Mulai Bekerja

Pagi harinya, sebelum Nesya berangkat bekerja, dia berbincang sejenak dengan Olivia. Semalam, setelah pulang dari club malam Black Pearl, mereka berdua langsung tidur jadi tidak sempat berbincang lagi.

“Jadi selain bekerja di club, kau ingin mencari pekerjaan lain?” tanya Nesya seraya memasukkan potongan roti ke dalam mulutnya.

Olivia yang baru saja selesai membuat susu, melangkah menuju meja makan dan duduk di hadapan Nesya. “Iya, aku tidak bisa bergantung dengan satu pekerjaan saja.”

Meskipun dia tidak tahu berapa hutang ayahnya, tapi dia menduga kalau jumlahnya pasti sangat besar. Oleh karena itu, dia bertekad untuk mencari pekerjaan lain.

“Kau mau mencari pekerjaan apa lagi?”

Melakoni dua pekerjaan sekaligus dalam satu hari, bukanlah hal mudah. Tidak semua orang bisa melakukannya. Sebab itu, Nesya merasa khawatir pada sahabatnya, apalagi selama ini Olivia selalu hidup dengan nyaman dan tidak pernah hidup susah sebelumnya.

“Aku juga sedang mencarinya.”

Karena pekerjaannya di club mulai pukul 6 petang jadi dia bisa bekerja dari pagi hari hingga sore hari dan bisa berisitirahat sebentar sebelum kembali bekerja di club. Lagi pula, pekerjaan di club tidak begitu berat jadi dia pikir dia masih bisa bekerja di dua tempat.

Nesya berpikir sejenak, tiba-tiba sebuah ide muncul di kepalanya. “Kenapa kau tidak bekerja sebagai penerjemah atau mengajar bahasa asing saja?”

Ya, Olivia memang menguasai beberapa bahasa asing karena sejak dia masih kecil, dia mengikuti berbagai les bahasa asing. Sebanyak 5 bahasa asing yang dia kuasi yaitu Inggris, Perancis, Jerman, Mandarin dan Jepang. Sebenarnya ada satu bahasa lagi yang dia bisa yaitu Rusia, tetapi dia tidak begitu pasih mengucapkan, meskipun dia mengerti apa yang orang katakan. Bahasa Rusia memang terkenal sulit untuk dipelajari.

“Benar juga. Kenapa tidak terpikirkan olehku,” ujar Olivia dengan senyuman yang mengembang di wajah cantiknya.

Bayaran untuk penerjemah termasuk tinggi, apalagi untuk bahasa yang sulit untuk dipelajari dan rata-rata yang dikuasai oleh Olivia adalah bahasa asing yang sulit dan tidak dikuasai oleh banyak orang.

“Kalau begitu akan melamar lewat aplikasi online,” ucap Olivia antusias.

Nesya mengangguk setuju. “Aku juga akan membantu menyebarkan pada temanku yang lain. Mungkin saja diantara mereka ada yang membutuhkan jasamu.”

*****

Pukul 18.00 WIB di club malam Black Pearl

Setelah tiba di club malam, Olivia menumui Nara terlebih dahulu. Untuk pertama kalinya, Olivia masuk ke dalam club sendirian, meskipun merasa takut, dia tetap harus memberanikan dirinya. Bekerja di club malam tidaklah mudah baginya.

Anggapan buruk orang-orang tentang wanita yang bekerja di dunia malam, membuatnya sempat ragu, belum lagi saat memikirkan bagaimana sisi gelap dunia malam. Dia sempat ingin mundur, tapi saat mengingat kembali ada begitu banyak hutang yang harus dibayar, Olivia akhirnya meneguhkan hatinya dan menguaktan dirinya.

Beruntung club malam tempatnya bekerja, bukan club malam sembarang. Club malam itu adalah club malam yang berkelas dan hanya orang-orang berkantong tebal yang bisa datang ke sana. Biasanya pengunjung yang datang adalah pengusaha, bos besar, pebisinis dan orang-orang yang berasal dari kelas atas jadi tidak sembarang orang bisa masuk ke sana. Club itu terdiri dari 4 lantai.

Untuk lantai bawah khusus untuk orang yang ingin menikmati hentakan musik keras dan bergoyang, sementara untuk lantai 2-4 khusus untuk pengunjung VIP dan VVIP yang ingin suasana lebih tenang dan biasa digunakan untuk menikmati minuman sambil membicarakan bisnis atau pekerjaan atau untuk sekedar penghilang penat saja.

Setelah tiba di ruangan Nara, mereka mengobrol sebentar. "Ikut aku." Nara mengajak Olivia ke ruangan ganti khusus untuk karyawan yang ada di lantai 2, "ganti bajumu setelah itu berhias lah. Aku akan menunggu di luar," titah Nara.

"Baik."

Olivia mengganti bajunya dengan pakaian yang sudah disiapkan oleh Nara kemudian berhias. Tidak perlu terlalu banyak polesan karena pada dasarnya sudah cantik, diberikan sedikit sentuhan saja sudah mengeluarkan aura kecantikannya. Setelah selesai, Olivia keluar dari ruangan ganti.

Nara menatap takjub pada kecantikan Olivia. “Sempurna sekali. Aku rasa kau akan menjadi primadona di sini.”

Olivia tampak malu mendapat pujian dari atasannya. ”Terima kasih, Kak Nara.”

“Panggil saja aku Nara. Sepertinya kita seumuran.”

“Baiklah, Nara.”

“Ayo, sudah waktunya kau bekerja.”

“Baik.”

Mereka berjalan keluar dari ruangan khusus karyawan ke sebuah tempat seperti ruangan tunggu yang berada di lantai 2. Di sana sudah tersedia beberapa sofa panjang dan di sanalah Olivia akan duduk menunggu tamu bersama dengan wanita lainnya. Ada sekitar 30 wanita yang ada di sana. Saat Olivia dan Nara datang, semua mata tertuju pada Olivia. Mereka semua terkesiap sekaligus iri dengan kecantikan Olivia.

“Perkenalkan ini pegawai baru di sini, namanya Olivia. Dia adalah temanku jadi jangan ada yang berani menindasnya di sini. Aku akan langsung memecat siapapun yang berani mengganggunya.”

Bukan tanpa alasan Nara memperingatkan karyawannya yang lain, di dunia malam seperti itu sudah biasa terjadi saling sikut antara sesama pegawai. Mereka terbiasa menindas anggota baru, apalagi kalau wanitanya lebih cantik dari mereka.

Olivia pun memperkenalkan diri dan menyapa semua yang ada di sana, setelah itu, Nara meaperkenalkannya pada Rara, asisten Nara yang bertugas untuk mengatur dan mengawasi semua pegawai. Setelah kepergian Nara, Olivia duduk di sofa paling ujung.

“Olivia kemari,” ucap Rara.

Olivia mengangguk lalu menghampiri atasanya. “Ada apa, Kak?”

“Karena kau baru bekerja malam ini. Aku tugaskan untuk melayani tamu VVIP di ruangan 410. Mereka sudah memesan ruangan tersebut, kau bisa langsung ke sana. Roni akan menjagamu selama di sana.”

“Baik, Kak.”

Olivia berjalan menuju lift mengikuti langkah Roni. Roni adalah Bodyguard yang akan menjaga Olivia selama bekerja. Setibanya di depan ruangan 410, Roni membukakan pintu lalu masuk ke dalam bersama dengan Olivia. Di ruangan itu sudah ada dua orang yang menunggunya. Mereka sempat terpaku saat melihat Olivia masuk. Kedua pria itu bernama Axel dan Frans. Mereka berasal dari salah satu keluarga kaya yang ada di Jakarta.

“Permisi Tuan, saya ditugaskan untuk melayani Anda di sini,” sapa Olivia dengan sopan.

“Siapa namamu?” Yang bertanya adalah Axel, tuan muda kedua dari keluarga Hernandez.

“Olivia, Tuan.”

”Cantik.” Axel terlihat tersenyum pada Olivia setelah mengatakan itu dan Frans pun langsung mencibirnya, sementara Olivia tersenyum kaku mendengar pujian Excel.

“Terima kasih, Tuan.”

“Apa kau pegawai baru di sini? Aku belum pernah melihatmu sebelumnya,” tanya Axel lagi.

“Benar Tuan, saya baru bekerja malam ini.”

“Baiklah, tuangkan minuman untukku.”

Olivia mengangguk, membuka sebuah botol minuman lalu menuangkan ke gelas yang ada di depan Axel.

“Panggil saja, Axel.” Dia memegang bahu Frans lalu berkata, “dan ini temanku Frans.”

“Jauhkan tanganmu dariku.” Tuan Muda pertama dari keluarga Leonardi itu terlihat menghempaskan tangan Axel yang ada di bahunya.

“Kau dingin sekali sama seperti Vincent.” Axel kemudian menoleh pada Olivia. “Vincent adalah teman kami, sebentar lagi dia akan datang. Kau tidak boleh dekat-dekat dengannya. Apa kau tahu kenapa?”

“Tidak, Tuan,” jawab Olivia sambil menggeleng.

Axel memajukan tubuhnya ke depan lalu berbicara dengan suara pelan. “Karena dia benci didekati oleh wanita. Dia alergi dengan wanita, apalagi wanita cantik sepertimu. Sikapnya sangat dingin, kalau diibaratkan, dia itu seperti kutub utara, sangat dingiiin. Belum ada wanita yang mampu meluluhkan hatinya selain….”

“Axel, hentikan ocehan bodohmu itu!”

Mereka serempak menoleh ke arah pintu yang sudah terbuka dan di sana sudah ada Vincent dan juga Edric.

“Kau sudah datang?” tanya Axel sambil tersenyum lebar pada Vincent. Senyuman yang membuat Vincent merasa kesal karena senyumnya itu terlihat seperti pria bodoh.

Bukankah dia orang yang sudah menolongku waktu itu?

Bersambung…

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

Haha...ketemu lagi dengan Axel yg tengil dan slengean tapi aku sukaaaa😘😘😘 karena dia ceritanya lebih bagus dan semakin menarik😘👍

2024-02-07

1

Edah J

Edah J

Apa sebentar lagi akan ada Axel kah?😁

2023-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Menolong
2 Mengantar Olivia
3 Tinggal Bersama Nesya
4 Mencari Pekerjaan
5 Mulai Bekerja
6 Bertemu Kembali
7 Pertanyaan Vincent
8 Berdebat
9 Hutang
10 Tidak Dekat
11 Diikuti
12 Tawaran Alvin
13 Tawaran Penerjemah
14 Visual
15 Tawaran Axel
16 Dua Tawaran
17 Tidak Sengaja Bertemu
18 Bersikap Dingin
19 Olivia dan Alvin
20 Wanita Yang Dekat Dengan Vincent
21 Alvin Mahesa
22 Keluarga Juan
23 Mengajar Cloe
24 Peringatan dari Frans
25 Penuh Ketegangan
26 Menahan Vincent
27 Menawarkan Bantuan
28 Tidak Memiliki Kekasih
29 Sebuah Foto
30 Pria yang Disukai
31 Hukuman untuk Daren
32 Bertemu Orang Tua Vincent
33 Tidak Direstui
34 Siapa yang Dicintai
35 Tidak Bisa Dia Lupakan
36 Orang Kepercayaan Vincent
37 Menjadi Cacat
38 Pacar Pertama
39 Recana ke Pesta
40 Memiliki Kekasih
41 Anak Tuan Jeno
42 Tidak Mau Mengalah
43 Masih Mecintainya
44 Perasaan yang Sesungguhnya
45 Pembuktian Alvin
46 Dendam di Masa Lalu
47 Kompetisi
48 Kemenangan Vincet
49 Tidak Menyadari
50 Tidur di Kamar yang Sama
51 Penjelasan Olivia
52 Lama Tidak Bertemu
53 Kritis
54 Tidak Mau Bertemu
55 Mantan Kekasih Vincent
56 Foto Bersama Alvin
57 Vincent Anak Tuan Juan
58 Ditolak Lagi
59 Penjelasan
60 Bersembunyi
61 Mengkhawatirkannya
62 Berlibur
63 Menjenguk Vincent
64 Menyuapi
65 Ingin Kembali
66 Bukan Pilihan, tapi Pemaksaan
67 Tidak Bisa menemuinya
68 Mengembalikan
69 Cek dari Siapa
70 Tidak Bernilai
71 Kesepakatan Reno dan Vincent
72 Trust Issue
73 Sengaja
74 Makan Sushi
75 Salah Duga
76 Cemburu
77 Calon Vincent
78 Fitnah
79 Ungkapan Hati Vincent
80 Pria itu adalah Vincent
81 Hancurnya Hati Axel
82 Alasan Menolak
83 Pertama Kali Bertemu
84 Makan Malam
85 Rencana Berhenti
86 Membujuk Vincent
87 Sebuah Foto
88 Diusir dari Ruangan Vincent
89 Permintaan Maaf
90 Menemani Bekerja
91 Kedatangan Reno
92 Meminta Bantuan
93 Kecewa
94 Mabuk
95 Pergi ke Singapore
96 Dihargai 500 Miliar
97 Menyusul ke Singapura
98 Butuh Penjelasan
99 Acara Lamaran
100 Berkah atau Ujian?
101 Tidak Bisa Tidur
102 Kehadiran Nyonya Gracia
103 Bertemu Teman Lama
104 Ikut Bersama Vincent
105 Kediaman Keluarga Morland
106 Tidak Ada Yang Mendukung
107 Saling Merindukan
108 Kejutan di Malam Hari
109 Pilihan Vincent
110 Mood yang Buruk
111 Meminta Restu
112 Meninggalkan Semuanya
113 Permintaan Maaf Tuan Juan
114 Perang dingin dengan Ibu
115 Rencana Pernikahan
116 Menjual Jam Tangan
117 Memilih Gaun
118 Tamparan Keras
119 Permintaan Maaf Rose
120 Penjelasan Vincent
121 Tetap Bertahan
122 Kesetiaan Edric
123 Pindah
124 Mencari Cincin
125 Permintaan Lucy Lu
126 Ingin Mengakhiri
127 Berakhir Sudah
128 Berita Mengejutkan
129 Kerja Sama
130 Berita Mengejutkan
131 Tidak Punya Hati
132 Perjanjian
133 Keputusan Olivia
134 Konsep Pernikahan
135 Gaun Pengantin
136 Tamparan Dari Sandra
137 Nama Mempelai Wanita
138 Dekorasi Kamar Pengantin
139 Meracau
140 Cincin Pernikahan
141 Pernikahan Sesungguhnya
142 Resmi Menikah
143 Penjelasan Vincent
144 Teman Olivia
145 Cemburu
146 Bulan Madu
147 Bermain Jetski
148 Pertama Kalinya
149 Rasa Sakit
150 Kejutan dari Suami Tercinta
151 Kejutan Lagi
152 Bulan Madu di Maldives
153 Kediaman Wijaya
154 Pembicaraan dengan Ibu Mertua
155 Cucu untuk Lucy Lu
156 Pengaturan Lucy Lu
157 Olivia Merajuk
158 Masuk Rumah Sakit
159 Akhir Yang Bahagia (End)
Episodes

Updated 159 Episodes

1
Menolong
2
Mengantar Olivia
3
Tinggal Bersama Nesya
4
Mencari Pekerjaan
5
Mulai Bekerja
6
Bertemu Kembali
7
Pertanyaan Vincent
8
Berdebat
9
Hutang
10
Tidak Dekat
11
Diikuti
12
Tawaran Alvin
13
Tawaran Penerjemah
14
Visual
15
Tawaran Axel
16
Dua Tawaran
17
Tidak Sengaja Bertemu
18
Bersikap Dingin
19
Olivia dan Alvin
20
Wanita Yang Dekat Dengan Vincent
21
Alvin Mahesa
22
Keluarga Juan
23
Mengajar Cloe
24
Peringatan dari Frans
25
Penuh Ketegangan
26
Menahan Vincent
27
Menawarkan Bantuan
28
Tidak Memiliki Kekasih
29
Sebuah Foto
30
Pria yang Disukai
31
Hukuman untuk Daren
32
Bertemu Orang Tua Vincent
33
Tidak Direstui
34
Siapa yang Dicintai
35
Tidak Bisa Dia Lupakan
36
Orang Kepercayaan Vincent
37
Menjadi Cacat
38
Pacar Pertama
39
Recana ke Pesta
40
Memiliki Kekasih
41
Anak Tuan Jeno
42
Tidak Mau Mengalah
43
Masih Mecintainya
44
Perasaan yang Sesungguhnya
45
Pembuktian Alvin
46
Dendam di Masa Lalu
47
Kompetisi
48
Kemenangan Vincet
49
Tidak Menyadari
50
Tidur di Kamar yang Sama
51
Penjelasan Olivia
52
Lama Tidak Bertemu
53
Kritis
54
Tidak Mau Bertemu
55
Mantan Kekasih Vincent
56
Foto Bersama Alvin
57
Vincent Anak Tuan Juan
58
Ditolak Lagi
59
Penjelasan
60
Bersembunyi
61
Mengkhawatirkannya
62
Berlibur
63
Menjenguk Vincent
64
Menyuapi
65
Ingin Kembali
66
Bukan Pilihan, tapi Pemaksaan
67
Tidak Bisa menemuinya
68
Mengembalikan
69
Cek dari Siapa
70
Tidak Bernilai
71
Kesepakatan Reno dan Vincent
72
Trust Issue
73
Sengaja
74
Makan Sushi
75
Salah Duga
76
Cemburu
77
Calon Vincent
78
Fitnah
79
Ungkapan Hati Vincent
80
Pria itu adalah Vincent
81
Hancurnya Hati Axel
82
Alasan Menolak
83
Pertama Kali Bertemu
84
Makan Malam
85
Rencana Berhenti
86
Membujuk Vincent
87
Sebuah Foto
88
Diusir dari Ruangan Vincent
89
Permintaan Maaf
90
Menemani Bekerja
91
Kedatangan Reno
92
Meminta Bantuan
93
Kecewa
94
Mabuk
95
Pergi ke Singapore
96
Dihargai 500 Miliar
97
Menyusul ke Singapura
98
Butuh Penjelasan
99
Acara Lamaran
100
Berkah atau Ujian?
101
Tidak Bisa Tidur
102
Kehadiran Nyonya Gracia
103
Bertemu Teman Lama
104
Ikut Bersama Vincent
105
Kediaman Keluarga Morland
106
Tidak Ada Yang Mendukung
107
Saling Merindukan
108
Kejutan di Malam Hari
109
Pilihan Vincent
110
Mood yang Buruk
111
Meminta Restu
112
Meninggalkan Semuanya
113
Permintaan Maaf Tuan Juan
114
Perang dingin dengan Ibu
115
Rencana Pernikahan
116
Menjual Jam Tangan
117
Memilih Gaun
118
Tamparan Keras
119
Permintaan Maaf Rose
120
Penjelasan Vincent
121
Tetap Bertahan
122
Kesetiaan Edric
123
Pindah
124
Mencari Cincin
125
Permintaan Lucy Lu
126
Ingin Mengakhiri
127
Berakhir Sudah
128
Berita Mengejutkan
129
Kerja Sama
130
Berita Mengejutkan
131
Tidak Punya Hati
132
Perjanjian
133
Keputusan Olivia
134
Konsep Pernikahan
135
Gaun Pengantin
136
Tamparan Dari Sandra
137
Nama Mempelai Wanita
138
Dekorasi Kamar Pengantin
139
Meracau
140
Cincin Pernikahan
141
Pernikahan Sesungguhnya
142
Resmi Menikah
143
Penjelasan Vincent
144
Teman Olivia
145
Cemburu
146
Bulan Madu
147
Bermain Jetski
148
Pertama Kalinya
149
Rasa Sakit
150
Kejutan dari Suami Tercinta
151
Kejutan Lagi
152
Bulan Madu di Maldives
153
Kediaman Wijaya
154
Pembicaraan dengan Ibu Mertua
155
Cucu untuk Lucy Lu
156
Pengaturan Lucy Lu
157
Olivia Merajuk
158
Masuk Rumah Sakit
159
Akhir Yang Bahagia (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!