Istri Simpanan Tuan Muda Arvin
TOK….TOK…TOK…..
‘Apertementnya benar kan ini?’ Gumam gadis ini selepas mengetuk pintu tinggi berwarna coklat. “Permisi?! Apa ada orang?” Tanyanya dengan nada sedikit berteriak.
Karena sama sekali tidak ada sahutan sama sekali, gadis ini pun kembali mengetuk pintu tersebut.
“Permisi, hallo?” Ia terus mencoba untuk mengetuk pintu, dan sesekali memencet bel yang ada di samping pintu. ‘Jangan-jangan tidak ada oran lagi, mending aku letakkan kotak makanan ini disini saja lah, daripada aku menunggu di sini seperti patung.’ pikirnya.
Lalu rantang makanan yang ia bawa pun ia letakkan di depan pintu kamar dari apertement tersebut.
‘Eh, jangan di tengah, nanti bisa saja malah di tendang.’ Pikirnya lagi, jadi ia pun meletakkannya agak sedikit di pinggir pintu dekat dengan engsel pintu. ‘Apa aku harus tulis surat dulu kalau ini makanan ini dari Ibunya ya? Ya sudah deh, dari pada nanti dia waspada ini dari orang tak dikenal aku ak-’
KLEK…..
Suara pintu yang terbuka itu sontak membuat gadis yang sedang berjongkok di depan pintu itu langsung mendongak ke atas dan terlihat seorang laki-laki akhirnya berjalan keluar.
“Oh, ternyata ada orang ya?” Senang, karena pemilik dari apartemen tersebut keluar juga, gadis ini kembali mengangkat rantang makanan dan menyerahkannya kepada laki-laki tersebut. “Karena aku sudah keluar, kebetulan makanannya tidak jadi dingin, ini makanan dari ib-”
“Lama.”
“Apa?” Terkejut gadis ini dengan penurunan dari laki-laki berseragam sekolah yang nampak sedang dalam penampilan lusuhnya.
“Kau lama, dasa bodoh.” Lalu tanpa basa-basi, tangannya itu bukannya meraih rantang yang sedang disodorkan di hadapannya, justru yang ia raih adalah tangan dari gadis tersebut.
“Ha? Tunggu, kenapa ka-”
Tarikan yang begitu kasar itu membuat gadis tersebut langsung masuk ke dalam apartemen tersebut, sampai tiba-tiba saja tubuhnya langsung di dorong ke arah dinding.
BRUKK…..
“Akhh…!” Sontak gadis ini langsung merintih sakit karena punggungnya menghantam dinding dengan sedikit keras. “Kenapa kau mendorongku! Itu sakit tahu!” Pekik gadis ini, tidak rela diperlakukan dengan begitu kasar, padahal tidak punya salah apapun kepada anak di depannya itu.
“Aku tidak tahu bodoh! Kau yang lama! Kau membuatku menunggu lama! Apa kau mengerti?!” Bentak laki-laki ini dengan wajah marahnya.
“B-bodoh?! Kaulah yang bodoh mau merusak tubuh dengan minum alkohol!” Bentak gadis ini lagi, tidak terima dengan hinaan yang baru saja di dapatkannya. “Dan apa-apaan sih?” Matanya langsung jelalatan sambil mengekori salah satu tangan dari laki-laki anak sekolahan ini malah menyentuh kerah bajunya. “Ih! Tanganmu itu mau kemana? Jangan sentuh- mulutmu itu ba-umph..!”
Mulut yang terdengar berisik itu langsung dibungkam dengan mulut, dan rantang yang sempat ada di tangannya, langsung disambar oleh laki-laki ini dan menjatuhkannya ke sembarang tempat.
PRANK….
“Umphh…!” Matanya membulat lebar ketika mulutnya tiba-tiba di bungkam, dan permasalahannya disini adalah mulutnya dibungkam dengan mulut juga. “Mphh…!”
Mendapatkan kejutan yang bahkan tidak pernah dipikirkan oleh gadis ini, tentu saja tangannya yang sudah tidak memegang apapun ia gunakan untuk mendorong tubuh dari laki-laki ini.
Sampai karena tenaganya untuk mendorong menggunakan tangan sama sekali tidak mempan, gadis ini tanpa kehilangan akal segera mengerahkan salah satu kakinya untuk menendang tulang kering dari laki-laki ini.
Tapi apa jadinya saat kaki yang hendak digunakan untuk menendang itu malah ditangkap?
‘G-gawat?! Naluriku mengatakan ini sudah sangat bahaya! Aku harus bagaimana ini?!’ Pekik gadis ini.
Satu suara yang terus tertahan membuatnya semakin dalam kecemasan, apalagi saat ini yang paling dicemaskan adalah betapa berantakannya apartemen dari laki-laki ini.
‘A-aku! Aku sudah tidak kuat!’ seperti burung yang kian melemah setelah mendapatkan serangan fatal, semakin waktu berlalu gadis ini sudah mulai kehilangan seluruh kekuatannya di saat paha dari laki-laki ini tiba-tiba saja menyusup masuk diantara kedua pahanya, membuat ia semakin tidak kuasa untuk menahan tubuhnya untuk terus berdiri.
‘Lembut sekali, parfum apa yang sedang dia pakai ini? Rasanya berbeda,’ Menikmati aroma dari tubuh yang sedang ia tahan, tiba-tiba saja salah satu tangannya melingkar ke pinggang dari gadis tersebut, sampai akhirnya membuat kedua tubuh mereka berdua menempel satu sama lain.
Layaknya feromon yang mengandung menjerat jati dirinya sebagai seorang pria, ia pun sama sekali tidak memiliki niat untuk melepaskannya.
“Phuahh…! Hah…hahh…” merasa sepenuhnya kehilangan oksigen, gadis ini langsung mengambil nafas sedalam-dalamnya untuk mengisi paru-parunya yang terasa kosong tersedot oleh tautan yang sempat begitu panas. ‘Kesempatan, aku harus kabur!’
Padahal salah satu kakinya sudah mengambil satu langkah ke depan, namun pergelangan tangannya itu langsung di cengkram kuat.
“Kau mau pergi kemana? Kau itu seharusnya ada di sini, mau meninggalkanku lagi hm?” Tanyanya seraya menarik tangan itu lagi. “Sini, kau itu seharusnya ada disini menemaniku.”
‘Apa-apaan ini? Memangnya dia sedang menganggap aku ini siapa? Tidak, jangan berpikir soal itu dulu! Yang terpenting aku harus kabur, aku har-’ Namun kalimat yang ada di dalam pikirannya itu segera lenyap saat tubuhnya saat ini sepenuhnya sudah di peluk oleh laki-laki ini dari belakang.
GREPP…..
“L-lepas! Kau sedang mabuk, dan aku bukan orang yang kau maksud itu!” Teriak perempuan ini sambil berusaha memberontak dan melepaskan kedua tangan kekar itu dari depan perutnya.
“Lepas? Sudah di tangkap seperti ini, mana mungkin aku melepaskanmu!” Pekiknya, lalu dengan begitu mudahnya, laki-laki ini langsung membopong tubuh dari gadis itu di salah satu bahunya dan membawanya pergi dari depan pintu menuju sebuah tempat tidur.
“Tidak! Kau salah sangka! Aku bukan perempuan dari orang yang kau maksud!”
“Diam! Kau berisik sekali, sudah datang kesini itu kau seharusnya menemaniku.”
“M-menemani apa maksudmu?! Lepas! Dasar! Anak nakal! Aku akan lapor pada ibumu!” Jerit gadis ini seraya kedua tangannya memukul-mukul punggung dari laki-laki yang sedang memikul tubuhnya.
Merasa berisik dengan suaranya yang begitu melengkik, lantas laki-laki ini pun langsung melempar tubuh dari gadis tersebut ke atas kasur dengan begitu kasar.
BRUK….
Tepat di saat tubuhnya jatuh ke atas tempat tidur, gadis ini buru-buru memposisikan tubuhnya dan cepat-cepat merangkak untuk turun dari ranjang.
Tapi baru juga turun, laki-laki itu secara cekatan langsung menangkap salah satu kakinya, sehingga tubuhnya pun langsung jatuh ke lantai dengan keras.
Sungguh ironis padahal dirinya hanya memiliki maksud untuk mengantarkan bekal makanan dari sang Ibu dari anak laki-laki ini saja, tapi siapa yang akan menduga kalau kedatangannya sama saja seperti dirinya sedang masuk kedalam kandang serigala.
Rasa takut yang begitu besar, sukses membuat dirinya langsung menangis seseunggukan, selagi ia masih memiliki tenaga yang cukup besar, ia berusaha untuk lepas dari cengkraman laki-laki tersebut.
Jeritan, tangisan, bahkan ketakutan yang sudah menyatu dengan debaran jantung yang tidak karuan terus membawanya masuk ke dalam sebuah jurang keputusasaan.
“Tidak, j-jangan, jangan lakukan itu Arvin!” Teriaknya, ketika salah satu kaki yang berhasil laki-laki bernama Arvin itu tangkap, tiba-tiba saja langsung melepas stocking hitamnya.
SRAKK….
Sobekan itu tentu saja langsung menjalar ke atas sampai ke pangkal paha.
Semakin panik lah gadis belia ini ketika tangan dari Arvin itu tiba-tiba mencengkram kerah baju milik dari gadis yang bernama Ashera, dan nama itu tertera dengan jelas di tag nama yang dipakai oleh gadis ini tepat di seragam sekolah bagian dada sebelah kanannya.
Dan dikarenakan cengkraman di kerah bajunya cukup kuat, hal itu pun membuat tubuh Ashera langsung terangkat dan pada akhirnya ia ditempatkan kembali di atas tempat tidur lagi.
BRUKK…
“T-tunggu, k-kau mau apa?! Kau mau apa Arvin!” Bentak Ashera sambil menahan salah satu tangan Arvin yang hendak menelusup masuk kedalam pakaian seragam sekolahnya.
Lagi-lagi mendengar suara yang cukup memusingkan kepala, lantas Arvin langsung menarik ujung seragam yang tadinya dimasukkan kedalam rok, naik ke atas.
Sehingga dalam sekejap, Ashera pun jadinya menampilkan tubuh separuh telanjangnya.
Dengan tatapan mata terkejut sampai mulut Ashera akhirnya terdiam karena saking terpukulnya dengan apa yang dilakukan oleh Marvin terhadapnya, dengan ekspresi paling dingin, Marvin pun menjawab : “Mau apa? Bukannya sudah jelas, kalau aku mau melakuan ini?”
PLOK..
“Ugh..!” Ashera seketika membelalakkan matanya dan langsung menahan suara aneh miliknya yang tiba-tiba keluar dari mulut, ketika tangan itu tiba-tiba mendarat di salah satu asetnya. ‘Sebenarnya dia kenapa? Bau alkoholnya juga kuat sekali.’ Pikir Ashera. ‘AKhh~ Padahal aku hanya mengantarkan pesanan dari Ibunya, tapi kenapa aku malah jadi bahan pelampiasan seperti ini? Kenapa? Marvin! Ukh…!’
Menahan gejolak aneh karena darah kian berdesir panas, Ashera benar-benar mencengkram kuat sprei kasur yang ada ia tindih itu.
‘Tamatlah riwayatku, kenapa malah jadi seperti ini sih?! Akalnya sebenarnya hilang kemana? Ah~!’ Pekik Ashera di dalam hatinya.
Ashera benar-benar harus menelan ludah akan takdir pahit yang ia dapatkan secara tidak terduga itu.
“A-Arvin, Arvin! Sadarlah! Hei! Arvin br*ngsek!" Teriak Ashera sambil mencoba menjambak rambut milik Arvin.
Akan tetapi, karena ulah itu pula dengan begitu tangkas kedua tangannya Ashera malah di tangkap dan di letakkan dia atas kepalanya, membuat ia tidak bisa bergerak sedikitpun.
Bahkan untuk melepaskan diri saja susah, apalagi dengan tubuhnya yang sudah di tindih, Ashera pun hanya menatap nasibnya dengan tangis yang tidak bisa Ashera keluarkan secara gamblang setelah mulutnya kembali di bungkam dengan mulut milik Arvin.
"Mphh...! Mphh...!" Ronta Ashera, perlahan ia benar-benar kehilangan kendali atas tubuhnya sendiri yang kian waktu berlalu tubuhnya di permainkan dengan kasar oleh satu tangan kanan Arvin dan terutama di bagian bawahnya, Ashera seketika langsung lemas sendiri begitu ada benda tumpul masuk ke dalam rumah dalam satu kali dorongan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Mommy QieS
ya Allah, spot jantung ku. Wanita selalu jadi bahan objek pelampiasan hasrat
2023-09-11
1
Souma Kazuya
ada yg bisa jelaskan maksudnya kk 🥺
2023-07-10
0
ㅤ
🤣 Ok ini bunyi ya bukan kiasan lain
2023-03-22
2