Yang Ditunggu

Sementara itu di aula istana, terlihat masih banyak tamu yang sedang mengobrol satu sama lain.

Mereka bertanya-tanya dimanakah tuan rumahnya berada, namun Supri mengatakan sejujurnya dan para tamu kelihatannya mengerti.

Beberapa pangeran tampan dan nona cantik sedikit menyesalkannya juga.

“Yaaah, padahal kita sudah menantikannya lama yaa.” Salah satu gadis cantik menengguk banyak anggur sekaligus.

“Heei, jaga sikapmu, Tuan Penguasa pasti punya alasannya sendiri hiks~” balas salah satu gadis yang oleng hampir jatuh.

“HEI! KALIAN JAGA SIKAP GYAYAHA!” Pria besar berjanggut tebal menegur sikap mereka layaknya ayah pada anaknya.

***

Malam harinya, di ruangan kamar pribadi Max.

“Eh?” Para gadis frutasi karena tak melihatnya?

“Benar Tuan.” Supri terlihat serius.

‘LAH APA URUSANNYA?’ Max terdiam, itu masalah mereka kan?

Max minum susu hangat yang sudah disiapkan pelayan sebelumnya.

“Apa Tuan sudah memilih pasangan hidup?”

“UHUK!” Kenapa nanya soal itu!?

“Hidupku mungkin tidak lama lagi Tuan, aku ingin menuntaskan tugasku sebagai penasihat yang setia.”

‘Beliau ingin melihatku menikah?’ Max langsung paham maksudnya

“….” Kok jadi berat begini?

“Pak, ini semua-“

“Tuan, jangan mengingkari takdir Tuan sendiri. Tidak ada yang bisa menjalaninya selain Tuan sendiri.”

“….” Max sudah mengatakan ini tak lebih dari kesalahpahaman, namun beliau tak kunjung percaya juga.

“Tolong temukan partnermu segera, dan aku akan mengurusnya. Selamat istirahat Tuan.”

KLEK.

“….” Max terdiam, setelah pusing dengan topik pidato yang rumit ditambah lagi ini? Astaga kenapa sandiwara ini makin melebar aja?

‘AKU INGIN PULANG.’ Max memegang kepalanya, biasanya ia senang-senang saja dikamarnya dan sekarang jadi begini….

ADA YANG ANEH!

SRET.

Max memegang buku tebal yang kemarin membuatnya tidur itu, ada yang aneh dengan benda ini!

Ini bukan hanya sekedar perasaannya saja, namun ia yakin soal ini!

Max terdiam, ia membuka jendela dan membiarkan udara malam dingin masuk.

Sorot mata serius ada padanya. Ia harus memecahkan apa yang terjadi di sini!

“HHHPPP … HAAAAH….” Max menarik nafas panjang, entah kenapa jadi gugup.

Mau baca malah jadi overthingking duluan.

Yah nggak lucu sih kalau tumbang pas lagi baca.

BISA JADI MIMPI BURUK LAGI.

“….” Max menutup jendela kamarnya lagi, ia bukan penakut tapi kalau mimpi buruk ya nggak mau juga sih.

‘The Greatest Ruler….’ Max tak ingat sepatah kata pun dari buku ini. Keburu tumbang sih.

‘Yah bodo amat lah.’ Max maksa dan ngebuka juga buku tebal itu.

***

“Hari baru, harapan baru Tuan.” Terdengarlah suara orang tua bersamaan dengan hangatnya sinar mentari yang menerpanya.

“Ha?” Max mengangkat kepalanya, ia ketiduran lagi.

DENGAN CEPAT MAX MENANYAKAN BUKU MISTERIUS APA INI DAN KENAPA IA TAK BISA MEMBACANYA.

“Bukannya hanya Tuan yang bisa membacanya?” Orang tua itu terlihat heran.

‘Eh?’ Misteri apa lagi ini?

“Itu tidak penting Tuan, yang penting sekarang Tuan sudah kembali.”

“Mari Tuan, jalan-jalan akan membuat Tuan lebih tenan.”

***

SRING!

Matahari cerah menyambutnya. Suasana begitu hangat dan menenangkan.

“Wah.” Max terkesan melihat halaman istana yang sangat megah, sungguhlah memanjakan mata.

Beberapa penjaga berjas hitam turut menjaganya dan tak mengatakan sepatah katapun.

Para penjaga wanita pun ikut mengantarnya ke depan.

‘AKHIRNYA AKU DIUSIR JUGA YA?’

DRAP!

Tak lama kereta kuda mewah besar datang.

“Masuklah Tuan, kita akan melakukan tour kerajaan.”

‘TOUR?’ Semacam liburan atau apa?

***

Max, Supri dan satu juru mudi berangkat meninggalkan area kota diriingi dengan sorak sorai dan kebahagiaan masyarakat.

Max tak mengerti tapi bersikap ramah adalah suatu keharusan.

“Jalan-jalan bisa membuat Tuan merasa lebih baik.” Orang tua itu tersenyum kecil.

“….” Max terdiam, yang ada dipikirannya hanyalah bagaimana caranya pulang. Tapi kenapa malah terseret lebih jauh begini?

Apa ia bisa mengatasi skenario sandiwara jangka panjang begini? Max takut keterusan dan malah membuat banyak kesalahpahaman lain.

“PAK AKU HANYALAH ORANG BIASA YANG SUKA MENGURUNG DIRI DIRUMAH.” Max mendekat bahkan sampai menarik baju orang tua itu, malah terkesan menantangnya.

“Ahaha, bercandanya bagus juga Tuan.” Supri tertawa kecil tak menggubris perkataannya.

BRUGH!

“NGGIKH!”

“Serangan musuh!” Juru mudi berteriak serius dan kereta mereka oleng!

“!” Max terdiam, rasanya ada yang aneh.

SWUSH!

Dalam satu kedipan mata ia membawa Supri dan juru mudi keluar kereta!

Orang tua berambut panjang itu tersenyum seolah tahu ini akan terjai.

“???” Max heran.

‘KENAPA AKU ADA DI SINI BERSAMA MEREKA?’ Padahal ia hanya merencanakan dipikirannya eh malah langsung kejadian.

Kini mereka tengah ada dihutan tak jauh dari area kerajaan.

Ada dua sosok berpakaian hitam, mirip ninja, tatapan mereka tajam.

“Bapak-bapak, tolong mendekat.” Max menatap tajam juga, ia merasakan aura tak mengeenakkan dari mereka berdua.

“Ho, inilah penguasa terhebat yang baru kembali itu?” Terdengarlah suara samar-samar.

‘KOK SUARANYA?’ Max tahu lekuk tubuh mereka itu perempuan, tapi kok suaranya serak begitu ya?

“Kelihatannya layu, rumornya terlalu berlebihan.” Suara lain menimpalinya.

“Jangan berlebihan Tuan.” Orang tua itu menepuk pundaknya.

‘KOK YAKIN BAKAL MENANG GITU?’ Belum juga mulai.

IA JUGA NGGAK PUNYA KEAHLIAN BELA DIRI, SENJATA ATAU APAPUN SIH.

Lantas momen tadi itu….?

Sret.

Kedua sosok itu mengangkat tangannya, dan entah kenapa energi aneh terasa dari mereka.

BUM!

Dua bola api besar langsung mengarah padanya!

‘KOK GITU!?’

Bukan serangan fisik atau senjata tapi malah BOLA API!?

DARIMANA BOLA API ITU MUNCUL COBA!?

HUSSSH!

‘OKE SELAMAT TINGGAL DUNIA!’

DBUMM!!

Dentuman dan hempasan keras langsung tercipta.

Kedua sosok hitam berpakaian ninja itu terdiam, mereka tak melihat adanya perlawanan dari targetnya itu.

Debu tanah mengepul tebal, rasanya serangan tadi terlalu besar untuk ukuran makhluk yang over-hype.

SSWUSH!

Seketika itu juga angin kencang tercipta dan itu bukan ulah kedua sosok berpakaian ninja ini!

“….”

“HA!?” Kedua sosok asing itu tak bisa menahan kekagetannya, targetnya tak luka sama sekali dan dua orang dibelakangnya!

“Nice Tuan.” Supri terkesan, ia membersihkan debu di rambut dan badannya.

“He-hebat.” Pria juru mudi lebih terkesan lagi. Serangan besar tak ada apa-apa bagi sang Penguasa ini!

‘EH?’ Max membuka matanya dan melihat tangan dan badannya sendiri.

‘MASIH HIDUP?’ Padahal ia hanya diem pasrah aja sih.

SHHH!

“Whoa!” Juru mudi terlempar ke belakang kaget dengan ledakan energi yang tercipta!

‘OI.’ Max tak melakukan apapun, tapi kenapa tubuhnya ngeluarin angin gini?

Oke ini aneh, tapi ada urusan yang lebih penting.

Sring.

Max menatap tajam dua sosok berpakaian ninja itu.

‘BERARTI MUSUH.’ Max berusaha berakting sealami mungkin. Ia tak bisa membiarkan dua sosok misterius itu seenaknya!

“….” Dua perempuan suara laki itu terdiam, belum melancarkan serangan lagi.

Max tak mau terpengaruh. Semoga keberuntungan masih berpihak padanya, ia tak mau dua orang yang bersamanya terluka!

“AMPUNI KAMI.” Dua sosok misterius itu bersujud ke tanah.

“Eh?”

*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!