Scandal With Maid
"Tuan, apa yang Anda lakukan?" pekik Rara kaget, setelah apa yang dilakukan majikannya pada dirinya beberapa detik lalu. Rara tidak menyangka kalau Ken baru saja menciumnya, bahkan itu bukan ciuman biasa.
Awalnya mereka hanya bicara biasa. Rara menyampaikan rasa terima kasihnya pada Ken, karena sudah membantu membebaskan Sari, kakaknya dari penjara.
Mungkin ciuman itu terjadi sedikit banyaknya karena sikapnya yang terlalu dekat pada Ken. Sebagai ungkapan rasa terima kasihnya yang tidak terhingga, Rara tanpa sadar memberanikan diri untuk menggenggam tangan majikannya itu.
"Terima kasih banyak, Tuan. Anda tidak tahu bahwa aku sangat berterima kasih dari lubuk hatiku yang terdalam. Aku gak akan melupakan semua kebaikan hati Tuan ini," ucapnya saat itu dengan meraih tangan Ken dengan sorot mata berbinar.
Keduanya diam dalam waktu yang lama, saling memandang. Ada getaran di dada Ken kala itu, perasaan aneh yang dia rasakan pada Rara.
Kedekatan mereka selama beberapa bulan ini membuat Ken merasakan perasaan suka pada Rara. Bahkan dia yakin itu adalah perasaan cinta, tapi belum berani dia ungkapkan.
Lantas, momen haru ini membuatnya semakin terpikat oleh pesona sederhana dan tulus Rara hingga terbuai dengan sorot mata gadis itu, dan tanpa sadar mencium bibirnya.
"Aku minta maaf, Ra. Aku hilang kendali. Sejujurnya, aku menyukaimu. Aku gak tahu sejak kapan pastinya perasaan itu muncul, yang jelas, aku gak bisa membohongi perasaanku, Ra. Aku jatuh cinta padamu," bisik Ken, mengulurkan tangan ke arah pipi Rara, lalu membelai pipi gadis itu, merasakan lembutnya kulit gadis itu di jemarinya.
Rara yang tidak menyangka akan mendengar pernyataan cinta dari majikannya tentu saja terkejut. Bola matanya membulat dengan sempurna, terperangah memahami setiap kalimat yang diucapkan kepadanya. Bagaimana mungkin majikannya itu bisa jatuh cinta kepada dirinya? Jelas-jelas dia hanya seorang pelayan di rumah itu. Lagi pula Ken sudah mempunyai Tamara, yang telah dinikahinya selama 3 tahun ini.
Tamara yang sudah bersikap baik padanya, mau menerima bekerja di rumah itu sekaligus menampung Miko, membuat Rara semakin merasa bersalah kepada majikannya itu.
Walaupun tidak bisa dipungkiri, Rara juga menyimpan perasaan kepada Ken namun, dia sadar diri akan posisinya sehingga memilih untuk memendam perasaan itu.
Siapa yang tidak akan jatuh cinta kepada sosok Ken. Dia adalah pria sempurna yang diimpikan banyak wanita. Sosok maskulin yang begitu tampan dan berhati malaikat, walaupun sikapnya pada awalnya memang dingin pada Rara, namun, keberadaan gadis itu selama tiga bulan di rumah itu mampu mencairkan sikap dingin Ken terhadapnya.
Bergelar CEO dan memiliki banyak perusahaan tidak membuatnya menjadi pribadi sombong justru dia rendah hati.
Dia selalu mampu melihat kecerdasan Rara dan menghargai semua tanggapan dan juga masukan yang dimintanya, ketika mereka ngobrol berdua. Hal itu membuat Rara tersentuh karena pola pikirnya bisa dihargai, padahal dia tahu bahwa Ken jauh lebih pintar dan memiliki banyak pengalaman darinya.
"Ra, aku mohon jangan tolak perasaan ku," ucap Ken yang menyadarkan Rara dari lamunannya.
"Apa yang Tuan katakan, kita tidak bisa begini. Anda sudah menikah, dan aku gak mau mengkhianati Non Tamara," jawab Rara semakin dilema. Tentu saja hatinya kecilnya merasa gembira mengetahui kalau perasaannya pada Ken tidak bertepuk sebelah tangan.
"Tapi kau tahu sendiri bagaimana nasib rumah tanggaku. Tamara tidak pernah memperdulikan ku. Dia asik dengan urusannya sendiri. Aku kesepian, butuh perhatian, dan kau datang bak malaikat penuh lembut, yang bisa menghargai aku, dan juga memberi perhatian padaku. Jangan salahkan aku kalau aku jatuh cinta padamu. Kau lah sosok wanita yang aku ingin kan dalam hidupku,Ra," ucap Ken mengikis jarak yang sempat diambil Rara. Namun, Rara yang sudah berusaha mundur kembali mentok ke dinding, hingga tubuhnya terkungkung oleh Ken.
"Aku mencintaimu, Ra. Sangat," desis pria itu kembali mencium bibir ranum itu, lalu berubah menjadi lumayan, terlebih karena kini Rara ikut berpartisipasi.
Gadis itu sudah mabuk oleh sentuhan panas yang ditimbulkan Ken pada tubuhnya, membakar hingga ke sanubarinya. Rara yang semula ingat bahwa apa yang mereka lakukan adalah dosa, seketika hilang berganti hasrat yang terpancing oleh sentuhan Ken.
Keduanya kini melayang, tidak lagi 'menginjak' lantai marmer itu. Semua karena gelora hasrat dan percikan gairah yang ditimbulkan oleh sentuhan di tubuh mereka masing-masing. Ciuman itu semakin membuat keduanya lupa diri, dan Ken yang sudah semakin terbakar gairah, menggendong Rara apa bridal menuju kamarnya tanpa melepaskan ciuman mereka.
Penuh kelembutan, Ken membaringkan Rara di atas ranjangnya. Sepersekian detik keduanya saling menatap, seolah meyakinkan hati satu sama lain mengenai niat mereka ingin mendayung sampan cinta.
Tanpa melepaskan tatapannya, Ken membuka semua pakaikan, tanpa sehelai pun tersiksa di kulitnya.
Bola mata Rara semakin membulat, terlebih saat melihat senjata milik Ken yang sudah tegak berdiri, menantang ingin segera ditaklukkan.
Ken sempat menangkap tatapan bergidik di mata Rara kala melihat miliknya yang memang sangat besar. Memiliki kakek keturunan Arab membuat mewarisi kegagahan itu tanpa perlu meminum obat atau mengoleskan minyak yang katanya mampu membuatnya membesar.
Dia tidak mau membuat Rara ketakutan, lalu menyerbu bibir gadis itu kembali. Ciuman Ken ibarat penenang bagi Rara kala itu, terbukti setelah dua menit dicumbu, Rara jadi rileks dan tanpa sadar, semua pakaiannya kini sudah terlepas dari tubuhnya, terlempar berserakan di atas lantai kamar.
Rangsangan Ken mampu menghadirkan ******* ringan dari Rara yang malu-malu dia keluarkan. Ini yang pertama baginya. Dia pemula soal ini, berbeda dengan Ken yang pastinya sudah ahli, terlebih dia sudah punya istri.
Namun, permainan lembut pria itu, mampu menenangkan rasa paniknya. Dia mencoba mengikuti ritme permainan Ken. Pria itu sudah mulai menjelajahi tubuh gadis yang kini dia cintai itu. Hingga di leher mulusnya, mencium, menghisap bahkan meninggalkan tanda kepemilikan di sana yang berhasil membuat Rara terpekik kaget.
Seolah tidak puas menyiksa Rara dengan perasaan dan sensasi nikmat itu, Ken kini sudah mulai turun, memilih untuk mulai merasai puncak keindahan milik gadis itu yang menantang di hadapannya. Emutan itu membuat tubuh Rara seolah terkena sengatan listrik beberapa mega volt.
Ada sensasi luar biasa yang dirasakan gadis itu. Sangat baru, belum pernah dia rasakan sebelumnya. Tampaknya hal itu membuat miliknya basah di bawah sana.
"Tuan...," desahnya. Dia sendiri tidak mengerti atas apa yang ingin dia katakan karena akalnya sudah lumpuh atas kenikmatan yang ditawarkan Ken padanya saat ini.
Ini semua tidak mungkin akan terjadi, kalau tiga bulan lalu dia tidak datang melamar pekerjaan ke rumah Kenzio Pratama.
Kehidupannya yang sulit membuatnya tidak punya pilihan lain selain berhenti kuliah dan menjadi pelayan.
Semua ini bermula tiga bulan lalu, sebuah petaka menimpa keluarganya, hingga membuat kakaknya harus ditahan di penjara karena dituduh melakukan percobaan pembunuhan pada majikannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sehat
2023-04-07
0
Hasrie Bakrie
Aq mampir ya
2023-03-29
0
🌼 Pisces Boy's 🦋
aku mampir... semoga ceritanya sampai tamat
2023-03-20
1