3 : Akhirya jadi seperti ini?

'A-apa-apaan ini? Kenapa rasanya bisa seenak ini?' Pikir Arvin setelah ia benar-benar memberikan layanan terbaik kepada Ashera, sampai Ashera sendiri saat ini sudah benar-benar pingsan di tempat. 'Tapi-'

Dengan tatapan sengitnya, Arvin pun menatap wajah Ashera dengan begitu tajam. Wajah Ashera yang terlihat sudah begitu tenang, dan karena itu pula, sekarang tidak ada perlawanan sama sekali.

Tapi, walaupun wanita yang saat ini berhasil memuaskan rasa laparnya itu adalah Ashera, sayangnya Arvin sendiri yang saat ini tengah berada di bawah kendali alkohol, tidak benar-benar melihat wajah Ashera dengan baik, selain menginginkan kepuasan lagi.

'Tapi sayangnya aku bahkan sama sekali belum puas. Karena kau sudah pingsan seperti ini ini kan membuatku jauh lebih mudah untuk menikmati tubuhmu," ucap Arvin dengan senyuman smirk, lalu ia pun kembali memeluk tubuh Ashera yang sudah terkulai lemas itu untuk Arvin nikmati lagi, lagi dan lagi, sampai Arvin akhirnya menemukan batasannya dan membuat tubuhnya lemas sampai akhirnya pingsan juga, dengan posisi masih memeluk tubuh Ashera.

_______________

PIP......PIP.....PIP.....

Jam alarm yang berdering itu sudah menunjukkan pukul lima sore.

Di bawah langit yang sudah menunjukkan langit berwarna jingga, dua tubuh yang saling berpelukan itu akhirnya mulai terusik dengan cahaya matahari yang menyerang tubuh mereka berdua.

"Ehmm..." Wajah yang semula diam dengan mata terpejam, tiba-tiba mengernyit. 'Apa ini? Kenapa tanganku terasa kebas?' Pikir Arvin, ia mulai sadar dengan tubuhnya dan terutama tangannya yang terasa kebas seakan di tindih sesuatu. 'Tunggu, tapi kenapa di bawahku terasa seperti masuk kedalam sesuatu yang hangat? Apa ini? Kenapa aku tiba-tiba merasakan sensasi ini?'

Arvin yang penasaran dengan apa yang sedang dirasakannya pada tubuhnya saat ini, Arvin pun membuka matanya dengan perlahan, dan betapa terkejutnya kalau pandangan yang awalnya terasa samar itu akhirnya sudah jelas.

Tapi yang menjadi permasalahannya saat ini adalah, 'Kenapa ada perempuan di sampingku?'

Dan perempuan yang di maksud oleh Arvin adalah Ashera.

"'S-sakit~" Lenguh Ashera dengan sebuah gumaman kecil yang disusul dengan mata yang kini sudah terbuka. Sayup-sayup sebuah gesekan di bawah sana kembali terjadi, dan membuat Ashera yang tadinya separuh sadar, langsung berteriak keras. "Akhhhh.....!"

Lalu teriakan itu pun di barengi dengan Ashera yang langsung mendorong tubuh Arvin dari sebelahnya dengan kuat, sampai akhirnya apa yang tadinya menusuk di area bawah sana, bisa tercabut juga.

"A-Arvin, k-kau, kau... Kau baj*ngan gila! Huwaahh!" Teriak Ashera dengan keras sambil memukul tubuh Arvin dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk menutupi tubuhnya yang sebenarnya sudah sepenuhnya telanjang dengan menggunakan selimut putih besar itu, selimut yang bahkan sudah kusut karena pergulatan dari mereka berdua pagi tadi.

'Ah! Kenapa tenaganya kuat sekali? Sebenarnya dia siapa?' Pikir Arvin, ia sebenarnya sama sekali tidak tahu siapa perempuan yang kini sedang memukulnya terus menerus dengan kondisi sudah menangis histeris seperti itu.

"Arvin! Kau harus tanggung jawab! Tanggung jawab dengan apa yang kau lakukan kepa-" Tapi semua kalimat yang sedang Ashera katakan, sepenuhnya menghilang karena Arvin yang tiba-tiba saja menyela ucapannya dengan bentakan yang begitu keras.

"Diam!"

"T-tidak, aku tidak bisa diam, k-kau...kau sudah menodaiku." karena sempat ketakutan setengah mati dengan teriakan dari Arvin yang begitu keras, Ashera jadi berbicara dengan lirih.

"Ha?" Salah satu alis milik Arvin naik ke atas, "Bukannya kau yang duluan naik ke atas ranjangku ya?"

"A-apa?! Kau lah yang menarikku masuk ke sini dan malah meniduriku! Tapi kau malah menuduhku seperti itu?!" Marah Ashera dengan mata sudah sembab dengan air mata terus mengalir dan tidak bisa di hentikan, saking terkejutnya bahwa ia malah pingsan dan akhirnya benar-benar bahan pelampiasan naf*su dari laki-laki ini.

"Bukannya faktanya seperti itu, dengan dalih datang ke rumahku karena kau ingin mengirimiku sesuatu, kau sebenarnya ingin membuatku menidurimu kan?" Kata Arvin menatap sinis Ashera.

Sebenarnya ingatan Arvin masih samar-samar soal apa yang terjadi saat ia membuka pintu untuk Ashera.

Tapi demi melindungi dirinya sendiri dari fakta apapun yang sebenarnya terjadi, alhasil Arvin pun menuduh Ashera balik.

"Apa? Kau, jadi kau tidak mau tanggung jawab?" Tanya Ashera dengan wajah ragu-ragu.

"Jika kau takut hamil, kau kan hanya tinggal beli obat kontrasepsi, kenapa hanya seperti itu saja dibuat susah sih?" Beritahu Arvin sambil beranjak dari ranjang. Meskipun ia harus turun dari ranjang dengan kondisi masih telanjang, Arvin yang sama sekali tidak peduli dengan kesan Ashera terhadapnya, ia pun mengambil handuk kimono lalu memakainya.

Setelah memakai handuk tersebut untuk menutupi tubuh polosnya, dengan tatapan mata merendahkan, Arvin pun berkata lagi Ashera : "Tapi aku sarankan kau untuk makan obat kontrasepsi, apa kau mengerti?" Tanya Arvin sambil sedikit memiringkan kepalanya. "Jika mengerti, katakan ok." Imbuhnya lagi.

Ashera yang tiba-tiba saja terintimidasi dengan tatapan maut dai Arvin yang terlihat begitu tajam, seolah tatapan matanya akan menusuk tubuhnya, Ashera yang nyalinya tiba-tiba saja jadi ciut, jadi menundukkan kepalanya, dan melihat betapa kacau nya keadaan dari, baik itu tubuhnya, maupun tempat tidur yang menjadi saksi bisu atas perbuatan dari mereka berdua pagi tadi.

Dengan begitu ketakutannya, Ashera langsung menekuk lututnya dan memeluk lututnya sendiri dengan kepala langsung dibenamkan di atas kedua lututnya sendiri.

Arvin yang tidak bisa sabar itu, sontak langsung berjalan menghampiri Ashera yang ada di seberang tempat tidurnya dengan langkah lebar dan cepat, lalu dengan begitu kesal, Arvin pun jadi mengumpat dengan kata-kata yang begitu keras. "Kau dengar tidak! Apa kau tidak tahu bahasa manusia?!"

BRUK....

Dengan begitu kasar, Arvin langsung mendorong tubuh Ashera lagi ke belakang dan kembali menindih tubuh mungil itu dengan tubuhnya dan membentak lagi. "Apa kau perlu aku melakukan sesuatu lagi di tempat ini agar kau tahu kalau kau sekarang adalah wanita murahan?!" Arvin kembali membelai daerah kewanitaan milik Ashera yang sebenarnya masih basah itu.

"D-dengar! A-aku dengar!" Teriak Ashera dengan tubuh gemetar.

Selain karena gemetar sebab ia harus menahan de*sah*n nya sendiri, tubuhnya juga gemetar karena ia benar-benar takut dengan suara milik Arvin yang teryata begitu tinggi dan sangat menakutkan.

"Tapi meskipun kau mengatakan padaku agar aku minum obat kontrasepsi, tapi aku malu! Aku ..aku tidak berani beli." Tambah Ashera dengan nada gemetar, tak kuasa untuk menahan isak tangis miliknya yang kembali datang kepadanya, sebab ia sudah kembali dihadapi ketakutan terbesarnya saat melihat Arvin kembali menindih tubuhnya. "Apa..yang akan mereka pikirkan tentangku nanti? Aku tidak berani pergi."

"Ha? Apa aku harus peduli dengan permasalahanmu itu? Jika aku mengatakannya untuk beli, beli saja! Kenapa kau pakai memikirkan apa yang akan orang lain pikirkan tentangmu?!" Bentak Arvin lagi, tidak puas dengan alasan yang di jawab oleh Ashera kepadanya .

"Tapi aku sama sekali tidak bisa tidak peduli! Kalau bicara sih gampang, tapi aku benar-benar tidak berani! Pokoknya kau harus tanggung jawab, kau..hiks..kau harus tanggung jawab kepadaku, Arvin." Dan akhirnya isak tangis milik Ashera pun kembali pecah.

Hanya karena mencoba mengantarkan makanan, yang jadi santapan bukan makanan yang ada di rantang yang Ashera bawa, yang ada justru adalah dirinya lah yang menjadi santapan dari laki-laki di atasnya ini.

'Kenapa nasibku jadi seperti ini? Apa yang akan terjadi ke depannya? Bahkan jika sekarang aku makan obat kontrasepsi, tetap saja masih ada kemungkinan kalau aku hamil. Hiks, aku sangat takut, aku benar-benar takut.' Pikir Ashera dalam diam.

Mendengar Ashera tetap bersikukuh menuntut untuk bertanggung jawab kepadanya, Arvin menjawab dengan tegas. "Tidak bisa, aku tidak mungkin bertanggung jawab dengan menikahimu. Kau mau berapa? Lima ratus juta, atau satu milyar? Jika kau mengatakannya aku akan memberikannya kepadamu. Katakan saja apa yang kau mau, asal bukan soal pernikahan.

Dan lagian, memangnya akan ada yang tahu jika kau sudah aku perawani? Dengan sendirinya juga akan sempit kem-"

PLAKK!

Satu tamparan pun langsung mendarat di salah satu pipinya Arvin yang mulus itu.

"Kau-" Arvin sudah melotot, karena tamparan yang kuat itu.

"Mentang-mentang kau laki-laki, kau benar-benar menganggapku rendahan setelah kau menodaiku seperti itu?!" Karena amarahnya sudah ada di atas ubun-ubun, tiba-tiba nyalinya pun kembali datang sampai berani menampar wajah Arvin. "Jika bukan karena ada wanita, kau juga pasti tidak akan dilahirkan! Dan kau menganggapku sampai seperti itu?!

Dengar! Aku akan menuntut kepada Ibumu agar kau menikahiku!"

"Ha? Silahkan saja, lagian, Ibuku itu tidak mungkin akan mendengarkan ucapan dari perempuan miskin sepertimu.

Kau tahu sendiri kalau ibuku itu adalah orang yang pilih-pilih, jadi bahkan jika kau mengatakannya kepada Ibu atau Ayahku sekalipun, memangnya kau punya hak untuk menuntut mereka?

Kau dan aku bahkan beda level, jadi jangan berharap terlalu banyak soal itu bodoh!" Setelah berbicara dengan hal yang cukup menyakitkan seperti itu kepada Ashera, Arvin yang tadinya begitu marah, perlahan jadi tertawa senang, karena perempuan dibawahnya itu terlihat benar-benar akan mengadu kepada kedua orang tuanya Arvin.

Bagi Arvin, usaha yang akan dilakukan oleh Ashera termasuk adalah usaha yang akan sia-sia saja, dan itu juga sudah terlihat dengan jelas di wajah Ashera yang mulai panik, karena sadar diri kalau Ashera memang anak dari keluarga yang serba biasa-biasa saja.

Jadi dengan kata lain, Ashera cukup tahu kalau apa yang akan di adu adalah sesuatu yang mustahil untuk dilakukan.

Terpopuler

Comments

Mommy QieS

Mommy QieS

vote mingguan untuk mu, Kak.

2023-12-12

1

Vellysia

Vellysia

Aku malah fokus ke pergulatan tadi pagi.
Selimut sampe kusut kebayang gulatnya menguras keringat. Hihihi ....
Saya hadir kak.

2023-07-11

0

Bangu Thry Wulandari

Bangu Thry Wulandari

hadir kak

2023-03-29

1

lihat semua
Episodes
1 1 : Insiden
2 2 : Arvin akhirnya menanam saham.
3 3 : Akhirya jadi seperti ini?
4 4 : Tuduhan Arvin
5 5 : Keputusan
6 6 : Karena pelayan, Arvin ...
7 7 : Pilihan
8 8 : Ashera
9 9 : Persiapan
10 10 : Awal hubungan
11 11 : Setelah perjanjian
12 12 : Ashera di bawa
13 13 : Ashera sebagai taruhan
14 14 : Pemenang gadis taruhan
15 15 : Keberadaan yang mengganggu
16 16 : Ashera tahu posisi
17 17 : Teriakan Frustasi
18 18 : Hanya karena uang
19 19 : Jaket
20 20 : Rasa bersalah?
21 21 : Hari pertama di sekolah.
22 22 : Tuduhan mencuri
23 23 : Pertengkaran
24 24 : Posisi yang tidak adil
25 25 : Dua posisi
26 26 : Misi pencegahan, gagal.
27 27 : Ashera mual
28 28 : Kesenangan diatas penderitaan.
29 29 : Arvin menonton di toilet
30 30 : Turuti
31 31 : Beef Bourguignon
32 32 : Pendek jadi panjang
33 33 : Tali Jemuran
34 34 : Kilatan di bawah kegelapan
35 35 : Panas di tengah dingin
36 36 : Putus karena Ashera
37 37 : Hubungan yang sudah kandas
38 38 : Kotor
39 39 : Di paksa
40 40 : Perubahan
41 41 : Razia
42 42 : Kepribadian ganda
43 43 : Bisikan saling menggoda
44 44 : Serangan.
45 45 : Alasan
46 46 : Ancaman
47 47 : Salah paham
48 48 : Ashera ingin pinjam miliknya
49 49 : Jelek tapi dapat tampan
50 50 : Peringatan
51 51 : Pelemparan
52 52 : Marah lagi
53 53 : Hera & Nenek peyot
54 54 : Rencana
55 55 : Adu mulut di Mall
56 56 : Pikirkanlah
57 57 : Rencana Pembalasan
58 58 : Berebut
59 59 : Balas dendam Arvin
60 60 : Kegagalan
61 61 : Ke(ter)jutan
62 62 : Dorongan pintu jadi (Hati)
63 63 : Kekhawatiran
64 64 : Tinggal penyusup
65 65 : Pengamanan
66 66 : Cemburu
67 67 : Masuk rencana lagi
68 68 : Hukuman
69 69 : Perpustakaan.
70 70 : Dapat satu gratis satu
71 71 : Popocky
72 72 : Sisi belakang Arvin
73 73 : Perhatian
74 74 : Undangan
75 75 : Rencana
76 76 : Kolam
77 77 : Rencana hadiah
78 78 : Belanjaan
79 79 : Pesta Kolam
80 80 : Cocktail
81 81 : Pertandingan
82 82 : Malam kekacauan
83 83 : Arvin mengusir
84 84 : Permintaan
85 85 : Menempuh Rintangan bersama
86 86 : Gara-gara ayam tertawa
87 87 : Undangan Palsu
88 88 : Persiapan hadiah
89 89 : Menyusul keberadaannya
90 90 : Menang Kalah
91 91 : Tantangan
92 92 : Sakit
93 93 : Arvin mencuri
94 94 : Ancaman
95 95 : Debat lagi.
96 96 : Penarik Perhatian.
97 97 : Persiapan.
98 98 : Batasan
99 99 : Pancingan
100 100 : Pesta
101 101 : Di balik titipan
102 102 : Kecebong
103 103 : Ketakutan
104 104 : Tanda bahaya
105 105 : Operasi
106 106 : Kecurigaan
107 107 : Pertolongan
108 108 : Ketahuan?
109 109 : Keberadaannya yang berbeda
110 110 : Taruhan antara mereka berdua
111 111 : Masalah
112 112 : Pertemuan Rahasia Ashera
113 113 : Pilihan
114 114 : Kecemasan
115 115 : Taruhaan Pergantian Posisi
116 116 : Taruhan 2
117 117 : Ciuman Menggoda
118 118 : Awal keributan
119 119 : Pesona
120 120 : Provokasi
121 121 : Perjanjian Dalam Taruhan.
122 122 : Menjadi saingan jalanan
123 123 : Singgungan kemenangan
124 124 : Janji Dari kemenangan
125 125 : Kesalahan Fatal
126 126 : Ashera Marah
127 127 : Kembali Seperti Semula
128 128 : Roti Bulan Campur Madu
129 129 : Salah Orang
130 130 : Istri >< Pelayan
131 131 : Hotel
132 132 : Pikiran liciknya Arvin.
133 133 : Menyentuh Hati
134 134 : Marah terus
135 135 : Perbedaan
136 136 : Malam berlari bersama
137 137 : Tangan Nakal
138 138 : Sebab Akibat
139 139 : Ashera Di Tinggal
140 140 : Arvin Menjadi Peran Pengganti
141 141 : Arvin Ikut Konser
142 142 : Awal dan akhir yang berbeda
143 143 : Banpo Bridge
144 144 : Tangan nakal 2
145 145 : Ashera Adalah Aromatherapy
146 146 : Arvin bertemu ...
147 147 : Ashera di temani Daseon
148 148 : Berdua di perahu
149 149 : Singgungan
150 150 : Tidak Sukanya Arvin Akhtair Bagaskara
151 151 : Malam pengakuan Ashera
152 152 : Malam Pengakuan ( 2 )
153 153 : Perubahan Dalam Perhatian
154 154 : Tuntutan khawatirnya
155 155 : Gara-gara aroma
156 156 : Berubah pikiran
157 157 : Arvin Panik
158 158 : Ashera Mencuri Miliknya Arvin
159 159 : Pergantian
160 160 : Uang Ganti
161 161 : Tuntutan
162 162 : Hadiah
163 163 : Perdebatan Di Atas Ranjang
164 164 : Tumbal Pagi Hari
165 165 : Ashera
166 166 : Pendapat
167 167 : Hasutan
168 168 : Arvin Turun Tangan
169 169 : Rencana Arvin
170 170 : Kecepatan Di Bawah Langit Malam
171 171 : Kehadiran Mereka Berdua.
172 172 : Kecupan Konsekuensi
173 173 : Satu Kali Foto
174 174 : Prasangka Buruk
175 175 : Haram
176 176 : Taruhan
177 177 : Godaan Di Tengah Penonton
178 178 : Ashera Memalukan
179 179 : Peringatan Keras
180 180 : Merampok Keberuntungan
181 181 : Pangkuan
182 182 : Menyerahkan Arvin?
183 183 : Kehilangan Ashera
184 184 : Hipnotis
185 185 : Bercumbu?
186 186 : Sentuhan
187 187 : Sentuhan (2)
188 188 : Jam Tidur Mereka
189 189 : Ashera bersedia?
190 190 : Eksekusi Habis
191 191 : Tawaran Arvin
192 192 : Hampir
193 193 : Arvin Terus Mengancam
194 194 : Pilihan Yang Sama
195 195 : Hadiah
196 196 : Menginterogasi Ashera
197 197 : Pilihan Yang Salah
198 198 : Harian
199 199 : Pembalasan
200 200 : Masuk Dalam Bahaya
201 Kamar Remang
202 Rencana Dini
203 Palsu atau Nyata
204 Pusat Perhatian
205 Sasaran
206 Pertengkaran Dini >< Ashera
207 Darurat
208 Kejutan Tak Terduga
209 Tidak Becus
210 Kegelapan
211 Interogasi Dini
212 Noda Jabatan
213 Arvin Menuntut
214 Hati Yang Terjerat
215 Rusak
216 Kebenaran Dari Hubungan
217 Nasib
218 Ashera Pergi?
219 Kamar 3089
220 Boneka
221 Dari Istri Jadi Pacar
222 Hera
223 Fajar
224 Ketahuan Sudah
225 Pengumuman!
226 Alter Ego
227 Mantan Pacar
Episodes

