'Bagaimana ini? Apa yang dia katakan memang benar. Aku kan hanya anak dari kalangan orang biasa saja, jadi mana mungkin mereka mendengarkan apa yang aku katakan.
Tapi-...tapi apa aku harus diam seperti ini? Aku takut...hiks, aku benar-benar takut jika aku hamil. Dia sih tidak begitu mempermasalahkannya, karena dia pria, tapi aku- bagaimana aku harus mengahadapi kedua orang tuaku jika mereka tahu kalau aku baru saja di nodai? ' Hanya dengan memikirkan hal itu Ashera jadi langsung frustasi sendiri, sampai ia sesaat itu melupakan rasa sakit miliknya yang ada di daerah kewanitaannya.
"Kenapa diam? Apa kau akhirnya tahu kalau kau tidak bisa apa-apa selain menuruti perintahku?" Kata Arvin, bertanya lebih untuk mengetahui apa keputusan dari perempuan yang belum lama ini ia nodai.
Ashera, dia sebenarnya adalah seorang anak dari kalangan orang biasa. Lebih tepatnya adalah anak dari salah satu pembantu di rumahnya Arvin.
Arvin dan Ashera, mereka berdua memiliki umur yang sama, sebab lahir di tahun yang sama dan hanya berbeda di bagian bulan saja. Dan seperti yang diharapkan, karena merupakan anak dari seorang pelayan, sebab gajinya lumayan, maka Ashera mampu bersekolah di tempat yang sama dengan Arvin.
Tapi karena Arvin sudah dua tahun ini tinggal mandiri di apartemen, maka Arvin pun tidak lagi bertemu dengan Ashera, sebab Ashera sendiri adalah gadis lugu yang bahkan cukup pemalu, sampai Ashera sendiri tidak memiliki banyak teman di sekolah. Atau bahkan tidak ada sama sekali, sebab perbedaan status menjadi pemisah dunia antara mereka yang menjabat dari kalangan atas, serta kalangan dari orang biasa.
Ashera, Arvin sendiri sejujurnya tidak begitu mengenal selain nama yang jarang di dengarnya, karena perempuan di bawahnya itu adalah orang yang tidak begitu mencolok.
Tapi, entah kenapa ternyata ada satu insiden besar yang membuat namanya jadi ikut terseret. Dan itu adalah meniduri perempuan ini, sampai-
Ketika Arvin menyadari permukaan dair tempat tidurnya begitu berantakan, ia tidak tahu harus berkata apa lagi sebab banyak darah yang bercecer di seprei putih itu.
'Sebenarnya seberapa buas aku tadi pagi melakukannya?' Batin Arvin. Sebenarnya Arvin sendiri sudah pernah meniduri perempuan lain, tapi karena mereka adalah perempuan yang penurut, maka tidak ada masalah untuk perbuatannya itu.
Tapi berbeda dari dua orang perempuan yang pernah Arvin gunakan untuk menidurinya, sebenarnya baru kali ini Arvin melakukannya tanpa pengaman, dan di tambah lagi, perempuan yang harus dia hadapi adalah Ashera.
Perempuan polos yang bahkan tidak mengenal bagaimana kerasnya hidup, sebab selama ini kehidupannya baik-baik saja, sebab selalu menurut dengan perintah dari Ibu nya.
"Aku akan beli dan meminum obat kontrasepsi, tapi aku sendiri tidak bisa menjamin apakah itu manjur atau tidak."
"Jadi maksudmu, kau masih memiliki kemungkinan untuk hamil?" Tanya Arvin dengan alah satu alisnya terangkat. "Atau kau memang sed-"
Belum mencapai pembicaraan yang begitu tuntas, tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka.
KLEK....
"'N-nenek?!" Arvin yang terkejut setengah mati dengan kemunculan dari neneknya, Arvin dengan buru-buru beranjak dari atas tubuh Ashera yang masih lemas itu.
"Arvin, padahal nenek dari pagi sudah meneleponmu, jadi alasan teleponmu tidak bisa nenek hubungi, karena kau baru saja bekerja keras ya?" Ucapan dari Nenek bernama Tina ini, membuat Arvin segera berdalih.
"Sebentar nenek, nanak salah paham!Aku bisa sampai seperti ini karena aku dijebak oleh dia!" Tuding Arvin dengan menunjuk Ashera yang masih terkulai lemas di atas tempa tidur.
"Ha?! Arvin, kau menuduhku?! Padahal kau sendiri yang menyeretku ke sini!" Protes Ashera.
"Kaulah yang menuduhku, kau menjebakku dengan makanan yang kau bawa, sampai akhirnya aku jadi seperti ini!" Balas Arvin. "Kau pasti melakukan itu demi keuntunganmu agar bisa masuk ke keluarga kami kan? Dan caranya dengan menggunakanku!"
"Apa benar itu Ashera?" Akhirnya Nenek Tina bertanya kepada Ashera.
"Nyonya besar, saya sama sekali tidak pernah melakukan hal seperti itu! Anda harus percaya kepada saya,"
"Kenapa nenekku harus mempercayai orang dari anak pelayan sepertimu" Tanya balik Arvin sambil menatap ke arah Ashera yang masih duduk di atas tempat tidurnya. "Nenek, jangan mempercayai ucapan dari anak pelayan seperti dia. Karena orang miskin, pasti ada kalanya akan melakukan hal gila sampai menjebak majikannya sendiri." Imbuh Arvin, sambil
Dan karena ada Nyonya besar, alias majikan utama dari rumah yang Ashera layani datang, Ashera dengan berusaha keras turun dari tempat tidur itu untuk menjelaskan pikirannya itu secara langsung.
Tapi baru juga turun dengan satu kaki, Ashera langsung terjatuh.
BRUKK...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Vellysia
Emang kalo orang miskin kenapa sih? hadeuh ikut masuk terbawa cerita.
2023-07-11
0
Ir Syanda
Keknya nyonya besar bakal setuju2 aja nih 🤭
2023-03-29
1
Ir Syanda
Wah susah nih kalo ini mah ... bisa semena2 tuh laki ...
2023-03-29
1