Butik

Pukul. 11.00 Wib

Alana kini tengah Membersih kan Kontrakan Kecil nya yang sedikit berantakan. Untung Saja Hari ini Alana tidak ada Jadwal Kuliah. Ia mengusap Pelu yang berada Di kening nya.

Alana meletak kan gagang Pel Itu di dekat Toilet kecil nya. Ia menghela nafas lelah. Saat Kontrakan Nya itu Sudah terlihat Rapi dan Bersih.

Alana menduduk kan Bokong nya Di sofa. Ia mengipasi Wajah nya menggunakan Tangan Nya.

Drttt Drttt Drtt

Tiba-tiba Suara dering ponsel Alana berbunyi. Alana lagi-lagi menghela nafas nya dan segera beranjak dari sofa ke arah Kamar Nya. Alana mengambil Ponsel nya yang tergeletak di Kasur Tipis nya.

Ervan Calling...

Alana segera menerima Panggilan itu.

"Hallo"

"Hallo nona Alana" balas Ervan dari seberang sana.

"Ada apa?" tanya Alana

"Bos Saya menyuruh Saya untuk menjemput kamu Jam Satu siang nanti. Segera bersiap lah Kita hari ini akan Ke butik" Balas Ervan

"Iya" balas Alana singkat dan segera memutus kan Panggilan itu dengan Sepihak.

Alana melempar Asal Ponsel nya ke atas tempat Tidur. Ia mendengus Kesal. Dan segera berlalu ke arah Toilet dengan menghentak-hentak kan Kaki nya kesal. Alana Menutup pintu Toilet nya dengan Kasar dan segera membersihkan diri nya.

****************

Tak terasa Hari sudah semakin Siang Dan Menunjuk kan pukul 12.45 Wib. Alana telah Siap dengan Pakaian nya. Ia duduk di sofa nya dengan perasaan Gugup. Sedari tadi perasaan Alana berdebar-debar.

Alana Mengigit bibir nya seraya menatap ke arah pintu nya yang sengaja ia buka kan untuk melihat Kedatangan Ervan.

Hingga beberapa menit telah berlalu. Suara klakson mobil berbunyi didepan Kontrakan Alana.

Tin..Tin..Tin..

Alana yang mendengar Suara Klakson mobil itu segera berdiri dari duduk nya dan menyampirkan Tas Selempang ke Bahu nya. Alana Menghirup oksigen rakus dan menghembus kan nya dengan perlahan. Demi apapun Ia benar-benar gugup saat ini. Alana akhirnya berjalan ke arah pintu Dan keluar dari kontrakan kecil nya. Alana mengunci kontrakan nya itu.

Kaca mobil Terbuka dan nampak lah Wajah tampan Ervan. Ia tersenyum menatap Alana.

Alana segera berjalan ke arah Mobil dan masuk ke dalam mobil Milik Ervan.

"Pasang Sabuk pengaman Nona Alana"ucap Ervan seraya melajukan Mobil nya.

****************

BUTIK.

Mobil Ervan Akhirnya berhenti didepan Perkarangan Butik itu. Ervan Dan Alana Segera Turun dari mobil dan memasuki Butik Mewah Itu.

Para Karyawan Butik yang melihat kedatangan mereka. Segera menyambut kedatangan mereka.

Alana hanya tersenyum Kaku saat melihat Baju-baju Branded yang terpampang Sangat indah.

Ervan Menatap ke arah Salah satu karyawati itu."Tolong cari kan Baju yang sangat mewah untuk Gadis ini" ucap Ervan seraya menunjuk Alana.

Karyawati itu tersenyum dan menatap ke arah Alana."Mari nona" ucap Karyawati itu seraya menuntun Alana Ke arah ruang Ganti.

Karyawati itu Memilih Gaun-Gaun yang terlihat indah dan Elegan. Karyawati itu menyerah kan Gaun-Gaun itu Kepada Alana untuk mencoba Gaun itu.

Alana segera mengambil salah satu Gaun yang terlihat Cantik Di mata nya. Dan segera memakai Gaun itu di ruang ganti.

Alana keluar dari Ruang Ganti Bersama Gaun Biru yang terlihat sederhana tetapi sangat Elegan itu melekat dengan Indah Di tubuh Ramping Alana. Membuat sebagian Karyawati menatap terpana ke arah Alana termasuk Ervan yang menatap kagum ke arah Alana.

Ervan Berdecak kagum saat melihat kecantikan Alana

"CkCk beruntung banget Si Xavier ngadepetin Calon istri secantik Alana" Batin Ervan berdecak Kagum.

Alana yang melihat tatapan Semua orang yang menatap kagum Ke arah nya hanya tersenyum Kaku.

"nona anda sangat Cantik. Apalagi ketika anda memakai Gaun Indah itu. Selera anda benar-benar Luar biasa" ucap Karyawati itu menatap berbinar ke arah Alana.

Alana hanya mengusap tenguk nya merinding saat melihat Tatapan Berbinar dari Karyawati itu. Benar-benar menyeram kan.

Alana berdehem canggung. dan menoleh kan kepala nya menatap ke arah Ervan yang sedang menatap Lekat ke arah nya. Alana lagi-lagi sangat malu saat melihat tatapan mereka. Alana perlahan melangkah kan kaki nya ke arah Ervan dan berdiri Di samping ervan.

"nona anda sangat cantik memakai Gaun itu" ucap Ervan menatap Kagum Alana.

Alana hanya mengangguk kan kepala nya pelan."Saya tau. Jadi bisa kita segera pergi dari sini?" tanya Alana saat ia merasa semakin tidak nyaman berada dibutik itu.

Ervan yang mendengar ucapan Alana segera tersadar dari ke kaguman nya. Ia berdiri dari duduk nya dan menatap ke arah karyawati yang sedang berjalan ke arah mereka.

"Saya minta tolong lagi. Tolong Rias wajah nya juga. Secantik mungkin" ucap Ervan ke arah karyawati itu.

Karyawati itu mengangguk."Tentu saja tuan" ucap nya dan kembali menuntun Alana ke arah meja Rias yang berada di sana.

Karyawati itu segera merias wajah Alana secantik mungkin dengan Make up sederhana tetapi Menampilkan Aura Kecantikan Alana. Ia kemudian beralih ke arah rambut panjang Alana. Membuka ikatan Rambut Alana dan segera membuat Rambut indah Alana menjadi bergelombang.

Lagi-lagi Karyawati itu berdecak kagum melihat kecantikan Alana yang berkali-kali lipat."Nona anda benar-benar sangat cantik"

Alana hanya tersenyum mendengar pujian Karyawati itu dan menatap ke arah Cermin yang menampak kan Wajah cantik Alana.

Alana segera berdiri dari duduk nya dengan Memakai High heels yang berada di kaki jenjang nya. Alana melangkah kan kaki nya ke arah Ervan dan lagi-lagi ditatap Berbinar oleh Ervan.

'Fiks dia benar-benar Bidadari." batin Ervan.

Drrttt Drttt

Suara dering Ponsel dari Saku Ervan Berbunyi membuat Ervan tersadar dari Kagum nya. Ia mengambil Ponsel nya dan segera menerima panggilan itu yang ternyata dari Xavier.

"Hallo bos" ucap Ervan

"Dimana?" tanya Xavier singkat.

"Kami sudah berada Di butik" Balas Ervan.

"sudah selesai?" tanya Xavier Singkat.

Ervan mengangguk dan melirik ke arah Alana.

"Sudah Bos. Nona Alana juga telah selesai dengan Gaun nya" ucap Ervan.

'Keluar. Saya sudah berada Di depan' ucap Xavier dan memutus kan panggilan itu dengan sepihak.

Ervan meletak kan kembali ponsel nya di dalam saku dan menatap ke Arah Alana.

"Ayo. Kita bayar Dulu Gaun Itu" ucap Ervan seraya melangkah kan kaki nya menuju Kasir dan Segera membayar Gaun Alana dan berjalan ke Arah pintu keluar Butik di ikuti oleh Alana.

Xavier tengah menatap ke arah Pintu Butik dari dalam Mobil nya. Hingga pintu itu terbuka dan keluar lah Ervan dari sana diikuti seorang Gadis yang terlihat sangat cantik di mata Xavier. Xavier terpana melihat Wajah Alana. Ia Bahkan tidak mengalih kan Perhatian nya sebentar saja dari Wajah Alana.

Hingga suara ketukan dari Kaca Sebelah nya Membuat Xavier tersadar dan segera mengalih kan atensi nya dari wajah Alana. Xavier membuka Kaca mobil nya dan menatap ke arah Ervan.

"Bos lo benar-benar beruntung banget dapetin nona Alana. Lihat Wajah Nya Benar-benar sangat Cantik" bisik Ervan ke arah Xavier

Xavier hanya menatap datar."Dia yang beruntung akan menikah dengan saya. Wajah nya sama sekali tidak terlihat Cantik. Gadis miskin seperti dia bisa apa?" ucap Xavier pedas. Membuat Alana tertohok saat mendengar ucapan Xavier

Ervan hanya menggeleng kan kepala nya saat mendengar ucapan pedas dari bos sekaligus sahabat nya itu.

"Suruh Dia masuk" ucap Xavier tanpa menatap wajah Ervan maupun Alana.

Ervan mengangguk dan menatap ke arah Alana yang tengah menunduk kan kepala nya itu.

"Nona Alana Masuk lah kedalam mobil" ucap Ervan membuat alana mengangguk.

Alana berjalan ke arah mobil Xavier dan segera masuk ke dalam mobil tepat nya di samping Xavier.

Xavier menatap ke arah ervan."Pergi lah Ke kantor. banyak berkas-berkas yang harus kau kerjakan." ucap nya seraya Menutup kaca mobil nya kembali dan segera mengemudi kan mobil nya meninggal kan Ervan yang tengah mencak-mencak dan memasang raut masam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!