Updated 227 Episodes

1
1 : Insiden
2
2 : Arvin akhirnya menanam saham.
3
3 : Akhirya jadi seperti ini?
4
4 : Tuduhan Arvin
5
5 : Keputusan
6
6 : Karena pelayan, Arvin ...
7
7 : Pilihan
8
8 : Ashera
9
9 : Persiapan
10
10 : Awal hubungan
11
11 : Setelah perjanjian
12
12 : Ashera di bawa
13
13 : Ashera sebagai taruhan
14
14 : Pemenang gadis taruhan
15
15 : Keberadaan yang mengganggu
16
16 : Ashera tahu posisi
17
17 : Teriakan Frustasi
18
18 : Hanya karena uang
19
19 : Jaket
20
20 : Rasa bersalah?
21
21 : Hari pertama di sekolah.
22
22 : Tuduhan mencuri
23
23 : Pertengkaran
24
24 : Posisi yang tidak adil
25
25 : Dua posisi
26
26 : Misi pencegahan, gagal.
27
27 : Ashera mual
28
28 : Kesenangan diatas penderitaan.
29
29 : Arvin menonton di toilet
30
30 : Turuti
31
31 : Beef Bourguignon
32
32 : Pendek jadi panjang
33
33 : Tali Jemuran
34
34 : Kilatan di bawah kegelapan
35
35 : Panas di tengah dingin
36
36 : Putus karena Ashera
37
37 : Hubungan yang sudah kandas
38
38 : Kotor
39
39 : Di paksa
40
40 : Perubahan
41
41 : Razia
42
42 : Kepribadian ganda
43
43 : Bisikan saling menggoda
44
44 : Serangan.
45
45 : Alasan
46
46 : Ancaman
47
47 : Salah paham
48
48 : Ashera ingin pinjam miliknya
49
49 : Jelek tapi dapat tampan
50
50 : Peringatan
51
51 : Pelemparan
52
52 : Marah lagi
53
53 : Hera & Nenek peyot
54
54 : Rencana
55
55 : Adu mulut di Mall
56
56 : Pikirkanlah
57
57 : Rencana Pembalasan
58
58 : Berebut
59
59 : Balas dendam Arvin
60
60 : Kegagalan
61
61 : Ke(ter)jutan
62
62 : Dorongan pintu jadi (Hati)
63
63 : Kekhawatiran
64
64 : Tinggal penyusup
65
65 : Pengamanan
66
66 : Cemburu
67
67 : Masuk rencana lagi
68
68 : Hukuman
69
69 : Perpustakaan.
70
70 : Dapat satu gratis satu
71
71 : Popocky
72
72 : Sisi belakang Arvin
73
73 : Perhatian
74
74 : Undangan
75
75 : Rencana
76
76 : Kolam
77
77 : Rencana hadiah
78
78 : Belanjaan
79
79 : Pesta Kolam
80
80 : Cocktail
81
81 : Pertandingan
82
82 : Malam kekacauan
83
83 : Arvin mengusir
84
84 : Permintaan
85
85 : Menempuh Rintangan bersama
86
86 : Gara-gara ayam tertawa
87
87 : Undangan Palsu
88
88 : Persiapan hadiah
89
89 : Menyusul keberadaannya
90
90 : Menang Kalah
91
91 : Tantangan
92
92 : Sakit
93
93 : Arvin mencuri
94
94 : Ancaman
95
95 : Debat lagi.
96
96 : Penarik Perhatian.
97
97 : Persiapan.
98
98 : Batasan
99
99 : Pancingan
100
100 : Pesta
101
101 : Di balik titipan
102
102 : Kecebong
103
103 : Ketakutan
104
104 : Tanda bahaya
105
105 : Operasi
106
106 : Kecurigaan
107
107 : Pertolongan
108
108 : Ketahuan?
109
109 : Keberadaannya yang berbeda
110
110 : Taruhan antara mereka berdua
111
111 : Masalah
112
112 : Pertemuan Rahasia Ashera
113
113 : Pilihan
114
114 : Kecemasan
115
115 : Taruhaan Pergantian Posisi
116
116 : Taruhan 2
117
117 : Ciuman Menggoda
118
118 : Awal keributan
119
119 : Pesona
120
120 : Provokasi
121
121 : Perjanjian Dalam Taruhan.
122
122 : Menjadi saingan jalanan
123
123 : Singgungan kemenangan
124
124 : Janji Dari kemenangan
125
125 : Kesalahan Fatal
126
126 : Ashera Marah
127
127 : Kembali Seperti Semula
128
128 : Roti Bulan Campur Madu
129
129 : Salah Orang
130
130 : Istri >< Pelayan
131
131 : Hotel
132
132 : Pikiran liciknya Arvin.
133
133 : Menyentuh Hati
134
134 : Marah terus
135
135 : Perbedaan
136
136 : Malam berlari bersama
137
137 : Tangan Nakal
138
138 : Sebab Akibat
139
139 : Ashera Di Tinggal
140
140 : Arvin Menjadi Peran Pengganti
141
141 : Arvin Ikut Konser
142
142 : Awal dan akhir yang berbeda
143
143 : Banpo Bridge
144
144 : Tangan nakal 2
145
145 : Ashera Adalah Aromatherapy
146
146 : Arvin bertemu ...
147
147 : Ashera di temani Daseon
148
148 : Berdua di perahu
149
149 : Singgungan
150
150 : Tidak Sukanya Arvin Akhtair Bagaskara
151
151 : Malam pengakuan Ashera
152
152 : Malam Pengakuan ( 2 )
153
153 : Perubahan Dalam Perhatian
154
154 : Tuntutan khawatirnya
155
155 : Gara-gara aroma
156
156 : Berubah pikiran
157
157 : Arvin Panik
158
158 : Ashera Mencuri Miliknya Arvin
159
159 : Pergantian
160
160 : Uang Ganti
161
161 : Tuntutan
162
162 : Hadiah
163
163 : Perdebatan Di Atas Ranjang
164
164 : Tumbal Pagi Hari
165
165 : Ashera
166
166 : Pendapat
167
167 : Hasutan
168
168 : Arvin Turun Tangan
169
169 : Rencana Arvin
170
170 : Kecepatan Di Bawah Langit Malam
171
171 : Kehadiran Mereka Berdua.
172
172 : Kecupan Konsekuensi
173
173 : Satu Kali Foto
174
174 : Prasangka Buruk
175
175 : Haram
176
176 : Taruhan
177
177 : Godaan Di Tengah Penonton
178
178 : Ashera Memalukan
179
179 : Peringatan Keras
180
180 : Merampok Keberuntungan
181
181 : Pangkuan
182
182 : Menyerahkan Arvin?
183
183 : Kehilangan Ashera
184
184 : Hipnotis
185
185 : Bercumbu?
186
186 : Sentuhan
187
187 : Sentuhan (2)
188
188 : Jam Tidur Mereka
189
189 : Ashera bersedia?
190
190 : Eksekusi Habis
191
191 : Tawaran Arvin
192
192 : Hampir
193
193 : Arvin Terus Mengancam
194
194 : Pilihan Yang Sama
195
195 : Hadiah
196
196 : Menginterogasi Ashera
197
197 : Pilihan Yang Salah
198
198 : Harian
199
199 : Pembalasan
200
200 : Masuk Dalam Bahaya
201
Kamar Remang
202
Rencana Dini
203
Palsu atau Nyata
204
Pusat Perhatian
205
Sasaran
206
Pertengkaran Dini >< Ashera
207
Darurat
208
Kejutan Tak Terduga
209
Tidak Becus
210
Kegelapan
211
Interogasi Dini
212
Noda Jabatan
213
Arvin Menuntut
214
Hati Yang Terjerat
215
Rusak
216
Kebenaran Dari Hubungan
217
Nasib
218
Ashera Pergi?
219
Kamar 3089
220
Boneka
221
Dari Istri Jadi Pacar
222
Hera
223
Fajar
224
Ketahuan Sudah
225
Pengumuman!
226
Alter Ego
227
Mantan Pacar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!