleh netizen jika Arsyad memang tidak normal dan penyuka sesama jenis.
Namun, Arsyad tak pernah menanggapi komentar para netizen yang memiliki kekuasaan serta kesempurnaan yang melebihi dewa, bagi Arsyad semua komentar yang selalu memenuhi laman web dimana fotonya di pajang hanyalah omong kosong belaka yang tak patut untuk ditanggapi oleh dirinya.
.
.
.
Malam semakin larut, hujan deras serta petir tiba-tiba saja datang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Arsyad yang masih mengendarai mobilnya, terlihat mulai menguap beberapa kali karena merasa lelah setelah seharian bekerja.
Arsyad yang sudah tidak sabar ingin segera sampai ke rumahnya, menaikan kecepatan mobilnya diatas rata-rata terlebih lagi keadaan jalanan yang lengang membuatnya merasa semakin tertantang untuk menguji keahliannya dalam mengemudikan mobil pajerik miliknya.
Ia kembali menaikan kecepatan mobilnya untuk menghilangkan rasa kantuk yang melanda, akan tetapi saat di persimpangan jalan ketika Arsyad sedang asiknya memacu laju kendaraannya tiba-tiba saja seseorang dengan jas hujan hijaunya muncul tepat di depan mobilnya dan nyaris tertabrak.
Arsyad yang merasa kaget dengan kemunculan orang tersebut yang entah datang dari mana langsung membanting setirnya ke kiri dan menyebabkan mobil yang ditumpanginya menabrak sebuah pembatas jalan.
Pria itu tampak meringis kesakitan, karena kepalanya membentur stir cukup keras yang mengakibatkan darah segar mengucur dari dahinya dan di detik berikutnya Arsyad pun tak sadarkan diri.
"Hei, buka pintunya kau tidak apa-apa," teriak seorang wanita berjas hujan hijau yang tadi nyaris tertabrak mobil Arsyad.
Wanita itu terus mengetuk-ngetuk kaca jendela mobil Arsyad sambil berteriak meminta tolong. Karena tak ada siapapun disana, wanita tersebut terpaksa menghancurkan kaca mobil Arsyad dengan menghantamkan sebuah batu besar.
Setelah kaca mobil itu pecah, dia membuka kunci mobil tersebut dan mengeluarkan Arsyad dengan susah payah dari mobilnya yang kini mengeluarkan kepulan asap serta percikan api.
Wanita itu tertatih-tatih menggandeng Arsyad agar menjauh dari mobil mewah tersebut yang tak lama kemudian mobil itu meledak dan terbakar.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Z@in@ ^ €£ QULUB
good
2023-06-28
1