Wanita Malam Milik Dokter Tampan

Wanita Malam Milik Dokter Tampan

Awal berjumpa

Seorang Pria mendatangi club malam. Pria yang sedang patah hati itu memilih melarikan diri ke tempat yang dicahayai oleh lampu sorot itu.

"Berikan aku minum lagi!" ucapnya pada Bartender.

"Tapi anda sudah cukup mabuk Tuan."

"Mabuk? Hahaha... Siapa yang mabuk? Minuman ini sama sekali tidak berpengaruh denganku!" serunya kembali.

Bartender Pria itu kembali menuangkan minuman yang berakohol kedalam gelas dan menyerahkan pada Radit.

Radit tampak menikmati minuman itu. Bibirnya tersenyum sembari meracau yang tak jelas. Batinnya terasa begitu nyeri saat mengetahui bahwa wanita yang selama ini sangat dicintainya benar-benar telah menikah hari ini dengan Pria lain.

"Arumi, kenapa batinku sakit sekali melihat dirimu telah menjadi milik orang lain? Kenapa perasaan ini tumbuh begitu dalam? Ya, aku tahu semua salahku. Aku tahu kamu tidak salah apapun, aku yang tak bisa menjaga perasaanku sendiri!" racaunya sembari kepalanya tertumpu pada meja bartender.

"Hai, Mas Jo!" seru seorang wanita menyapa bartender yang bernama Johan itu.

"Hai, Mel, tumben nongol?" balas Pria itu.

"Biasa, Mas, lagi banyak orderan," ucapnya sembari menerima minuman kesukaannya yang sudah diracik oleh Johan.

"Wah mantap tuh."

Radit yang mendengar suara seorang wanita disampingnya cukup mengusik ketenangannya. Pria itu mengangkat kepalanya, dan menatap wajah wanita cantik yang berpakaian seksi.

"Arumi! Kamu datang, Sayang? Ya, aku tahu kamu pasti datang." Radit segera memeluk wanita yang ada dihadapannya.

Seketika jantung Amelia bergetar hebat saat menerima pelukan dari seorang Pria yang belum dikenalnya. Amel merasa ada yang aneh pada dirinya, karena selama ini jantungnya tak pernah berdebar saat berkencan dengan para tamunya.

"Dia siapa Mas Jo?" tanya Amel masih membalas pelukan Pria itu. Membiarkan dia mencari kenyamanan pada tubuhnya.

"Pengunjung baru. Seperti sedang frustasi," jawab Jo.

"Baiklah, hitung semuanya berapa Mas Jo."

"Dengan minuman Pria itu?" tanya Jo memastikan.

"Iya sekalian saja."

Setelah membayar, Amelia membawa Radit keluar dari clubs malam itu. Amel bingung harus mengantarkan Pria itu kemana. Akhirnya Amel memutuskan membawa Radit pulang kekediamannya.

Amel menatap wajah tampan yang sempurna, sungguh hatinya begitu nyaman saat berada bersama Pria itu. Amel menarik kain tebal menyelimuti tubuh Radit agar tidur nyenyak.

"Arum, jangan pergi!" seru Pria itu menyambar tangan Amel dan menariknya sehingga wanita itu jatuh menimpa tubuhnya.

Seketika Radit melu mat bibir Amel. Wanita itu begitu bergairah saat menerima sentuhan dari Radit. Mereka bergumul dalam satu selimut saling berbagi kehangatan.

Pagi menjelang, Radit membuka matanya dan memperhatikan sekeliling ruangan itu. Merasa asing ia segera duduk, namun ia terjingkat saat ada tangan seseorang sedang membelenggu tubuhnya.

"Hai, kamu sudah bangun?" tanya wanita cantik itu mengukir senyum manis.

"Siapa kamu? Apa yang terjadi diantara kita?" tanya Radit menyingkap kain penutup tubuh bagian bawahnya. Pria itu begitu terkejut saat melihat dirinya dan wanita itu sama-sama polos.

"Apa yang terjadi? Kamu sudah merenggut kesucianku. Dan sekarang kamu masih bisa bertanya apa yang terjadi?" ucap Amel. Ternyata wanita itu ingin menjebak Pria yang sudah membuat hidupnya lebih berwarna dan seakan kehadiran Pria itu membuatnya kembali mempunyai tujuan hidup.

"Ah, maafkan aku. Sungguh aku tidak ingat apapun," ucap Radit merasa bersalah saat melihat Amel menangis pilu.

"Apakah kamu kira dengan meminta maaf bisa mengembalikan segalanya? Masa depanku sudah hancur! Hiks..." Amel masih mendrama meminta simpati Pria itu.

"Diamlah, jangan menangis. Aku akan bertanggung jawab. Kita akan menikah," ucap Radit dengan yakin. Tentu saja batin Amel bersorak gembira.

"A-apakah kamu serius?" tanya Amel ingin memastikan.

"Ya, besok kita akan menikah. Hari ini pertemukan aku dengan keluargamu," pinta Radit.

"Hah! Keluarga?" tanya wanita itu bingung sendiri.

"Ya, aku akan bicara pada ayah dan ibumu."

"Ah, aku tidak mempunyai orangtua."

"Maksud kamu?" tanya Radit bingung.

"Ma-maksud aku, kedua orangtuaku sudah meninggal dunia," jawab Amel gugup. Sebenarnya dia bingung harus menjelaskan tentang dirinya yang tak pernah tahu siapa ayah dan ibunya. Karena dia dibesarkan di panti asuhan, dan sekolah hanya lulusan SD.

"Oh, maaf, aku tidak tahu."

"Tidak pa-pa."

"Baiklah, kalau begitu bersiaplah. Aku akan bawa kamu kerumahku. Oya, aku juga ingin kamu tahu satu hal. Bahwa aku sudah pernah menikah, dan aku mempunyai seorang putra." Radit menjelaskan tentang dirinya pada Amel.

"Ah, baiklah, tidak ada masalah bagiku."

"Yasudah, aku akan mandi sebentar." Radit meraih handuk yang tersampir tak jauh dari tempat tidur itu, lalu segera masuk kedalam kamar mandi.

Amel tersenyum bahagia. Ini adalah suatu hal yang sangat ia impikan dari dahulu, yaitu bisa menikah dengan orang yang dicintainya dan membina rumah tangga bahagia, juga mempunyai anak-anak yang lucu.

Tak berselang lama Radit keluar dari kamar mandi sudah rapi menggunakan pakaiannya yang semalam. Pria itu segera keluar dan menunggu diruang tamu.

Radit menatap hunian yang cukup mewah bila di tempati oleh seorang wanita. Pria itu berpikir bahwa Amel adalah anak orang berada. Tak berselang lama Amel keluar dari kamar juga sudah rapi. Wanita itu membawa pakaiannya satu koper.

"Sudah?" tanya Radit

"Ya, apakah kamu tidak ingin minum dulu? Akan kubuatkan sebentar," ucap Amel ingin beranjak.

"Ah, tidak usah. Ayo kita jalan sekarang."

Pasangan itu beranjak meninggalkan rumah cukup mewah yang dibeli oleh Amel dari hasil BO. Amel memang mempunyai paras yang cantik dan bodi yang seksi. Maka para lelaki hidung belang berani membayarnya dengan mahal. Amel juga tidak ingin melayani Pria-pria kere, incarannya adalah Pria berkantong tebal.

Banyak dari para pelanggannya meminta untuk menjadi istri simpanan atau jadi sugar Daddy. Tetapi Amel tidak pernah tertarik. Wanita itu tidak ingin terikat oleh seseorang tanpa ada rasa.

Tetapi berbeda saat dirinya bertemu dengan Pria yang kini sedang duduk disampingnya. Pria itu mampu membuat hatinya tak berkutik. Amelia sungguh jatuh cinta pada pandangan pertama.

Sadar bahwa Radit adalah seorang Pria yang baik, tentu saja dia tidak menginginkan wanita sepertinya. Maka Amel nekat menjerat Pria itu agar jatuh kedalam pelukannya. Amel meyakinkan hatinya untuk meninggalkan dunia hitam itu.

Amel akan menata hidupnya yang berantakan agar kembali menjadi lebih baik. Amel menatap Radit dengan curi-curi pandang.

"Siapa yang membawa mobilku tadi malam?" tanya Radit masih fokus mengemudi.

"Ah, aku yang membawanya."

"Kamu bisa nyetir?"

"Bisa. kan aku juga punya mobil."

"Ah, aku tidak tahu. Apakah kamu sering ke klub?" tanya Radit ingin tahu sedikit tentang wanita yang akan dinikahinya.

"Hah? Nggak, cuma sesekali saja bila sedang bosan," jawab Amel sedikit gugup.

Bersambung....

Happy reading 🥰

"

Terpopuler

Comments

titis irene

titis irene

baru nyimak... lanjut Thor

2023-03-13

1

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Mampir

2023-03-03

1

Amaracinta

Amaracinta

seru kayaknya nih. lanjut Thor

2023-03-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!