Hasrat Terlarang Istri Tuan Dingin
Ohayooo minaaa…
Selamat datang bagi pembaca baru… Mohon maaf, karena kedepannya karya ini akan diperbaiki dari segi kerapian tulisan juga perbendaharaan kata yang jauh lebih baik lagi. Tidak mengubah alur sama sekali, hanya membenarkan typo dan kata kurang pantas :)
Oh, iya— satu lagi, visual juga othor ganti, bakalan makin jatuh hati pastinya :D
Selamat membaca, reader terSayang Aku Gak?
⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅
“Ughhh…”
Terdengar suara seorang wanita muda yang terbangun dari tidur malam yang terasa aneh di benaknya. Dia mengerjapkan mata berulang kali dan mencoba bangkit mengangkat tubuhnya keluar dari ranjang. “Uh— seingat aku, semalam aku bersama Zayn?” gumamnya kemudian menekan kepalanya yang terasa masih berputar-putar.
Tiba-tiba, dia tersadar, matanya membeliak dan menunduk memperhatikan tampilannya yang polos hanya berbalutkan selimut tebal.
“Aaarrrghhh!!”
Wanita itu lantas berteriak kencang sekencang-kencangnya. Dia merasa tidak ingat apapun pasal semalam, yang ia tahu dia keluar bersama mantan pacarnya.
“Berisik!”
Wanita itu terdiam dengan membulatkan kedua matanya yang sudah basah oleh air mata. “S-siapa, itu?” lirihnya takut menaikkan selimutnya.
“Kamu sudah bangun, Nona Kecil?” tanya si pria dewasa yang terlihat matang sempurna. Pria itu tengah duduk dengan cerutu di tangan kanannya.
Glek!
Seketika gadis yang dimaksudkan si pria menelan ludahnya serat. Walau terlihat samar karena membelakangi cahaya, gadis itu sudah bisa menerka seperti apa rupa si pria dewasa itu.
‘Sepertinya aku tidak asing dengan suara ini?’ Gadis itu kembali bermonolog dalam benaknya, dia mencoba mengingat kejadian semalam. Tanpa disadarinya, semua potongan kejadian semalam terlintas kembali di dalam kepalanya walau terasa samar. “Oh my God!”
Gadis itu akhirnya tersadar, dia menoleh kiri dan kanan memindai tempatnya berada. Dia tidak punya waktu untuk sekedar menangisi takdirnya saat ini. Melihat gelagat aneh si gadis, si pria dewasa mengerutkan keningnya.
“Apa yang sedang kamu pikirkan, hah?” tanyanya kemudian kembali menekan.
Si gadis tersadar dan menoleh cepat pada si pria yang terdengar murka padanya. “M-maaf, Tuan… Sepertinya saya tidak seharusnya disini!” terang si gadis berusaha bangkit dengan menarik seluruh selimut membelitkannya menutupi tubuhnya yang polos.
“Heh–” Pria itu terdengar seolah mengolok si gadis. “Lalu, kamu pikir kamu seharusnya dimana, hm?” Si pria dengan tenang kembali menyesap cerutu tebalnya. Dia juga tidak segan mengepulkan asap tebal itu dan menunjukkannya di depan si gadis yang kini terbatuk.
“Uhhuuk!”
Pria itu bangkit, dia mematikan cerutu di atas asbak tebal di samping tempatnya. Perlahan dengan gaya yang gagah dia mendekati keberadaan gadis muda yang mencuri atensinya mulai sekarang dan mungkin seterusnya.
“Jangan harap berpikir untuk kabur dariku, Nona Kecil!” Dengan satu tarikan keras dan kasar, tubuh si gadis terhempas di depan dada bidang si pria yang sedari tadi terasa arogan memperlakukannya.
“Aaargh!” Si gadis memekik terkejut juga takut. Tak lama, pandangan wajah si gadis terlihat terhenyak tak ingin mengedipkan matanya.
Senyum smirk terpetakan jelas di wajah rupawan pria di depannya. “Apa sudah puas menatap ketampananku, Nona Kecil?”
“Aaargh, ti-dak—” Seperti tengah kecolongan, gadis muda itu lantas menunduk gusar dengan wajah yang sedikit memerah menahan rasa malunya.
Si pria kembali tersenyum culas, salah satu tangannya bergerak mengangkat dagu si gadis. “Listen… Mulai sekarang, kamu adalah wanitaku!”
“Apa?” Si gadis sontak mendongak dengan wajah penuh tanya. “B-bagaimana bisa, anda tiba-tiba berkata saya wanita anda? Kenal saja tidak!” protes si gadis yang masih dalam rengkuhan tubuh si pria besar.
“Karena semalam kamu sudah menunjukkannya!” tutus si pria terasa ambigu.
“Hah? Menunjukkan apa? ID Card?” jawab si gadis konyol dengan rupa yang membuat si pria menahan tawanya.
“Ppfft! Kamu sungguh lucu… Apa kamu tidak ingat permainan panas kita semalam, hm?”
Deg!
Jantung si gadis mendadak bekerja keras dua kali lipat dari sebelumnya. Debaran jantungnya mungkin bisa terasa oleh si pria yang memang semakin mendekatkan tubuh mereka agar tidak lagi memiliki jarak.
“I-itu—” Si gadis mengerutkan kening berusaha keras mencari alasan karena pada dasarnya dia memang tidak ingat. “Seingatku, semalam aku datang ke klub dengan pacarku.” Si gadis berucap dengan kehati-hatian. “Aku pikir aku mabuk, aku tidak tahu mengapa aku terjebak disini!” Si gadis membuang wajahnya, dia ingin melarikan diri, namun sayang, tubuhnya terlalu lemah untuk berontak di tengah cekalan tangan si pria.
Si pria melepaskan cengkraman tangannya, dia kembali terlihat terkekeh, sedetik kemudian pria besar itu mengangkat tubuh si gadis dan mendudukkannya dalam pangkuan.
“Aaargh!” Lagi-lagi si gadis berteriak kencang dengan melingkarkan kedua tangan di belakang tubuh si pria.
“Apa pacarmu itu bernama Zayn Alexander?”
Si gadis kembali terbelalak, semoga jantungnya bisa bertahan dari serangan tiba-tiba seperti ini sepanjang waktu. “D-dari mana, an-da mengetahui nama pacarku?” tanya si gadis terbata juga kembali dilanda ketakutan luar biasa.
“Tentu saja aku mengingat namanya, dia pria yang berhutang banyak padaku!” tukas si pria angkuh di depan wajah si gadis yang masih terlihat polos.
Glek!
“Apa kamu tidak tahu? Pacarmu itu membayar hutangnya yang sudah jatuh tempo dengan memberikan tubuhmu untuk aku nikmati… Dengan kata lain—”
Tidak perlu waktu lama untuk si gadis terlihat berkaca-kaca, dia tidak ingin percaya apa yang baru saja di dengarnya.
“Heh— aku merasa iba padamu, tapi— semuanya sudah terlambat, pacarmu menjualmu padaku, kamu adalah budakku mulai sekarang sampai aku bosan!”
Bagai tersambar petir di pagi hari yang cerah ini, si gadis terpaku di tempatnya. Jiwa raganya seolah tidak berada di tempat yang sama. Dia sudah tidak bisa bersumpah serapah merutuki kejahatan mantan kekasihnya. Sedetik kemudian, satu bulir bening air mata si gadis jatuh begitu saja.
“A-anda pasti sedang berbohong, bagaimana mung—”
“Untuk apa aku berbohong padamu!”
Si pria memotong kalimat si gadis yang jelas belum selesai. Dengan perlahan si pria besar itu menyeka air mata si gadis yang kini terdengar tengah terisak pilu. “Aku tidak peduli pada tangisanmu, sekarang—”
Bruk!
Dengan cepat tangan si pria menarik beberapa lembar berkas di atas nakas samping tubuhnya dan menunjukkannya pada si gadis belia.
“Tanda tangan!”
“U-untuk apa, Tuan?” tanya si gadis kembali terbata mengatur pernafasannya.
“Ini dokumen kontrak kerja sama kita.” bisik si pria tepat di depan cuping telinga si gadis. “Ingat, kamu budakku… Patuhi setiap aturan yang tertulis disana, dan jauhi segala larangannya. Sebagai imbalannya, kamu boleh mengajukan apapun kecuali menghilang dari pandanganku!”
“A-apa tidak ada cara lain, Tuan?” tanya si gadis parau. “Bagaimana jika aku melunasi hutang Zayn dan membebaskanku?”
“Heh— apa kamu mampu? Apa kamu tahu berapa hutang pokok pecundang itu berikut bunganya?”
Si gadis terdiam, dia tidak lagi banyak komentar. Tubuhnya bergetar seraya kembali terisak, terdengar helaan nafas berat dari si pria seolah batas kesabaran pria itu sudah habis sekarang.
“Dengar, kamu satu-satunya wanita yang bisa mengambil keuntungan dariku, aku pastikan kamu tidak akan menyesal dengan kerja sama ini!”
‘Hah! Kerja sama katanya? Jelas ini perbudakan!!’ batin si gadis memekik tidak terima. Namun, sejurus kemudian dia berpikir ulang. ‘Aku harus balas dendam!! Zayn, kita lihat, kedepannya, aku akan menuntut semua rasa sakit ini!!’
***
Bernama lengkap Faye Yvonna Luke, anak angkat dari pasangan tuan Luke Atkinson dan istrinya nyonya Jovanca Camellia. Pasangan itu tidak memiliki anak hampir tiga tahun lamanya. Mereka mendatangi sebuah panti dan mengadopsi Fay, panggilan akrab gadis cantik itu. Keajaiban justru terjadi setelah mereka mengangkat Fay jadi bagian dari keluarga mereka. Nyonya Jo dinyatakan mengandung buah hati yang mereka tunggu dan mereka impikan. Anak kandung mereka bernama Gracella Luke yang menjadi adik angkat Fay. Semenjak kehadiran Greic, kehidupan Fay berubah. Kedua orang tua angkatnya tidak lagi memperhatikannya seperti dulu saat mereka mengadopsinya. Fay berusaha mengerti, apa yang bisa di harapkan dari sekedar anak angkat semata.
Sedangkan, pria dingin yang berusaha menjerat Fay adalah tuan muda kedua dari keluarga besar Smith. Beliau adalah Harvey Smith, memiliki karakteristik pria yang dingin, angkuh dan juga kejam. Demi ambisinya dia tak segan menghalalkan segala cara agar dia bisa mendapatkan apa yang ia inginkan.
Mungkin benar keduanya berjodoh, karena secara kebetulan, Harv sebutan akrab pria paling berpengaruh di negaranya itu membutuhkan seorang istri untuk memenangkan sejumlah saham yang akan menentukan nasib bisnisnya ke depan. Sedangkan, Fay sendiri membutuhkan kekuatan yang besar demi ambisi balas dendamnya tidak hanya untuk mantan kekasihnya. Namun, dia juga ingin memberi pelajaran pada keluarga yang sudah mengangkatnya anak, namun, kembali membuangnya dengan tidak hormat.
To be continued…
Credit of Pic : Faye by Dilraba Dilmurat, Harvey by Daniel Henney.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments