First Love Casanova
Suara teriakan para siswi SMA Samudera menggema di sepanjang koridor, saat laki-laki berpostur tubuh tinggi dengan badan atletis dan wajah yang diukir dengan sempurna bak dewa Yunani berjalan bersama ketiga sahabatnya yang juga tengah tebar pesona.
Laki-laki itu adalah Abigail Athala Samudera atau yang biasa disapa Abi, mengerlingkan matanya sesekali saat melihat gadis cantik yang melewatinya dan sontak sikapnya itu membuat para gadis blushing ataupun menjerit tertahan.
Tak semua seperti itu namun kebanyakan ya memang akan beraksi demikian. Memang siapa yang tak akan terpesona dengan Abi? Abi terlalu tampan untuk di abaikan. Sikap nya yang begitu lembut dan manis pada kaum hawa membuat mereka terbuai. Hingga mereka lupa siapa sebenar nya sosok Abi.
"Gue heran sama tuh cewek-cewek mau aja dijadiin ikatan pacar si playboy cap tikus satu ini," sungut Dion-salah satu sahabat Abi yang tidak jauh beda sikap playboynya dengan Abi. Dion menatap Abi dari atas sampai bawah seolah tengah menilai apa yang sebenar nya di lihat dari para gadis tersebut pada Abi.
"Jelaslah gue ganteng terus tajir, kurang apalagi coba?" tanya Abi dengan begitu percaya dirinya, menyombongkannya pada sahabatnya yang kali ini hanya mencibir laki-laki Abi dengan bergidik ngeri. Meskipun apa yang dikatakan oleh Abi adalah sebuah fakta namun tetap saja mereka tak ingin mengakuinya.
"Pede gila," ucap Ivan yang juga merupakan sahabat Abi, laki-laki ini sangat berbeda dari Abi meskipun tingkat kegantengannya di bawah Abi tapi Ivan bukan tipe fake boy dia cowok yang setia saking setianya dia sangat setia dengan kejombloannya.
"Abi mah gak pede gak idup," ucap Tian sahabat Abi yang lain, laki-laki dengan tingkat kebobrokan yang tinggi. Sahabat Abi itu memang beragam, itu lah yang membuat mereka tetap berteman sampai saat ini, karena mereka seolah saling melengkapi namun juga se frekuensi.
"Iya dong, kalo lo pada hidup butuh oksigen kalau gue mah butuh kepedean dan cewek," ucap Abi yang masih menampilkan wajah sombongnya. Ketiga sahabat nya kini hanya menatap datar ke arah laki-laki tersebut.
"Coba sekali-sekali lo tutup saluran pernafasan tuh bocah, terus lo kasih cewek, idup gak dia?" tukas Dion kesal mendengar ucapan sahabatnya itu. Tian yang memang aslinya otak cuman setengah ya nurut aja, laki-laki itu malah membekap hidung dan mulut Abi agar laki-laki itu tidak bisa bernafas. Lalu memanggil salah satu siswi yang lewat. Sahabatnya yang lain hanya tertawa melihat tingkah Tian tanpa mau membantu Abi yang sudah meronta minta dilepaskan.
"Lepas anjing, susah napas nih gue," ucap Abi setelah dapat melepaskan bekapan di mulutnya dan kini laki-laki itu berusaha melepaskan tangan Tian dari hidungnya. Tian masih tetap saja melakukan aksi gilanya itu.
"Wah parah lo, untung gue gak mati kehabisan napas," kata Abi setelah berhasil melepaskan tangan Tian dari hidungnya dan kini laki-laki itu tengah menghirup oksigen dengan rakus.
"Banyak omong doang ternyata, sekali di bekap minta di lepasin," ucap Dion masih dengan tawanya yang menggelegar mengejek Abi. Tian kini hanya berdecih menatap Abi yang kini menatap tajam pada sahabat nya yang tengah menertawakannya itu.
"Eh lo boleh pergi," usir Ivan yang langsung mendapatkan anggukan dari gadis yang berada di antara mereka dan segera pergi dari kumpulan para cogan itu. Percayalah, sebenar nya gadis yang bingung untuk apa ia dipanggil itu sedari malah menahan nafas saat berada di kumpulan para cogan itu.
