Aku kembali melewati lorong rahasia yang tadi aku temukan di dalam ruang bawah tanah istana lama. Aku sudah tidak lagi berjalan, malah sudah berlari karena ini sudah terlalu malam dan aku sudah keluar dari kamar ku sedari tadi. Parahnya, aku tidak berpamitan dengan Bhuralea karena tadi aku terburu-buru. Kenapa aku begitu ceroboh sekali, bagaimana jika sampai seseorang mencari ku dan menemukan kejanggalan dalam diri ku. Rasanya aku ingin menenggelamkan diri ku ke danau mimpi lagi saja, agar tidak ada yang bertanya dari mana aku.
Ketika aku hampir sampai ke kamar pribadi ku, aku melihat dari bawah, terlihat lampu-lampu di kamar pribadi ku sudah menyala. Semoga saja disana hanya ada Bhuralea yang panik karena aku tidak berada di dalam kamar. Yah, semoga saja begitu karena jujur jika itu orang lain selain pesuruh ku, maka aku tidak bisa memberikan alasan karena belum terpikirkan sama sekali.
Krieett...
Degh...
Jantung ku serasa berhenti berdetak saat ini, karena melihat sosok yang paling tidak ingin aku temui saat ini. Bagaimana aku harus beralasan, jika yang datang menemui ku adalah ayah ku, raja bangsa Elf, Lord Edrahil. Meski dia bukan ayah kandung ku, tapi dia yang merawat ku sejak kecil, dan juga yang menyerahkan ku kepada Kaisar Amanecer. Bayangkan saja bagaimana aku harus bersikap padanya.
Ibu ku, ratu bangsa Elf menikah dengan dua pria. Satu ayah ku dan satu lagi ayah dari kakak ku, pangeran Elf. Tanpa semua orang ketahui, ayah ku adalah Elf darah murni. Entah bagaimana ceritanya ayah ku yang darah murni itu bisa menjadi seorang kesatria, karena seharusnya Elf dengan darah murni haruslah menjadi bangsawan. Sedangkan ayah tiri ku ini, adalah Elf campuran. Dimana dia adalah keturunan Elf murni yang menikahi manusia.
" Dari mana saja kau? Ayah menunggu mu sejak tadi.. " tanyanya pada ku. Aku harus segera berpikir cepat sebuah alasan yang tepat sebelum dia mencurigai menghilangnya diri ku.
" Aku dari taman ayah... Tadi setelah bangun tidur siang, tiba-tiba saja aku ingin mengunjungi taman milik ibu. " jawab ku sengaja menyebut kata ' ibu ' . Menurut dari yang aku ingat, ayah tiri ku ini begitu mencintai ibu ku sehingga ketika semua disangkut pautkan dengan ibu, maka ayah akan melunak.
" Ayah pikir terjadi sesuatu yang buruk pada mu.. Syukur kau tidak apa.. " ayah mengusap pelan puncak kepala ku Terlihat sayang memang, tapi jika saja aku belum pernah melihat kebusukannya, mungkin aku akan sangat bahagia, ayah begitu memperhatikan ku.
" Ayolah lah ayah, kita berada di wilayah bangsa Elf. Tidak akan ada yang berani berbuat jahat pada ku.. Ayah tidak perlu khawatir..." aku berusaha untuk menghilangkan kecurigaan dalam dirinya.
" Ngomong-ngomong, apa yang membawa ayah kemari? Apakah ada sesuatu yang penting?" tanya ku sedikit penasaran.
" Ini tentang pesta kedewasaan. Raja dan Ratu dari kerajaan Amanecer akan datang kemari sebagai tamu.Rencananya mereka ingin meminang mu untuk Yang mulia putra mahkota.. Jadi ayah mohon kau mau memikirkan tentang pinangan ini. Dan ayah harap kau memberikan keputusan yang terbaik bagi kita semuanya." ujarnya sama sekali tidak aku dengarkan lagi.
Disini ada yang salah. Aku ingat betul bahwa pinangan dari kerajaan Amanecer untuk ku trjadi ketika usia ku delapan belas tahun. Saat itu Raja dan putra mahkota tengah berburu dan singgah kemari. Saat itulah kali pertama aku bertemu dengan putra mahkota dan dia langsung melamar ku dan membawa ku kembali ke kerajaan Amanecer. Lalu sekarang, kenapa jadi begini, ini diluar pengetahuan ku.
Entah apa lagi yang ayah ku ucapkan, aku sama sekali tidak mendengarkannya lagi. Fokus ku sekarang adalah mencari tahu kenapa ceritanya bisa berubah. Apakah aku melewatkan sesuatu di kehidupan ku yang dulu. Ataukah terjadi hal lain di kehidupan ini karena aku telah mengulang waktu. Entah apa jawabannya, yang jelas aku harus segera merealisasikan kepergian ku dari tempat ini secepat aku bisa.
" Ossa... Kau mendengar ku ?" ayah memanggil ku.
" Ah... Tentu ayah.. Aku akan memikirkannya dengan matang. Ayah jangan khawatir.." kataku. Dalam hati aku malas untuk memikirkan hal itu. Bodoh jika aku menganggap pinangan ini serius seperti dulu. Nyatanya mereka hanya membeli ku untuk dipersembahkan pada dewa.
" Menjadi calon ratu pasti akan sangat menguntungkan untuk mu. Juga untuk kita semua. Bangsa elf tidak akan lagi direndahkan, seperti keinginan ibumu, ratu terdahulu." mulai dia menggunakan ibu ku sebagai alat untuk menekan ku.
" Tentu ayah.. Selama ini kita berusaha untuk mewujudkan mimpi Ibu ku dan ayah ku.. Aku sangat berterima kasih pada ayah karena masih menjunjung tinggi mimpi kedua orang tua ku.." ujar ku sengaja menyebutkan tentang ayah ku agar dia sadar siapa dirinya.
" Kau benar.. Ayah mu, jendral Kynan Caspian, siapa yang tidak mengingat kegigihannya dalam mempertahankan kehidupan bangsa elf.."
Munafik,, itulah kata yang cocok disematkan padanya. Aku tidak tahu bagaimana ibu ku bisa menikahi pria munafik seperti ini. Jauh lebih baik ayah kandung ku jika dibandingkan dengannya. Lihat saja jika dia berani menghina ayah ku, sungguh aku bersumpah akan membuatnya menyesal pernah hidup.
Ayah ku adalah kesatria dari bangsa elf yanng gugur di medan perang ketika perang ke II berlangsung. Perang dimana semua penghuni Anchestral Land bertempur demi mendapatkan kedudukan sebagai penguasa paling tinggi di daratan peninggalan dewa ini. Saat itu karena ada elf yang berkhianat, yaitu yang sekarang disebut dengan dark elf, ayah ku gugur di pertempuran.
Seseorang yang mempertaruhkan hidupnya demi kehormatan bangsa elf, tidak akan sebanding dengan pria yang kini duduk dihadapan ku. Pria yang membuat ku harus menjadi persembahan demi kekuasaannya. Sungguh tragis hidup ku ketika dulu bahkan aku selalu mengatakan bahwa dia adalah ayah terbaik di dunia ini.
" Baiklah kalau begitu. Istirahatlah lebih awal." ayah mengusap puncak kepala ku kemudian pergi dari kamar ku.
" Iya ayah... Selamat malam..." pria yang aku panggil ayah itu tersenyum lalu mengangguk menatap ku.
Aku tahu kemana arahnya akan membawa ku, jelas pasti Raja sudah mengatakan keinginannya untuk menjadikan aku ratu, dan imbalannya pasti sama seperti di kehidupan ku yang lampau. Kini, sebelum semuanya semakin tidak bis aku kendalikan, ak harus merencanakan secara matang rencana ku untuk kabur.
Aku kembali membuka peta lama daratan Anchestral Land setelah aku mengunci pintunya. Aku harus mencari tempat yang tidak akan pernah bisa diketahui oleh ayah ku dengan kekuatannya. Tempat yang tidak akan bisa didatangi oleh orang sembarangan. Tempat yang bangsa elf tidak akan bisa temukan.
Setelah melihat dengan seksama selama beberapa waktu, aku sudah menemukan tempat itu. Aku kebetulan teringat ucapan ibu ku yang dulu tentang kekuatan dari seorang penyihir putih. Dan dari sana aku sudah memutuskan untuk membawa langkah kaki ku ini menuju kemana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments