Hanya Ada Kamu

Hanya Ada Kamu

BAB 1- Wanita Didalam Kamar

Aurora tampak begitu asik dan ceria dengan aktivitasnya yang sedang memasak didapur. Dia memasak makanan kontinental seperti lasagna, croissant, seafood paella dan kootbullar. Dia juga memasak makanan ala India sebagai pencuci mulut seperti gajar halwa dan gulab jamun. Serta lassi sebagai minuman.

Dia meracik dan memasak sendiri menu makanan favorit Gibran, tunangannya tanpa mau dibantu oleh pelayan satupun. Meski mereka semua sudah mencoba menawarkan bantuannya. Namun Aurora bersikeras menolaknya. Karena dia ingin memasak sendiri untuk lelaki tercintanya itu.

Pria itu mengaku bahwa hari ini dia sedang tidak enak badan, dan harus beristirahat di apartemennya. Padahal akhir pekan seperti ini seharusnya menjadi momen quality time mereka berdua, seperti biasa.

Tapi mau bagaimana lagi? Namanya juga sakit, mau diapakan?

"Nona mau pergi sekarang?" Tanya Bi Ningsih, kepala pelayan saat melihat Aurora sudah bersiap-siap pergi hendak usai memasak semua itu. Gadis itu sudah terlihat cantik dan anggun dengan puff sleeve berwarna putih, yang dipadu padankan dengan mini skirt bermotif floral.

"Iya Bi, aku sudah tidak sabar bertemu dengannya. Dia pasti akan terkejut dan senang melihat kedatanganku. Ditambah lagi, aku membawakan makanan favoritnya yang kumasak sendiri" Aurora tersenyum sumringah.

"Iya Non. Mau Bibi panggilkan supir untuk mengantar Nona?"

"Tidak perlu. Aku pergi sendiri saja"

"Oh ya sudah, hati-hati Non"

"Iya"

Dengan ceria Aurora mengemudikan mobilnya, menuju apartemen tempat kekasihnya tinggal. Sekitar 15 menit kemudian, dia tiba didepan gedung apartemen yang megah dan menjulang tinggi.

Usai memarkirkan kendaraannya, dia langsung memasuki gedung itu. Melalui lift, akhirnya Aurora tiba dilantai 10. Dimana unit apartment Gibran berada.

Setelah melewati lorong demi lorong, akhirnya dia tiba didepan unit apartment milik Gibran. Dia langsung menekan bel pintu. Pintu pun terbuka dan tampaklah Gibran.

"Aurora" Gibran tampak terkejut dan gelagapan melihat kehadirannya.

"Hai sayang. Good morning" Seru Aurora dengan riangnya.

Gibran cengengesan. "Hehe. Good morning sayang. Kok kamu bisa ada disini?" Dia terlihat gugup dan salah tingkah, dengan kedatangan Aurora diapartemennya yang tiba-tiba.

"Ya karena aku ingin bertemu denganmu. Katanya kamu sakit. Jadi sekalian aku menjengukku. Oh ya, ini aku juga membawakan makanan kesukaanmu. Ini buatanku sendiri. Kamu suka kan, makanan buatanku?" Aurora langsung ngeloyor masuk kedalam sembari memamerkan rantang plastik ditangannya.

"Oh. Tentu saja sayang. Masakanmu ini kan tiada duanya. Terima kasih ya. Aku pasti akan menghabiskannya seperti biasa. Ya sudah kalau begitu, sekarang pulanglah. Hati-hati dijalan ya sayang"

Gibran dengan cepat menyusulnya kedalam, dan mengambil rantang makanan itu dari tangan kekasihnya. Sikapnya masih terlihat gugup dan salah tingkah. Seperti orang yang sedang menyembunyikan sesuatu.

"Kamu mengusirku?" Celetuk Aurora dengan tampang kecewa. Dia menatap Gibran dengan lekat. Entah mengapa dia merasa jika sikap pria itu aneh. Seperti tidak ingin melihatnya berlama-lama ada dirumahnya.

"Mmm.... Ti-tidak. Siapa yang mengusirmu? A-aku hanya tidak ingin, sampai mengganggumu. Kamu pasti sedang sibuk kan? Ja-jadi fokus saja pada urusanmu. Tidak usah mengkhawatirkan aku. Aku akan baik-baik saja disini. Oke sayang?" Kilah Gibran disertai senyum gugup.

"Tapi aku sedang tidak sibuk. Hari ini kan aku tidak ada jadwal kuliah. Jadi aku ada waktu untuk menemanimu seharian disini" Aurora melanjutkan langkah dengan santainya.

Gibran dengan cepat menghadangnya. Seakan-akan merasa takut jika gadis itu akan masuk semakin dalam kerumahnya.

"Mmm, la-lalu bagaimana dengan Mamamu? Kenapa kamu tidak membantunya saja dibutik? Beliau pasti sibuk kan? Mu-mungkin butuh bantuanmu disana"

"Mamaku bukan pedagang kain asongan yang tidak ada karyawan. Banyak yang membantunya dibutik. Mereka semua sudah dibayar untuk itu" Celetuk Aurora dengan datar. Sikap Gibran yang terkesan mengusirnya secara halus, membuat Aurora mulai merasa kesal.

"Sa-sayang. Lalu bagaimana dengan Papamu? Kenapa kamu tidak menemuinya saja? Kan kalian jarang bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Mumpung sekarang sedang libur" Gibran masih belum kehabisan akal untuk membuat Aurora cepat meninggalkan apartemennya.

"Aku sudah bertemu dengan Papaku kemarin. Hari ini dia sedang jalan-jalan dengan istrinya. Kamu taukan aku paling malas bertemu dengan wanita itu? Lagipula kenapa sih, sikapmu aneh sekali? Dari tadi kamu seperti ingin sekali aku cepat pergi dari sini. Kamu tidak suka aku ada disini?" Aurora mulai menatap pria itu dengan tatapan curiga dan menyelidik.

"Bu-bukan begitu sayang maksudku. A-aku hanya...." Gibran tampak semakin gelagapan.

PRAANK!!

Keduanya terkejut saat tiba-tiba mendengar suara benda terjatuh, yang sepertinya berasal dari dalam kamar.

"Suara apa itu?" Tanya Aurora dengan penasaran.

"Su-suara apa sayang? Aku tidak mendengar suara apapun kok. Ka-kamu salah dengar kali" Kilah Gibran dengan senyum gugup. Padahal dia juga dengan jelas mendengar suara itu.

"Salah dengar gimana? Itu jelas-jelas ada suara kok. Seperti dari kamarmu. Masak kamu tidak mendengarnya" Aurora berjalan dengan langkah lebar menuju kamar Gibran, yang dia yakini sebagai tempat adanya sumber suara itu.

"Sa-sayang. Sayang tunggu" Seru Gibran sembari membuntuti wanita itu dengan setengah berlari. Raut wajahnya terlihat sangat panik.

Aurora tidak mendengarkan Gibran. Dia langsung saja berjalan menuju kamar untuk memastikan rasa penasarannya. Begitu sampai didepan kamar, dia langsung membuka pintu itu dengan cepat. Betapa terkejutnya Aurora melihat pemandangan yang ada didepan matanya.

"Sayang" Gibran sampai didepan kamarnya. Namun dia sudah terlambat untuk menghalangi Aurora membuka pintu kamarnya. Dengan gugup dia berdiri dibelakang Aurora, yang berdiri terpaku diambang pintu.

Perasaan terkejut dan marah membuncah didada Aurora, melihat sosok seorang gadis cantik didalam kamar tunangannya itu. Tubuh gadis itu penuh dengan tanda-tanda merah bekas cupangan.

Melihat kehadiran Aurora dan Gibran, wanita itu tampak acuh dan tidak terlihat takut sedikitpun dipandangi seperti tontonan gratis oleh dua sejoli itu. Dengan santainya wanita itu meresletingkan punggung bajunya. Dia tampak kesulitan melakukannya, lantaran resleting itu tersangkut dan tak kunjung bisa dinaikkan.

Mengerti apa yang terjadi ditempat ini, Aurora menatap Gibran dengan tatapan penuh tanya dan kemarahan.

"Sa-sayang. A-aku busa dan jelaskan semuanya ya. Mmm..... I-ini tidak seperti yang kamu pikirkan. To-tolong dengarkan penjelasanku ya" Gibran berkata dengan gugup dan terbata-bata. Tatapan tajam yang diberikan Aurora, membuatnya tidak tau lagi harus berkata apa untuk membela diri.

Sedangkan wanita didepannya masih berusaha meresletingkan dress seksinya, tanpa menghiraukan sepasang kekasih yang sedang bersitegang didepannya.

Tak tahan lagi dengan kehadiran perempuan itu, Aurora mendekatinya dengan kemarahan yang menggebu-gebu. Kemudian dia menarik perempuan itu agar membelakanginya, dan membantu meresletingkan punggung bajunya dengan sekali tarik.

"Sekarang pergilah" Ujar Aurora dengan geram.

"Terima kasih" Jawab perempuan itu yang lantas berjalan keluar dari kamar itu dengan santainya.

Sepeninggalnya perempuan malamnya, Gibran mendekati Aurora dengan perasaan ketar-ketir. Seperti seorang terdakwa yang mau tidak mau harus menghadapi tuntutannya. "Sa-sayang. Wa-wanita itu...."

Episodes
1 BAB 1- Wanita Didalam Kamar
2 BAB 2- Hati Yang Patah
3 BAB 3- Meet And Greet
4 BAB 4- Pandangan Pertama
5 BAB 5- Viral!!
6 BAB 6- Akibat Trauma Masa Lalu
7 BAB 7- Bertemu Papa
8 BAB 8- Hubungan Kita Sudah Berakhir!!
9 BAB 9- Ancaman Gibran
10 BAB 10- Ultah Arifin
11 BAB 11- Kita Bertemu Lagi
12 BAB 12- Kekecewaan Divia
13 BAB 13- Memikirkan Mama
14 BAB 14- Terkesima
15 BAB 15- Kedatangan Aurora
16 BAB 16- Kencan
17 BAB 17- Penolakan Aurora
18 BAB 18- Bertemu Kembali
19 BAB 19- Beri Aku Kesempatan
20 BAB 20- Datang Keacara Konser
21 BAB 21- Janji Setia
22 BAB 22- Apakah Ini Akhir Dari Segalanya??!!
23 BAB 23- Berusaha Melupakanmu
24 BAB 24- Kepulangan Arifin
25 BAB 25- Pertemuan Divia Dan Arifin
26 BAB 26- Ingin Bertemu Alwi
27 BAB 27- Janji Alwi
28 BAB 28- Hari Pernikahan
29 BAB 29- Kebahagiaan Pengantin Baru
30 BAB 30- Anak??!!
31 BAB 31- Aku Akan Tetap mencintaimu
32 BAB 32- Tabrak Lari
33 BAB 33- Aku Tidak Bisa Bernyanyi Lagi!!
34 BAB 34- Bernostalgia
35 BAB 35- Adelia maghfirah
36 BAB 36- Lepaskan!!
37 BAB 37- Aku Baik-baik Saja
38 BAB 38- Kisah Sedih Delia
39 BAB 39- Membantu Delia
40 BAB 40- Rasa Yang Salah
41 BAB 41- Rekan Duet??
42 BAB 42- Wanita Sempurna
43 BAB 43- Menggantikan Posisi Aurora
44 BAB 44- Aku Percaya Suamiku
45 BAB 45- Bagaimana Melupakanmu??
46 BAB 46- Batal Ikut
47 BAB 47- Sosok Misterius!!
48 BAB 48- Obat Perangsang
49 BAB 49- Memilikimu Walau Hanya Sesaat
50 BAB 50- Kesalahan Satu Malam!!
51 BAB 51- Menusuk Dari Belakang
52 BAB 52- Reaksi Aurora
53 BAB 53- Kehamilan Aurora
54 BAB 54- Belum Bisa Jujur
55 BAB 55- Ada apa dengan Delia??
56 BAB 56- Perhatian Dari Orang-orang Tersayang
57 BAB 57- Kehilangan Penggemar
58 BAB 58- Apa Yang Kamu Sembunyikan??
59 BAB 59- Kehamilan Delia!!
60 BAB 60- Kekecewaan Dan Kemarahan Aurora
61 BAB 61- Kehilangan Kendali
62 BAB 62- Keguguran!!
63 BAB 63- Cobaan Bertubi-tubi
64 BAB 64- Penelpon Misterius
65 BAB 65- Kemarahan Divia
66 BAB 66- Ingin Bertemu Aurora
67 BAB 67- Berusaha Menjelaskan
68 BAB 68- Apa Yang Harus Aku Lakukan??
69 BAB 69- Tetap menunggu
70 BAB 70- Aku Butuh Waktu
71 BAB 71- Kamu Adalah Sumber Kekuatanku
72 BAB 72- Jangan Pergi Lagi
73 BAB 73- Trauma Yang Selalu Menghantui
74 BAB 74- Kejujuran Dan Permintaan Delia
75 BAB 75- Kecelakaan Yang Disengaja
76 BAB 76- Kematian Alwi
Episodes

Updated 76 Episodes

1
BAB 1- Wanita Didalam Kamar
2
BAB 2- Hati Yang Patah
3
BAB 3- Meet And Greet
4
BAB 4- Pandangan Pertama
5
BAB 5- Viral!!
6
BAB 6- Akibat Trauma Masa Lalu
7
BAB 7- Bertemu Papa
8
BAB 8- Hubungan Kita Sudah Berakhir!!
9
BAB 9- Ancaman Gibran
10
BAB 10- Ultah Arifin
11
BAB 11- Kita Bertemu Lagi
12
BAB 12- Kekecewaan Divia
13
BAB 13- Memikirkan Mama
14
BAB 14- Terkesima
15
BAB 15- Kedatangan Aurora
16
BAB 16- Kencan
17
BAB 17- Penolakan Aurora
18
BAB 18- Bertemu Kembali
19
BAB 19- Beri Aku Kesempatan
20
BAB 20- Datang Keacara Konser
21
BAB 21- Janji Setia
22
BAB 22- Apakah Ini Akhir Dari Segalanya??!!
23
BAB 23- Berusaha Melupakanmu
24
BAB 24- Kepulangan Arifin
25
BAB 25- Pertemuan Divia Dan Arifin
26
BAB 26- Ingin Bertemu Alwi
27
BAB 27- Janji Alwi
28
BAB 28- Hari Pernikahan
29
BAB 29- Kebahagiaan Pengantin Baru
30
BAB 30- Anak??!!
31
BAB 31- Aku Akan Tetap mencintaimu
32
BAB 32- Tabrak Lari
33
BAB 33- Aku Tidak Bisa Bernyanyi Lagi!!
34
BAB 34- Bernostalgia
35
BAB 35- Adelia maghfirah
36
BAB 36- Lepaskan!!
37
BAB 37- Aku Baik-baik Saja
38
BAB 38- Kisah Sedih Delia
39
BAB 39- Membantu Delia
40
BAB 40- Rasa Yang Salah
41
BAB 41- Rekan Duet??
42
BAB 42- Wanita Sempurna
43
BAB 43- Menggantikan Posisi Aurora
44
BAB 44- Aku Percaya Suamiku
45
BAB 45- Bagaimana Melupakanmu??
46
BAB 46- Batal Ikut
47
BAB 47- Sosok Misterius!!
48
BAB 48- Obat Perangsang
49
BAB 49- Memilikimu Walau Hanya Sesaat
50
BAB 50- Kesalahan Satu Malam!!
51
BAB 51- Menusuk Dari Belakang
52
BAB 52- Reaksi Aurora
53
BAB 53- Kehamilan Aurora
54
BAB 54- Belum Bisa Jujur
55
BAB 55- Ada apa dengan Delia??
56
BAB 56- Perhatian Dari Orang-orang Tersayang
57
BAB 57- Kehilangan Penggemar
58
BAB 58- Apa Yang Kamu Sembunyikan??
59
BAB 59- Kehamilan Delia!!
60
BAB 60- Kekecewaan Dan Kemarahan Aurora
61
BAB 61- Kehilangan Kendali
62
BAB 62- Keguguran!!
63
BAB 63- Cobaan Bertubi-tubi
64
BAB 64- Penelpon Misterius
65
BAB 65- Kemarahan Divia
66
BAB 66- Ingin Bertemu Aurora
67
BAB 67- Berusaha Menjelaskan
68
BAB 68- Apa Yang Harus Aku Lakukan??
69
BAB 69- Tetap menunggu
70
BAB 70- Aku Butuh Waktu
71
BAB 71- Kamu Adalah Sumber Kekuatanku
72
BAB 72- Jangan Pergi Lagi
73
BAB 73- Trauma Yang Selalu Menghantui
74
BAB 74- Kejujuran Dan Permintaan Delia
75
BAB 75- Kecelakaan Yang Disengaja
76
BAB 76- Kematian Alwi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!