One Night Stand With My Crazy Boss

One Night Stand With My Crazy Boss

Pembukaan.

Faya mengerjap-ngerjapkan kelopak matanya yang terasa sangat berat. Kepalanya terasa sangat pusing dan perutnya juga mual sekali. Ia berusaha memaksa tubuhnya untuk bangun. Tapi ia lemas.

Dengan mengerahkan seluruh tenaganya, ia berhasil bangun dan duduk di ranjang. Pandangannya yang kabur langsung terang benderang saat mengetahui dimana kini ia berada.

Ruangan kamar mewah bernuansa biru langit itu membuat kesadarannya langsung pulih. Ia tau itu kamar milik siapa. Ia mengerjap dan tidak berani bergerak. Hanya bola matanya saja yang mengedar menjangkau separuh isi ruangan yang bisa ia jangkau. Dadanya bergemuruh hebat. Tiba-tiba sebuah rasa takut menjalari setiap urat nadinya.

Dengan pelan, Faya memaksa kepalanya untuk menoleh saat mendengar suara seseorang melenguh dari balik selimut yang bergerak-gerak di sampingnya. Dan ia tau siapa itu. Itu adalah sang bos. Si pemilik kamar ini.

Faya berusaha mengatur nafasnya yang tersengal akibat terkejut. Kejadian semalam terus berputar di kepalanya. Perlahan, ingatan-ingatan itu kembali berkumpul di memorinya.

Ia ingat. Semalam, ia sudah hampir tertidur saat mendapatkan telfon dari bosnya itu. Pria itu meminta agar ia segera menjemputnya di sebuah bar langganannya karna ia sudah mabuk. Tidak membantah, Faya segera meng-iyakan perintah atasannya itu.

Faya pergi ke bar dengan menggunakan taksi. Sesampainya di bar, ia segera mencari keberadaan bosnya itu yang ternyata sudah teler di atas meja bartender.

“Pak. Bapak gak apa-apa? Ayo saya bantu pulang.”  Faya berusaha membantu bosnya untuk bangun.

“Faya, Faya, Faya.” Racau bosnya.

Faya berusaha sekuat tenaga untuk mengangkat tubuh bosnya itu. Dan untungnya ia berhasil. Walaupun langkahnya terseok-seok akibat beban tubuh bosnya yang tidak ringan, akhirnya ia berhasil membawa bosnya dan mendudukkannya di dalam mobil.

Setelahnya, Faya segera duduk di balik kemudi dan segera melajukan mobil menuju ke arah pulang.

Dan kerepotannya kembali terulang saat ia harus memapah bosnya masuk ke dalam apartemen pria itu. Ia menidurkan bosnya dan melepaskan sepatunya kemudian menyelimuti pria itu.

Setelah selesai, Faya keluar dari kamar dan duduk di meja makan dengan nafas yang terengah. Ia lelah luar biasa. Pun terasa haus. ia kemudian berjalan menuju ke lemari pendingin dan mencari minuman. Ia mengambil botol berisi air teh dan langsung meneguknya sampai habis tak bersisa.

“Emh. Kok pahit? Apa ini udah kadaluarsa?” gumamnya sambil menatapi botol kosong yang ada di tangannya itu. Sisanya sudah terlanjur masuk ke dalam lambungnya. Sudah terlanjur habis. Paling-paling ia akan sakit perut. Begitu fikirnya.

Saat hendak keluar dari apartemen, ia mendengar suara bosnya merintih. Tak banyak menunggu waktu, Faya segera kembali berjalan dan masuk ke dalam kamar bosnya.

Faya mengerjapkan matanya saat tangannya berada di handle pintu kamar. Karna tiba-tiba kelopak matanya terasa sangat berat dan pandangannya mulai bercabang. Kepalanya pusing tujuh keliling dan ia tidak bisa fokus dengan apa yang ada di hadapannya. Tubuhnya menggelinjang kepanasan. Bahkan, langkahnya tak lagi bisa lurus. Dan ia berakhir jatuh di atas dada bosnya.

Faya semakin tidak bisa mengendalikan dirinya. Dalam keadaan seperti itu, ia melihat wajah bosnya yang ternyata sangat tampan itu. Mengusapnya perlahan dan mulai mengecup bibir padat milik pria itu tanpa permisi.

Bosnya terbangun karna mendapatkan gangguan. Saat kesadaran dua manusia itu sudah menghilang dari muka bumi, yang ada hanyalah hasrat tak terelakkan yang menuntut untuk di penuhi.

Sudah pasti yang Faya minum tadi bukanlah minuman teh biasa. Karna sensasi ini baru kali ini dia rasakan. Minuman apa itu? Sehingga membuatnya tak bisa mengendalikan diri dan terus melu mat bibir padat milik sang bos?

**

**

Wajah Faya merah padam mengingat aksi gilanya bersama bosnya semalam. Ia menutup mulutnya dengan mata yang terbelalak tidak percaya. Kelakuan gila apa saja yang sudah mereka lakukan semalam? Kenapa ia tidur satu ranjang dan satu selimut bersama pria itu? Astaga. Faya tidak percaya.

Fikiran Faya berkecamuk. Ia menatapi bagian atasnya yang hanya mengenakan tank top berwarna hitam. Sementara pakaian yang lainnya nampak sudah berserakan di sisi ranjang.

Dengan segera ia memunguti pakaiannya kemudian membawanya keluar dari apartemen bosnya. Beruntung, rumahnya berada di depan apartemen bosnya hingga ia tidak perlu malu akan bertemu dengan orang lain.

Setelah masuk ke dalam rumahnya, Faya berdiri di balik pintu dengan nafas yang memburu takut. Dadanya naik turun akibat di serang berbagai prasangka buruk yang mendera. Sungguh, saat ini ia merasa takut luar biasa.

Pasti telah terjadi sesuatu.

Hanya kalimat itu yang terus terulang di benaknya. Bahkan saat ia mengguyur kepalanya di bawah guyuran shower, fikiran itu tidak mau lepas dari kepalanya.

Benarkah telah terjadi sesuatu?

Tapi, Faya tidak merasakan hal aneh pada tubuhnya. Tidak, atau belum?

Lama sekali Faya berdiri di bawah shower. Berharap kalau apa yang terjadi semalam hanyalah sebuah mimpi saja. Sehingga ia tidak perlu takut seperti ini.

Dasar gila!

**

**

Halo warga! Ketemu lagi di karyaku yang ke 6.

Kali ini aku mencoba suasana baru. Berharap ideku ini masih memiliki daya tarik untuk kalian.

Sekedar bocoran, ini adalah cerita mengenai anaknya Ren-Zinnia. Alias cucunya Rai-Esta. Jangan bosan buat pantengin yaaa...

Berharap kalian sudi meninggalkan jejak di setiap babnya.  Komen dan likenya di persilahkan. Favorit jangan lupa. Kalau ada yang bersedia kasih gift ya alhamdulillah. Tengkyu banget pokoknya.

Yo! Ajakin saudara, temen, tetangga, pacar, selingkuhan, besti, crush dan antek-antek kalian buat baca nih novel. Biar kita ngerumpi bareng di mari.

Selamat membaca ya warga. Semoga masih bisa menghibur kalian dengan kisah sederhana ini.

Love

PiEl

Terpopuler

Comments

RahaYulia

RahaYulia

Rai Esta aku udh baca udh lama bgt tp baru diundang kemaren ma author nya🤭😅, ceritanya jg udh lupa2 ingat, jd mampir karya yg ini aja semoga se bagus cerita kakek neneknya ya👍❤️

2023-06-11

1

Lea Octa

Lea Octa

aku langsung mampir nih ke sini habis baca inbox nya ...awal nyimak langsung suka lanjuuuutt baca 🥰

2023-06-11

0

Dara Utami

Dara Utami

visual dong thor

2023-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 Pembukaan.
2 BAB 1. Hanya Upaya Untuk Menyemangati Diri Sendiri.
3 BAB 2. Berusaha Sampai Mencapai Titik Lelah.
4 BAB 3. Ternyata Takdir Belum Lupa. Tapi.....
5 BAB 4. Entah Apa Yang Ada Di Ujung Senyuman.
6 BAB 5. Perintah Pertama Untuk Sekretaris.
7 BAB 6. Hari Pertama Yang Buruk Dan Melelahkan.
8 BAB 7. BerlombaTekad Kuat.
9 BAB 8. Kesabarannya Terus Di Uji.
10 BAB 9. Semangat Untuk Diri Sendiri.
11 BAB 10. Niat Menolong Malah....
12 BAB 11. Hati, Tergores Sedikit Demi Sedikit.
13 BAB 12. Pergi. Untuk Berhenti Melukai Hati.
14 BAB 13. Ketakutan Yang Terbawa Sampai Ke Alam Bawah Sadar.
15 BAB 14. Menuntaskan Dendam Kesumat.
16 BAB 15. Menipisnya Rasa Sabar.
17 BAB 16. Takut Di Banting Lagi.
18 BAB 17. Yang Terlihat Di Mata Bukanlah Segalanya.
19 BAB 18. Hadirnya Teman Lama.
20 BAB 19. Canggung Luar Biasa.
21 BAB 20. Puncak Rasa Sakit.
22 BAB 21. Semua Di Awali Dengan Belajar.
23 BAB 22. Berfikir Positif, Agar Yang Terjadi Juga Positif.
24 BAB 23. Butuh Teman Untuk Mengalihkan Kesepian.
25 BAB 24. Diam Bukan Berarti Tidak Berani Melawan.
26 BAB 25. Mungkin Saja Dia Psicho.
27 BAB 26. Merampas Waktu Agar Tidak Berlarut Dalam Kesedihan.
28 BAB 27. Pekerjaan Gabungan.
29 BAB 28. Ingin Terlihat Tampan Untuk Seseorang.
30 BAB 29. Cemburu Samar-Samar.
31 BAB 30. Demi Apa Sampai Begitu?
32 BAB 31. Sedikit Perhatian.Semoga Bisa Membantu.
33 BAB 32. Perasaan Itu, Benar-Benar Sudah Tumbuh.
34 BAB 33. Batasan. Banyak Pertimbangan Jika Harus Melewatinya.
35 BAB 34. Sinyal Darurat Itu Mulai Muncul.
36 BAB 35. Mulai Ada Yang Mengganjal.
37 BAB 36. Rasa Nyaman Itu Sudah Mulai Muncul.
38 BAB 37. Pembalasan Yang Sempurna.
39 BAB 38. Menghina Orang Lain Itu Sama Saja Dengan Merendahkan Diri Sendiri.
40 BAB 39. Sibuk Memikirkan Sikap Manis.
41 BAB 40. Perubahan Ke Arah Yang Lebih Buruk.
42 BAB 41. Rasa Rindu Dan Tidak Tega.
43 BAB 42. Berfikir Jauh Untuk Masa Depan.
44 BAB 43. Waktu Begitu cepat Berlalu.
45 BAB 44. Desiran Semakin Menjadi-Jadi. Apa Sudah Terlambat?
46 BAB 45. Dahulukan Berfikir Yang Baik Sebelum Berprasangka Yang Buruk.
47 BAB 46. Melanggar Larangan Terbesar.
48 BAB 47. Tuntutan Atas Pertanggung Jawaban.
49 BAB 48. Mencoba Bertanya Dengan Hati-Hati.
50 BAB 49. Meyakini sesuatu Tapi Tidak Bisa Mengingatnya.
51 BAB 50. Jadi Terkesan Menghindar.
52 BAB 51. Di Sidang. Nyali Jadi Menciut.
53 BAB 52. Semakin Membuat Posisinya Sulit.
54 BAB 53. Semoga Tersinggung.
55 BAB 54. Berdesir Tak Tahu Malu.
56 BAB 55. Jadi, Suka Apa Tidak?
57 BAB 56. Terus Mengulur Waktu.
58 BAB 57. Judulnya Hari Ini Adalah, Pengganggu.
59 BAB 58. Membakar Hati Milik Musuh.
60 BAB 59. Hnacur Akbiat Angan-Angan Yang Di Bangun Sendiri.
61 BAB 60. Lihatlah, Betapa Putus Asanya Aku.
62 BAB 61. Bukan Perkara Harga Diri Yang Hancur.
63 BAB 62. Semua Itu Hanya Topeng.
64 BAB 63. Penghakiman Itu, Tidak Akan Mudah Untuk di rubah.
65 BAB 64. Tidak Punya Tempat Tujuan.
66 BAB 65. Perasaan Tidak Bisa Di Atur Sesuka Hati.
67 BAB 66. Niat Baik Saja Tidak Cukup.
68 BAB 67. Menghitung Waktu Dengan Tepat.
69 BAB 68. Sedang Butuh Penghiburan Dan Pengalihan.
70 BAB 69. Cerita Paling Asyik Di Dunia.
71 BAB 70. Hatinya Sudah Tertutup.
72 BAB 71. Ingin Jadi Rumah Untuknya.
73 BAB 72. Bukan Untuk Mendapatkan Pujian.
74 BAB 73. Memperjuangkan Maaf Dan Perasaan.
75 BAB 74. Tidak Bisa Kalau Hati Yang Patah.
76 BAB 75. Semoga Hasil Tidak Menghianati Usaha.
77 BAB 76. Hati, Selalu Tak Bisa Di Tebak Debarannya.
78 BAB 77. Masih Ada Sebuah Ragu.
79 BAB 78. Suasana Hati Sudah Terlewat Baik.
80 BAB 79. Bantu Aku Berubah.
81 BAB 80. Luka Akibat Penghianatan.
82 BAB 81. Benar-Benar Bersambut.
83 BAB 82. Padang Bunga Warna-Warni.
84 BAB 83. Perubahan Situasi Dan Status.
85 BAB 84. Terlalu Bersemangat.
86 BAB 85. Menjelma Menjadi Sosok Yang Berbeda.
87 BAB 86. Disesaki Oleh Rasa Bersalah.
88 BAB 87. Berharap Salah.
89 BAB 88. Karma Untuk Kirani.
90 BAB 89. Setiap Orang Punya Dua Topeng Atau Lebih.
91 BAB 90. Mencoba Menepis Kenyataan.
92 BAB 91. Sejatinya, Tidak Ada Yang Bisa Mengubah Masalalu.
93 BAB 92. Munculnya Rasa Takut.
94 BAB 93. Hanya Sebatas Bagian Dari Masa Lalu.
95 BAB 94. Untung Pandai Menyelamatkan Diri.
96 BAB 95. Sudah Menjadi Candu.
97 BAB 96. Silahkan Bahagia.
98 BAB 97. Tidak Baik Terburu-Buru.
99 BAB 98. Hati Yang Patah Belum Tersambung Lagi Dengan Sempurna.
100 BAB 99. Begitulah Cara Sekitar Kita bekerja.
101 BAB 100. Dua peran Untuk Dua Situasi.
102 BAB 101. Bentangan Paling Indah.
103 BAB 102. Sangat Menguras Tenaga.
104 BAB 103. Memang Sederhana. Tapi Sangat Berkesan.
105 BAB 104. Khawatir Tanda Sayang.
106 BAB 105. Komitmen Untuk Saling Percaya.
107 BAB 106. Ingin Menemukan Kepercayaan Yang Sama.
108 BAB 107. Berperang Sendirian.
109 BAB 108. Ibarat Padi Dan Rumput.
110 BAB 109. Keluarga Yang Di Penuhi Oleh Kehangatan.
111 BAB 110. Sudah Di Tentukan.
112 BAB 111. Sistem Tabur-Tuai. Karma Sudah Dibayar.
113 BAB 112. Sisi Wanitanya Terluka.
114 BAB 113. Satu-Satunya Teman.
115 BAB 114. Sejak Awal Memang Sudah Sendiri.
116 BAB 115. Peran Itu Kini Sudah Selesai.
117 BAB 116. Bahteranya Sudah Mulai Berlayar.
118 BAB 117. Bahagia Yang Mulai Datang.
119 BAB 118. Lelah Dan Semangat.
120 BAB 119. Diterima Dengan Hangat.
121 BAB 120. Sudah Bersemayam Di Hati Sejak Dulu.
122 BAB 121. Meminta Maaf Dengan Tulus.
123 BAB 122. Memaafkan Itu Membuat Hati Tenang.
124 BAB 123. Kabar Mengejutkan Dari Favita.
125 BAB 124. Bahagia Dalam Rengkuhan Kebahagiaan.
126 Tengkyu dari PiEl!
127 Novel baru!