"Eh bro itu murid baru ya?" tanya Tian mengalihkan pembicaraan saat melihat seorang gadis tengah berjalan di koridor lantai sebrang dengan kedua temannya menuju ke arah kantin angkatan mereka.
"Eh iya gue gak pernah liat," sambung Dion membalas ucapan Tian, dan kini fokus ke empat laki-laki itu ada pada gadis cantik yang berada di tengah kedua temannya.
"Cantik banget, milik gue nih," ucap Abi dan langsung berjalan kearah gadis cantik itu. Ketiga temannya hanya bisa menggeleng melihat tingkah Abi, namun tak urung mereka juga mengikuti kemana perginya Abi.
Sudah terlalu hafal dengan apa yang akan dilakukan sahabat nya itu saat melihat gadis cantik lewat di depannya. Laki-laki tersebut memang tak tahu apa itu cinta karena yang ia tahu hanya memiliki tanpa rasa.
"Hay cantik," sapa Abi saat sudah berada di depan gadis cantik yang entah bernama siapa. Kedua teman gadis itu sudah menjerit tertahan dengan asumsi jika Abi akan menjadikan temannya itu pacar yang entah keberapa sedangkan yang disapa hanya menautkan alisnya bingung dan malas meladeni orang sksd (sok kenal sok dekat) di depannya itu.
"Minggir gue mau lewat," ucap gadis itu tanpa mau menghiraukan laki-laki gila di depannya. Sikap gadis itu sontok membuat orang di sekitarnya terkejut, pasalnya belum pernah ada yang berani berbicara ketus seperti itu pada Abi.
"Eits mau kemana lo?" tanya Abi menghadang jalan gadis yang belum diketahui namanya itu.
"Mau ke kantin lah," sarkasnya, malas meladeni Abi yang selalu menghadang jalannya. Gadis tersebut kini sudah memutar bola matanya malas dan ingin sekali rasanya ia menendang Abi dari hadapannya saat ini juga karena perut nya sudah begitu lapar.
"Bareng gue," ucap Abi dengan nada memaksanya. Membuat gadis itu memutar malas matanya memangnya ia mengenal laki-laki itu? Mengapa laki-laki itu terus mengganggu nya?
"Ogah, emang gue kenal lo?" ucapnya dengan sinis membuat Abi memelototkan matanya, berani sekali gadis ini menolak Abi dengan segala pesonanya. Tak hanya Abi. Semua yang melihat itu begitu kagum pada gadis tersebut yang begitu berani pada Abi, walau tak sedikit juga yang kin malah menghina gadis tersebut karena terlalu jual mahal.
"Mulai hari ini lo pacar gue, gue gak nerima bantahan apapun," tegas Abi final, yang langsung membuat gadis itu membelalakkan matanya. Kenal saja tidak, dan laki-laki di depannya itu malah langsung meng Klaim nya? Gila.
"Ogah banget, gue aja gak kenal sama lo. Lagian lo ngomong gitu buat apaan? Mau niruin cowok *******? Dih kebanyakan baca ******* loh," sungut gadis itu dan langsung menghempaskan tubuh Abi agar tidak menghalangi jalannya.
Ia langsung pergi tanpa menghiraukan Abi dan temannya, serta murid yang melihat adegan tersebut. Baru kali ini ada yang berani menolak Abi, sepertinya ia tidak tahu apa yang akan terjadi padanya nanti.
"Woy, itu temen lo siapa namanya? Kelas apa?" tanya Ivan pada teman gadis yang sudah berjalan terlebih dulu itu meninggalkan temannya yang masih terdiam di posisinya.
"Ayumi Prissy Rahdian kelas XI IPA 2," ucap temen gadis yang tadi yang ternyata bernama Ayumi. Gadis yang sudah berani menolak seorang Abi dengan lantangnya di depan umum.
Ketika banyak gadis bahkan menyerahkan dirinya untuk menjadi pacar Abi dan rela menjadi yang kesekian. Ayumi malah terang-terangan menolak Abi di depan umum, dan mempermalukan laki-laki itu.
"Liat aja gue akan dapetin lo," tegas Abi dengan seringai nya. Akan ia pastikan apapun akan ia lakukan untuk mendapatkan Ayumi karena gadis itu hanya miliknya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments