ISTRI KONTRAK

ISTRI KONTRAK

Mulai

Alana telah sampai di Universitas Andalas. Tempat dimana Alana akan menuntut ilmu.

Alana segera melangkah kan kaki nya Memasuki kampus nya.

"AL" Teriak seorang Gadis yang tidak jauh dari Posisi Alana.

Alana segera membalik kan tubuh nya dan menatap ke sumber suara. Ia tersenyum saat melihat seseorang yang memanggil nya yang tak lain adalah sahabat nya.'Naomi Odelia' Sahabat Alana saat menginjak bangku SMA.

Naomi Berlari kecil menuju Alana.

"Lama banget lo dateng nya, bentar lagi kelas mau dimulai" ucap Naomi

"Tadi Gue mampir dulu ke rumah sakit" ujar Alana seraya melangkah kan kaki nya ke arah Kelas nya.

Naomi Segera menyusul Alana."Gimana keadaan kak Vio?" tanya Naomi.

Alana hanya diam. Ia teringat saat percakapan Nya dengan kakak nya sewaktu Dirumah sakit tadi. Membuat Hati Alana kembali Sesak. Alana menghela nafas pelan dan terus melangkah kan kaki nya tanpa berniat membalas ucapan Naomi.

Naomi yang melihat Keterdiaman Alana hanya mampu menatap Alana Prihatin."Al" ucap Naomi sembari merangkul pundak Alana.

"Kalau ada apa-apa. Lo bisa cerita sama gue. Masalah lo jangan lo pendem sendirian Al. Gue disini ada untuk Lo"Ucap Naomi membuat Alana menatap Nya Sendu.

"Gue hanya cape Nao." Ucap Alana sembari menuduk kan kepala nya dalam.

Naomi mengelus pundak Alana lembut."Gue tau. Lo pasti cape Berjuang sendirian. Tapi Al lo nggak bisa nyerah Gitu Aja dong."ucap Naomi sembari memberhentikan langkah nya begitu pun dengan Alana. Naomi memegang kedua pundak Alana."Lo harus kuat Al. Karena Alana yang gue kenal nggak mudah menyerah. Masih ada Gue dan Kak vio yang akan selalu ada disamping lo" lanjut Naomi

Alana hanya menatap haru Naomi dan segera memeluk Erat tubuh Naomi."Makasih selalu ada disamping gue nao. Gue bangga punya sahabat sebaik lo" ucap Alana.

Naomi hanya tersenyum dan segera melepaskan pelukan Mereka."udahlah jangan melow-melow kayak gini. Nggak cocok untuk gue" ucap Naomi membuat Alana terkekeh.

Naomi kembali merangkul Alana."Ayo ke kelas. sebentar lagi Sir. Bayu masuk ke kelas." ujar naomi dan mereka kembali berjalan menuju ke arah kelas mereka.

****************

Disisi lain.

Mansion Robbertson.

-

Meja makan pov.

Kedua pria dan wanita setengah paruh baya beserta kedua Putra dan putri mereka sedang menyantap Makanan Mereka dengan Khidmat. Tidak ada satu orang pun yang membuka Suara kecuali Bunyi dentingan sendok.

Hingga suara Wanita setengah paruh baya yang bisa disebut dengan nama 'Nerissa Rosalie Robbertson' itu membuka suara nya dan menatap Ke arah Putra sulung nya yang tengah Menikmati Makanan nya.

"Xavier Sampai kapan kamu harus melajang seperti ini. Mama sudah tidak sabar untuk menimang Seorang cucu" ucap Mama Rosalie kepada putra sulung nya itu.

Pria yang disebut dengan Nama Xavier itu hanya menatap datar Ke arah Mama nya.

"Ma. Aku belum Siap untuk menikah" balas Xavier

Mama Rosalie menatap Xavier kesal."Umur kamu sudah 27 tahun Xavier. Sampai kapan Kamu terus melajang! temen-temen Arisan mama sudah mempunyai Seorang cucu. Mama sendiri yang belum"

Xavier hanya menghela nafas nya pelan dan segera menghentikan sarapan nya. Xavier berdiri dari duduk nya dan mengambil Jas nya yang tersampir dikursi nya dan segera memakai jas itu. Xavier ingin melangkah kan kaki nya tetapi segera dihentikan Oleh mama Rosalie.

Mama Rosalie Berdiri dari duduk nya. Dan menatap Tajam ke arah putra nya itu.

"Xavier maximilian Robbertson mau kemana kamu! Mama belum selesai bicara" ucap nya

Xavier memijat pelipis nya lelah dan menatap ke arah mama nya itu."Apa lagi ma? Aku harus ke kantor. Ada meeting hari ini"

Mama Rosalie menghela nafas nya lelah.

"Pokok nya mama tidak mau tau. Kamu harus segera menikah. Mama akan menjodohkan kamu dengan Putri teman Mama." ucap nya

"Ma. Stop menjodohi Xavier. Xavier Sudah besar ma. Xavier bisa mencari Perempuan untuk Xavier. Mama Tidak perlu repot-repot untuk menjodohi Xavier."Ucap nya dan segera melangkah kan kaki nya."Xavier pamit dulu"lanjut nya dan meninggal kan Meja makan.

Mama Rosalie menghela nafas lelah dan menatap ke arah Suami nya yang sedang meminum Air putih."Lihat pa. Anak kamu itu keras kepala sama seperti kamu" ucap Mama Rosalie.

'Radhitya Zaidan Robbertson' kepala keluarga dari Robbertson itu Hanya menghela nafas pelan saat mendengar ucapan istri nya itu.

"Sudah lah ma. Berhenti untuk menjodoh-jodohi Xavier. Lagian Xavier sudah dewasa. Biar kan Dia mencari pasangan nya sendiri" ujar Papa Zaidan dan segera berdiri dari duduk nya.

Mama rosalie yang mendengar ucapan Suami nya hanya mendengus kesal."Pa! Masalah nya Anak mu itu sampai kapan pun tidak akan mencari pasangan nya. Kalau terus begini. Mama yang malu pa. Temen-temen Arisan mama selalu bertanya-tanya. kapan Xavier akan menikah. Mama kan jadi malu. Apa lagi Mereka pamer cucu-cucu mereka sama mama" ucap Mama Rosalie protes.

Papa Zaidan hanya menghela nafas nya pelan dan menatap ke arah Putri Satu-satu nya yang tengah mengelap Bibir nya dengan tissu.

"Naura kamu sudah selesai?. Kalo sudah. Ayo kita berangkat." Ucap nya membuat Naura Mengangguk kan kepala nya dan berdiri dari duduk nya serta menyampirkan tas ransel di bahu nya.

"Ayo pa" ucap Naura sembari berjalan ke arah mama Rosalie dan mencium tangan Mama nya.

Papa Zaidan menyodorkan tangan nya ke arah istri nya. Mama Rosalie yang melihat itu segera mengambil tangan papa Zaidan dan mencium tangan papa Zaidan.

"Hati-hati di jalan." ucap Mama Rosalie.

Naura dan papa Zaidan Hanya mengangguk kan kepala nya dan segera berlalu dari sana menuju pintu utama untuk keluar.

****************

Robbertson Group.

Xavier telah sampai didepan perkarangan Kantor nya. Ia segera keluar dari mobil Sport nya dan melangkah masuk kedalam Kantor dengan langkah Tegas nya.

Xavier berjalan melewati para karyawan nya dengan tatapan dingin, bahkan tak ada sapaan atau pun puji-pujian yang dilontarkan oleh para karyawan saat melihat bos nya lewat dengan begitu angkuh, Pria berumur 27 tahun itu nampak bekharisma.

Rasa takut mampu mengganti hati para karyawan, mereka semua sibuk menunduk memberi rasa hormat pada anak dari pemilik perusahaan ini yang sudah menjadi bos mereka sejak beberapa tahun yang lalu.

Selama ini perusahaan yang di naungi oleh pria ini selalu melambung tinggi, bahkan memasuki perusahaan tersukses nomor Satu di negara ini, cabang nya sudah berada dimana-mana hingga tak akan ada yang bisa menandingi kesuksesan perusahaan nya.

Pria berperawakan tinggi, memiliki wajah yang begitu tampan, berambut hitam kecoklatan dengan potongan rambut Mode zaman Sekarang, alisnya yang tebal, hidung nya yang mancung, pelapis yang begitu seksi lalu jangan lupakan rahang nya yang tegas dan tatapan nya begitu tajam bak elang, itu mampu membuat semua orang tak berani menatap matanya.

Ketampanan nya yang di atas rata-rata itu mampu menghipnotis siapa saja yang dipandang.

Bahkan tak ada yang pernah melihat bos nya itu dekat dengan seorang wanita, sudah berkali-kali para wanita berusaha mendekati pria itu namun tentu pria arogan dan angkuh itu menolak nya dengan tegas, jangan lupakan cacian dan makian yang dilontarkan pada Wanita-wanita yang menggoda nya itu mampu membuat mereka tak berani mendekati pria tersebut lagi.

Tak ada orang yang melihat senyuman pria ini, sejak beberapa tahun lalu serta pada insiden itu terjadi maka senyum dari pria itu menghilang secara tiba-tiba, membuat pria itu memperlakukan sangat dingin dan begitu kejam pada semua orang.

Para karyawan yang melihat kedatangan Ceo mereka. Segera membungkuk kan badan mereka untuk memberi salam. Xavier yang melihat itu hanya mengangguk singkat dengan raut Datar nya dan segera melangkah menuju ke arah Ruangan kerja nya berada

Xavier telah tiba didepan ruangan nya dan segera masuk kedalam. Ia berjalan menuju meja kerja nya dan segera menduduk kan bokong nya di kursi kerja nya.

Xavier segera membuka Dokumen-dokumen Yang ada dimeja kerja nya dan mengecek dokumen-dokumen itu. Hingga suara ketukan dari luar mengalihkan Atensi nya.

"masuk" Teriak Xavier dan kembali mengecek dokuman itu kembali.

Seseorang yang mengetuk pintu itu akhir nya masuk saat menerima izin dari Ceo nya. Seorang pria yang diyakini sekretaris itu memberikan Berkas-berkas dihadapan Xavier.

"Bos. Ini berkas-berkas yang harus anda tanda tangani." ucap Sekretaris itu yang bisa disebut dengan nama.'Ervan Leonard'

Xavier segera mengambil berkas-berkas itu dan membaca Berkas-berkas itu dengan teliti lalu menanda tangani Berkas -berkas itu. Setelah menanda tangani. Xavier memberikan Berkas itu kepada Ervan.

Xavier menatap Ervan datar."Segera cari Perempuan yang ingin menikah dengan saya tetapi hanya berdasarkan nikah kontrak selama 1 tahun." ucap Xavier Menatap Sekretaris sekaligus sahabat nya itu.

Ervan Menatap terkejut sahabat nya itu."Anda serius?"ucap nya membuat Xavier mengangguk kan kepala nya.

Xavier hanya mengangguk singkat Seraya menatap Ervan dengan mata tajam nya.

Ervan mengangguk."Yaudah. Kalo begitu Saya permisi pak" ucap Ervan membuat Xavier mengangguk. Ervan segera melangkah kan kaki nya ke arah pintu dan segera keluar dari ruangan Ceo.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!