Lord Of Chronos And Choros
Aku lemah tidak berdaya saat tubuh ku yang terikat ditarik oleh beberapa penjaga menuju ke tempat dimana aku akan dihukum atas apa yang tidak pernah aku lakukan selama ini. Nama ku adalah Alaglosa Aithen Lighter, aku adalah seorang elf dengan darah murni yang hanya tinggal satu-satunya di Anchestral Land.
Hari ini aku akan menerima hukuman ku sebagai penjahat yang telah berusaha meracuni raja muda kerajaan Amanecer, Saturnavius de Fray Marzeus, yang juga adalah suami ku. Ya, aku adalah ratu di Kerajaan Amanecer, tapi sejak satu bulan yang lalu, gelar ku di turunkan menjadi pemberontak dan aku dikurung di penjara bawah tanah.
Para penjaga yang menyeret ku tadi mengikat ku di sebuah tiang yang dikelilingi oleh ratusan kayu bakar. Menurut dari yang aku dengar selama di penjara, aku akan dibakar hingga hanya bersisakan debu sebagai bentuk pemurnian diri ku yang seorang pendosa ini karena berani meracuni raja muda Kerajaan Amanecer. Tempat dimana aku akan dimurnikan adalah alun-alun Kerajaan Amanecer, dimana hampir seluruh kaum dan bangsa di Anchestral Land ini berkumpul hanya untuk melihat ku terbakar oleh api suci sebagai jiwa pendosa yang dimurnikan.
Namun apakah benar semua tuduhan itu? Aku bisa menjawab tentu saja itu hanyalah sebuah kebohongan belaka. Kebohongan yang suami ku sendiri, kaum elf sendiri, dan juga seorang wanita penyihir yang menjebak ku demi tujuan mereka masing-masing. Darah elf murni adalah darah paling suci diantara semua makhluk di daratan ini karena merupakan keturunan langsung dari Dewa Braern, yang adalah dewa kesucian sekaligus dewa elf.
Darah dari seorang elf murni mampu membangkitkan kekuatan dewa yang ada di dalam keturunannya, sekaligus bisa membangunkan sebuah makhluk yang dikatakan sebagai akhir jaman oleh orang-orang pendahulu. Aku yang elf murni mereka jebak dengan kata manis dan janji palsu, namun kini aku berakhir di tempat eksekusi ku, dibakar sebagai pemurnian roh ku, namun kenyataannya aku adalah bakaran persembahan dari suami ku sendiri untuk bintang Saturn, yang dipercaya sebagai dewa Iynx, dewa yang menyatukan seluruh Anchestral Land.
Jika ditanya dari mana aku tahu ini semua, tentu saja wanita penyihir itulah yang mengatakan pada ku saat aku di penjara di bawah tanah. Lalu bagaimana perasaan ku saat itu, tentu saja hancur berkeping-keping. Kaum ku, bangsa elf, suami ku raja muda Amanecer, dan juga rakyat ku, semua orang yang mendapatkan banyak keuntungan dari ku sebagai ratu, justru yang mendorong ku ke jurang kematian. Sungguh benar-benar kejam sekali hidup ku.
“Apa kau tahu, semua yang terjadi pada mu hanyalah sebuah rencana yang sudah kami susun dengan sangat baik sehingga kau bisa masuk ke dalam jebakan kami. Kau bayangkan saja, sejak pesta kedewasaan mu, kau sudah masuk ke dalam perangkap kami. Dan lihat bagaimana akhirnya diri mu, menjadi persembahan untuk membangkitkan kekuatan dewa milik suami mu sendiri.... Hahahahaha... Malangnya nasib mu, Ratu ku... “ aku masih ingat beberapa hari yang lalu, wanita penyihir yang ada disisi Ratu terdahulu, dan sekarang menjadi selir itu mengungkap semua kenyataan yang tidak aku pernah sangka sebelumnya.
“ Kenapa harus aku? Aku tidak memiliki kesalahan apapun pada kalian, kenapa kalian memperlakukan aku seperti ini? Kenapa? “ aku meraung bertanya tentang ketidakadilan yang aku alami.
