Mimpi Buruk

“Oke.” Max masih diberi waktu istirahat satu hari lagi sebelum kembali ke jadwal rutinnya.

Kebetulan hari masih pagi dan menghabiskan waktu dikamar seharian bukanlah ide bagus.

Yah lain cerita kalau ia ada dikamar pribadinya sih. Ia bisa main game sepuasnya di hari libur dan nyantai brutal.

‘TAPI AKU DILARANG KELUAR.’

Pak tua yang bernama Supri itu, menasihatinya agar tetap istirahat demi memulihkan kekuatan.

Kekuatan apaan? Sekarang tubuhnya nggak lemes lagi sih.

Max melayangkan pandangannya ke kamarnya. Meski dikamar sekalipun keknya ia bisa melakukan banyak hal deh.

Max berkeliling melihat-lihat ruangan lagi, mau diulang-ulang pun tak bosan juga. Ia kini terbiasa melihat pernak-pernik emas yang berkilauan.

‘BANYAK BANGET ISI KAMARNYA YA.’ Entah kenapa rasanya setiap barang yang ada di sini punya artinya tersendiri.

Max duduk salah satu kursi dan meja didekat kamarnya.

Perhatiannya tertuju pada makhkota berkilau yang memancarkan pesonanya tersendiri.

‘APA PAK SUPRI BISA DIPERCAYA?’ Max terdiam, kata beliau sih, dirinyalah satu-satunya makhluk yang memiliki makhkota agung ini.

Itu terlalu fantasy lah ya…

Max mengibas-ngibaskan tangannya, itu terlalu berlebihan deh, ia tak mau kejauhan menghayal.

Mana mungkin dirinya yang nolife tiba-tiba jadi penguasa terhebat?

“HAHA!” Max tak bisa nahan tawanya saking menggelikannya.

“Haaah.”

‘Pengen pulang heh.’ Tak bisa dipungkiri Max punya banyak manga dan novel yang belum dibacanya….

Bisa-bisa koleksinya terbengkalai kalau lama-lama disini dong ya … haduh….

“Hm?” Ada satu buku tebal di mejanya itu, disamping makhkota.

‘Coba.’ Daripada bosan mending baca buku aja lah ya.

‘The Greatest Ruler.’

JUDULNYA SERIUS YA.

Max terdiam, keknya topiknya berat sih ini.

Kalau bisa sih mending light novel atau komik ya.

Tapi setelah dicek lagi, cuman ada buku beginian adanya….

Yah kadang orang suka nyari yang nggak ada sih.

Yah bodo amat, Max langsung mulai membuka buku itu.

***

‘Hei Love!’

‘Suara….?’ Ada suara, begitu dekat dengan telinganya, dan begitu familiar, suara penjaga sekolahnya.

‘Kenapa pak?’

‘L-love?’ Suara gadis yang sudah menolaknya pun ada! A- ada apa ini? Ia tak bisa melihat apapun … semuanya gelap….

‘Kamu apakan Max!?’ Beneran suaranya pak penjaga sekolahnya! Tak mungkin salah!

‘Huh? Kenapa bapak tanyakan ke saya?’ Love terdengar angkuh dan tak mau tahu.

‘Bapak lihat kamu habis mengobrol dengannya!’

‘Entahlah pak, mungkin dia pingsan? Kenapa ribet amat sih tinggal bawa ke puskesmas juga paaak.’ Nada suaranya menandakan masa bodoh yang luar biasa.

‘Max … dia … tak bernafas ….’

‘Apa?’

***

“HAH!” Max membuka matanya, ia ketiduran pas baca buku ini!

“Tuan?” Pak Supri ada dibelakangnya dan memasang wajah heran.

Glek.

‘Tadi apa?’ Max terlihat pucat, entah kenapa mimpi ngedenger suara bisa semenakutkan ini.

“Tuan, anda berkeringat, mau mandi dulu?” Supri langsung menawarkan handuk.

“LHO?” KOK TIBA-TIBA ADA HANDUK?

***

-Pemandian istana.

“Waaah.” Max terdiam melihat kolam luas dengan air hangat.

Ia jarang ke pemandian atau sauna sih, jarang mandi juga sih (jangan bilang ke siapa-siapa ya).

Yah dari luar ia kelihatan biasa saja, namun schedulenya habis pulang sekolah padat bener, dan mandi pun jadi urusan terakhir yang suka terlewat.

Penonton dunia maya lebih brutal dari yang bisa diduga, mereka ingin konten yang bisa memuaskannya dan Max tak bisa membuang-buang waktu juga.

Namun yah mandi air hangat sesekali tak akan menyakitkan kan?

BYUR!

“PYAAH!” Kenikmatan mandi air hangat memang nyata adanya.

Max bersandar di pinggiran kolam dan terlihat memikirkan sesuatu.

'Tadi mimpi apa ya?’

Entah kenapa setiap kali memikirkannya, kengerian saat itu juga seolah terbawa.

Ia tidur dari pagi sampai malam, keknya jam tidurnya agak ngaco.

Mungkinkah itu sebabnya ia mimpi aneh?

‘HII.’ Max tak mau terus memikirkannya. Daripada kena mental juga sih.

Sekarang sesi mandi rileks. Masalah bisa menunggunya nanti.

“Tuaan?”

“!” Terdengarlah suara perempuan dari ujung ruangan!

“EI SIAPA!?” Max gerak muncur. Ia tak ingat ini pemandian campuran!

“Kami bawa peralatan mandi Tuan~”

‘KAMI’ ADA LEBIH DARI SATU?

“TOLONG KELUAR, AKU INGIN SENDIRI.” Max merem, ia tak mau melihat lebih banyak.

“Baiklah, nikmati waktumu Tuan~ Panggil kami kapan saja~”

Terdengarlah suara-suara langkah kaki lembut.

‘OIOI.’ Siapa perempuan asing yang menyerobot masuk itu?

Dengan cepat Max membersihkan badannya dan kembali ke kamarnya.

***

-Tengah malam, ruangan kamar pribadinya.

“PAK SIAPA PEREMPUAN YANG DATANG KE PEMANDIAN TADI?” Max langsung ke intinya.

“Itu para pelayan Tuan, apa ada masalah?” Supri terlihat khawatir.

“Oh?” Pelayan kek maid gitu kah?

Tapi kok nggak ada sopan santunnya gitu sih?

“Apa mereka kurang cantik Tuan?” Supri bisa mendatangkan lebih banyak pelayan lain yang lebih cantik dan bertubuh indah.

“BUKAN BEGITU.” Max tak mau memperpanjang kesalahpahaman ini.

“Kalau begitu istirahatlah Tuan. Semua orang pasti senang melihat Tuan kembali.” Supri undur dan pergi meninggalkannya.

Max terdiam dan membaringkan tubuhnya. Menatap terangnya lampu mewah di atasnya.

Sejauh ini ia masih mengikuti skenarionya.

‘Haaaah, sampai kapan kebohongan ini berakhir?’ Max menutup matanya perlahan dan berharap semuanya kembali normal.

***

-Aula kerajaan, di kursi tahta.

‘OIOI.’ Situasinya belum kembali normal dan kini ia disuruh berpidato dihadapan para pemimpin dan bangsawan!

SRET.

Max menatap Supri tajam, namun orang tua itu mengedipkan sebelah matanya tanda semuanya akan baik-baik saja.

Max mengambil nafas dan berusaha melakukan yang terbaik.

“Hebat!”

“Dia sudah kembali!”

“Selamat datang lagi!”

Tepuk tangan meriah mengakhiri sambutannya, Max terdiam tak menyangka namun hanya tersenyum kecil saja.

‘L-Love?’ Sementara itu perhatiannya tertuju pada seorang gadis berambut panjang yang datang dalam jamuan itu juga.

Rambut pirangnya dan sorot matanya entah kenapa terasa familiar.

“….” Tak butuh waktu lama ruangan aula pun dipenuhi dengan para undangan yang mengobrol satu sama lain.

‘Tidak mungkin….’ Love yang dikenalnya adalah siswi SMA, sedang yang mirip itu memaki pakaian petualang yang sering dilihatnya di video game.

‘Ah.’ Max memegang kepalanya, kenapa ia malah kepikiran sama gadis yang menolaknya?

Ia tak perlu bertindak apapun setelah cintanya ditolak.

Yah, terkadang di dunia nyata, salah sangka adalah hal yang lumrah terjadi.

‘Uh.’ Entah kenapa ia makin pusing dengan semua keramaian ini dan akhirnya diam-diam mundur.

***

-Ruangan kamar pribadinya.

BRAK!

“Khaaa … haaah ….” Max tak menyangka ngomong didepan orang banyak begitu sulit.

Keringat dingin membasahi tubuhnya, ia tak tahan terus-terusan dimuka umum.

Max membuka jendela dan membiarkan angin segar masuk.

“Tuan?”

“WEH!”

“PAK!?” Pak Supri tiba-tiba ada diruangannya dong!

“Acara masih berlangsung Tuan.”

“Eh?” Ia sudah pidato kok, apalagi dong?

“Para tamu masih ingin mengobrol Tuan.”

“KATAKAN SAJA LAGI SIBUK, TERIMA KASIH PAK!”

BRAGH!

Liu langsung menutup pintu kamarnya lagi.

“UDAH PERGI?” Max menempelkan telinganya di pintu berkilauan itu, dan yah nggak kedengeran apa-apa juga sih.

….

Oke udah!

Max melepas makhkotanya. Sementara raut wajahnya terlihat kosong.

‘KOK SEMUANYA KEK NYATA GINI SIH?’

Mulai dari bangun tidur, mandi, pidato, bahkan ada orang yang mirip kenalannya dulu, semuanya terasa sangat nyata.

Ini bukan halusinasi juga sih.

Max melihat langit cerah dibalik istana megah ini. Rasanya begitu tenang dan menyejukkan.

‘Kok aku belum balik juga ya….’ Max terdiam, sandiwara ini belum juga berakhir.

‘Ini lebih lama dari perkiraanku sih.’ Tapi ada juga sandiwara yang nggak singkat ya?

Semua terjadi ini berusaha meyakinkannya ia adalah pemimpin terhebat yang ditunggu banyak orang, padahal bukan….

Mungkinkah ada orang yang mirip dengannya dan mereka salah sangka???

Kini banyak spekulasi yang muncul dikepalanya, namun Max pusing memikirkan semua yang belum pasti itu.

Namun satu hal yang pasti….

IA HARUS CEPET PULANG KE TEMPAT ASALNYA.

Max berkobar dengan tekadnya, pokoknya ia harus menghancurkan sandiwara yang melilitnya ini!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!