Antara Dendam Dan CINTA

Antara Dendam Dan CINTA

Jangan Tinggalkan Naura

Happy reading......

Di sebuah restoran, tiga orang mahasiswi tengah merayakan acara ulang tahun sahabatnya. Dan saat ini, salah seorang wanita yang berusia 22 tahun tengah bersiap untuk meniup lilin.

''Tunggu Naura!'' tahan salah seorang perempuan yang bernama Sekar.

''Kenapa Sekar?'' tanya Naura dengan bingung.

''Kamu harus makeuis dulu, baru tiup lilin,'' ujar Sekar.

Naura tersenyum, kemudian dia mulai menyatukan kedua tangannya, lalu memejamkan mata. Setelah selesai mengucapkan keinginannya di dalam hati, Naura pun meniup lilin tersebut hingga padam.

''Yeeay ... happy birthday Naura! Gue doain, semoga di umur yang ke-22, lo bisa bertemu dengan jodoh lo,'' kekeh Zahira salah satu sahabat Naura.

''Aamiin ... makasih doanya, tapi saat ini gue nggak mikirin ke situ dulu. Yang penting wisuda lancar, kuliah gue lulus. Terus kerja deh di rumah sakit yang gue mau,'' jawab Naura dengan tersenyum bahagia.

Kemudian Zahira dan juga Sekar memberikan kado kepada Naura, lalu mereka melanjutkan makannya diselingi canda dan tawa.

Naura Zahra Fazila, wanita cantik berusia 22 tahun dengan rambut sebahu, tinggi semampai dan memiliki tubuh yang ideal, membuat dia menjadi salah satu Primadona di kampusnya.

Naura mengambil jurusan kedokteran, karena dia ingin sekali menjadi seorang Dokter seperti mamanya. Karena setiap kali Naura sakit, pasti mamanya selalu merawat Naura dengan penuh kasih sayang. Ditambah, gadis itu juga sering melihat mamanya mempunyai jasa yang besar terhadap orang-orang yang membutuhkan pertolongan.

Saat Naura mengambil ponsel di tasnya, dia kaget, karena Bi Inem menelpon Naura bahkan sampai 20 kali.

''Kenapa Naura? Kok lo kayak orang kebingungan gitu sih?'' tanya Zahira.

''Ini, Bi Inem tumben nelpon gue sampai 20 kali? Apa ada sesuatu hal yang penting ya?'' jawab Naura dengan heran.

''Coba aja lo telepon balik, siapa tahu memang ada hal yang penting,'' usul Sekar.

Naura mengangguk, kemudian dia menelpon Bi Inem. Namun panggilan ke satu tidak diangkat, hingga panggilan ketiga terdengar seseorang mengucapkan salam dengan nada yang panik di seberang telepon.

''Halo, assalamualaikum Bi, ada apa?'' tanya Naura saat telepon sudah tersambung.

Bi Inem : Waalaikumsalam, non. Non Naura di mana? Non Naura harus pulang sekarang!

Terdengar suara Bi Inem begitu panik di seberang telepon sana, membuat Naura sedikit bingung. Karena tidak biasanya wanita berusia 50 tahun itu berkata dengan nada seperti itu.

''Ada apa Bi? Kok Bibi terdengar sangat panik?'' tanya Naura dengan heran.

Bi Inem : Bibi nggak bisa jelasin di telepon non, sebaiknya non pulang ke rumah sekarang! Non, Tuan sama Nyonya non, mereka ....

Belum selesai Bi Iem menjelaskan, teleponnya sudah terputus, karena ponsel Bi Inem lowbat. Akhirnya mau tidak mau, Naura pun pulang ke rumah dengan rasa penasaran yang begitu besar.

''Kenapa?'' tanya Zahira dan Sekar serempak.

''Nggak tahu! Bi Inem kayaknya panik banget? Dia juga nyebutnya nama mama dan papa? Apa terjadi sesuatu ya, sama mereka?'' jawab Naura dengan wajah yang mulai khawatir.

''Ya udah, mendingan sekarang kita pulang! Gue juga ikut deh ke rumah lo, takut kalau nanti papa lo marah-marah lagi,'' ucap Zahira.

''Iya, gue juga ikut deh. Takut nanti lo dipukul lagi sama Bokap lo, gimana? 'Kan kata lo, semenjak perusahaan Bokap lo mulai bangkrut, dia sering marah-marah? Udah yuk! Gue juga penasaran kenapa Bi Inem sampai panik kayak gitu,'' ujar Sekar.

Naura mengangguk, kemudian mereka bertiga pun menaiki mobil Zahira pergi meninggalkan restoran untuk ke kediaman Fazila, di mana rumah kedua orang tua Naura berada.

Saat sampai di sana, Naura heran, karena banyak sekali warga yang berkumpul. Tidak biasanya rumah Naura seramai itu. Dia pun turun dari mobil, dan salah satu ibu-ibu yang merupakan tetangga dekatnya, menghampiri Naura dan langsung memeluk tubuh gadis itu.

''Sabar ya Nak Naura. Ibu yakin, kamu gadis yang kuat,'' ucap Bu Siti kepada Naura.

''Maaf Bu, maksudnya apa ya?'' bingung Naura.

''Nak Naura sebaiknya masuk saja ke dalam, dan lihat sendiri!'' ucap Pak RT yang berada di sana saat melihat Naura pulang.

Jantung Naura berdebar dengan kencang. Entah kenapa, perasaannya menjadi tidak enak saat melihat semua orang menatap dirinya dengan tatapan kasihan.

Dengan langkah yang sedikit gontai, Naura masuk ke dalam rumah, dan ternyata di sana sudah ada Polisi. Naura pun semakin bingung apa yang terjadi, sehingga banyak warga dan juga Polisi berada di rumahnya.

Tiba-tiba Bi Inem datang dan langsung memeluk tubuh Naura sambil menangis. Sementara yang dipeluk hanya menatap bingung ke arah semua orang yang sedang menatapnya dengan iba.

''Bi, ini sebenarnya ada apa? Kenapa banyak sekali warga di depan? Terus, ini kenapa ada Polisi juga?'' tanya Naura kepada Bi Inem dengan raut wajah yang bingung.

''Non Naura, Non yang sabar ya! Bibi tahu kok, Non itu wanita yang kuat,'' ucap Bi Inem sambil menangis tersedu-sedu.

''Iya, tapi kenapa Bi? Maksudnya apa sih? Naura bener-bener tidak mengerti deh!'' tanya Naura yang masih tidak mengerti dengan keadaan sekitar.

''Non, Tuan dan Nyonya, mereka---''

''Mereka kenapa Bi? Mama sama papa baik-baik aja 'kan? Mereka tidak kenapa-napa 'kan, Bi?'' Naura memotong ucapan Bi Inem, saat mendengar wanita itu menyebut kedua orang tuanya.

Bi Inem tidak menjawab, dia masih menangis, sehingga membuat Naura semakin khawatir. Kemudian dia memegang kedua bahu Bi Inem dan menatap wanita itu dengan dalam.

''Bi, ada apa? Mama sama papa baik-baik aja 'kan? Jangan buat aku cemas deh!'' tanya Naura dengan panik.

''Mbak Naura, perkenalkan, saya Pak Ahmad,'' ucap salah satu Polisi sambil mendekat ke arah Naura.

''Ada apa ya, Pak? Orang-tua saya baik-baik aja 'kan?'' tanya Naura kepada Polisi tersebut.

''Kami mendapatkan laporan, jika tuan Abi dan juga nyonya Jevanta bunuh diri. Kami menemukan mereka menggantung dirinya di balkon yang menghadap ke arah taman belakang,'' jelas Polisi tersebut.

DEGH!

Bagaikan dihantam batu yang besar, jantung Naura tiba-tiba saja seperti berhenti berdetak. Dia merasa dunia seakan runtuh saat mendengar kabar yang begitu memilukan.

Tatapannya beralih kepada empat orang yang tengah menggotong jasad kedua orang tuanya, lalu menidurkannya di ruang tengah. Naura pun menggeleng dengan cepat. Dia seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini di depan mata.

Kedua sahabat Naura membekap mulutnya dengan tatapan membulat, saat melihat kedua jasad orang tua sahabatnya.

''Nggak! Ini nggak mungkin. Mama sama Papa nggak mungkin pergi ninggalin Naura 'kan, Bi? Itu bukan mereka 'kan?'' tanya Naura kepada Bi Inem. Bahkan saat ini air matanya sudah menetes membasahi kedua pipi mulus gadis itu.

''Yang sabar ya, Non,'' ucap Bi Inem sambil mengusap bahu Naura.

Gadis itu masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat, tapi kenyataan menampar dan menyadarkan Naura, jika apa yang dilihatnya saat ini bukan halusinasi.

Dia berjalan dengan kaki yang gemetar, mendekat ke arah kedua jasad orang-tuanya. Lalu Naura bersimpuh dengan tangisan yang sudah tersedu-sedu. Badannya gemetar menahan isak tangis sekaligus luka yang begitu dalam, saat melihat orang yang dicintainya telah pergi untuk selama-lamanya dengan keadaan tragis.

''Tidak! Mama, Papa, kalian tidak mungkin meninggalkan Naura, 'kan? Ini bukan kalian 'kan? Mah, Pah, bangun! Jangan tinggalin Naura. Aku mohon, bangun! Mah! Pah!'' jerit Naura hingga suaranya terdengar keluar rumah.

''Tidak! Naura tidak mau ditinggalkan sama kalian. Bangun! Naura mohon, bangun!'' ucap Naura sambil menangis tersedu-sedu dan menggoyangkan tubuh kedua orang-tuanya.

''MAMAAAH! PAPAAH!'' Naura menjerit dengan pilu, membuat semua orang yang ada di sana terdiam merasakan sakit apa yang dirasakan Gadis itu sekarang.

BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

Uneh Wee

Uneh Wee

hadir

2023-05-25

2

YEJIChN

YEJIChN

make a wish kakk, izin koreksi☺

2023-04-23

2

🌈Rainbow🪂

🌈Rainbow🪂

Suka walaupu ada sedih nya

2023-03-03

2

lihat semua
Episodes
1 Jangan Tinggalkan Naura
2 Nenek Naura Stroke
3 Di Sita
4 Bekerja
5 Tawaran Brandon
6 Perlakuan hangat
7 Idaman Semua Wanita
8 Kau Membuatku Klepek-klepek
9 Temani Aku Besok
10 Teror Untuk Naura
11 Teror Di Pesta Dansa
12 Mulai Ketakutan
13 Malah Semakin Parah
14 Pergi Makan Malam
15 Will You Marry Me
16 Meminta Restu Nenek
17 Memberikan Penjagaan
18 Kepergian Bi Inem
19 Bukan Obat Yang Di Berikan
20 Memabawa Nenek Pulang
21 Menyebar Ular
22 Pernikahan
23 Dialah Pelakunya
24 Sebuah Pesan
25 Menemui Zahira
26 Sudahi Semuanya, Kak!
27 Ternyata Kalian Dalangnya!
28 Hilang
29 Mengatakan Sejujurnya
30 Jangan Menjadi Iblis
31 Pura Pura Tak Tau
32 Ini Baru Permulaan
33 Menemani Ke Pesta
34 Pesta
35 Jangan Jangan Kamu Peneror Itu?
36 Apakah Dia Sudah Tau?
37 Nenek Tidak Mau Melihatmu Jadi Iblis
38 Ceritakan Kepadaku!
39 Mata Mata
40 ItuTetap Sebuah Kejahatan!
41 Tidak Mengizinkan
42 Sebuah Ide
43 Kaka Mau Nikah?
44 Rencana Sekar
45 Apakah Dia Gadis Itu?
46 Siapa Kamu Sebenarnya
47 Apa Kamu Anggi?
48 Makan Malam
49 Kamu Pergilah Bersama Andra
50 Jangan Berani Kabur Dariku!!
51 Kedatangan orang tua Andra
52 Pikiran Sekar
53 Pergi
54 Kemana Kamu Sayang?
55 Buntu
56 Tidak Akan Ku beri Tahu
57 Dia Mencintaimu
58 Menemui Sekar
59 Sekertaris Genit
60 Hamil
61 Seperti Orang Ngidam
62 Keadaan Brandon
63 Ingin Gulali
64 Melihatnya
65 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
66 Bertemu
67 Jangan Pergi Sayang!
68 Kamu salah Kak!
69 Berikan Aku Waktu
70 Memaafkan
71 Pengumuman Season 2
72 Kembali
73 S2 > Pindah
74 S2 > Mencari Sekar
75 S2 > Menemukan
76 S2 > Bertemu Mantan
77 S2 > Bertemu Lagi
78 S2 > Berubah
79 S2 > Diganggu
80 S2 > Hangout 3 Bestie
81 S2 > Tuan Jiran
82 S2 > Cinta Tapi Gengsi
83 S2 > Diusir
84 S2 > Makan Siang Bareng
85 S2 > Teman Lama
86 S2 > Ngajak Dinner
87 Aku Merindukanmu
88 Tak Bisa Berpaling
89 S2 > Ledekan Mama Evelyn.
90 S2 > Pengakuan Sekar
91 S2 > Maaf Kak, Aku Lancang.
92 S2 > Ngajak Nikah
93 S2 > Tetap Pergi
94 S2 > Sebuah Hadiah
95 S2 > Pertanyaan Naura
96 S2 > Pergi Ke Palembang
97 S2 > Tidak Mungkin
98 S2 > Undangan Makan Malam
99 S2 > Melamar
100 S2 > Aku Mau Pulang
101 S2 > Secercah Harapan
102 S2 > Di Culik
103 S2 > Mulai Mencari
104 S2 > Keadaan Wisnu dan Zahira
105 S2 > Titik Terang
106 S2 > Menyelamatkan Feby
107 S2 > Lelucon Michael
108 S2 > Asisten Semprul
109 Sadar
110 Menerima
111 S2 > Akan Melamar
112 Menolong 2 Wanita
113 Mulai Bekerja
114 Cerita Hanum
115 S2 > Pulang
116 S2 > Ganti Babysitter
117 S2 > Kembali
118 S2 > Si Kupret
119 S2 > Kejutan Lagi
120 S2 > Aku Mau
121 S2 > Kepulangan Ortu Andra
122 S2> Lamaran Resmi
123 S2 > Hancur
124 Pernikahan Sekar Dan Andra
125 Tamat
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Jangan Tinggalkan Naura
2
Nenek Naura Stroke
3
Di Sita
4
Bekerja
5
Tawaran Brandon
6
Perlakuan hangat
7
Idaman Semua Wanita
8
Kau Membuatku Klepek-klepek
9
Temani Aku Besok
10
Teror Untuk Naura
11
Teror Di Pesta Dansa
12
Mulai Ketakutan
13
Malah Semakin Parah
14
Pergi Makan Malam
15
Will You Marry Me
16
Meminta Restu Nenek
17
Memberikan Penjagaan
18
Kepergian Bi Inem
19
Bukan Obat Yang Di Berikan
20
Memabawa Nenek Pulang
21
Menyebar Ular
22
Pernikahan
23
Dialah Pelakunya
24
Sebuah Pesan
25
Menemui Zahira
26
Sudahi Semuanya, Kak!
27
Ternyata Kalian Dalangnya!
28
Hilang
29
Mengatakan Sejujurnya
30
Jangan Menjadi Iblis
31
Pura Pura Tak Tau
32
Ini Baru Permulaan
33
Menemani Ke Pesta
34
Pesta
35
Jangan Jangan Kamu Peneror Itu?
36
Apakah Dia Sudah Tau?
37
Nenek Tidak Mau Melihatmu Jadi Iblis
38
Ceritakan Kepadaku!
39
Mata Mata
40
ItuTetap Sebuah Kejahatan!
41
Tidak Mengizinkan
42
Sebuah Ide
43
Kaka Mau Nikah?
44
Rencana Sekar
45
Apakah Dia Gadis Itu?
46
Siapa Kamu Sebenarnya
47
Apa Kamu Anggi?
48
Makan Malam
49
Kamu Pergilah Bersama Andra
50
Jangan Berani Kabur Dariku!!
51
Kedatangan orang tua Andra
52
Pikiran Sekar
53
Pergi
54
Kemana Kamu Sayang?
55
Buntu
56
Tidak Akan Ku beri Tahu
57
Dia Mencintaimu
58
Menemui Sekar
59
Sekertaris Genit
60
Hamil
61
Seperti Orang Ngidam
62
Keadaan Brandon
63
Ingin Gulali
64
Melihatnya
65
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
66
Bertemu
67
Jangan Pergi Sayang!
68
Kamu salah Kak!
69
Berikan Aku Waktu
70
Memaafkan
71
Pengumuman Season 2
72
Kembali
73
S2 > Pindah
74
S2 > Mencari Sekar
75
S2 > Menemukan
76
S2 > Bertemu Mantan
77
S2 > Bertemu Lagi
78
S2 > Berubah
79
S2 > Diganggu
80
S2 > Hangout 3 Bestie
81
S2 > Tuan Jiran
82
S2 > Cinta Tapi Gengsi
83
S2 > Diusir
84
S2 > Makan Siang Bareng
85
S2 > Teman Lama
86
S2 > Ngajak Dinner
87
Aku Merindukanmu
88
Tak Bisa Berpaling
89
S2 > Ledekan Mama Evelyn.
90
S2 > Pengakuan Sekar
91
S2 > Maaf Kak, Aku Lancang.
92
S2 > Ngajak Nikah
93
S2 > Tetap Pergi
94
S2 > Sebuah Hadiah
95
S2 > Pertanyaan Naura
96
S2 > Pergi Ke Palembang
97
S2 > Tidak Mungkin
98
S2 > Undangan Makan Malam
99
S2 > Melamar
100
S2 > Aku Mau Pulang
101
S2 > Secercah Harapan
102
S2 > Di Culik
103
S2 > Mulai Mencari
104
S2 > Keadaan Wisnu dan Zahira
105
S2 > Titik Terang
106
S2 > Menyelamatkan Feby
107
S2 > Lelucon Michael
108
S2 > Asisten Semprul
109
Sadar
110
Menerima
111
S2 > Akan Melamar
112
Menolong 2 Wanita
113
Mulai Bekerja
114
Cerita Hanum
115
S2 > Pulang
116
S2 > Ganti Babysitter
117
S2 > Kembali
118
S2 > Si Kupret
119
S2 > Kejutan Lagi
120
S2 > Aku Mau
121
S2 > Kepulangan Ortu Andra
122
S2> Lamaran Resmi
123
S2 > Hancur
124
Pernikahan Sekar Dan Andra
125
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!