Persahabatan Dan Cinta

Persahabatan Dan Cinta

Cinta Terpendam

Sinta seorang gadis yang sangat pendiam, tetapi dia sangat pintar dalam hal berpuitis, berkata-kata indah dan pintar dalam segala hal. Sedangkan Rindu hanya seorang gadis yang pandai shopping. Keduanya bersahabat sudah sejak lama.

Walaupun Sinta hanya seorang anak dari asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Rindu.

Suatu hari, Rindu berkenalan dengan pemuda tampan.

"Sinta, aku minta tolong dong."

Rengeknya di lengan Sinta.

"Tolong apa ya, Rindu?" Sinta memicingkan alisnya.

"Aku berkenalan dengan seorang cowok, dia pintar sekali berpuitis. Sedangkan aku nggak bisa. Tolong dong, kamu bantu membalas setiap puisi yang dia kirim padaku. Mau ya?" pintanya memelas.

Sinta tak pernah bisa menolak kemauan Rindu. Apa lagi untuk hal sepele. Karena dia merasa berhutang budi pada kebaikan orang tua Rindu yang mau menyekolahkan dia, walaupun dia hanya seorang anak dari asisten rumah tangga di rumah Rindu.

Sejak saat itu, Sinta yang selalu membalas setiap pesan dari Faisal, dengan mengatas namakan Rindu.

"Rindu, ini bagaimana? kok jadi aku terus yang membalas chat dari Faisal?" tanya Sinta bingung.

"Memangnya kenapa? biar saja dech, kamu hadapi saja dia pada saat belum datang kemari. Tetapi jika nanti dia datang kemari, aku yang akan menghadapinya," ucap Rindu.

Di dalam hati Sinta ada rasa sedih karena dia terbawa perasaan hingga tanpa sadar, dia telah jatuh cinta pada Faisal," Rindu, gara-gara kamu memintaku selalu membalas chat dan puisi dari Faisal. Aku jadi suka beneran padanya," batin Sinta.

Beberapa hari kemudian....

Faisal datang untuk menemui Rindu, dan bahkan dia sering bercerita panjang lebar tentang semua puisi yang di kirim oleh Rindu padanya.

"Rindu, dari mana kamu pintar berpuisi? aku sangat suka sekali setiap puisi yang kamu kirim untukku."

Rindu bingung, karena selama ini bukan dia yang berpuisi," hem..anu..dari Sinta.

Ya, Sinta yang mengajariku puisinya."

"Sinta, siapa dia?" tanya Faisal.

"Dia, temanku. Lebih tepatnya anak dari asisten rumah tanggaku, tetapi sudah di anggap saudara olehku dan orang tuaku,' jawab Rindu.

Tak berselang lama, Sinta datang dengan membawa minuman dan cemilan untuk Faisal dan Rindu.

"Nah, ini yang namanya Sinta. Yang mengajariku berpuisi. Sinta, kenalkan. Ini yang bernama Faisal, ganteng bukan?" ucap Rindu sumringah.

Sejenak Sinta dan Faisal saling bersalaman satu sama lain. Tetapi mereka tak sadar, saling berpandangan dan tangan mereka terus saja terpaut satu sama lain.

"Hey, sudah cukup ya salamannya. Sinta, aku minta tolong ya? ada tugas kuliah di meja, yang tak bisa aku kerjakan. Tolong kamu kerjakan ya, seperti biasanya."

Sinta tak pernah membantah perintah dari Rindu, dia selalu saja menuruti tanpa ada keluhan sama sekali.

Faisal terus saja menatap ke arah Sinta. Di dalam hatinya berkata," berarti selama ini yang selalu membalas chat aku dengan puisi-puisi indah adalah Sinta bukan Rindu? pantas saja pada saat aku bersalaman dengannya ada suatu getaran aneh."

Sementara Sinta di dalam kamar Rindu, dia juga merasakan hal yang sama.

"Apakah aku telah jatuh cinta pada, Faisal? ini tidak boleh terjadi karena Faisal itu kenalan Rindu, dan bisa saja Rindu suka padanya," batin Sinta.

Sejak saat itu Faisal sering datang ke rumah Rindu. Walaupun sebenarnya dia datang untuk bertemu dengan Sinta. Kerap kali, Faisal juga mencuri waktu untuk menemui Sinta.

"Sinta, kamu sedang apa?'

Sinta terhenyak kaget pada saat mendapatkan teguran tersebut," eh Faisal, aku sedang membantu ibu menjemur pakaian. Apakah sudah bertemu dengan, Rindu?"

"Sudah, dan dia malah sedang pergi. Hingga aku mencarimu di sini. Lagi pula aku datang kemari sebenarnya ingin bertemu denganmu, bukan dengan Rindu," ucap lirih Faisal.

"Maksudnya?"

'Sinta, aku tahu jika sebenarnya kamu saat ini merasakan apa yang aku rasakan," ucap Faisal.

"Ngomong apa sih, kamu?"

Sinta pun sengaja tak melihat ke arah Faisal tetapi dia melanjutkan pekerjaannya.

"Sinta, aku cinta dan sayang padamu. Dan aku yakin kamu juga bisa merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan, iya bukan?" ucap Faisal.

"Tapi itu tidak mungkin, karena aku nggak pantas untukmu. Aku hanya seorang anak dari asisten rumah tangga."

"Sinta, aku tidak pernah memandang tentang itu. Tolong jangan tolak cintaku ya?" pinta Faisal memelas.

"Lantas, bagaimana dengan Rindu? pasti dia mengira kamu sering datang kemari karena kamu cinta padanya? dan jika dia tahu tentang hal ini, pasti akan sakit hati."

"Aku nggak ingin dia sakit hati, karena orang tuanya sudah sangat berjasa padaku dan ibu. Jadi aku mohon, hilangkan rasa cintamu padaku."

Tetapi Faisal tidak bersedia, karena dia sudah benar-benar cinta pada, Sinta. Pada saat Faisal akan mengatakan banyak hal lagi, Rindu datang," oh di sini rupanya kamu, Faisal?"

"Iya, bukannya kamu sendiri yang meminta aku ngobrol dengan Sinta terlebih dahulu, di saat kamu tidak ada di rumah?" ucap Faisal menutupi rasa gugupnya.

"Hehehe...iya sayang...yuk kita duduk di taman samping rumahku."

Rindu bergelayut manja di lengan Faisal dan membawanya melangkah ke taman.

Di dalam hati Faisal enggan sekali, tetapi dia memikirkan kehidupan Sinta

"Jika aku mengatakan yang sebenarnya pada Rindu, tentang rasa cintaku ini pada, Sinta. Pasti nanti Sinta dan ibunya akan bermasalah."

"Tetapi mau sampai kapan, aku berpura-pura di depan Rindu seperti ini? aku nggak cinta sama sekali padanya."

"Apa lagi pada saat aku tahu jika selama ini Sintalah yang selalu membalas setiap puisi yang aku kirim."

Faisal terus saja melamun memikirkan bagaimana caranya supaya dia bisa berkata jujur pada Rindu, jika yang dia cinta adalah Sinta bukan dirinya.

"DOR!"

"Kenaoa malah diam saja sih, Faisal? cerita dong, apa saja gitu? masa iya setiap kita duduk berdua seperti ini, kamu tak pernah berkata apapun?" tegur Rindu.

"Aku bingung, apa yang akan aku ceritakan. Makanya aku diam. Kamu saja yang bercerita, biar aku menjadi pendengar setia," ucap Faisal.

"Hem, nggak bisa begitu dong. Masa setiap kita berdua, aku yang aktif bercerita sedangkan kamu diam saja? tadi aku lihat, kamu bisa berkata dengan Sinta? memangnya tadi kamu mengatakan apa padanya? aku sempat sih melihat dari jauh."

Faisal mendadak pias dan panik, tetapi dia mencoba menutupi rasa paniknya," aku hanya menanyakanmu. Kamu pergi kemana, kenapa nggak pulang-pulang."

"Oh so sweet, tahu nggak Faisal?"

"Tahu apa, Rindu?" tanya Faisal.

"Jika aku sangat mencintaimu sejak kita pertama kali bertemu. Apakah kamu merasakan hal yang sama, seperti yang aku rasakan padamu, Faisal?"

Faisal tak bisa berkata, dia hanya diam karena dia tak cinta sama sekali pada, Rindu.

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

ampyunnnnnnn

2023-09-16

1

Alfida

Alfida

iya film India mujse dusti korongge

2023-05-20

0

Eka Elisa

Eka Elisa

aduh ini crita nya cinta dalam diam dong..😁😁

2023-04-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!