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Pembukaan.
2
BAB 1. Hanya Upaya Untuk Menyemangati Diri Sendiri.
3
BAB 2. Berusaha Sampai Mencapai Titik Lelah.
4
BAB 3. Ternyata Takdir Belum Lupa. Tapi.....
5
BAB 4. Entah Apa Yang Ada Di Ujung Senyuman.
6
BAB 5. Perintah Pertama Untuk Sekretaris.
7
BAB 6. Hari Pertama Yang Buruk Dan Melelahkan.
8
BAB 7. BerlombaTekad Kuat.
9
BAB 8. Kesabarannya Terus Di Uji.
10
BAB 9. Semangat Untuk Diri Sendiri.
11
BAB 10. Niat Menolong Malah....
12
BAB 11. Hati, Tergores Sedikit Demi Sedikit.
13
BAB 12. Pergi. Untuk Berhenti Melukai Hati.
14
BAB 13. Ketakutan Yang Terbawa Sampai Ke Alam Bawah Sadar.
15
BAB 14. Menuntaskan Dendam Kesumat.
16
BAB 15. Menipisnya Rasa Sabar.
17
BAB 16. Takut Di Banting Lagi.
18
BAB 17. Yang Terlihat Di Mata Bukanlah Segalanya.
19
BAB 18. Hadirnya Teman Lama.
20
BAB 19. Canggung Luar Biasa.
21
BAB 20. Puncak Rasa Sakit.
22
BAB 21. Semua Di Awali Dengan Belajar.
23
BAB 22. Berfikir Positif, Agar Yang Terjadi Juga Positif.
24
BAB 23. Butuh Teman Untuk Mengalihkan Kesepian.
25
BAB 24. Diam Bukan Berarti Tidak Berani Melawan.
26
BAB 25. Mungkin Saja Dia Psicho.
27
BAB 26. Merampas Waktu Agar Tidak Berlarut Dalam Kesedihan.
28
BAB 27. Pekerjaan Gabungan.
29
BAB 28. Ingin Terlihat Tampan Untuk Seseorang.
30
BAB 29. Cemburu Samar-Samar.
31
BAB 30. Demi Apa Sampai Begitu?
32
BAB 31. Sedikit Perhatian.Semoga Bisa Membantu.
33
BAB 32. Perasaan Itu, Benar-Benar Sudah Tumbuh.
34
BAB 33. Batasan. Banyak Pertimbangan Jika Harus Melewatinya.
35
BAB 34. Sinyal Darurat Itu Mulai Muncul.
36
BAB 35. Mulai Ada Yang Mengganjal.
37
BAB 36. Rasa Nyaman Itu Sudah Mulai Muncul.
38
BAB 37. Pembalasan Yang Sempurna.
39
BAB 38. Menghina Orang Lain Itu Sama Saja Dengan Merendahkan Diri Sendiri.
40
BAB 39. Sibuk Memikirkan Sikap Manis.
41
BAB 40. Perubahan Ke Arah Yang Lebih Buruk.
42
BAB 41. Rasa Rindu Dan Tidak Tega.
43
BAB 42. Berfikir Jauh Untuk Masa Depan.
44
BAB 43. Waktu Begitu cepat Berlalu.
45
BAB 44. Desiran Semakin Menjadi-Jadi. Apa Sudah Terlambat?
46
BAB 45. Dahulukan Berfikir Yang Baik Sebelum Berprasangka Yang Buruk.
47
BAB 46. Melanggar Larangan Terbesar.
48
BAB 47. Tuntutan Atas Pertanggung Jawaban.
49
BAB 48. Mencoba Bertanya Dengan Hati-Hati.
50
BAB 49. Meyakini sesuatu Tapi Tidak Bisa Mengingatnya.
51
BAB 50. Jadi Terkesan Menghindar.
52
BAB 51. Di Sidang. Nyali Jadi Menciut.
53
BAB 52. Semakin Membuat Posisinya Sulit.
54
BAB 53. Semoga Tersinggung.
55
BAB 54. Berdesir Tak Tahu Malu.
56
BAB 55. Jadi, Suka Apa Tidak?
57
BAB 56. Terus Mengulur Waktu.
58
BAB 57. Judulnya Hari Ini Adalah, Pengganggu.
59
BAB 58. Membakar Hati Milik Musuh.
60
BAB 59. Hnacur Akbiat Angan-Angan Yang Di Bangun Sendiri.
61
BAB 60. Lihatlah, Betapa Putus Asanya Aku.
62
BAB 61. Bukan Perkara Harga Diri Yang Hancur.
63
BAB 62. Semua Itu Hanya Topeng.
64
BAB 63. Penghakiman Itu, Tidak Akan Mudah Untuk di rubah.
65
BAB 64. Tidak Punya Tempat Tujuan.
66
BAB 65. Perasaan Tidak Bisa Di Atur Sesuka Hati.
67
BAB 66. Niat Baik Saja Tidak Cukup.
68
BAB 67. Menghitung Waktu Dengan Tepat.
69
BAB 68. Sedang Butuh Penghiburan Dan Pengalihan.
70
BAB 69. Cerita Paling Asyik Di Dunia.
71
BAB 70. Hatinya Sudah Tertutup.
72
BAB 71. Ingin Jadi Rumah Untuknya.
73
BAB 72. Bukan Untuk Mendapatkan Pujian.
74
BAB 73. Memperjuangkan Maaf Dan Perasaan.
75
BAB 74. Tidak Bisa Kalau Hati Yang Patah.
76
BAB 75. Semoga Hasil Tidak Menghianati Usaha.
77
BAB 76. Hati, Selalu Tak Bisa Di Tebak Debarannya.
78
BAB 77. Masih Ada Sebuah Ragu.
79
BAB 78. Suasana Hati Sudah Terlewat Baik.
80
BAB 79. Bantu Aku Berubah.
81
BAB 80. Luka Akibat Penghianatan.
82
BAB 81. Benar-Benar Bersambut.
83
BAB 82. Padang Bunga Warna-Warni.
84
BAB 83. Perubahan Situasi Dan Status.
85
BAB 84. Terlalu Bersemangat.
86
BAB 85. Menjelma Menjadi Sosok Yang Berbeda.
87
BAB 86. Disesaki Oleh Rasa Bersalah.
88
BAB 87. Berharap Salah.
89
BAB 88. Karma Untuk Kirani.
90
BAB 89. Setiap Orang Punya Dua Topeng Atau Lebih.
91
BAB 90. Mencoba Menepis Kenyataan.
92
BAB 91. Sejatinya, Tidak Ada Yang Bisa Mengubah Masalalu.
93
BAB 92. Munculnya Rasa Takut.
94
BAB 93. Hanya Sebatas Bagian Dari Masa Lalu.
95
BAB 94. Untung Pandai Menyelamatkan Diri.
96
BAB 95. Sudah Menjadi Candu.
97
BAB 96. Silahkan Bahagia.
98
BAB 97. Tidak Baik Terburu-Buru.
99
BAB 98. Hati Yang Patah Belum Tersambung Lagi Dengan Sempurna.
100
BAB 99. Begitulah Cara Sekitar Kita bekerja.
101
BAB 100. Dua peran Untuk Dua Situasi.
102
BAB 101. Bentangan Paling Indah.
103
BAB 102. Sangat Menguras Tenaga.
104
BAB 103. Memang Sederhana. Tapi Sangat Berkesan.
105
BAB 104. Khawatir Tanda Sayang.
106
BAB 105. Komitmen Untuk Saling Percaya.
107
BAB 106. Ingin Menemukan Kepercayaan Yang Sama.
108
BAB 107. Berperang Sendirian.
109
BAB 108. Ibarat Padi Dan Rumput.
110
BAB 109. Keluarga Yang Di Penuhi Oleh Kehangatan.
111
BAB 110. Sudah Di Tentukan.
112
BAB 111. Sistem Tabur-Tuai. Karma Sudah Dibayar.
113
BAB 112. Sisi Wanitanya Terluka.
114
BAB 113. Satu-Satunya Teman.
115
BAB 114. Sejak Awal Memang Sudah Sendiri.
116
BAB 115. Peran Itu Kini Sudah Selesai.
117
BAB 116. Bahteranya Sudah Mulai Berlayar.
118
BAB 117. Bahagia Yang Mulai Datang.
119
BAB 118. Lelah Dan Semangat.
120
BAB 119. Diterima Dengan Hangat.
121
BAB 120. Sudah Bersemayam Di Hati Sejak Dulu.
122
BAB 121. Meminta Maaf Dengan Tulus.
123
BAB 122. Memaafkan Itu Membuat Hati Tenang.
124
BAB 123. Kabar Mengejutkan Dari Favita.
125
BAB 124. Bahagia Dalam Rengkuhan Kebahagiaan.
126
Tengkyu dari PiEl!
127
Novel baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!