Istri Simpanan Tuan Muda Arvin

Istri Simpanan Tuan Muda Arvin

1 : Insiden

TOK….TOK…TOK…..

‘Apertementnya benar kan ini?’ Gumam gadis ini selepas mengetuk pintu tinggi berwarna coklat. “Permisi?! Apa ada orang?” Tanyanya dengan nada sedikit berteriak. 

Karena sama sekali tidak ada sahutan sama sekali, gadis ini pun kembali mengetuk pintu tersebut. 

“Permisi, hallo?” Ia terus mencoba untuk mengetuk pintu, dan sesekali memencet bel yang ada di samping pintu. ‘Jangan-jangan tidak ada oran lagi, mending aku letakkan kotak makanan ini disini saja lah, daripada aku menunggu di sini seperti patung.’ pikirnya. 

Lalu rantang makanan yang ia bawa pun ia letakkan di depan pintu kamar dari apertement tersebut. 

‘Eh, jangan di tengah, nanti bisa saja malah di tendang.’ Pikirnya lagi, jadi ia pun meletakkannya agak sedikit di pinggir pintu dekat dengan engsel pintu. ‘Apa aku harus tulis surat dulu kalau ini makanan ini dari Ibunya ya? Ya sudah deh, dari pada nanti dia waspada ini dari orang tak dikenal aku ak-’

KLEK…..

Suara pintu yang terbuka itu sontak membuat gadis yang sedang berjongkok di depan pintu itu langsung mendongak ke atas dan terlihat seorang laki-laki akhirnya berjalan keluar.

“Oh, ternyata ada orang ya?” Senang, karena pemilik dari apartemen tersebut keluar juga, gadis ini kembali mengangkat rantang makanan dan menyerahkannya kepada laki-laki tersebut. “Karena aku sudah keluar, kebetulan makanannya tidak jadi dingin, ini makanan dari ib-”

“Lama.” 

“Apa?” Terkejut gadis ini dengan penurunan dari laki-laki berseragam sekolah yang nampak sedang dalam penampilan lusuhnya. 

“Kau lama, dasa bodoh.” Lalu tanpa basa-basi, tangannya itu bukannya meraih rantang yang sedang disodorkan di hadapannya, justru yang ia raih adalah tangan dari gadis tersebut. 

“Ha? Tunggu, kenapa ka-”

Tarikan yang begitu kasar itu membuat gadis tersebut langsung masuk ke dalam apartemen tersebut, sampai tiba-tiba saja tubuhnya langsung di dorong ke arah dinding. 

BRUKK…..

“Akhh…!” Sontak gadis ini langsung merintih sakit karena punggungnya menghantam dinding dengan sedikit keras. “Kenapa kau mendorongku! Itu sakit tahu!” Pekik gadis ini, tidak rela diperlakukan dengan begitu kasar, padahal tidak punya salah apapun kepada anak di depannya itu. 

“Aku tidak tahu bodoh! Kau yang lama! Kau membuatku menunggu lama! Apa kau mengerti?!” Bentak laki-laki ini dengan wajah marahnya. 

“B-bodoh?! Kaulah yang bodoh mau merusak tubuh dengan minum alkohol!” Bentak gadis ini lagi, tidak terima dengan hinaan yang baru saja di dapatkannya. “Dan apa-apaan sih?” Matanya langsung jelalatan sambil mengekori salah satu tangan dari laki-laki anak sekolahan ini malah menyentuh kerah bajunya. “Ih! Tanganmu itu mau kemana? Jangan sentuh- mulutmu itu ba-umph..!”

Mulut yang terdengar berisik itu langsung dibungkam dengan mulut, dan rantang yang sempat ada di tangannya, langsung disambar oleh laki-laki ini dan menjatuhkannya ke sembarang tempat. 

PRANK….

“Umphh…!” Matanya membulat lebar ketika mulutnya tiba-tiba di bungkam, dan permasalahannya disini adalah mulutnya dibungkam dengan mulut juga. “Mphh…!”

Mendapatkan kejutan yang bahkan tidak pernah dipikirkan oleh gadis ini, tentu saja tangannya yang sudah tidak memegang apapun ia gunakan untuk mendorong tubuh dari laki-laki ini. 

Sampai karena tenaganya untuk mendorong menggunakan tangan sama sekali tidak mempan, gadis ini tanpa kehilangan akal segera mengerahkan salah satu kakinya untuk menendang tulang kering dari laki-laki ini. 

Tapi apa jadinya saat kaki yang hendak digunakan untuk menendang itu malah ditangkap?

‘G-gawat?! Naluriku mengatakan ini sudah sangat bahaya! Aku harus bagaimana ini?!’ Pekik gadis ini. 

Satu suara yang terus tertahan membuatnya semakin dalam kecemasan, apalagi saat ini yang paling dicemaskan adalah betapa berantakannya apartemen dari laki-laki ini. 

‘A-aku! Aku sudah tidak kuat!’ seperti burung yang kian melemah setelah mendapatkan serangan fatal, semakin waktu berlalu gadis ini sudah mulai kehilangan seluruh kekuatannya di saat paha dari laki-laki ini tiba-tiba saja menyusup masuk diantara kedua pahanya, membuat ia semakin tidak kuasa untuk menahan tubuhnya untuk terus berdiri. 

‘Lembut sekali, parfum apa yang sedang dia pakai ini? Rasanya berbeda,’ Menikmati aroma dari tubuh yang sedang ia tahan, tiba-tiba saja salah satu tangannya melingkar ke pinggang dari gadis tersebut, sampai akhirnya membuat kedua tubuh mereka berdua menempel satu sama lain. 

Layaknya feromon yang mengandung menjerat jati dirinya sebagai seorang pria, ia pun sama sekali tidak memiliki niat untuk melepaskannya. 

“Phuahh…! Hah…hahh…” merasa sepenuhnya kehilangan oksigen, gadis ini langsung mengambil nafas sedalam-dalamnya untuk mengisi paru-parunya yang terasa kosong tersedot oleh tautan yang sempat begitu panas. ‘Kesempatan, aku harus kabur!’

Padahal salah satu kakinya sudah mengambil satu langkah ke depan, namun pergelangan tangannya itu langsung di cengkram kuat. 

“Kau mau pergi kemana? Kau itu seharusnya ada di sini, mau meninggalkanku lagi hm?” Tanyanya seraya menarik tangan itu lagi. “Sini, kau itu seharusnya ada disini menemaniku.”

‘Apa-apaan ini? Memangnya dia sedang menganggap aku ini siapa? Tidak, jangan berpikir soal itu dulu! Yang terpenting aku harus kabur, aku har-’ Namun kalimat yang ada di dalam pikirannya itu segera lenyap saat tubuhnya saat ini sepenuhnya sudah di peluk oleh laki-laki ini dari belakang. 

GREPP…..

“L-lepas! Kau sedang mabuk, dan aku bukan orang yang kau maksud itu!” Teriak perempuan ini sambil berusaha memberontak dan melepaskan kedua tangan kekar itu dari depan perutnya. 

“Lepas? Sudah di tangkap seperti ini, mana mungkin aku melepaskanmu!” Pekiknya, lalu dengan begitu mudahnya, laki-laki ini langsung membopong tubuh dari gadis itu di salah satu bahunya dan membawanya pergi dari depan pintu menuju sebuah tempat tidur. 

“Tidak! Kau salah sangka! Aku bukan perempuan dari orang yang kau maksud!”

“Diam! Kau berisik sekali, sudah datang kesini itu kau seharusnya menemaniku.”

“M-menemani apa maksudmu?! Lepas! Dasar! Anak nakal! Aku akan lapor pada ibumu!” Jerit gadis ini seraya kedua tangannya memukul-mukul punggung dari laki-laki yang sedang memikul tubuhnya. 

Merasa berisik dengan suaranya yang begitu melengkik, lantas laki-laki ini pun langsung melempar tubuh dari gadis tersebut ke atas kasur dengan begitu kasar. 

BRUK….

Tepat di saat tubuhnya jatuh ke atas tempat tidur, gadis ini buru-buru memposisikan tubuhnya dan cepat-cepat merangkak untuk turun dari ranjang. 

Tapi baru juga turun, laki-laki itu secara cekatan langsung menangkap salah satu kakinya, sehingga tubuhnya pun langsung jatuh ke lantai dengan keras. 

Sungguh ironis padahal dirinya hanya memiliki maksud untuk mengantarkan bekal makanan dari sang Ibu dari anak laki-laki ini saja, tapi siapa yang akan menduga kalau kedatangannya sama saja seperti dirinya sedang masuk kedalam kandang serigala. 

Rasa takut yang begitu besar, sukses membuat dirinya langsung menangis seseunggukan, selagi ia masih memiliki tenaga yang cukup besar, ia berusaha untuk lepas dari cengkraman laki-laki tersebut. 

Jeritan, tangisan, bahkan ketakutan yang sudah menyatu dengan debaran jantung yang tidak karuan terus membawanya masuk ke dalam sebuah jurang keputusasaan. 

“Tidak, j-jangan, jangan lakukan itu Arvin!” Teriaknya, ketika salah satu kaki yang berhasil laki-laki bernama Arvin itu tangkap, tiba-tiba saja langsung melepas stocking hitamnya. 

SRAKK….

Sobekan itu tentu saja langsung menjalar ke atas sampai ke pangkal paha. 

Semakin panik lah gadis belia ini ketika tangan dari Arvin itu tiba-tiba mencengkram kerah baju milik dari gadis yang bernama Ashera, dan nama itu tertera dengan jelas di tag nama yang dipakai oleh gadis ini tepat di seragam sekolah bagian dada sebelah kanannya. 

Dan dikarenakan cengkraman di kerah bajunya cukup kuat, hal itu pun membuat tubuh Ashera langsung terangkat dan pada akhirnya ia ditempatkan kembali di atas tempat tidur lagi. 

BRUKK…

“T-tunggu, k-kau mau apa?! Kau mau apa Arvin!” Bentak Ashera sambil menahan salah satu tangan Arvin yang hendak menelusup masuk kedalam pakaian seragam sekolahnya.

Lagi-lagi mendengar suara yang cukup memusingkan kepala, lantas Arvin langsung menarik ujung seragam yang tadinya dimasukkan kedalam rok, naik ke atas. 

Sehingga dalam sekejap, Ashera pun jadinya menampilkan tubuh separuh telanjangnya. 

Dengan tatapan mata terkejut sampai mulut Ashera akhirnya terdiam karena saking terpukulnya dengan apa yang dilakukan oleh Marvin terhadapnya, dengan ekspresi paling dingin, Marvin pun menjawab : “Mau apa? Bukannya sudah jelas, kalau aku mau melakuan ini?” 

PLOK..

“Ugh..!” Ashera seketika membelalakkan matanya dan langsung menahan suara aneh miliknya yang tiba-tiba keluar dari mulut, ketika tangan itu tiba-tiba mendarat di salah satu asetnya. ‘Sebenarnya dia kenapa? Bau alkoholnya juga kuat sekali.’ Pikir Ashera. ‘AKhh~ Padahal aku hanya mengantarkan pesanan dari Ibunya, tapi kenapa aku malah jadi bahan pelampiasan seperti ini? Kenapa? Marvin! Ukh…!’

Menahan gejolak aneh karena darah kian berdesir panas, Ashera benar-benar mencengkram kuat sprei kasur yang ada ia tindih itu.

‘Tamatlah riwayatku, kenapa malah jadi seperti ini sih?! Akalnya sebenarnya hilang kemana? Ah~!’ Pekik Ashera di dalam hatinya.

Ashera benar-benar harus menelan ludah akan takdir pahit yang ia dapatkan secara tidak terduga itu.

“A-Arvin, Arvin! Sadarlah! Hei! Arvin br*ngsek!" Teriak Ashera sambil mencoba menjambak rambut milik Arvin.

Akan tetapi, karena ulah itu pula dengan begitu tangkas kedua tangannya Ashera malah di tangkap dan di letakkan dia atas kepalanya, membuat ia tidak bisa bergerak sedikitpun.

Bahkan untuk melepaskan diri saja susah, apalagi dengan tubuhnya yang sudah di tindih, Ashera pun hanya menatap nasibnya dengan tangis yang tidak bisa Ashera keluarkan secara gamblang setelah mulutnya kembali di bungkam dengan mulut milik Arvin.

"Mphh...! Mphh...!" Ronta Ashera, perlahan ia benar-benar kehilangan kendali atas tubuhnya sendiri yang kian waktu berlalu tubuhnya di permainkan dengan kasar oleh satu tangan kanan Arvin dan terutama di bagian bawahnya, Ashera seketika langsung lemas sendiri begitu ada benda tumpul masuk ke dalam rumah dalam satu kali dorongan. 

Terpopuler

Comments

Mommy QieS

Mommy QieS

ya Allah, spot jantung ku. Wanita selalu jadi bahan objek pelampiasan hasrat

2023-09-11

1

Souma Kazuya

Souma Kazuya

ada yg bisa jelaskan maksudnya kk 🥺

2023-07-10

0

ㅤ

🤣 Ok ini bunyi ya bukan kiasan lain

2023-03-22

2

lihat semua
Episodes
1 1 : Insiden
2 2 : Arvin akhirnya menanam saham.
3 3 : Akhirya jadi seperti ini?
4 4 : Tuduhan Arvin
5 5 : Keputusan
6 6 : Karena pelayan, Arvin ...
7 7 : Pilihan
8 8 : Ashera
9 9 : Persiapan
10 10 : Awal hubungan
11 11 : Setelah perjanjian
12 12 : Ashera di bawa
13 13 : Ashera sebagai taruhan
14 14 : Pemenang gadis taruhan
15 15 : Keberadaan yang mengganggu
16 16 : Ashera tahu posisi
17 17 : Teriakan Frustasi
18 18 : Hanya karena uang
19 19 : Jaket
20 20 : Rasa bersalah?
21 21 : Hari pertama di sekolah.
22 22 : Tuduhan mencuri
23 23 : Pertengkaran
24 24 : Posisi yang tidak adil
25 25 : Dua posisi
26 26 : Misi pencegahan, gagal.
27 27 : Ashera mual
28 28 : Kesenangan diatas penderitaan.
29 29 : Arvin menonton di toilet
30 30 : Turuti
31 31 : Beef Bourguignon
32 32 : Pendek jadi panjang
33 33 : Tali Jemuran
34 34 : Kilatan di bawah kegelapan
35 35 : Panas di tengah dingin
36 36 : Putus karena Ashera
37 37 : Hubungan yang sudah kandas
38 38 : Kotor
39 39 : Di paksa
40 40 : Perubahan
41 41 : Razia
42 42 : Kepribadian ganda
43 43 : Bisikan saling menggoda
44 44 : Serangan.
45 45 : Alasan
46 46 : Ancaman
47 47 : Salah paham
48 48 : Ashera ingin pinjam miliknya
49 49 : Jelek tapi dapat tampan
50 50 : Peringatan
51 51 : Pelemparan
52 52 : Marah lagi
53 53 : Hera & Nenek peyot
54 54 : Rencana
55 55 : Adu mulut di Mall
56 56 : Pikirkanlah
57 57 : Rencana Pembalasan
58 58 : Berebut
59 59 : Balas dendam Arvin
60 60 : Kegagalan
61 61 : Ke(ter)jutan
62 62 : Dorongan pintu jadi (Hati)
63 63 : Kekhawatiran
64 64 : Tinggal penyusup
65 65 : Pengamanan
66 66 : Cemburu
67 67 : Masuk rencana lagi
68 68 : Hukuman
69 69 : Perpustakaan.
70 70 : Dapat satu gratis satu
71 71 : Popocky
72 72 : Sisi belakang Arvin
73 73 : Perhatian
74 74 : Undangan
75 75 : Rencana
76 76 : Kolam
77 77 : Rencana hadiah
78 78 : Belanjaan
79 79 : Pesta Kolam
80 80 : Cocktail
81 81 : Pertandingan
82 82 : Malam kekacauan
83 83 : Arvin mengusir
84 84 : Permintaan
85 85 : Menempuh Rintangan bersama
86 86 : Gara-gara ayam tertawa
87 87 : Undangan Palsu
88 88 : Persiapan hadiah
89 89 : Menyusul keberadaannya
90 90 : Menang Kalah
91 91 : Tantangan
92 92 : Sakit
93 93 : Arvin mencuri
94 94 : Ancaman
95 95 : Debat lagi.
96 96 : Penarik Perhatian.
97 97 : Persiapan.
98 98 : Batasan
99 99 : Pancingan
100 100 : Pesta
101 101 : Di balik titipan
102 102 : Kecebong
103 103 : Ketakutan
104 104 : Tanda bahaya
105 105 : Operasi
106 106 : Kecurigaan
107 107 : Pertolongan
108 108 : Ketahuan?
109 109 : Keberadaannya yang berbeda
110 110 : Taruhan antara mereka berdua
111 111 : Masalah
112 112 : Pertemuan Rahasia Ashera
113 113 : Pilihan
114 114 : Kecemasan
115 115 : Taruhaan Pergantian Posisi
116 116 : Taruhan 2
117 117 : Ciuman Menggoda
118 118 : Awal keributan
119 119 : Pesona
120 120 : Provokasi
121 121 : Perjanjian Dalam Taruhan.
122 122 : Menjadi saingan jalanan
123 123 : Singgungan kemenangan
124 124 : Janji Dari kemenangan
125 125 : Kesalahan Fatal
126 126 : Ashera Marah
127 127 : Kembali Seperti Semula
128 128 : Roti Bulan Campur Madu
129 129 : Salah Orang
130 130 : Istri >< Pelayan
131 131 : Hotel
132 132 : Pikiran liciknya Arvin.
133 133 : Menyentuh Hati
134 134 : Marah terus
135 135 : Perbedaan
136 136 : Malam berlari bersama
137 137 : Tangan Nakal
138 138 : Sebab Akibat
139 139 : Ashera Di Tinggal
140 140 : Arvin Menjadi Peran Pengganti
141 141 : Arvin Ikut Konser
142 142 : Awal dan akhir yang berbeda
143 143 : Banpo Bridge
144 144 : Tangan nakal 2
145 145 : Ashera Adalah Aromatherapy
146 146 : Arvin bertemu ...
147 147 : Ashera di temani Daseon
148 148 : Berdua di perahu
149 149 : Singgungan
150 150 : Tidak Sukanya Arvin Akhtair Bagaskara
151 151 : Malam pengakuan Ashera
152 152 : Malam Pengakuan ( 2 )
153 153 : Perubahan Dalam Perhatian
154 154 : Tuntutan khawatirnya
155 155 : Gara-gara aroma
156 156 : Berubah pikiran
157 157 : Arvin Panik
158 158 : Ashera Mencuri Miliknya Arvin
159 159 : Pergantian
160 160 : Uang Ganti
161 161 : Tuntutan
162 162 : Hadiah
163 163 : Perdebatan Di Atas Ranjang
164 164 : Tumbal Pagi Hari
165 165 : Ashera
166 166 : Pendapat
167 167 : Hasutan
168 168 : Arvin Turun Tangan
169 169 : Rencana Arvin
170 170 : Kecepatan Di Bawah Langit Malam
171 171 : Kehadiran Mereka Berdua.
172 172 : Kecupan Konsekuensi
173 173 : Satu Kali Foto
174 174 : Prasangka Buruk
175 175 : Haram
176 176 : Taruhan
177 177 : Godaan Di Tengah Penonton
178 178 : Ashera Memalukan
179 179 : Peringatan Keras
180 180 : Merampok Keberuntungan
181 181 : Pangkuan
182 182 : Menyerahkan Arvin?
183 183 : Kehilangan Ashera
184 184 : Hipnotis
185 185 : Bercumbu?
186 186 : Sentuhan
187 187 : Sentuhan (2)
188 188 : Jam Tidur Mereka
189 189 : Ashera bersedia?
190 190 : Eksekusi Habis
191 191 : Tawaran Arvin
192 192 : Hampir
193 193 : Arvin Terus Mengancam
194 194 : Pilihan Yang Sama
195 195 : Hadiah
196 196 : Menginterogasi Ashera
197 197 : Pilihan Yang Salah
198 198 : Harian
199 199 : Pembalasan
200 200 : Masuk Dalam Bahaya
201 Kamar Remang
202 Rencana Dini
203 Palsu atau Nyata
204 Pusat Perhatian
205 Sasaran
206 Pertengkaran Dini >< Ashera
207 Darurat
208 Kejutan Tak Terduga
209 Tidak Becus
210 Kegelapan
211 Interogasi Dini
212 Noda Jabatan
213 Arvin Menuntut
214 Hati Yang Terjerat
215 Rusak
216 Kebenaran Dari Hubungan
217 Nasib
218 Ashera Pergi?
219 Kamar 3089
220 Boneka
221 Dari Istri Jadi Pacar
222 Hera
223 Fajar
224 Ketahuan Sudah
225 Pengumuman!
226 Alter Ego
227 Mantan Pacar
Episodes

Updated 227 Episodes

1
1 : Insiden
2
2 : Arvin akhirnya menanam saham.
3
3 : Akhirya jadi seperti ini?
4
4 : Tuduhan Arvin
5
5 : Keputusan
6
6 : Karena pelayan, Arvin ...
7
7 : Pilihan
8
8 : Ashera
9
9 : Persiapan
10
10 : Awal hubungan
11
11 : Setelah perjanjian
12
12 : Ashera di bawa
13
13 : Ashera sebagai taruhan
14
14 : Pemenang gadis taruhan
15
15 : Keberadaan yang mengganggu
16
16 : Ashera tahu posisi
17
17 : Teriakan Frustasi
18
18 : Hanya karena uang
19
19 : Jaket
20
20 : Rasa bersalah?
21
21 : Hari pertama di sekolah.
22
22 : Tuduhan mencuri
23
23 : Pertengkaran
24
24 : Posisi yang tidak adil
25
25 : Dua posisi
26
26 : Misi pencegahan, gagal.
27
27 : Ashera mual
28
28 : Kesenangan diatas penderitaan.
29
29 : Arvin menonton di toilet
30
30 : Turuti
31
31 : Beef Bourguignon
32
32 : Pendek jadi panjang
33
33 : Tali Jemuran
34
34 : Kilatan di bawah kegelapan
35
35 : Panas di tengah dingin
36
36 : Putus karena Ashera
37
37 : Hubungan yang sudah kandas
38
38 : Kotor
39
39 : Di paksa
40
40 : Perubahan
41
41 : Razia
42
42 : Kepribadian ganda
43
43 : Bisikan saling menggoda
44
44 : Serangan.
45
45 : Alasan
46
46 : Ancaman
47
47 : Salah paham
48
48 : Ashera ingin pinjam miliknya
49
49 : Jelek tapi dapat tampan
50
50 : Peringatan
51
51 : Pelemparan
52
52 : Marah lagi
53
53 : Hera & Nenek peyot
54
54 : Rencana
55
55 : Adu mulut di Mall
56
56 : Pikirkanlah
57
57 : Rencana Pembalasan
58
58 : Berebut
59
59 : Balas dendam Arvin
60
60 : Kegagalan
61
61 : Ke(ter)jutan
62
62 : Dorongan pintu jadi (Hati)
63
63 : Kekhawatiran
64
64 : Tinggal penyusup
65
65 : Pengamanan
66
66 : Cemburu
67
67 : Masuk rencana lagi
68
68 : Hukuman
69
69 : Perpustakaan.
70
70 : Dapat satu gratis satu
71
71 : Popocky
72
72 : Sisi belakang Arvin
73
73 : Perhatian
74
74 : Undangan
75
75 : Rencana
76
76 : Kolam
77
77 : Rencana hadiah
78
78 : Belanjaan
79
79 : Pesta Kolam
80
80 : Cocktail
81
81 : Pertandingan
82
82 : Malam kekacauan
83
83 : Arvin mengusir
84
84 : Permintaan
85
85 : Menempuh Rintangan bersama
86
86 : Gara-gara ayam tertawa
87
87 : Undangan Palsu
88
88 : Persiapan hadiah
89
89 : Menyusul keberadaannya
90
90 : Menang Kalah
91
91 : Tantangan
92
92 : Sakit
93
93 : Arvin mencuri
94
94 : Ancaman
95
95 : Debat lagi.
96
96 : Penarik Perhatian.
97
97 : Persiapan.
98
98 : Batasan
99
99 : Pancingan
100
100 : Pesta
101
101 : Di balik titipan
102
102 : Kecebong
103
103 : Ketakutan
104
104 : Tanda bahaya
105
105 : Operasi
106
106 : Kecurigaan
107
107 : Pertolongan
108
108 : Ketahuan?
109
109 : Keberadaannya yang berbeda
110
110 : Taruhan antara mereka berdua
111
111 : Masalah
112
112 : Pertemuan Rahasia Ashera
113
113 : Pilihan
114
114 : Kecemasan
115
115 : Taruhaan Pergantian Posisi
116
116 : Taruhan 2
117
117 : Ciuman Menggoda
118
118 : Awal keributan
119
119 : Pesona
120
120 : Provokasi
121
121 : Perjanjian Dalam Taruhan.
122
122 : Menjadi saingan jalanan
123
123 : Singgungan kemenangan
124
124 : Janji Dari kemenangan
125
125 : Kesalahan Fatal
126
126 : Ashera Marah
127
127 : Kembali Seperti Semula
128
128 : Roti Bulan Campur Madu
129
129 : Salah Orang
130
130 : Istri >< Pelayan
131
131 : Hotel
132
132 : Pikiran liciknya Arvin.
133
133 : Menyentuh Hati
134
134 : Marah terus
135
135 : Perbedaan
136
136 : Malam berlari bersama
137
137 : Tangan Nakal
138
138 : Sebab Akibat
139
139 : Ashera Di Tinggal
140
140 : Arvin Menjadi Peran Pengganti
141
141 : Arvin Ikut Konser
142
142 : Awal dan akhir yang berbeda
143
143 : Banpo Bridge
144
144 : Tangan nakal 2
145
145 : Ashera Adalah Aromatherapy
146
146 : Arvin bertemu ...
147
147 : Ashera di temani Daseon
148
148 : Berdua di perahu
149
149 : Singgungan
150
150 : Tidak Sukanya Arvin Akhtair Bagaskara
151
151 : Malam pengakuan Ashera
152
152 : Malam Pengakuan ( 2 )
153
153 : Perubahan Dalam Perhatian
154
154 : Tuntutan khawatirnya
155
155 : Gara-gara aroma
156
156 : Berubah pikiran
157
157 : Arvin Panik
158
158 : Ashera Mencuri Miliknya Arvin
159
159 : Pergantian
160
160 : Uang Ganti
161
161 : Tuntutan
162
162 : Hadiah
163
163 : Perdebatan Di Atas Ranjang
164
164 : Tumbal Pagi Hari
165
165 : Ashera
166
166 : Pendapat
167
167 : Hasutan
168
168 : Arvin Turun Tangan
169
169 : Rencana Arvin
170
170 : Kecepatan Di Bawah Langit Malam
171
171 : Kehadiran Mereka Berdua.
172
172 : Kecupan Konsekuensi
173
173 : Satu Kali Foto
174
174 : Prasangka Buruk
175
175 : Haram
176
176 : Taruhan
177
177 : Godaan Di Tengah Penonton
178
178 : Ashera Memalukan
179
179 : Peringatan Keras
180
180 : Merampok Keberuntungan
181
181 : Pangkuan
182
182 : Menyerahkan Arvin?
183
183 : Kehilangan Ashera
184
184 : Hipnotis
185
185 : Bercumbu?
186
186 : Sentuhan
187
187 : Sentuhan (2)
188
188 : Jam Tidur Mereka
189
189 : Ashera bersedia?
190
190 : Eksekusi Habis
191
191 : Tawaran Arvin
192
192 : Hampir
193
193 : Arvin Terus Mengancam
194
194 : Pilihan Yang Sama
195
195 : Hadiah
196
196 : Menginterogasi Ashera
197
197 : Pilihan Yang Salah
198
198 : Harian
199
199 : Pembalasan
200
200 : Masuk Dalam Bahaya
201
Kamar Remang
202
Rencana Dini
203
Palsu atau Nyata
204
Pusat Perhatian
205
Sasaran
206
Pertengkaran Dini >< Ashera
207
Darurat
208
Kejutan Tak Terduga
209
Tidak Becus
210
Kegelapan
211
Interogasi Dini
212
Noda Jabatan
213
Arvin Menuntut
214
Hati Yang Terjerat
215
Rusak
216
Kebenaran Dari Hubungan
217
Nasib
218
Ashera Pergi?
219
Kamar 3089
220
Boneka
221
Dari Istri Jadi Pacar
222
Hera
223
Fajar
224
Ketahuan Sudah
225
Pengumuman!
226
Alter Ego
227
Mantan Pacar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!