Cinta Sang Detektif

Cinta Sang Detektif

Kapan Menikah?!

Rasa lelah menggerogoti sekujur tubuh seorang darah campuran Korea-Amerika bernama Jessica. Jessica baru saja tiba di rumahnya setelah bekerja seharian. Jessica adalah seorang dokter yang bekerja di bidang forensik. Setiap hari, dia bertemu dan menangani para korban kekerasan, mayatt korban kecelakaan, atupun bencana alam. Dan Jessica bekerja di kepolisian.

Bagi sebagian orang, Forensik begitu tabu dan menakutkan. Namun tidak untuk Jessica, baginya itu adalah hal yang sangat menarik. Karena bagi Jessica, membantu mereka para korban adalah sesuatu yang sangat mulia dan penting untuknya.

Demi mengambil specialis ini, Jessica harus rela memohon dan meyakinkan kedua orang tuanya yang awalnya sangat menentang keras keinginan putrinya itu. Dan setelah memohon setengah mati, akhirnya ayahnya mengijinkan tentu dengan sebuah syarat, tapi bagi Jessica itu tidaklah masalah karena semua hal memang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan.

"Sica, kau sudah pulang?! Segeralah bersiap, kau tidak lupa untuk menghadiri acara malam ini bukan."

Belum sempat Jessica menyimpan tas dan melepas heelsnya. Teriakan nyaring Ibunya lebih dulu mengusik dan berkaur di dalam telinganya. Dokter cantik itu mendengus panjang

"Tentu, Ibu!" sahutnya tak kalah kencang dari sang Ibu.

Hari ini Jessica dan seluruh keluarganya akan menghadiri pesta pernikahan salah satu saudara dari pihak ayahnya. Dengan gerakan cepat, Jessica segera melesat masuk kedalam kamar mandi. Dan hanya 15 menit waktu yang gadis itu miliki untuk mandi dan berganti pakaian serta berdandan.

Dan tidak sampai 15 menit, Jessica telah siap dengan gaun terbaiknya. Berdiri di depan cermin menatap pantulan dirinya untuk memastikan jika tidak ada yang kurang pada penampilannya. Setelah di rasa cukup, segera Jessica melesat meninggalkan kamarnya menuruni tangga untuk menemui kedua orang tuanya yang sudah menunggunya di ruang tamu.

.

.

Bisa mengabdikan hidupnya pada negara, sudah menjadi impian Lucas sejak ia masih kecil. Pemuda bermarga Xi itu masih mengingat dengan jelas, saat teman-teman seangkatannya bertanya kemana ia akan meneruskan pendidikannya setelah lulus nanti. Namun Lucas tidak pernah memberikan jawaban secara langsung, hanya melalui tindakannya menjawab semua pertanyaan-pertanyaan itu.

Tentu saja teman-temannya sangat menyayangkan keputusan besar yang di ambil oleh Lucas. Saat masih sekolah, Lucas selalu mendapatkan nilai terbaik dan menjadi unggulan di tempatnya menuntut ilmu. Dengan nilai-nya itu, tentu saja akan memudahkannya untuk masuk ke Universitas mana pun yang ia inginkan.

Lucas tidak pernah menjawab setiap kali teman-temannya menanyakan mengenai alasannya, sampai akhirnya ia terdaftar sebagai murid di Intelijen Negara. Lucas tidak pernah mau ambil pusing dengan berbagai komentar mengenai keputusannya itu, karena baginya mereka tidak ada sangkut pautnya dengan hal itu.

Dan setelah bertahun-tahun berlalu, kini Lucas terikat dengan badan Intelijen dan mengabdikan dirinya pada negara kelahiran Ibunya. Lucas merahasiakan identitasnya dari siapa pun, hingga tidak seorang pun tau mengenai pekerjaannya, selain keluarga dan rekan kerjanya. Lucas tidak merasa keberatan meskipun harus menyembunyikan identitas aslinya dari semua orang, Ia justru merasa nyaman.

Lucas selalu berhasil memecahkan kasus besar yang di bebankan padanya, menangkap para penjahat kelas kakap, mengungkap sindikat mafia yang selalu meresahkan dan menangkap para teror*s yang menyebar terror di mana-mana.

Dia tidak suka jika kinerjanya harus di ekspos pada khalayak umum. Laki-laki 27 tahun itu lebih suka melakukan pekerjaannya dan menjaga negara tanpa suara. Karena baginya itu adalah sebuah kehormatan.

Memegang senjata dan berurusan dengan berbagai kejahatan sudah menjadi bagian dari hidup Lucas, Lucas tidak pernah merasa takut dan gentar, meskipun kematian selalu membayangi di setiap langkahnya.

Dia sudah terbiasa berkecimpung di dunia kriminal, mengintai teror*s dan menyamar menjadi apa pun agar identitasnya terjaga. Bahkan Lucas pun rela bergabung dengan geng para gangster dan membuat tatto di tubuhnya, dan semua itu dia lakukan hanya demi keberhasilan misinya.

Terbiasa baginya berurusan dengan para mafia, ataupun kelompok geng yang menodongkan senjata padanya. Mulai dari pisau, samurai sampai pistol. Dan semua itu membentuk Lucas menjadi pribadi yang kuat. Selama 8 tahun bekerja, tidak sedikit luka yang menghiasi tubuhnya, meskipun Lucas selalu mencoba melindungi dirinya sebaik mungkin.

.

.

Di sebuah hotel berbintang yang terletak di pusat kota Seoul. Terlihat ratusan orang dalam balutan pakaian formal, memenuhi ballroom hotel untuk ikut merayakan pesta pernikahan kakak sepupu Jessica.

Belum genap 1 jam berada di sana, sudah membuat Jessica merasa jengah, berada di tengah keramaian selalu membuat Jessica kurang nyaman. Jika bukan karena kakak sepupunya yang menikah, Jessica tidak sudi berjejal-jejalan seperti ini.

Dengan enggan dan langkah berat. Jessica memasuki gedung yang sudah ramai sejak 1 jam yang lalu, beruntung banyak saudara dan teman-temannya yang menghadiri pesta itu. Jessica mengedarkan pandangannya ke segala penjuru arah, semua flat dan tidak ada yang menarik di matanya.

Kemudian Ia melihat seluruh keluarga besarnya berkumpul di sebuah meja bundar , saling bertukar cerita sambil menikmati setiap hidangan yang ada dalam resepsi itu. Jessica tidak memiliki pilihan lain selain berkumpul dengan mereka.

Semua orang bercerita tentang kisah percintaannya, termasuk nenek dan kakek Jessica. Pasangan manula itu bercerita bagaimana awal pertemuan mereka dan sulitnya perjalanan cinta mereka yang di warnai liku-liku.

Semua orang bercerita tentang pertemuan dramatis dengan para pasangannya. Sementara Jessica yang tidak memiliki pengalaman apa pun soal percintaan memilih untuk menyimak saja , kadang Ia merasa geli sendiri mendengar kisah penuh drama dari para sepupunya.

Jessica hanya menjadi pendengar setia dan menampung semua cerita yang di sampaikan oleh saudara-saudaranya.

Lalu tatapan si nenek jatuh pada Jessica, setelah menatap satu persatu cucunya yang satu meja dengannya, si nenek tidak habis pikir dengan cucu bungsunya itu. Padahal usianya sudah hampir dua puluh lima tahun, tapi sekali pun dia belum pernah mengenalkan kekasihnya pada sang nenek.

Sang nenek mengulum senyum jahil yang jelas ia tunjukkan pada Jessica. "Sica, Lalu bagaimana denganmu? Apa kau sudah menemukan calon pendamping hidup?"

Jessica meringis mendengar pertanyaan sang nenek. Gadis itu tidak memberikan jawaban apa pun, semua mata kini tertuju padanya.

"Hm! Untuk saat ini belum, Nek. Jika sudah ada pasti akan langsung aku kenalkan pada kalian semua." Jessica mencoba bersikap tenang meskipun pada kenyataannya ia gugup plus kesal setengah mati.

Sejujurnya, Jessica benci menjadi pusat perhatian seperti ini, dan dia harus berterima kasih pada sepasang mempelai yang menghampiri mereka untuk berfoto bersama. Hingga akhirnya ia terlepas dari pertanyaan-pertanyaan konyol yang terus menerus memojokkan dirinya.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

salam kenal dari yunia mampir kecerita pemula ku ya say. AYU YANG MALANG.👃👃👃

2023-03-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!