Love In High School
Sela nama panggilan seorang gadis cantik yang ceria dan memiliki mimpi untuk menjadi seorang atlet jarak jauh atau maraton mengikuti jejak ayahnya saat muda.
Olahraga adalah hal yang paling dia sukai dan dia tidak pernah meninggalkan satu kali pun pembelajaran olahraga di sekolahnya, rasa cintanya dengan olahraga membuat dia tumbuh menjadi gadis yang sangat aktif dan sehat, memiliki dua sahabat sejak sekolah dasar hingga mereka duduk di bangku SMA membuat seorang Sela selalu terlihat ceria dan berseri-seri disetiap waktu.
Kiko sahabat laki-laki Sela sejak dia duduk di bangku kelas satu SD, awal mula Kiko bisa menjadi sahabat Sela karena saat awal pertama musim panas dimana mereka untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di tingkat sekolah dasar dan tidak memiliki teman satu sama lain, saat itu Kiko adalah anak laki-laki yang cengeng dan dia sangat tertutup dengan semua orang.
Sehingga karakternya tersebut menjadi penyebab dia mendapatkan perlakuan buruk dari anak laki-laki lainnya di kelas tersebut, Kiko yang selalu di bully dan diledeki oleh teman yang lain dan selalu menangis di kamar mandi setiap kali jam istirahat membuat seorang Sela kesal melihatnya dan dia merasa kasihan.
Sela yang pemberani dia langsung melabrak anak laki-laki pembully Kiko dan menghajarnya mereka hanya dengan satu pukulan pada masing-masing wajah mereka sampai mereka menangis dan melaporkan perbuatan Sela kepada guru, meski Sela mendapatkan hukuman dari guru tetapi dia senang karena anak laki-laki itu tidak lagi membully Kiko, sampai akhirnya Kiko mendekati Sela karena dia pikir dirinya akan aman ketika berada di dekat seorang Sela.
Meski awalnya Sela tidak mau menerima Kiko yang lemah sebagai temannya namun karena Kiko terus memberikan dia banyak makanan setiap hari, Sela pun luluh dan menerima Kiko sebagai temannya hingga mereka semakin dekat dan menjadi sahabat hingga bersekolah di tempat dan duduk di dalam kelas yang sama dalam setiap tahunnya.
Sedangkan Anet dia adalah gadis yang cukup pintar selain itu terlahir dari keluarga kaya raya membuat Anet bisa mendapatkan apapun dengan mudah sesuai kehendaknya sehingga Sela sengaja mendekatinya karena melihat Anet yang cantik dan modis, sampai akhirnya mereka juga menjadi sahabat sejati sedekat saat ini.
*****
Pagi ini Sela bangun kesiangan karena dia lupa tidak menyalakan alarm ponselnya, hingga ketika dia bangun wajahnya membeku dalam beberapa detik lalu dia langsung terperanjat dari kasurnya dan berlari ke kamar mandi sambil berteriak sangat kencang.
"Aaaarrkkkk.....aku kesiangan, aduhh sial!" Teriak Seli tidak karuan.
Dia langsung melempar selimutnya ke sembarangan arah dan langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan dia hanya memiliki sedikit waktu sekarang, padahal ini adalah hari pertama dia masuk sekolah di salah satu sekolah menengah atas yang cukup terkenal, karena tidak memiliki banyak waktu Sela akhirnya hanya bisa menggosok gigi dan mencuci wajahnya saja, dengan rambut berantakan dan memakai sepatu sambil berjalan Sela terus berlari keluar dari rumah neneknya dan mengambil sarapan di meja sambil berteriak.
"Nenekk....aku berangkat," teriak Sela sangat kencang sambil mengambil satu potong roti di atas meja yang sudah di siapkan oleh sang nenek sebelumnya.
"Ehh....dasar kamu anak nakal, kenapa pergi berpamitan seperti itu, awas kau!" Balas sang nenek meneriaki Sela.
Dia tidak memperdulikan itu karena terlalu panik sebab kesiangan untuk menuju sekolahnya di hari pertama setelah liburan kenaikan kelas, yah hari ini Sela bisa naik kelas ke kelas dua belas dan masih belum menunjukkan apapun dalam prestasi di sekolahnya, dia berlari sangat kencang untuk pergi mengejar bus yang hampir saja dia lewatkan.
"A....a..ahh....tunggu pak....tunggu aku masih belum naik!" Teriak Sela yang melambaikan tangan sambil berlari mengejar bus yang akan dia naiki.
Akhirnya bus itu berhenti dan dia bisa segera naik lalu duduk di salah satu kursi yang masih kosong, hingga sesampainya di depan gerbang sekolah Sela benar-benar kesiangan dan guru sudah menjaga di depan gerbang dengan membawa sebuah tongkat panjang di tangannya lalu menepuk bagian belakang setiap siswa yang kesiangan di hari pertama ini, tidak hanya itu beberapa siswa lainnya juga terlihat berdiri di samping gerbang dengan mengangkat kaki dan menaruh kedua tangannya di atas kepala sebagai hukuman mereka.
"Aduhh....gawat nih, bagaimana caranya aku bisa masuk tanpa ketahuan pak guru yang?" Gerutu Sela dengan pemikiran liarnya.
Dia mulai melihat ke arah benteng samping sekolah hingga muncul ide dalam kepalanya untuk memanjat benteng yang cukup tinggi itu, dia pun berlari ke sana dan langsung melempar tas sekolahnya ke bawah yang ternyata disana sudah ada sahabatnya Kiko yang berhasil menangkap tas sekolah milik Sela.
"Ahh.. Kiko bagus, kau datang di waktu yang tepat, cepat bawa tas sekolahku ke kelas cepat sana pergi sebelum pak guru melihat aku meloncat dari sini!" Ucap Sela mendesak Kiko,
"Tapi Sela, bagaimana denganmu apa kamu bisa turun sendiri?" Tanya Kiko yang mengkhawatirkan Sela,
"Tidak masalah, aku kuat dan punya kaki yang besar, sudah sana pergi aishhh kau ini keras kepala sekali!" Balas Sela yang sudah sedikit kesal.
Karena terus di desak oleh Sela Kiko pun segera menurutinya dan dia langsung pergi ke dalam kelas lebih dulu meninggalkan Sela yang tengah kesulitan berusaha untuk mulai loncat dari atas benteng tersebut, hingga akhirnya dia berhasil melompat dari sana namun tersungkur ke tanah dan memegangi kakinya yang sakit sebab menginjak batu cukup keras.
"Duk.....aduh sial, siapa yang menaruh batu disini sih, aaahhh kakiku jadi ngilu" ringis Sela sambil memegangi kakinya yang sakit dan dia segera berdiri dengan perlahan.
Dia mulai berjalan mengendap-endap dan melihat pak guru yang masih memeriksa siswa lain yang juga kesiangan disana, Sela pikir dia sudah aman sehingga dia langsung berjalan santai hendak masuk ke dalam lingkungan sekolah namun ternyata pak guru melihatnya dan langsung berteriak memanggil namanya menghentikan dia.
"Eeettt....berhenti kau Sela!" Teriak pak guru kepadanya.
Sela langsung berdiri mematung dan menghentikan langkahnya dia mulai merasa sedikit cemas namun tetap berusaha untuk terlihat santai, Sela mulai berbalik menghadap pak guru dengan wajah yang ceria dan memasang senyum yang lebar di wajahnya.
"Hallo pak, selamat pagi, ada apa bapak memanggilku?" Tanya dia tanpa rasa ragu sedikitpun.
Pak guru tidak langsung menjawabnya beliylangsung berjalan mengelilingi Sela dan dia memeriksa tubuh Sela dari atas hingga bawah.
"Heh! Dimana tas sekolahmu? Apa kau meloncat dari atas dinding sekolah lagi yah?" Tanya pak guru itu mencurigai,
"Ehh....tidak pak, jangan salah sangka dulu kepadaku, aku sudah datang ke sekolah bahkan sebelum bapak datang, tas ku tentu saja sudah ada di dalam kelas" ucapku dengan santai dan tenang karena memang tas sekolahku pasti sudah di simpan oleh Kiko kesana.
Saat itu pak guru terlihat meragukan jawaban dari Sela dan kebetulan sekali di saat yang tepat Anet sahabat wanita Sela baru saja lewat dari arah gudang dengan membawa perlengkapan pembersih, dan pak guru dengan cepat menghentikannya lalu menyuruh Anet untuk membawakan tas milik Sela yang ada di dalam kelas.
"E..eh... Anet kemari kau, kebetulan sekali kau ada disini" ucap pak guru pada Anet,
"Iya ada apa memanggilku pak?" Balas Anet dengan menaikkan kedua alisnya yang kaget melihat Sela tertahan pak guru.
Dia kira saat itu Sela sudah terkena hukuman lagi seperti biasanya namun di saat pak guru menyuruh dia untuk membawakan tas sekolah milik Sela di kelas, Anet sudah tahu apa yang dilakukan oleh Sela sebenarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments