Playboy, sudah menjadi nama tengah dari Abigail, Sikapnya yang suka gonta-ganti pasangan, membuat siapapun tahu laki-laki dengan kata nyaris sempurna itu memiliki satu kekurangan yaitu tidak bisa setia pada satu pasangan.
Bagi Abi cinta itu hanya fantasi, karena sampai sekarang Abi tak pernah mencintai orang lain melebihi dia mencintai dirinya sendiri. Oleh karena itu, Abi selalu berusaha membuat dirinya bahagia dengan segala tingkah kenakalannya.
Seperti sekarang, Abi tengah memanjakan dirinya dengan salah satu kekasihnya, menemani gadis yang meminta Abi untuk mengantarnya ke mall. Sebenarnya Abi sangat malas jika harus mengantar seorang wanita ke mall karena pasti akan membosankan, tapi jika setelah ini ia akan di manja dengan gadisnya itu Abi sangat siap untuk menemani gadis itu.
"Abi ini bagus gak?" tanya gadis yang berada di samping Abi sambil memperlihatkan baju yang berada di tangannya. Beginilah Abi, selalu memanjakan pacar-pacarnya dengan berbagai barang mewah hingga membuat gadis manapun pasti mau menjadi pacar Abi meskipun menjadi yang kesekian.
"Terserah kamu aja sayang, kamu selalu cantik pakai apapun itu," puji Abi dengan senyumannya dan mengedipkan sebelah matanya menggoda gadis itu yang sudah bersemu merah di pipinya mendengar Abi yang menggodanya.
Jika kalian bertanya siapa nama pacarnya itu pada Abi dapat dipastikan Abi tak akan mengetahuinya, karena Abi selalu memanggil kekasihnya dengan sebutan sayang dan sesuai yang pernah Abi bilang untuk nama kontak hanya ia namai dengan kata "Pacar satu hingga seterusnya" bagaimana? sudah dapat kalian pastikan buaya jenis apa Abi itu?
"Abi kamu bisa aja," ucap kekasihnya itu yang tanpa ia ketahui sebenarnya Abi mengatakan itu hanya agar gadis itu bisa cepat memilih bajunya karena di hari minggu jadwal kencannya sangat padat. Bahkan anggota DPR pun kalah sibuk dengan Abi.
“Langsung bayar aja yuk,” ajak Abi pada gadis tersebut menuju ke arah kasir untuk membayar belanjaan mereka,
"Ayo kita makan," ajak Abi pada kekasihnya itu yang segera menarik gadis itu untuk segera berjalan ke arah tempat restoran cepat saji di mall tersebut.
Baru saja Abi keluar dari toko baju tersebut matanya langsung menangkap keberadaan gadis cantik yang akhir-akhir ini selalu bisa membuatnya tersenyum. Sepertinya Abi harus mengubah jadwalnya di hari minggu ini.
"Sayang kamu bisa kan pulang sendiri? Aku lagi ada urusan jadi aku harus pergi," ucap Abi pada kekasihnya itu yang kini sudah mengerucutkan bibirnya kesal mendengar ucapan Abi. Padahal ia masih ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan Abi.
"Abi kamu kok ninggalin aku sih?" tanya nya dengan manja membuat Abi berdecak kesal mendengarnya.
"Gak usah manja deh lo pulang sendiri aja Meri," ucap Abi lagi pada kekasihnya itu. Entah nama gadis itu benar Meri atau ia hanya asal membuat nama.
"Nama Aku Rina bukan Meri," sentak gadis itu yang membuat Abi meloncat terkejut mendengar sentakan gadis itu. Sudah dikatakan bukan Abi itu tidak akan hafal dengan nama pacarnya yang kelewat banyak.
"Ya udah sih sama-sama ada huruf R nya ini, udah sana pulang lo atau mau gue putusin?" gertak Abi yang berhasil membuat gadis itu mengalah. Dari pada harus diputuskan oleh Abi lebih baik ia mangalah dan pulang sendiri.
Sepeninggalan Rina dengan segera Abi menuju tempat gadis cantik yang sudah menjadi porosnya itu berada. Abi berjalan memasuki salah satu toko buku yang berada tak jauh dari sana dan benar saja gadis itu masih berada di sana dengan kedua sahabatnya.
"Pagi pacar kesayangan," sapa Abi pada gadis di depannya yang kini memutar badannya untuk melihat laki-laki yang menyapanya, saat melihat siapa yang menyapanya gadis itu langsung memutar matanya dan kembali membelakangi Abi.
"Guys pergi yuk merinding gue disini," ucap gadis yang tak lain adalah Ayumi. Ayumi segera berjalan menjauh bersama kedua sahabatnya. Sedangkan Abi? Bukan Abi namanya jika ia kan menyerah begitu saja, karena terbukti kini laki-laki itu sudah mengikuti langkah Ayumi yang berjalan menjauhi Abi.
"Itu pacar lo kasian kali Yum di diemin gitu," ucap Kitri dengan nada mengejek dan berusaha menahan tawanya. Ia tahu di antara kedua pasangan itu hanya Abi yang menganggap mereka pacaran sedangkan Ayumi jelas saja menantang keras hubungan itu.
"Bukan pacar gue," sungut Ayumi dengan sinis membuat Kitri terkekeh sedangkan Kayana hanya menggeleng melihat tingkah sahabatnya itu.
"Dosa loh Yang gak ngakuin pacar sendiri," ucap Abi yang kini berada di belakang mereka, sambil menggelengkan kepalanya. Laki-laki itu terus berada di belakang Ayumi membuntuti kemanapun gadis itu pergi.
"Lo kenapa sih gak pergi aja?" kesal Ayumi karena Abi tak mau pergi dan malah memilih untuk mengikutinya.
"Gue lagi baik nih mau nemenin lo keliling Mall, pacar gue yang lain aja gue batalin acaranya," ucap Abi dengan bangga nya membuat Ayumi berdecih lalu membalikkan badannya sambil menghadap pada Abi dengan tangan yang berkacak pinggang.
"Lo kira gue peduli? Lagian siapa yang minta lo buat ngikutin gue? Mending sekarang lo kencan sama pacar-pacar lo," ucap Ayumi membuat Abi gemas hingga tanpa sadar mencubit pipi Ayumi. Gadis itu meringis lalu menghempaskan tangan Abi yang mencubit pipinya.
"Eh Crocodile ini sakit pipi gue anjir," kesal Ayumi yang hanya di balas cengiran tak berdosa dari Abi.
"Ayumi kita pergi dulu ya, lo nikmatin aja kencan nya," pamit Kitri yang langsung pergi bersama Kayana. Menggoda sahabat nya itu memang begitu menyenangkan untuk mereka. Mereka tak perlu takut jika Ayumi akan sakit hati hanya karena Abi karena mereka jelas tahu Ayumi begitu tak menyukai Abi.
"Woy sahabat laknat kalian ya gue malah di tinggalin sama bapak buaya," teriak Ayumi yang tak hiraukan oleh kedua sahabatnya itu. Malah kini ia menjadi pusat perhatian penghuni mall itu.
Ayumi mendengus lalu berjalan menjauh dari Abi dengan menghentak-hentakkan kakinya. Tanpa mempedulikan tatapan aneh yang tunjukan pengunjung lain untuk nya. Sedangkan Abi yang berada di belakangnya hanya bisa menggeleng melihat tingkah gadis itu.
"Mau kemana?" tanya Abi yang kini sudah berjalan di samping Ayumi yang masih mempertahankan wajah kesalnya. Kini mereka sudah berjalan menjauh dari toko buku, dan Ayumi tidak membeli satu buku pun hanya karena Abi yang terus mengganggu nya.
Ayumi kira hari minggu adalah harinya untuk memperbaiki mood yang selalu rusak saat di sekolah karena Abi yang terus mengganggu nya, tapi ternyata Ayumi salah bahkan saat hari libur pun Abi datang dan mengganggu harinya.
"Mau ke neraka, mau daftarin nama lo biar bisa masuk neraka jalur VVIP, " ketus Ayumi yang malah terlihat begitu menggemaskan di mata Abi yang kini sudah terkekeh.
"Gini nih kalo pas pembagian filter mulut dateng nya paling akhir, " ucap Abi sambil menggeleng.
"Mending gue Filter nya kurang lah elo udah otak nya kurang sisa nya rusak lagi perlu direparasi, " ucap Ayumi galak.
Begitulah mereka setiap ketemu tidak pernah akur selalu ada saja hal kecil yang mereka ributkan. Dan Abi selalu menjadi dalang dari keributan mereka entah kapan mereka akan akur. Atau sepertinya mereka lupa setelah huruf B itu huruf C setelah Benci pasti ada Cinta.
Cinta dan Benci itu beda tipis jadi Hati-hati dalam mengartikan dia hal tersebut.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments