Aku Akan Menikahimu!!

Jessica hanya bisa diam terpaku setelah mendengar solusi yang baru saja di berikan oleh Lucas padanya. Tapi tak pernah terpikir olehnya, jika solusi itulah yang akan di pilih oleh Lucas. Namun memang benar apa yang Lucas katakan, karena tidak ada jalan lain lagi. Hanya itu satu-satunya cara.

Hening sejenak. Tidak ada perbincangan di antara keduanya, mereka sama-sama sibuk menyelami fikiran masing-masing. Memikirkan keputusan besar yang telah mereka buat, keputusan yang akan merubah kehidupan mereka dan takdir kemana akan membawa keduanya. Membiarkan mereka tetap terjebak dalam ikatan karna balas budi atau justru akan tumbuh benih-benih cinta di hati mereka pada akhirnya.

"Lucas. Aku harap kau sadar betul dengan apa yang baru saja kau katakan itu. Ini bukan masalah sepele, lalu bagaimana jika papa dan mama sampai meminta kita untuk benar-benar menikah. Sungguh, aku tidak ingin melibatkanmu dalam masalahku." setelah cukup lama saling diam.

Akhirnya Jessica mulai membuka suara, memecah keheningan yang tercipta di antara mereka. Sementara pemuda di depannya masih memilih untuk diam tanpa bersuara."Jadi, aku mohon pikirkan sekali lagi Lu," Lucas mengangkat wajahnya dan mata hitamnya yang dingin langsung terkunci pada manik hazel milik jessica.

"Aku sudah memikirkannya baik-baik, dan aku serius dengan keputusanku ini. Jika mereka ingin kita menikah, maka aku pasti akan menikahimu. Aku berhutang nyawa padamu, jika tidak ada kau.. mungkin hari tu aku sudah...? Kau pasti tau sendiri bagaimana akhirku hari itu. Jadi aku mohon, biarkan aku membantumu. Bagaimana pun caranya, walaupun aku harus menikahimu." akhirnya Lucas menjawabnya.

Dengan nada tegas dan penuh keyakinan, sementara Jessica malah menundukkan wajahnya dan menghindari tatapan detektif tampan itu. Ia tau jika pemuda di hadapannya itu sangat serius, namun Jessica merasa bingung. Ia bimbang dan penuh keraguan. Jika Lucas membantunya, itu artinya ia menarik pemuda itu dalam masalahnya. Bukankah itu sangat tidak adil? Jessica benar-benar merasa di lemah.

"Apa kau sudah memikirkannya, Lu? Ini adalah sebuah keputusan besar." Jessica bertanya pada Lucas dengan penuh keraguan.

Bukan ia tidak mempercayai semua ucapan Lucas. Hanya saja, Jessica tidak ingin membebani laki-laki itu dengan masalah yang tengah di hadapinya.

"Ya! Dan ini keputusanku. Untuk masalah kedepannya, kita pikirkan nanti saja. Dan kali ini aku sudah memikirkannya dan memiliki rencana untuk melepaskan dan menyelamatkanmu dari lelaki itu. Jadi...." Lucas menggantungkan kalimatnya membuat jantung gadis di hadapannya berdebar dua kali lebih cepat dari sebelumnya.

Ragu-ragu Jessica mengangkat wajahnya dan mata hazel-nya langsung terkunci pada manik abu-abu milik Lucas. "Bagaimana keputusanmu, Jess."

Jessica menggigit bibir bawahnya. Berbagai pikiran berkecamuk di dalam benaknya. Setelah memikirkan cukup lama, akhirnya Jessica pun mengambil keputusan. Pada pria di depannya, laki-laki yang baru di kenalnya beberapa minggu lalu itulah Jessica akan menggantungkan takdirnya. Jessica menutup matanya seraya menghela nafas panjang kemudian berkata

"Baiklah, aku bersedia."

Hening sejenak...

Jessica bahkan tidak merasa jika dirinya baru saja di lamar, namun itu jauh lebih baik dari pada dirinya harus menikah dengan pria yang berasal dari sebuah organisasi berbahaya. Jessica telah memikirkannya dan Ia tidak akan pernah menyesali keputusannya. Yang terpenting baginya ialah, ia bisa terbebas dari laki-laki itu tanpa harus menyakiti perasaan kedua orang tuanya.

"Sica?" Jessica lalu mengangkat kembali wajahnya mendengar pria di hadapannya kembali bersuara "Sebaiknya kita segera ke rumahmu dan menemui orang tuamu, sebelum laki-laki itu mengambil langkah yang lebih jauh lagi. Dan dia pasti akan bertindak jika mengetahui kau kabur dari rumah hanya demi menghindari lamarannya, tapi...."

Lucas melepaskan cincin emas putih yang bertahtakan sebuah berlian di atasnya dan memberikan pada Jessica. "Pakailah ini, Ibumu memerlukan bukti. Cincin itu milik ibuku, dan sepertinya ukurannya pas di jadi manismu."

Mata Hazel itu terpaku pada cincin yang Lucas sodorkan padanya. Dengan satu tarikan nafas panjang, Jessica mengambil cincin itu tanpa keraguan lalu menyematkannya di jari manisnya dan benar. Ukurannya sangat pas,

Di tengah batinya berkecamuk tentang apa yang harus Ia katakan pada sang Ibu setelah ini, atau langkah apa yang akan ia ambil. Namun itu tidaklah penting, yang terpenting saat ini adalah masalah itu usai hari ini juga dan Ia harus terbebas dengan pria berbahaya bernama Kim Jinhyuk.

Jessica tersenyum pilu seraya menatap hampa cincin yang tersemat manis di jari manisnya. "Ukurannya sangat pas!" ucapnya.

Lucas bangkit dari duduknya "Ayo, kita berangkat sekarang. Tapi sebelum itu aku akan lebih dulu mengganti pakaianku, aku tidak ingin memiliki image buruk di depan orang tuamu dan aku juga tidak ingin identitas asliku sampai di ketahui orang lain, kecuali dirimu." ujarnya panjang lebar.

Lucas berjalan duluan sementara Jessica mengekor di belakangnya. Fikirannya melayang, sejuta pertanyaan berkecambuk di dalam benaknya. Batinya saling berdebat , setelah memikirkan cukup lama, Jessica memberanikan diri untuk bertanya lagi.

"Lucas, tunggu!"

Lucas menghentikan langkahnya. Laki-laki berjaket kulit hitam itu menoleh dan menatap Jessica yang berdiri setengah meter di depannya.

"Haruskah kita melakukan ini? Maksudmu, aku tidak ingin memicu sebuah masalah baru. Dan apakah kau sungguh-sungguh boleh melakukan ini?" Jessica menggigit bibir bawahnya, gugup setengah mati melihat tatapan penuh selidik yang Lucas tunjukkan padanya.

Lucas memicingkan matanya. "Tentu saja, dan apa maksudmu?" Lucas menatap gadis itu penuh tanya. Jessica terlihat ragu untuk menanyakan sesuatu.

Jessica tampak bingung. Dia merasa tidak enak untuk bertanya pada lelaki di depannya ini. Tapi dia tetap harus memastikannya."Kau.. tidak dalam sebuah hubungan bukan?" akhirnya sebuah pertanyaan keluar dari bibirnya.

Dan Luca pun tau betul hubungan seperti apa yang Jessica maksud, dan dengan mantap Lucas pun menjawab. "Sama sekali tidak. Karna tidak ada hubungan apa pun dengan seseorang, apalagi hubungan special." Kini yang tertangkap oleh mata Hazel Jessica hanyalah punggung Lucas yang berjalan semakin menjauh, detik berikutnya ia mulai mengikuti langkah itu. Langkah yang tidak tau kemana akan membawanya.

Dalam hatinya, Jessica sangat berterima kasih pada laki-laki itu. Jika tidak ada dia yang membantunya entah bagaimana nasibnya saat ini. Pasti dia tetap dipaksa untuk menikahi pria bermarga Kim tersebut, dan sepertinya pertemuan mereka bukanlah sebuah kebetulan semata, melainkan sebuah takdir yang telah digariskan oleh Tuhan.

Dan entah bagaimana hubungan mereka berjalan ke depannya. Jessica akan menyerahkannya pada waktu. Biarkan waktu yang menjawab semuanya, dan yang perlu dia lakukan sekarang hanyalah mengikuti rencana takdir.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

lanjut

2023-03-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!