“Karena kau adalah elf murni, juga orang yang paling aku benci. Leluhur mu membunuh leluhur kami para penyihir, jadi sudah sewajarnya kami membalaskan dendam leluhur kami.. “ begitulah alasannya. Aku yang tidak melakukan kesalahan hanya karena bermanfaat lalu dipaksa mati dengan berbagai alasan.
Aku tersadar dari lamunan ku ketika aku mendengar suara seseorang yang sangat aku kenali wajahnya, ku mendongak menatap ke arah depan dimana ada sebuah panggung yang diperuntukan anggota Kerajaan Amanecer.Di sana, ada pria yang menjadi suami ku justru mengumumkan hukuman ku sekaligus memperkenalkan ratu yang baru.
“ Dengar semua rakyat yang tinggal di Anchestral Land. Dengan ini aku raja muda Saturnavius menjadikan selir Circe menjadi Ratu, menggantikan Alaglosa yang telah diturunkan menjadi posisinya sebagai ratu dan dicap sebagai pemberontak atas tuduhan mencoba meracuni raja muda. “ suara Saturnavius menggema di alun-alun ini.
“ Sebagai hukuman karena telah berani mencoba meracuni keturunan dewa Iynx, maka Alaglosa akan dimurnikan jiwanya dengan dibakar menggunakan api suci. Mari semua kita berikan penghormatan terakhir pada mantan ratu kita.... “ Saturnavius menatap ku dengan tatapan jijik dan benci bercampur menjadi satu.
Saat itu aku bertanya pada diri ku sendiri,
siapakah aku?
Dimanakah aku berada?
Kenapa hidup begitu tidak adil bagi ku?
Aku terus bertanya pada diri ku sendiri hingga aku merasakan kulit ku menilai memanas. Saat ku buka kembali mata ku, bisa aku lihat api suci berwarna biru muda telah membakar kayu yang mengelilingi ku. Sebentar lagi, sebentar lagi, aku akan menjemput kematian dan bertemankan kesepian.
Mata ku menatap satu per satu orang-orang yang ada di tempat ini. Dari jajaran para penguasa wilayah timur. Aku janji akan membuat kalian menerima apa yang aku Terima. Hingga mata ku menatap sosok pria yang tengah berdiri di bawah pohon. Pria itu di kekang oleh beberapa prajuritnya karena memberontak ingin menyelamatkan ratu.
Pria itu adalah pria yang telah memberikan seluruh hidupnya pada ku, namun tidak aku hiraukan karena aku terlalu fokus mengabdi pada bangsa Elf. Pria itu terlihat begitu sedih, mungkin karena dia tidak akan pernah lagi bertemu dengan pasangan satu sama lainnya lagi. Pria itu merasakan sesak yang begitu membebani hatinya.
Bodohnya aku melewatkan pria yang mencintai ku dengannya tulus itu. Andai aku tahu bagaimana aku berakhir nantinya, sudah pasti aku tidak akan melewatkan pria ini. Pria yang telah membuat jantung ku berdebar tidak karuan sejak pertama kali aku bertemu dengannya . Dan disaat nafas ku sudah hampir habis, aku tersenyum menatap pria itu dan bergumam.
“ Maafkan aku.. Jika kita berjodoh nantinya, aku harap kau tidak akan melewatkan ku.. “ bibir ku berucap tanpa suara.
Ku tutup kedua mata ku, aku merasa sudah tidak lagi bisa menahan rasa sakit dan sesak yang aku rasakan. Ku ucapkan salam perpisahan kepada semua orang yang pernah hadir dalam hidup ku.
Tak lama setelah aku menutup mata ku dan berserah pada dewa, Aku terbangun dan mendapati diri ku berada di ruangan yang begitu familiar bagi ku. Tapi dipikir beberapa kali, mungkinkah aku sudah berada di nirwana. Tapi tiba-tiba saja aku mendengar suara dari seseorang yang aku kenal, dan begitu orang itu muncul di hadapan ku, berapa bersyukurnya aku masih memiliki kesempatan bersamanya meski di nirwana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments