Melampiaskan Rasa Sakit

Setelah beberapa menit melepaskan tangisnya, kini Lea menjauh dari Darrel tapi tatapannya tertuju pada mata putranya itu.

Sorot mata Darrel tampak sangat berbeda saat ini, anak itu seperti memendam amarah, kecewa, dan luka.

"Maafin Mama, Sayang." Lea menarik napas, ia segera menyeka air matanya. "Mama sedang sensitif akhir-akhir ini, jadi ...." Lea tak sanggup melanjutkan kata-katanya, ia tak tahu harus beralasan apa.

"Nggak apa-apa, Ma," sahut Darrel dengan lembut. "Mama memang malaikat bagiku dan Jihan, tapi Mama 'kan masih manusia biasa. Miss bilang, manusia itu bisa sakit, bisa sedih dan bisa marah," papar Darrel yang membuat hati sang Ibu begitu terenyuh, bahkan merasa sedikit lebih baik.

"Kamu sangat pintar." Ia menyentuh kepala Darrel. "Sebaiknya sekarang kamu tidur, ya. Temani Jihan."

Darrel mengangguk tanpa bertanya, meskipun jelas ia terlihat khawatir dengan kondisi ibunya.

Sementara itu, Arya bisa bernapas lega saat melihat mobil sang istri terparkir di depan rumah mendiang mertuanya. Ia pun langsung masuk ke rumah dengan kunci cadangan yang Arya punya.

"Lea?" panggil Arya yang melihat Lea duduk mematung di sofa. "Astaga, kenapa kamu nggak bilang kalau mau ke sini, aku sudah panik cari kamu ke mana-mana."

Lea tak merespon, ia hanya memasang wajah datarnya dengan tatapan yang kosong.

"Kenapa kamu tiba-tiba ke sini, Sayang?" Arya duduk di sisi Lea, ia hendak menyentuh pundak istrinya itu. Namun, Lea langsung menepisnya bahkan tanpa ragu ia langsung mengayunkan tangannya dan ....

PLAKKKK!

Wajah Arya sampai terhempas ke samping karena kerasnya tamparan sang istri, membuat Arya langsung tercengang, bahkan ia menahan napas.

Bertahun-tahun ia bersama Lea, ini baru pertama kali ia mendapatkan tamparan dari istrinya itu.

"Pergi!" desis Lea. "Aku jijik liat muka kamu!"

Arya semakin tercengang, matanya melotot sempurna.

"Ada apa sih, Sayang?" tanya Arya akhirnya sembari memegang pipinya yang terasa panas dan sakit.

Lea memejamkan mata sembari menghela napas berat, dadanya bergemuruh hebat melihat wajah sang suami yang telah berani berselingkuh darinya, dan itu pun dengan sahabat Lea sendiri.

"Kamu bajingan!!" Alih-alih berteriak marah, Lea justru hanya mendesis tajam, tapi itu berhasil membuat Arya terhenyak, apalagi ketika tatapannya bertemu dengan tatapan sang istri yang dipenuhi amarah.

"Lea, kamu bicara apa?" Arya mencoba tenang, meskipun entah kenapa tiba-tiba ia merasa cemas.

"Ada begitu banyak wanita mur4han dan g4tal di luar sana, tapi kenapa harus Chelsea, sialan?"

DEG

Arya seperti disambar petir di siang bolong, ia langsung merasa tegang, bahkan merasa kesulitan bernapas.

"KENAPA HARUS CHEALSE?" Lea menjerit tepat di depan wajah Arya. Mata wanita itu kembali terasa perih, dan pada akhirnya buliran air mata mengalir begitu saja di pipinya.

"Lea, aku nggak ngerti kamu bicara apa." Arya mencoba berkilah, meskipun insting nya mengatakan Lea sudah mengetahui hubungannya dengan Chelsea.

"Kamu itu sudah bodoh, jadi nggak usah pura-pura bodoh!" geram Lea sembari beranjak dari tempat duduknya. "Sebelum aku muntah melihat wajah bodoh kamu itu, keluar dari rumahku!"

Lea menunjuk ke arah pintu uatama.

"Lea, kita bicara baik-baik, Sayang." Arya masih mencoba bersikap tenang, tapi itu justru membuat Lea semakin murka.

Ia mengambil vas bunga yang ada di tengah ranjang, memecahkan benda itu kemudian mengambil pecahannya yang runcing dan tajam.

"Lea?" Arya berseru cemas. "Letakkan itu, Sayang?"

Lea tidak peduli, ia menodongkan pecahan vas bunga itu ke wajah Arya.

"Pergi dari sini atau aku habisi kamu, b4jing4n!"

Hati Arya terasa perih saat Lea memanggilnya b4jing4n, satu kata yang selama ini tidak pernah keluar dari bibir Lea terhadap siapapun.

Perlahan Arya berdiri, ia menatap sang istri dengan sendu. Dan tentu kini ia sangat mengerti apa yang membuat Lea sangat marah, alasannya sudah sangat jelas meskipun istrinya tidak mengucapkan secara langsung.

"15 tahun ... selama 15 tahun kita bersama, dan membina rumah tangga selama 12 tahun, waktu yang sangat tidak sebentar aku mengabdikan hidupku padamu." Lea semakin mendekatkan pecahan vas bunga itu ke wajah Arya, membauat Arya mundur secara spontan.

"Aku melahirkan dan merawat anak-anak kita, aku setia pada keluarga kita dan aku melepaskan semuanya demi menjaga keluarga kita. Lalu, ini kah balasanmu, huh?"

Suara Lea bergetar, air mata semakin mengalir deras di pipinya.

"Putra putriku yang malang," lirih Lea. "Dia selalu menunggu ayahnya pulang, tapi ayahnya selalu berkata, maafkan aku, Sayang. Aku sedang lembur, aku bekerja untuk keluarga kita." Lea menirukan cara bicara Arya saat meminta maaf pada Darrel ataupun Jihan, ia tersenyum sinis, mengejek suaminya yang menurutnya sangat bodoh itu.

Sementara Arya sungguh kehilangan kata-kata, ia tak sanggup membela diri, meskipun otaknya memerintahkan ia mengelak atau membela diri dengan berbagai alasan.

Akan tetapi, lidah Arya terasa kelu, untuk bernapas saja rasanya sulit.

"Dan sekarang aku tahu ke mana waktu lemburmu itu." Lea menatap Arya dengan tatapan penuh dendam. "Kamu pasti sangat bersenang-senang dengan sahabatku itu, ya?"

"Lea?" lirih Arya dengan suara yang bahkan hampir tidak terdengar oleh dirinya sendiri.

Rasa bersalah menyerang hatinya saat melihat kekecewaan dan luka di mata sang istri, mata yang selama ini hanya menatapnya dengan cinta.

"Ck, jangan menyebut namaku dengan mulut kotormu itu, sialan!" Lagi-lagi Lea mendesis tajam. "Kau b4jing4n sialan!" Maki Lea penuh penenakan.

"Laki-laki rendahanan! Aku sangat menyesal telah mencintai dan menikahi pria tidak punya hati dan tidak punya otak sepertimu!"

Tanpa terasa, Arya menitikan air matanya mendengar segala caci maki Lea. Istri yang selama ini begitu anggun, tidak pernah mengucapkan kata yang kasar, kini mencaci maki Arya dengan emosi yang membara.

"Lea, aku ... kasih aku kesempatan menjelaskan, Sayang."

"CIH!"

Lea langsung menatap sang suami dengan jijik.

"Pria seperti kamu bahkan udah nggak pantas berbicara denganku, lalu bagaimana bisa kamu meminta kesempatan, huh?"

"Aku ... aku mencintaimu, Lea!" seru Arya. "Aku mohon maafin aku!"

"BULSHITT!" teriak Lea lagi dengan emosi yang semakin membara. "Cepat keluar dari rumahku dan jangan pernah muncul di hadapanku dan anak-anak, kamu nggak pantas menjadi bagian dari kami."

Lutut Arya terasa lemas mendengar segala kata-kata pedas Lea yang begitu menusuk hatinya.

"Kembali ke wanita murahan dan g4tal itu, dia pasti senang memungut SAMPAH dariku!"

Terpopuler

Comments

Hasunah Setiadi

Hasunah Setiadi

aku bangga padamu lea, langsung hajar /Smile/

2024-11-24

1

Mariesta Lennora

Mariesta Lennora

marahnya wanita berkelas emang beda...

2024-11-26

0

Naimatul Jannati

Naimatul Jannati

keren lea👍

2024-10-15

0

lihat semua
Episodes
1 Menjadi Wanita Yang Sempurna
2 Sang Pengkhianat
3 Oh, Ternyata?
4 Hati Yang Hancur
5 Melampiaskan Rasa Sakit
6 Melabrak?
7 Kemarahan Dan Kekecewaan
8 Harus Memilih
9 Pilihan Lea
10 Tidakkah Ada Penyesalan?
11 Sudah Yakin?
12 Masih Berani?
13 Bimbang?
14 Tekad Setelah Pilihan Yang Meyakinkan
15 Tamu Tak Diundang?
16 Tawaran Emas Dari Lea
17 Tentu Ada Syaratnya
18 Rencana Di Balik Semuanya
19 Selamat Datang Di Rumahku
20 Awal Dari Segalanya
21 Berbeda?
22 Keruntuhan Mulai Terlihat
23 Mulai Retak?
24 Langkah Selanjutnya
25 Cara Curang?
26 Drama Rumah Tangga Dimulai
27 Drama Selanjutanya
28 Menjadi Bapak Rumah Tangga Sejati
29 Rempong, Kan?
30 Mulai Lelah
31 Drama Masih Berlanjut
32 Kecewa Parah?
33 Sudah Tak Termaafkan
34 Sangat Retak
35 Keputusan Terakhir?
36 Mulai Sadar
37 Tidak Mau Kehilangan
38 Ternyata Sama-sama Sakit
39 Sejahat Apa?
40 Perempuan Yang Menyedihkan
41 Ingin Berjuang Kembali
42 Inikah Akhirnya?
43 Sebuah Pengakuan
44 Ternyata Dia Wanita Hebat
45 Masih Ingin Berjuang
46 Menolak Damai?
47 Harapan & Luka
48 Bagiku, Ini Belum Berakhir
49 Ayo Berdamai!
50 Langkah Yang Baru
51 Move On!
52 Dua Wanitaku
53 Lebih Dari Segalanya
54 Apalagi Yang Kamu Tunggu?
55 Mantan V Mantan
56 Niat Berkencan, Tapi....
57 Maukah Kau Menikah Denganku?
58 Jatuh Cinta Lagi
59 Ini Tidak Adil
60 Ayo Menikah!
61 Tunggu Sebentar Saja, Honey
62 Promo Rossabelle & Her Bodyguard
63 Hadiah Terindah
64 Memulai Semuanya Dari Awal (TAMAT)
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Menjadi Wanita Yang Sempurna
2
Sang Pengkhianat
3
Oh, Ternyata?
4
Hati Yang Hancur
5
Melampiaskan Rasa Sakit
6
Melabrak?
7
Kemarahan Dan Kekecewaan
8
Harus Memilih
9
Pilihan Lea
10
Tidakkah Ada Penyesalan?
11
Sudah Yakin?
12
Masih Berani?
13
Bimbang?
14
Tekad Setelah Pilihan Yang Meyakinkan
15
Tamu Tak Diundang?
16
Tawaran Emas Dari Lea
17
Tentu Ada Syaratnya
18
Rencana Di Balik Semuanya
19
Selamat Datang Di Rumahku
20
Awal Dari Segalanya
21
Berbeda?
22
Keruntuhan Mulai Terlihat
23
Mulai Retak?
24
Langkah Selanjutnya
25
Cara Curang?
26
Drama Rumah Tangga Dimulai
27
Drama Selanjutanya
28
Menjadi Bapak Rumah Tangga Sejati
29
Rempong, Kan?
30
Mulai Lelah
31
Drama Masih Berlanjut
32
Kecewa Parah?
33
Sudah Tak Termaafkan
34
Sangat Retak
35
Keputusan Terakhir?
36
Mulai Sadar
37
Tidak Mau Kehilangan
38
Ternyata Sama-sama Sakit
39
Sejahat Apa?
40
Perempuan Yang Menyedihkan
41
Ingin Berjuang Kembali
42
Inikah Akhirnya?
43
Sebuah Pengakuan
44
Ternyata Dia Wanita Hebat
45
Masih Ingin Berjuang
46
Menolak Damai?
47
Harapan & Luka
48
Bagiku, Ini Belum Berakhir
49
Ayo Berdamai!
50
Langkah Yang Baru
51
Move On!
52
Dua Wanitaku
53
Lebih Dari Segalanya
54
Apalagi Yang Kamu Tunggu?
55
Mantan V Mantan
56
Niat Berkencan, Tapi....
57
Maukah Kau Menikah Denganku?
58
Jatuh Cinta Lagi
59
Ini Tidak Adil
60
Ayo Menikah!
61
Tunggu Sebentar Saja, Honey
62
Promo Rossabelle & Her Bodyguard
63
Hadiah Terindah
64
Memulai Semuanya Dari Awal (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!