Sang Penguasa
Aku Max, seorang siswa tingkat akhir di salah satu SMA di kota-ku.
Tak banyak yang kulalui selain kehidupan sekolah normal, biasa, dan membosankan.
Ups, maaf kalau kau tak setuju, tapi itulah yang kurasakan.
Tak ada yang lebih menghiburku selain berdiam di kamar dan main game.
Ya, kalian tak salah, aku orang yang suka mengunci diriku sendiri dan main game.
Menggelikan? Itulah kenyataannya. Aku tak akan memaksa kalian untuk terus berada di sini.
Kalau kalian mencari cerita tentang tokoh utama sempurna, segala bisa, dan disukai banyak orang, bukan di sini tempatnya.
Maaf kalau terdengar kasar, tapi aku tak mau membuat kalian kecewa kalau terus berada disisiku.
Jangan harapkan apapun dariku, aku tak akan mengulanginya lagi.
Sekarang jam pulang sekolah, aku masih duduk dikursiku, bahkan mejaku masih penuh dengan peralatan belajar yang belum kubereskan.
Tak ada seorangpun disini, hanya aku ditemani oleh sinar matahari sore yang indah.
Apa kalian pikir aku tak punya teman dan benar-benar hidup nolife?
….
Aku benci mengatakannya, tapi itu benar.
Tapi apa kalian pikir tak ada hal lain yang kusukai selain main game?
Kalian tak salah, tapi tak benar juga.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah … sejarah hidupku maksudnya. Aku tertarik dengan seseorang.
Seorang tertutup sepertiku bisa tertarik sama orang? Aku juga tak menyangka, tapi itulah kenyataannya.
Yah setidaknya aku ingin mengukir satu momen lain di kehidupanku selain jadi seorang yang gagal dan hanya bermain game di kehidupannya.
Rekan-rekanku … ah orang-orang yang sebaya denganku sudah sibuk mempersiapkan masa depannya, soal inilah soal itulah. Dan memang sudah sewajarnya begitu sih.
Tapi aku belum kepikiran sampe ke situ. Aku masih senang jadi diriku apa adanya, dan tak mau terpengaruh yang lain.
Apa kalian percaya bermain game bisa menghasilkan uang?
Kalau bisa, apa kalian mau berhenti menganggap bermain game hanya membuang waktu?
Orang-orang kelasku banyak bicara soal pekerjaan bergaji besar dan tak sabar memenuhi hidupnya dengan harta.
Tahu V-tuber? Aku dapat uang dari jalur itu. Psst, jangan kasih tahu yang lain yah!
Yah yang kulakukan sederhana, main game online, dan kalau ada orang yang mau menghamburkan uangnya, dengan senang hati kuterima. As simple as that.
Jadi kenapa aku memikirkan soal pekerjaan kalau sudah bisa membuat uang mengalir deras ke kantongku? Yah mungkin beberapa job freelance juga cocok untukku sih.
Oke maaf, aku suka off-topic, sekarang kalian lebih tahu tentangku, dan maaf saja kalau aku membuat kalian menguap ya.
Tak kenal maka tak sayang kan? Setidaknya kalian sudah mengenalku, sedikit tahu saja sudah cukup kok.
Sret.
Dengan cepat aku membereskan peralatan belajarku, males sih bawabuku-buku tebal tiap hari kesekolah. Tapi yah itu lebih baik daripada kena sanksi juga.
Menatap langit sore cerah kekuningan adalah kesukaanku. Terasa damai dan menenangkan. Membuatku lupa akan keluhan-keluhanku.
Aku beranjak dari kursiku dan pergi meninggalkan ruang kelas.
Sekolah terasa sepi menjelang sore begini, yah tipikal akhir pekan seperti biasanya.
Sekolahku tiga tingkat, dan tingkat akhir paling atas, naik turun tangga sejauh ini merepotkan sih.
Tapi yah itung-itung olahraga juga.
Aku jarang olahraga (jangan ditiru).
“PYUH.” Aku mengelap keringat.
EH AKU BUKAN CUMAN LELAH DISINI.
Melainkan gugup juga!
“Huuuhhh….” Aku mengatur pernafaskanku. Entah kenapa aku kepikiran rencana itu.
Ingat soal hal lain yang kusukai selain main game?
Aku suka pada seseorang.
Bukan karakter game atau anime ya! Ini asli!
Blugh.
Kebetulan ada kursi panjang, istirahat dulu ah.
Yah matahari sudah malu-malu muncul sih, tak lama lagi penjaga sekolah pasti datang memarahinya karena belum pulang.
‘Oke Max tenang!’ Rasa gugup ini mau ngebunuhku! (cuman kiasan).
Ini satu kesempatanku! Pastikan tak menyesal sebelum keluar sekolah!
“Max?”
Ada suara lembut cewek.
“L-Love!?” Lah pujaan hatinya malah dateng!
“Belum pulang?” Cewek cantik berambut panjang itu duduk disebelahnya.
Dia punya rambut pirang dan mata kuning yang indah.
Drrr….
‘WADUH GUE BELUM SIAAAP!’
“?”
‘Kok dia belum pulang sih?’ Biasanya jarang ada siswi lain di jam segini!
Pertemuan tak disengaja ini tak terelakkan, yah mungkin dia lagi ada urusan juga.
“Max….” Suara lembutnya terdengar lagi.
‘D- dia menatapku?’ Ia bisa merasakan kehangatan tatapan hangat yang terarah padanya.
Yah ia sudah ahli interaksi online, kalau offline kan beda lagi!
Sekilas info, aku jarang menghabiskan waktu dengan siapapun di sekolah dan, akhir-akhir ini aku hanya melihat dia ini dari jauh saja.
Kronologinya? Biar tak salah paham, aku memang sudah memerhatikannya sejak kelas satu, namun tak pernah kuanggap serius.
TAPI SEKARANG, aku sadar dengan perasaanku sendiri dan tak mau membiarkannya begitu saja.
Mumpung ada kesempatan ini!
“L- Love aku ….”
“Aku mencintaimu Max.”
“Eh?”
Terlihatlah raut wajah penuh ketulusan dari pujaan hatinya itu.
Apa aku salah dengar?
“EHH!?”
Love memegang dadanya, mukanya memerah.
A- aku sama sekali tak menyangka!
Dia pasti bercanda! Ini bulan april!
“Kamu bercanda kan?”
“….” Love terdiam, ia masih kelihatan tulus dan memandangnya sepenuh hati. Ia bahkan mendekat!
Te- terlalu dekat!
A- apa dia….?
“Hmmm.” Love memundurkan wajahnya, senyum sinis terukir diwajahnya.
“Ehe~ Aku berhasil!” Dan langsung gembira sendiri.
Aku menelan ludah, tak mengerti apa yang terjadi.
“Eh, Max kamu nggak nganggap itu serius kan?” Gadis cantik itu menatapnya tajam.
“Eh?”
“Ahaha! Mana mungkin aku jatuh cinta padamu!” Love tertawa terbahak-bahak, beda seratus delapan puluh derajat dari yang tadi.
“Ah sudahlah, tadi aku hanya akting! Aku ingin jadi aktris yang bisa menyihir banyak orang~”
“….” Astaga.
“Kamu nggak marah kan?” Love menatapnya enteng.
Situasinya jadi hening, aku berusaha menahan kata-kata ini….
“Se- semoga mimpimu terwujud, aku mendukungmu.” Aku memaksakan senyumku.
“Oke! Reaksimu lucu! Aku tak akan mengganggumu lagi!” Love langsung pergi meninggalkannya.
‘Shit, man….’ Aku hanya jadi kelinci percobaannya saja.
“Uh.” Aku memegang dadaku, entah kenapa rasanya sesak….
Inikah rasanya patah hati?
Harapan yang datang dan kandas di saat yang bersamaan.
Yah aku tak berharap banyak sih, lagipula sudah kukatakan dari awal, tak ada yang menarik dariku.
Wajar saja kalau gadis cantik itu menolak. Dia tidak mungkin memilih yang tidak selevel dengannya.
Kenyataan memang terkadang mengecewakan, itulah sebabnya aku lebih suka menghabiskan waktu di ‘dunia’ ku sendiri.
Untung saja belum sempat mengatakan perasaannya, yah pastinya bakal akward sih.
Yah yang penting nggak bakal mati kan meski sudah ditolak? Masih ada kamar tersayangnya menunggu dirumah.
DEG!
“UH.” Se-sesak. Rasanya makin menjadi-jadi!
Kenapa bisa begini? Tubuhnya masih lelah?
Ta- tapi tak mungkin sih, dirinyakan sudah istirahat di sini, tapi kenapa?
Blugh.
Aku tak punya kekuatan lagi … pandanganku kabur dan tak bisa mendengar apapun.
Se-seorang … tolong….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments