Seperti saat ini. Puluhan hingga ratusan kaum hawa berlomba-lomba untuk mendekatinya. Saking antusiasnya mereka semua sampai rela berdesak-desakan, bahkan saling mendorong satu sama lain demi mendapatkan perhatian dari sang idola.
Euphoria yang berlebihan itu membuat para bodyguard dengan sigap, memasang badan untuk melindungi musisinya dari keberingasan para fans fanatiknya yang berebutan untuk berswa foto, menyentuh bahkan mencubitnya saking gemasnya.
Kelima pria yang ditugaskan untuk menjaga Alwi selama jadwal konsernya berlangsung, mengapit dan membimbing Alwi menerobos kerumunan manusia, yang sedang bertingkah layaknya kawanan semut yang sedang memperebutkan gula.
Para petugas keamanan cafe pun ikut turun tangan untuk menertibkan para fans, agar memberikan jalan pada bintang tampan itu, supaya bisa memasuki cafe tanpa diganggu oleh ketidak sabaran mereka.
Sesampainya didalam cafe, Alwi terpana melihat sosok seorang gadis berbaju putih dengan rambut panjang yang meringkuk dimeja. Kepalanya ditopang dengan tangan. Sedangkan tangan satunya lagi memegang segelas minuman, yang tampak seperti minuman beralkohol. Tatapannya kosong. Seperti orang yang sedang stress berat.
Alwi bertanya-tanya dalam hatinya. Siapa gadis itu? Disaat semua penghuni cafe ini dengan bringasnya berebutan untuk bertemu dengannya, gadis itu malah acuh dan larut dalam dunianya sendiri.
Para bodyguard dan petugas keamanan membimbing dan mengarahkan Alwi menuju panggung. Sehingga dia harus melepaskan pandangan matanya dari gadis yang telah membuatnya penasaran itu.
Ratusan fans yang masih gaduh mengerumuni mereka berusaha ditertibkan oleh petugas, demi menjaga berlangsungnya acara. Mereka semua terpaksa menurut untuk tidak menguber-nguber Alwi sampai keatas panggung.
Namun suara sorakan disertai teriakan mengelu-elukan nama superstar itu, masih tetap menggema disepanjang penjuru cafe.
Cafe itu kini sudah penuh oleh ribuan pengunjung. Tak hanya dilantai bawah, penonton juga terlihat bergerombol diatas balkon untuk melihat idolanya, meskipun hanya bisa dari jauh.
"Selamat malam semuanya!!" Pria yang ditunjuk sebagai host mulai membuka acara melalui microphone, hingga membuat suaranya terdengar lantang dan menggema.
"Malam!!" Ribuan pengunjung membalas kata-kata sambutan itu dengan riang gembira secara serempak. Suara mereka membahana.
"Sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak untuk semua yang telah hadir disini, dalam acara..... Meet and great Alwi Yudhistira!!" Suara sorak sorai disertai tepuk tangan antusias menggelora, saat nama sang idola disebut dan diagung-agungkan.
"Nah, tentunya kalian sudah tidak sabar lagikan, ingin menyaksikan penampilan dari sitampan idola kita?! Ingin mendengar suara emas dan merdunya, yang akan membuat kalian semua terenyuh dan terkesima?!!"
"Iya!! Alwi!! Alwi!!"
"Baiklah, langsung saja kita sambut ini dia.... Alwi Yudhistira!!"
Penonton kembali menggila saat Alwi perlahan beranjak dari sofa, dan beralih kedepan microphone. Suara tepuk tangan dan sorakan mereka semakin menggema, saat pria tampan itu menyapa penggemarnya. Suara dan tatapan mautnya membuat darah mereka terasa berdesir tak karuan.
Sembari memainkan gitar yang disampirkan kepundaknya, penyanyi superstar itu mulai melantunkan lirik lagu bergenre romantis dan sendu yang diiringi dengan alunan musik. Performancenya yang luar biasa langsung membuat penonton, terutama kaum wanita terkesima dan terenyuh bak sudah terhipnotis.
Sorak sorai diiringi tepuk tangan penuh takjub, kembali membahana saat pria tampan itu mengakhiri performancenya yang ditandai dengan berhentinya musik.
"Oke semuanya! Sebelumnya saya ingin bertanya dulu pada kalian para ladys! Siapakah diantara kalian disini, yang ingin berkencan bersama idola kalian Alwi Yudhistira?!!" Host kembali bersuara dibalik microphone.
"Aku!!!" Pertanyaan yang dilontarkannya sontak saja membuat semua gadis yang hadir ditempat itu langsung heboh dan antusias.
Hingga tanpa pikir panjang, mereka menjawab secara serempak dengan cepat dan suara keras hingga menggema. Tentu saja tidak ada satupun dari mereka, yang rela melewatkan kesempatan emas untuk bisa berkencan dengan bintang idolanya.
Manager Alwi yang bernama Reno bangkit dan berdiri disebelah host. Kemudian mencoba menenangkan kegaduhan para penonton melalui microphone. "Tenang-tenang semuanya! Kami dari pihak management akan memberikan kalian kesempatan, untuk bisa menghabiskan waktu dengan Alwi! Yaitu dengan ini!"
Pria berusia 29 tahun yang memiliki badan agak bundar dan wajah pas-pasan itu, merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kertas padat keemasan. Dia pun memamerkannya dihadapan para penonton yang melihatnya dengan melongo. Sebagian dari mereka saling memandang dan berbisik tidak mengerti.
"Siapapun dari kalian yang berhasil mendapatkan golden tiket ini, maka kalian berhak menghabiskan waktu satu hari satu malam bersama Alwi!!"
"Yeeyy!!!" Suara sorakan disertai dengan tepuk tangan dari semua penonton yang meloncat kegirangan, kembali menggema saat mereka mendengar penjelasan manager itu.
"Dan untuk itu, tentu ada syaratnya!" Suasana yang sedang riuh kini menjadi sedikit tenang dan hening, saat manager kembali bersuara. Para penonton kembali terdiam penasaran. Mereka tampak saling pandang dan berbisik.
"Mau tau apa syaratnya?" Suasana hening lenyap dengan kembalinya suasana riuh dari penonton yang bersorak ingin tau, syarat apa yang harus mereka tempuh untuk bisa berkencan dengan superstar idolanya. Suara tepuk tangan mereka yang meloncat antusias kembali menggelegar.
"Syaratnya adalah.... Kalian harus naik keatas panggung, untuk memperdengarkan suara merdu kalian pada semua orang yang ada ditempat ini!! Nah, siapapun diantara kalian yang memiliki suara indah dan mampu membuat kami semua disini terhanyut, dengan lantunan lagu yang berasal dari suara emas kalian, maka golden tiket ini akan langsung menjadi milik orang itu!!"
Penonton kembali bersorak gembira dan bertepuk tangan, saat manager Reno mengiming-imingi keuntungan yang akan diperoleh oleh siapapun yang berhasil memenangkan golden tiket itu.
"Oke ladys, jadi sekarang siapa diantara kalian yang merasa memiliki suara yang merdu dan berani untuk tampil, dan menghibur kami semua?!! Ayo siapa!! Jangan sia-siakan kesempatan untuk kencan dengan Alwi!!"
Suasana riuh perlahan-lahan mulai mereda. Penonton yang sebelumnya sangat heboh dan antusias ingin memiliki golden tiket itu, kini tampak ragu.
Dan aura keraguan itu tercetak diwajah-wajah mereka. Tampaknya mereka tidak yakin dengan suaranya sendiri, yang mampu menandingi kemerduan suara Alwi dalam bersenandung.
Alwi memperhatikan situasi itu dengan tampang cuek, sembari memainkan ponselnya.
Dia bersikap masa bodo dengan aktivitas yang sedang berlangsung dihadapannya. Yang penting dia sudah menyelesaikan bagiannya. Selebihnya, dia rasa itu bukan urusannya lagi.
Reno masih setia dan sabar menunggu penggemar yang berani mencoba unjuk kebolehannya. Dia masih berusaha mengiming-imingi mereka.
Belum ada satupun dari penonton itu yang bergeming. Dari ekspresinya sangat jelas terlihat, jika mereka masih sangat mendambakan golden tiket itu. Namun perasaan ragu dan malu masih menyelimuti. Hingga tiba-tiba...
"Aku!!" Teriak seorang gadis dengan penampilan modis yang membuat semua orang tertegun dan menoleh kearahnya.
"Ini dia! Mari silahkan Nona!" Seru Reno mempersilahkan gadis itu untuk maju dan naik keatas panggung.
"Nona, apa anda yakin, memiliki lantunan suara indah yang mampu menghipnotis semua orang disini, termasuk Alwi?!" Tanya Reno memastikan. Lalu dia mendekatkan microphone ditangannya kearah bibir gadis itu.
"Iya" Gadis itu menjawab dengan ragu.
"Baiklah, siapa namamu?"
"Mayang"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments