Aku lemah tidak berdaya saat tubuh ku yang terikat ditarik oleh beberapa penjaga menuju ke tempat dimana aku akan dihukum atas apa yang tidak pernah aku lakukan selama ini. Nama ku adalah Alaglosa Aithen Lighter, aku adalah seorang elf dengan darah murni yang hanya tinggal satu-satunya di Anchestral Land.
Hari ini aku akan menerima hukuman ku sebagai penjahat yang telah berusaha meracuni raja muda kerajaan Amanecer, Saturnavius de Fray Marzeus, yang juga adalah suami ku. Ya, aku adalah ratu di Kerajaan Amanecer, tapi sejak satu bulan yang lalu, gelar ku di turunkan menjadi pemberontak dan aku dikurung di penjara bawah tanah.
Para penjaga yang menyeret ku tadi mengikat ku di sebuah tiang yang dikelilingi oleh ratusan kayu bakar. Menurut dari yang aku dengar selama di penjara, aku akan dibakar hingga hanya bersisakan debu sebagai bentuk pemurnian diri ku yang seorang pendosa ini karena berani meracuni raja muda Kerajaan Amanecer. Tempat dimana aku akan dimurnikan adalah alun-alun Kerajaan Amanecer, dimana hampir seluruh kaum dan bangsa di Anchestral Land ini berkumpul hanya untuk melihat ku terbakar oleh api suci sebagai jiwa pendosa yang dimurnikan.
Namun apakah benar semua tuduhan itu? Aku bisa menjawab tentu saja itu hanyalah sebuah kebohongan belaka. Kebohongan yang suami ku sendiri, kaum elf sendiri, dan juga seorang wanita penyihir yang menjebak ku demi tujuan mereka masing-masing. Darah elf murni adalah darah paling suci diantara semua makhluk di daratan ini karena merupakan keturunan langsung dari Dewa Braern, yang adalah dewa kesucian sekaligus dewa elf.
Darah dari seorang elf murni mampu membangkitkan kekuatan dewa yang ada di dalam keturunannya, sekaligus bisa membangunkan sebuah makhluk yang dikatakan sebagai akhir jaman oleh orang-orang pendahulu. Aku yang elf murni mereka jebak dengan kata manis dan janji palsu, namun kini aku berakhir di tempat eksekusi ku, dibakar sebagai pemurnian roh ku, namun kenyataannya aku adalah bakaran persembahan dari suami ku sendiri untuk bintang Saturn, yang dipercaya sebagai dewa Iynx, dewa yang menyatukan seluruh Anchestral Land.
Jika ditanya dari mana aku tahu ini semua, tentu saja wanita penyihir itulah yang mengatakan pada ku saat aku di penjara di bawah tanah. Lalu bagaimana perasaan ku saat itu, tentu saja hancur berkeping-keping. Kaum ku, bangsa elf, suami ku raja muda Amanecer, dan juga rakyat ku, semua orang yang mendapatkan banyak keuntungan dari ku sebagai ratu, justru yang mendorong ku ke jurang kematian. Sungguh benar-benar kejam sekali hidup ku.
“Apa kau tahu, semua yang terjadi pada mu hanyalah sebuah rencana yang sudah kami susun dengan sangat baik sehingga kau bisa masuk ke dalam jebakan kami. Kau bayangkan saja, sejak pesta kedewasaan mu, kau sudah masuk ke dalam perangkap kami. Dan lihat bagaimana akhirnya diri mu, menjadi persembahan untuk membangkitkan kekuatan dewa milik suami mu sendiri.... Hahahahaha... Malangnya nasib mu, Ratu ku... “ aku masih ingat beberapa hari yang lalu, wanita penyihir yang ada disisi Ratu terdahulu, dan sekarang menjadi selir itu mengungkap semua kenyataan yang tidak aku pernah sangka sebelumnya.
“ Kenapa harus aku? Aku tidak memiliki kesalahan apapun pada kalian, kenapa kalian memperlakukan aku seperti ini? Kenapa? “ aku meraung bertanya tentang ketidakadilan yang aku alami.
“Karena kau adalah elf murni, juga orang yang paling aku benci. Leluhur mu membunuh leluhur kami para penyihir, jadi sudah sewajarnya kami membalaskan dendam leluhur kami.. “ begitulah alasannya. Aku yang tidak melakukan kesalahan hanya karena bermanfaat lalu dipaksa mati dengan berbagai alasan.
Aku tersadar dari lamunan ku ketika aku mendengar suara seseorang yang sangat aku kenali wajahnya, ku mendongak menatap ke arah depan dimana ada sebuah panggung yang diperuntukan anggota Kerajaan Amanecer.Di sana, ada pria yang menjadi suami ku justru mengumumkan hukuman ku sekaligus memperkenalkan ratu yang baru.
“ Dengar semua rakyat yang tinggal di Anchestral Land. Dengan ini aku raja muda Saturnavius menjadikan selir Circe menjadi Ratu, menggantikan Alaglosa yang telah diturunkan menjadi posisinya sebagai ratu dan dicap sebagai pemberontak atas tuduhan mencoba meracuni raja muda. “ suara Saturnavius menggema di alun-alun ini.
“ Sebagai hukuman karena telah berani mencoba meracuni keturunan dewa Iynx, maka Alaglosa akan dimurnikan jiwanya dengan dibakar menggunakan api suci. Mari semua kita berikan penghormatan terakhir pada mantan ratu kita.... “ Saturnavius menatap ku dengan tatapan jijik dan benci bercampur menjadi satu.
Saat itu aku bertanya pada diri ku sendiri,
siapakah aku?
Dimanakah aku berada?
Kenapa hidup begitu tidak adil bagi ku?
Aku terus bertanya pada diri ku sendiri hingga aku merasakan kulit ku menilai memanas. Saat ku buka kembali mata ku, bisa aku lihat api suci berwarna biru muda telah membakar kayu yang mengelilingi ku. Sebentar lagi, sebentar lagi, aku akan menjemput kematian dan bertemankan kesepian.
Mata ku menatap satu per satu orang-orang yang ada di tempat ini. Dari jajaran para penguasa wilayah timur. Aku janji akan membuat kalian menerima apa yang aku Terima. Hingga mata ku menatap sosok pria yang tengah berdiri di bawah pohon. Pria itu di kekang oleh beberapa prajuritnya karena memberontak ingin menyelamatkan ratu.
Pria itu adalah pria yang telah memberikan seluruh hidupnya pada ku, namun tidak aku hiraukan karena aku terlalu fokus mengabdi pada bangsa Elf. Pria itu terlihat begitu sedih, mungkin karena dia tidak akan pernah lagi bertemu dengan pasangan satu sama lainnya lagi. Pria itu merasakan sesak yang begitu membebani hatinya.
Bodohnya aku melewatkan pria yang mencintai ku dengannya tulus itu. Andai aku tahu bagaimana aku berakhir nantinya, sudah pasti aku tidak akan melewatkan pria ini. Pria yang telah membuat jantung ku berdebar tidak karuan sejak pertama kali aku bertemu dengannya . Dan disaat nafas ku sudah hampir habis, aku tersenyum menatap pria itu dan bergumam.
“ Maafkan aku.. Jika kita berjodoh nantinya, aku harap kau tidak akan melewatkan ku.. “ bibir ku berucap tanpa suara.
Ku tutup kedua mata ku, aku merasa sudah tidak lagi bisa menahan rasa sakit dan sesak yang aku rasakan. Ku ucapkan salam perpisahan kepada semua orang yang pernah hadir dalam hidup ku.
Tak lama setelah aku menutup mata ku dan berserah pada dewa, Aku terbangun dan mendapati diri ku berada di ruangan yang begitu familiar bagi ku. Tapi dipikir beberapa kali, mungkinkah aku sudah berada di nirwana. Tapi tiba-tiba saja aku mendengar suara dari seseorang yang aku kenal, dan begitu orang itu muncul di hadapan ku, berapa bersyukurnya aku masih memiliki kesempatan bersamanya meski di nirwana.
Ketika mata ku sepenuhnya terbuka, melihat sekeliling ruangan tempat aku berada, memang nampak tidak asing sama sekali bagi ku. Mungkinkah nirwana itu adalah tempat dimana kita menjalani hidup di tempat yang paling kita sukai. Aku bingung dengan banyak tebakan-tebakan yang aku buat tapi tidak ada yang bisa membantu ku untuk menjawab.
Aku turun dari ranjang tempat ku tidur, berjalan ke arah jendela untuk mengetahui apa yang ada di luar sana, tapi ketika mata ku menatap cermin di samping kanan ku, betapa terkejutnya aku melihat wajah ku yang lebih muda enam sampai delapan tahun. Rasanya aku jadi semakin gila karena tidak bisa memikirkan situasi yang terjadi saat ini.
“ Putri... Putri Ossa? “ aku mendengar suara yang tidak asing tengah memanggil ku.
Saat pintu ruangan tempat dimana aku berada ini terbuka, muncullah gadis kecil yang aku tahu dia adalah pelayan ku. Seseorang yang aku tahu meninggal dunia lebih dulu daripada aku. Pelayan yang menyerahkan nyawanya demi menyelamatkan ku, namun pada akhirnya aku tetap tertangkap juga. Ingin aku menangis karena ternyata aku sangat merindukan gadis kecil menyebalkan ini.
“ Kenapa putri menangis? Bukanlah ini tidak baik, ketika pesta kedewasaan anda akan dilaksanakan seminggu lagi tapi anda malah menangis di kamar.. “ lihatlah betapa cerewetnya pelayan pribadi ku ini.
Eh tunggu... Apa yang baru saja Bhuralea ucapkan? Tentang pesta kedewasaan? Apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa ada pesta kedewasaan di nirwana? Oh kepala ku rasanya berdenyut sakit ketika memikirkan banyaknya pertanyaan yang tidak akan ada jawabannya.
“ Bhuralea, apa yang baru saja kau katakan? Pesta kedewasaan? Lalu dimana sekarang kita? “ tanya ku pada pelayan pribadi ku ini.
“ Apa karena tenggelam di danau mimpi membuat Anda jadi lupa ingatan, Putri Ossa? “ mata Bhuralea mengedip beberapa kali, terlihat sangat lucu sekali di mata ku.
“ Aku tenggelam di danau mimpi.. Oh ya, aku ingat. Saat itu usia ku tujuh belas tahun, karena aku terpeleset tanah yang licin membuat diriku tercebur ke danau mimpi.. Benar, tapi rasanya setelah itu aku bermimpi sesuatu, tapi apa ya? “ batin ku mencoba mengingat apa yang terjadi.
“ Bhuralea, boleh aku bertanya sesuatu? “ tanya ku.
“ Tentu saja putri,, anda boleh bertanya apa saja, kenapa malah minta izin dulu? “ Bhuralea menggelengkan kepalanya.
“ Kau tahu dimana letak buku yang menunjukkan peta Anchestral Land? Dari daratan yang di ketahui sampai daratan yang dilupakan? “ tanya ku sedikit ragu. Aku memiliki beberapa gambaran dan aku ingin memastikan sesuatu.
“ Tentu saja ada putri,, tapi di ruang arsip yang ada di bawah tanah. Untuk ke sana anda harus mendapatkan izin dari pangeran ataupun raja.. “ sesuai dugaan ku.. Jika begitu aku hanya perlu mencari cara untuk bisa masuk ke ruang arsip.
Memikirkan banyak hal yang terasa tidak masuk akal tapi nyatanya memang benar terjadi, membuat kepala ku begitu sakit sehingga aku memutuskan untuk kembali tidur sebentar sebelum nantinya kembali memikirkan tentang apa yang harus ku lakukan.
Ada yang aneh disini, rasanya tadi aku terlelap di ranjang yang ada di kamar ku, tapi sekarang aku justru berada di hamparan tanah lapang dengan banyak bunga dan bercahaya terang sekali. Di depan ku ada seorang perempuan dengan bola mata berwarna indah sekali, siapa saja yang melihatnya akan tertarik masuk ke dunianya. Warna mata ungu, yang setahu ku adalah warna mata langka.
“ Hai.. Aku sudah menunggu mu sejak tadi.. “ sapa wanita itu.
“ Maksudnya bagaimana ya? Apa kita saling kenal? “ tanya ku sedikit heran.
“ Bagaimana mengatakannya ya?? Bisa kenal bisa tidak juga sih.. “ wanita itu tersenyum begitu manis di depan ku.
“ aku Acfica, leluhur kaum naga.. Atau bisa dibilang aku adalah leluhur bangsa yang tinggal di selatan.. Dan aku datang ke mimpi mu untuk mengajak mu berbicara tentang apa yang kau alami saat ini.. “ ujarnya.
Degh..
Rasanya aku senang sekali karena akan ada orang yang mau menjelaskan permasalahan yang tengah aku hadapi ini. Aku harap aku benar-benar akan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan akan segera membuat keputusan tentang itu semua.
“ Apakah yang terjadi pada ku ini adalah sebuah peristiwa alam begitu? Atau karena aku dipersembahkan dan ditolak oleh dewa Iynx sehingga aku dihidupkan kembali? “ tanya ku memang terdengar tidak sopan, padahal yang aku ajak bicara adalah leluhur.
“ Tidak semuanya.. Apa yang terjadi pada mu saat ini adalah pengorbanan terbesar dari keturunan ku yang menggunakan kekuatannya. Pengendali waktu, yang mengorbankan bangsanya demi mengulang kembali waktu mu. Berharap kau akan menentukan jalan yang benar kali ini.. “ ucap Acfica membuat ku terheran. Siapa keturunannya yang melakukan ini semua pada ku? Batin ku bertanya.
“ Perlu sedikit aku jelaskan tentang asal muasal Anchestral Land dan apa yang terjadi hingga nasib buruk menimpa mu di masa mu yang lalu.. Maukah kau mendengarkan cerita ku sedikit banyak, tentang dewa Iynx yang memiliki dua istri, aku dan Bialus yang menjadi leluhur dari Kerajaan Amanecer. Tentang dewa Braern dan Tannivh yang adalah leluhur elf, dan tentang Elaysator, leluhur kaum penyihir yang mencintai leluhur kaum elf.... “ Acfica pun mulai bercerita tentang masa pertama di Anchestral Land.
Tahun pertama terbentuknya Anchestral Land, musibah terjadi di daratan yang konon katanya adalah daratan peninggalan dewa. Tanah subur dengan hasil yang melimpah, dipercaya karena itu semua adalah peninggalan para dewa yang berpindah ke nirwana.
Di tahun itu, legenda naga terkuat dan terjahat hidup dan menyerang tanah peninggalan dewa ini. Semuanya bersatu untuk bisa mengalahkan naga ini namun hasilnya banyak penghuni Anchestral Land harus mati karena kalah melawan naga itu.Naga dengan panggilan Fushdrogon, adalah naga berkepala tiga dengan besar sepuluh kali lipat dari naga pada umunya. Padahal di Anchestral Land, naga adalah binatang paling besar dan kuat.
Saat itu dewa Iynx dan istrinya Bialus menjadi pemimpin pasukan yang akan mengalahkan Fushdrogon itu. Bialus adalah dewi perang dari bangsa manusia dengan kekuatan perang yang besar meski dia adalah perempuan. Saat itu semuanya berkumpul bersatu namun masih belum bisa mengalahkan monster itu, hingga muncullah naga terakhir dari suku naga yang masih hidup, Ratu para naga, Acfica. Naga ungu yang memiliki kekuatan api hitam dan pengendali ruang dan waktu.
Acfica mengalahkan Fushdrogon dengan menyegel monster itu di dimensi dan waktu yang berada jauh sebelum Anchestral Land berada, sehingga bencana itu bisa teratasi dengan baik dan Acfica dinikahi Iynx dengan tujuan mengendalikan kekuatan Acfica.
Lalu kenapa bisa sekarang ini Alaglosa yang adalah darah murni elf mendapatkan kehidupan yang hancur. Jawabannya adalah karena leluhur dari penyihir hitam ternyata mencintai dewa Braern, namun dia justru memilih Tannivh dibandingkan leluhur penyihir. Kedamaian kembali diuji dengan Elaysator melakukan penyerangan ke daratan itu dengan memanfaatkan manusia srigala yang memang membenci manusia. Disaat itulah Acfica kembali mengalahkan musuh dan menciptakan kedamaian di Anchestral Land.
“ Kau adalah keturunan terakhir Braern dan Tannivh, sedangkan pengendali waktu yang mengorbankan hidupnya untuk mu itu adalah keturunan ku.. Jadi apa kau sekarang tahu, apa yang menjadi alasan dari takdir mu yang pahit itu... “
Ketika aku terbangun dari mimpi ku, hal pertama yang terlintas dalam pikiran ku hanyalah pergi menjauh dari semua orang yang telah menjadi penyebab nasib buruk ku di kehidupan ku yang lalu. Pengorbanan seseorang yang aku tidak ketahui siapa dia tidak mungkin aku sia-sia kan begitu saja. Aku harus memilih jalan yang benar saat ini. Jalan menjadi seseorang yang egois dan tidak lagi memikirkan apa yang akan dialami bangsa ku sendiri ketika aku memilih pergi.
Aku terduduk di ranjang ku mulai berusaha mengingat apa yang terjadi pada ku ketika umur ku tujuh belas tahun, tepat sebelum pesta kedewasaan dan juga setelahnya. Seingat ku ketika aku berumur delapan belas tahun aku dibawa ke kerajaan Amanecer dan langsung menjalani pelajaran dan tata krama sebagai calon putri mahkota. Berarti saat ini adalah penentuan apa yang akan terjadi pada ku di masa depan. Dan pilihan ku adalah pergi sejauh mungkin dan lepas dari genggaman orang-orang yang menginginkan kekuatan dalam darah ku.
Aku tidak memiliki waktu untuk bermalas-malasan lagi, sehingga aku langsung bangkit dan segera melakukan apa yang aku pernah tanya kan pada Bhuralea sebelum aku tertidur panjang hingga pagi berikutnya seperti ini. Aku harus menuju ke ruangan arsip yang ada di bawah tanah istana lama. Di sana aku pasti bisa mencari tahu tentang kekuatan dari darah ku yang sebenarnya dan juga menemukan tempat yang bisa melindungi ku ketika aku nanti memutuskan untuk meninggalkan semuanya.
“ Jika aku tetap bermalas-malasan begini sudah dapat dipastikan aku akan mati lagi di dunia ini.. Jadi aku harus segera mencari tahu semuanya dan lekas menentukan jawaban ku.” Gumam ku sambil segera kaki ku menuju ke kamar mandi yang airnya sudah disiapkan Bhuralea.
Aku pun bergegas ke istana lama untuk segera mencari tahu tentang arti darah milik elf murni dan juga tentang peta Anchestral Land lama yang setahu disana ada banyak tempat yang pernah ditinggali bangsa lain sebelum mereka berakhir punah karena peperangan. Bertahan lama di sini pun tidak akan memberikan apapun pada ku, lagipula ibu ku sudah meninggal dan menyisakan ayah dan adik tiri ku saja di tempat ini. Jadi tidak ada alasan bagi ku untuk tetap bertahan.
Penjagaan di depan istana lama memang cukup ketat, bahkan dalam satu pintu masuk ada empat penjaga. Tapi aku yang merupakan keturunan asli elf pasti jelas tahu bahwa tempat itu memiliki jalan rahasia yang bisa diakses dari luar istana langsung bisa masuk ke dalam tanpa harus melalui penjaga. Dan disinilah aku sekarang, ruang arsip tempat disimpannya tulisan tangan dari semua pemimpin bangsa Elf termasuk ibu ku yang adalah Ratu elf terdahulu.
Aku menemukan sebuah buku yang menjelaskan tentang elf darah murni. Pun akhirnya aku membaca perkamen tebal itu untuk mengetahui apa yang harus aku lalui supaya darah dalam diri ku ini bisa digunakan dan bagaimana cara menghindari orang-orang yang mengincar darah ku dengan mempelajari apa yang ada dalam darah ku sehingga menjadi obsesi lawan.
“ Hm.. Ternyata benar apa yang di katakan oleh Acfica tentang leluhur bangsa elf murni itu adalah dewa Braern, dewa kesucian dan kemurnian yang menikahi Tannivh yang merupakan elf murni karena merupakan elf dari generasi pertama.... “ jeda ku sebentar.
“ Berarti bisa ditarik kesimpulan kalau apa yang Acfica katakan benar semua dan menemui ku di mimpi ku adalah asli Acfica. Ya ampun buku kuduk ku sampai meremang karena hal itu.. Aku benar-benar bertemu leluhur dari makhluk naga.. “ aku terlihat senang sekali karena hal itu.
Aku lanjut membaca tentang apa yang bisa dilakukan oleh elf dengan darah murni. Ternyata kekuatan dan ketahanan hidup elf darah murni lebih baik dari elf yang sudah bercampur dengan bangsa lain. Selain itu dipercaya darah dari elf murni adalah darah dewa yang mana bisa membangkitkan kekuatan dewa itu sendiri. Lagi-lagi apa yang Acfica katakan ternyata benar adanya.
Aku pun terus membaca sejarah yang tertulis di dalam buku tentang elf yang memiliki darah murni. Ada beberapa hal yang harus aku catat, dan untuk sisanya yang tidak penting aku hanya membaca sekilas tanpa ada niat untuk mencerna informasi itu. Karena sebagian besar aku sudah tahu ketika dari apa yang aku dengar dan perhatikan di masa lampau.
Setelah puas mencari tahu tentang darah dalam tubuh ku dan kegunaannya, ini sudah waktunya bagi ku untuk mencari sebuah peta sebelum pergi dari sini. Karena dengan peta itu aku bisa menemukan tempat paling strategis sebagai tempat bersembunyi. Aku pun berjalan ke bagian naskah kuno dan melihatnya satu persatu. Hingga akhirnya aku menemukan apa yang aku cari. Peta langka Anchestral Land sebelum pada akhirnya terbagi menjadi empat bagian.
“ Di dekat sini rupanya dulunya adalah tempat para penyihir putih tinggal? Wah,, kenapa sebelumnya aku tidak tahu ya? Perlu untuk diselidiki lebih lanjut karena jika aku tidak memilih tempat yang tepat maka ayah pasti akan menemukan ku.. “ gumam ku.
Sengaja aku tidak mengembalikan peta itu dan hendak membawanya pergi keluar karena takut jika aku sudah terlalu lama di dalam tempat ini. Tapi mata ku tiba-tiba saja melihat sesuatu yang sangat janggal. Api di ruangan yang kedap udara tiba-tiba saja bergerak seolah ada angin yang berhembus dari sana, aku pun mengikuti arah angin itu dan benar ada sebuah pintu rahasia di sana.
Tanpa banyak berpikir lagi, aku segera mengikuti saja jalan rahasia ini yang entah membawa ku kemana. Yang pasti, aku merasa jika aku akan mendapatkan sebuah petunjuk yang besar untuk rencana ku saat ini. Entah berapa lama aku berjalan, tapi tak jauh dari posisi ku berdiri sekarang, aku bisa melihat sebuah cahaya. Lekas ku langkahkan kaki ku menuju ke tempat bercahaya itu.
Aku terkejut ketika tahu bahwa aku sudah berada di luar Dow Wych, hutan terlarang yang melindungi, forbidden forest dari orang luar. Forbidden forest adalah tempat tinggal para elf yang tidak sembarang orang bisa masuk. Karena jika memasuki Dow Wych mereka akan melihat ilusi dan mengaburkan tujuan mereka dan tersesat sehingga tidak akan bisa keluar lagi. Itulah kehebatan hutan terlarang di tanah kelahiran para elf.
Ada sesuatu yang lebih menarik perhatian ku, apalagi di depan ku ini tidak pernah aku lihat banyak sekali barak dan cahaya-cahaya dari masing-masing barak yang berjajar rapi di sisi luar Dow Wych.
“ Siapa kau? “ aku berjengit kaget saat ada seseorang yang menegur ku dari samping.
“ Maafkan saya tuan.. Saya elf, saya tersesat kemudian sampai di sini.. Tapi ini kalau boleh saya tahu kenapa membangun barak disini? “ tanya ku.
“ Kami diminta untuk menjaga jalannya pesta kedewasaan karena Raja dan Ratu dari Amanecer akan hadir.. “ jawab pria di depan ku ini. Aku rasa dia pimpinannya karena dilihat dari caranya berpakaian, sedikit berbeda.
Tapi tunggu, bukankah dulu Raja dan Ratu bahkan tidak hadir di pesta kedewasaan, lalu kenapa bisa mereka datang.. Ada hal aneh apa ini? Pikirku mulai kalut.
“ Jendral Kaida.... Semuanya sudah siap,, mari silahkan anda kemari.. “ seru seorang prajurit dari jarak yang sedikit jauh.
“ Karena sudah ada disini, ayo ikut kami makan malam sama-sama saja.. Nanti aku akan mengantar mu kembali ke sana.. “ ajak jendral itu yang langsung aku angguki karena aku lapar.
Tidak banyak yang aku bicarakan dengan mereka karena mata ku lebih terfokus menatap jendral Kaida karena dilihat dari mana pun aku seperti mengenal wajah itu tapi aku tidak mengingatnya. Matanya yang indah berwarna ungu, sama seperti leluhur naga, Acfica.
Acara makan selesai dan benar saja jendral Kaida mengantar ku kembali ke depan pintu rahasia yang mana tempat aku keluar tadi.
“ Bisakah kau membantu ku? Aku harus segera pergi dari sini setelah pesta kedewasaan. Maukah kau membantu ku keluar dari wilayah para elf. Jika kau setuju maka kita akan bertemu lagi disini tiga hari dari sekarang.. Jika kau datang berarti kau bersedia membantu ku, jika tidak maka bisa diartikan kau tidak ingin membantu ku.. “ aku pun pergi, membawa harapan setipis benang sutra.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!