Mencari Pekerjaan

Selama seharian Olivia melamar ke beberapa tempat tanpa menggunakan ijasahnya. Tentu hal itu membuatnya banyak ditolak di berbagai tempat. Olivia tidak pantang menyerah dia terus mencari berusaha mengunjungi tempat lain. Saat jam makan siang, Olivia memutuskan untuk beristirahat sejenak di salah satu minimarket sembari memesan mie instan cup dan duduk di kursi yang ada di depan minimarket tersebut.

Setelah makan siang, dia kembali mencari pekerjaan, tapi nyatanya dia ditolak di semua tempat karena tidak menggunakan ijasah. Akhirnya Olivia kembali ke apartemen Nesya saat menjelang sore hari. Meskipun dia ditolak banyak tempat, Olivia tidak pantang menyerah, dia kembali mencari pekerjaan di ponselnya dan melamar di beberapa tempat. Ada beberapa situs pencari kerja yang dia buka.

Esok harinya Olivia kembali melamar pekerjaan, tapi hingga siang hari dia belum juga mendapatkan pekerjaan. Akhirnya dia memutuskan untuk duduk di minimarket yang tidak jauh dari tempatnya melamar terakhir kalinya. Dia duduk di depan minimarket tersebut dengan wajah lesu seraya menatap gedung pencakar langit yang ada di sebrang jalan.

"Siapa gerangan pemilik dari perusahaan besar ini?" ujar Olivia seraya menatap gedung paling tinggi di Jakarta yang bertuliskan Wijaya Group, "berapa banyak kekayaan yang dimilikinya? Dia pasti tidak pernah merasakan hidup susah seperti yang aku alami saat ini," tambah Olivia seraya membuang napas panjangnya dengan wajah lesu.

Meskipun Olivia termasuk orang kaya dan ayahnya memiliki perusahaan, tapi perusahaan ayahnya tidak sebesar perusahaan Wijaya Group. Tentu saja tidak sebanding dengan perusahaan ayahnya karena perusahaan Wijaya Group menduduki di urutan pertama perusahaan paling besar di Indonesia.

Setelah duduk selama satu jam lebih di minimarket itu, Olivia akhirnya pergi dari sana menuju salah satu mall yang tidak jauh dari apartemen temannya. Dia tidak memiliki pakaian karena dia tidak membawa apapun saat dia kabur dari rumah bibinya. Dia akhirnya memutuskan untuk membeli beberapa potong pakaian untuk dia pakai sehari-hari juga untuk bekerja.

Dia juga harus membeli beberapa kebutuhan yang lainnya. Beruntung dia masih memiliki sedikit tabungan, meskipun begitu, dia tidak bisa memakai semua tabungannya dan harus menyisihkannya sedikit untuk bertahan hidup sampai dia mendapatkan gaji pertamanya. Olivia memutuskan untuk naik bis menuju mall untuk menghemat pengelurannya.

Olivia berkeliling selama kurang lebih 3 jam untuk mencari pakaian yang bagus dengan harga murah. Setelah membeli pakaian serta kebutuhannya yang lain, Olivia berniat untuk pulang. Kedua tangannya terlihat penuh dengan tas belanja dan dia sedikit kesulitan membawa barang belanjaannya.

Saat akan memasuki lift, tidak sengaja seorang wanita muda menabraknya hingga semua barangnya terjatuh ke lantai, bukannya membantu, orang yang menabraknya itu justru pergi dengan terburu-buru seraya berbicara di telpon.

Olivia menghela napas kesal melihat kepergian wanita yang menabraknya tadi, meminta maaf saja tidak, dia justru menampilkan wajah tidak bersalah saat melewatinya. Akhinya Olivia membungkuk dan memungut barang-barangnya. Tanpa diduga, ada seseorang pria yang membantunya memungut barang-barangnya.

“Apa kau perlu bantuanku untuk membawanya?” tanya Pria itu setelah selesai membantu Olivia.

Pria yang menolong Olivia itu memiliki tinggi sekitar 188 CM dan juga dia memiliki paras rupawan dan juga tegas serta dia terlihat sangat gentle.

“Tidak perlu, Tuan. Aku bisa membawanya sendiri. Terima kasih atas bantuannya.”

“Apa kau membawa mobil?” tanya Pria itu lagi saat Olivia akan melangkah pergi.

“Tidak. Aku akan naik taksi”

Melihat Olivia nampak kesulitan membawa barangnya, pria itu menawarkan diri untuk membantu membawa barangnya hingga tiba di loby. Olivia akhirnya menyetujuinya karena pria itu bersikukuh ingin membantunya. Olivia terpaksa pulang menggunakan taksi karena tidak mungkin dia naik bis dengan barang begitu banyak ditangannya.

Di lantai lain, di dalam mall tersebut, Vincent baru saja keluar dari lift bersama dengan asistennya. “Bukankah itu tuan Alvin?" ujar Edric saat melihat tuan mudanya menghentikan langkah sambil menatap punggung pria yang bernama Alvin yang sedang berjalan dengan seorang wanita.

Vincent terlihat memandang cukup lama ke arah pria dan wanita yang sedang berjalan ke arah loby. “Apa Alvin memiliki kekasih sekarang?” tanya Vincent setelah melihatnya keluar dari loby.

“Tidak ada berita apapun mengenai dirinya menjalin hubungan dengan seorang wanita, Tuan Muda. Mungkin wanita itu hanya temannya,” jawab Edric, “tapi sepertinya aku mengenali punggung wanita itu. Apa wanita itu dari kalangan artis? Dari belakang nampak sangat tidak asing,” monolog Edric.

Tatapan Vincent masih menatap ke arah loby yang berada jauh dari tempatnya berdiri. “Dia tidak mungkin berpacaran dengan artis.”

******

“Apakah sudah siap?" Nesya menghampiri Olivia yang sedang mematut diri di depa cermin. Malam ini dia berencana untuk pergi ke club malam Black Pearl untuk menemani Olivia.

"Sudah.”

Olivia meraih tasnya lalu berjalan keluar bersama dengan Nesya. Beruntung Nesya malam ini tidak lembur di kantornya sehingga dia bisa mengantarkan Olivia ke club malam tempat temannya bekerja. Mereka berdua pergi dengan menaiki bis. Jarak antara apartemen Nesya dan club malam itu lumayan jauh, butuh waktu satu jam untuk tiba di sana.

Saat tiba di club malam Black Pearl, ternyata temannya sudah menunggu mereka di dekat pintu masuk. Sebelum tiba di club malam, Nesya memang sudah menghubungi temannya untuk memberitahukan kalau mereka sebentar lagi akan tiba.

"Ayo masuk," ajak Wanita yang bernama Nara itu.

Olivia dan Nesya menggangguk lalu mengikuti langkah Nara masuk ke dalam club tersebut. Mereka terlihat memasuki sebuah ruangan yang berada di lantai 3. Ruangan itu adalah ruangan kerja Nara dan terlihat sangat rapi dan juga luas.

"Apa dia orangnya?" Nara menatap Olivia sebentar lalu beralih menatap Nesya.

"Iya," jawab Nesya sambil mengangguk.

Nara memperhatikan wajah Olivia sejenak lalu berkata, "Cantik."

Dipuji oleh sesama wanita, Olivia merasa sedikit canggung, apalagi yang memujinya adalah wanita yang cantik juga. "Terima kasih," jawab Olivia dengan senyum tipisnya

"Siapa namamu?"

"Namaku Olivia."

"Baik, aku akan langsung menjelaskan tentang pekerjaanmu."

"Di sini tugasmu untuk melayani tamu VIP kami. Kau cukup menemani mereka minum dan melayani mereka dengan baik. Kau tenang saja tidak ada kotak fisik antara kau dan tamu."

"Bagaimana kalau ada tamu yang mabuk dan berusaha untuk melecehkanku?"

"Akan ada suatu bodyguard yang menemanimu masuk ke dalam ruangan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan."

"Baiklah."

"Kalau dilarang banyak bicara, cukup layani mereka dengan baik. Jangan bicara jika mereka tidak mengajakmu bicara. Kau tidak boleh menolak kalau ada yang memilihmu. Apa kamu mengerti?"

"Ya,” jawab Olivia, “kapan aku bisa mulai bekerja?"

“Besok malam. Jam kerjanya mulai pukul 7 petang hingga pukul 5 pagi. Pekerjaan di sini akan dibagi menjadi dua sift, setiap sift terdiri dari 5 jam. Kau bisa bekerja lembur kalau kau mau. Kau bisa mengatakan padaku kalau kau ingin bekerja full time," terang Nara panjang lebar.

“Kalau aku lembur apakah perhitungan gajinya sama?"

"Tentu saja tidak, kau akan mendapatkan gaji yang berbeda. Kau akan dibayar per jam ketika lembur.”

Olivia mengangguk tanda mengerti. “Kau akan mendapatkan pergantian shift yang berbeda setiap minggunya dan kau boleh libur satu minggu satu kali,” terang Nara lagi.

"Baiklah, tapi aku mempunyai satu permintaan."

"Apa?"

"Bisakah aku memakai baju yang tidak terlalu terbuka?"

Nara tersenyum tipis. Menurutnya, Olivia gadis yang unik dan juga polos. "Tentu saja boleh, kau menjual jasa bukan menjual tubuhmu, tetapi kalau harus menyesuaikan dengan kondisi di sini. Kau harus berdandan yang menarik, tidak perlu menggoda, cukup enak dipandang."

"Baiklah. Aku setuju."

Nara kemudian menjelaskan peraturan dan aturan lainnya yang berlaku di club tersebut. Mereka mengobrol selama kurang lebih setengah jam lamanya. Nara adalah manager club malam tersebut. Memang berbeda dengan club lainnya yang mempekerjaan pria sebagai manager club malam. Meskipun begitu, Nara tidak memiliki kesulitan bekerja di sana.

"Nara, tolong jaga temanku. Dia sedikit polos dan tidak pernah malam mengenal dunia malam sebelumnya. Harus menjaganya dengan baik, jangan sampai ada yang berniat buruk terhadapnya," pinta Nesya.

"Kau tenang saja aku akan menjaganya dengan baik."

"Baiklah kalau begitu kami pulang dulu."

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

Terharu dengan persahabatan Nesya dan Olivia sama"saling menjaga dan berbagi😘👍

2024-02-07

1

Edah J

Edah J

Olivia sekarang berada di bawah derita
sabar ya nanti juga kamu akan merasakan ada diatas kebahagiaan
walaupun itu tak akan mudah🙁

2023-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Menolong
2 Mengantar Olivia
3 Tinggal Bersama Nesya
4 Mencari Pekerjaan
5 Mulai Bekerja
6 Bertemu Kembali
7 Pertanyaan Vincent
8 Berdebat
9 Hutang
10 Tidak Dekat
11 Diikuti
12 Tawaran Alvin
13 Tawaran Penerjemah
14 Visual
15 Tawaran Axel
16 Dua Tawaran
17 Tidak Sengaja Bertemu
18 Bersikap Dingin
19 Olivia dan Alvin
20 Wanita Yang Dekat Dengan Vincent
21 Alvin Mahesa
22 Keluarga Juan
23 Mengajar Cloe
24 Peringatan dari Frans
25 Penuh Ketegangan
26 Menahan Vincent
27 Menawarkan Bantuan
28 Tidak Memiliki Kekasih
29 Sebuah Foto
30 Pria yang Disukai
31 Hukuman untuk Daren
32 Bertemu Orang Tua Vincent
33 Tidak Direstui
34 Siapa yang Dicintai
35 Tidak Bisa Dia Lupakan
36 Orang Kepercayaan Vincent
37 Menjadi Cacat
38 Pacar Pertama
39 Recana ke Pesta
40 Memiliki Kekasih
41 Anak Tuan Jeno
42 Tidak Mau Mengalah
43 Masih Mecintainya
44 Perasaan yang Sesungguhnya
45 Pembuktian Alvin
46 Dendam di Masa Lalu
47 Kompetisi
48 Kemenangan Vincet
49 Tidak Menyadari
50 Tidur di Kamar yang Sama
51 Penjelasan Olivia
52 Lama Tidak Bertemu
53 Kritis
54 Tidak Mau Bertemu
55 Mantan Kekasih Vincent
56 Foto Bersama Alvin
57 Vincent Anak Tuan Juan
58 Ditolak Lagi
59 Penjelasan
60 Bersembunyi
61 Mengkhawatirkannya
62 Berlibur
63 Menjenguk Vincent
64 Menyuapi
65 Ingin Kembali
66 Bukan Pilihan, tapi Pemaksaan
67 Tidak Bisa menemuinya
68 Mengembalikan
69 Cek dari Siapa
70 Tidak Bernilai
71 Kesepakatan Reno dan Vincent
72 Trust Issue
73 Sengaja
74 Makan Sushi
75 Salah Duga
76 Cemburu
77 Calon Vincent
78 Fitnah
79 Ungkapan Hati Vincent
80 Pria itu adalah Vincent
81 Hancurnya Hati Axel
82 Alasan Menolak
83 Pertama Kali Bertemu
84 Makan Malam
85 Rencana Berhenti
86 Membujuk Vincent
87 Sebuah Foto
88 Diusir dari Ruangan Vincent
89 Permintaan Maaf
90 Menemani Bekerja
91 Kedatangan Reno
92 Meminta Bantuan
93 Kecewa
94 Mabuk
95 Pergi ke Singapore
96 Dihargai 500 Miliar
97 Menyusul ke Singapura
98 Butuh Penjelasan
99 Acara Lamaran
100 Berkah atau Ujian?
101 Tidak Bisa Tidur
102 Kehadiran Nyonya Gracia
103 Bertemu Teman Lama
104 Ikut Bersama Vincent
105 Kediaman Keluarga Morland
106 Tidak Ada Yang Mendukung
107 Saling Merindukan
108 Kejutan di Malam Hari
109 Pilihan Vincent
110 Mood yang Buruk
111 Meminta Restu
112 Meninggalkan Semuanya
113 Permintaan Maaf Tuan Juan
114 Perang dingin dengan Ibu
115 Rencana Pernikahan
116 Menjual Jam Tangan
117 Memilih Gaun
118 Tamparan Keras
119 Permintaan Maaf Rose
120 Penjelasan Vincent
121 Tetap Bertahan
122 Kesetiaan Edric
123 Pindah
124 Mencari Cincin
125 Permintaan Lucy Lu
126 Ingin Mengakhiri
127 Berakhir Sudah
128 Berita Mengejutkan
129 Kerja Sama
130 Berita Mengejutkan
131 Tidak Punya Hati
132 Perjanjian
133 Keputusan Olivia
134 Konsep Pernikahan
135 Gaun Pengantin
136 Tamparan Dari Sandra
137 Nama Mempelai Wanita
138 Dekorasi Kamar Pengantin
139 Meracau
140 Cincin Pernikahan
141 Pernikahan Sesungguhnya
142 Resmi Menikah
143 Penjelasan Vincent
144 Teman Olivia
145 Cemburu
146 Bulan Madu
147 Bermain Jetski
148 Pertama Kalinya
149 Rasa Sakit
150 Kejutan dari Suami Tercinta
151 Kejutan Lagi
152 Bulan Madu di Maldives
153 Kediaman Wijaya
154 Pembicaraan dengan Ibu Mertua
155 Cucu untuk Lucy Lu
156 Pengaturan Lucy Lu
157 Olivia Merajuk
158 Masuk Rumah Sakit
159 Akhir Yang Bahagia (End)
Episodes

Updated 159 Episodes

1
Menolong
2
Mengantar Olivia
3
Tinggal Bersama Nesya
4
Mencari Pekerjaan
5
Mulai Bekerja
6
Bertemu Kembali
7
Pertanyaan Vincent
8
Berdebat
9
Hutang
10
Tidak Dekat
11
Diikuti
12
Tawaran Alvin
13
Tawaran Penerjemah
14
Visual
15
Tawaran Axel
16
Dua Tawaran
17
Tidak Sengaja Bertemu
18
Bersikap Dingin
19
Olivia dan Alvin
20
Wanita Yang Dekat Dengan Vincent
21
Alvin Mahesa
22
Keluarga Juan
23
Mengajar Cloe
24
Peringatan dari Frans
25
Penuh Ketegangan
26
Menahan Vincent
27
Menawarkan Bantuan
28
Tidak Memiliki Kekasih
29
Sebuah Foto
30
Pria yang Disukai
31
Hukuman untuk Daren
32
Bertemu Orang Tua Vincent
33
Tidak Direstui
34
Siapa yang Dicintai
35
Tidak Bisa Dia Lupakan
36
Orang Kepercayaan Vincent
37
Menjadi Cacat
38
Pacar Pertama
39
Recana ke Pesta
40
Memiliki Kekasih
41
Anak Tuan Jeno
42
Tidak Mau Mengalah
43
Masih Mecintainya
44
Perasaan yang Sesungguhnya
45
Pembuktian Alvin
46
Dendam di Masa Lalu
47
Kompetisi
48
Kemenangan Vincet
49
Tidak Menyadari
50
Tidur di Kamar yang Sama
51
Penjelasan Olivia
52
Lama Tidak Bertemu
53
Kritis
54
Tidak Mau Bertemu
55
Mantan Kekasih Vincent
56
Foto Bersama Alvin
57
Vincent Anak Tuan Juan
58
Ditolak Lagi
59
Penjelasan
60
Bersembunyi
61
Mengkhawatirkannya
62
Berlibur
63
Menjenguk Vincent
64
Menyuapi
65
Ingin Kembali
66
Bukan Pilihan, tapi Pemaksaan
67
Tidak Bisa menemuinya
68
Mengembalikan
69
Cek dari Siapa
70
Tidak Bernilai
71
Kesepakatan Reno dan Vincent
72
Trust Issue
73
Sengaja
74
Makan Sushi
75
Salah Duga
76
Cemburu
77
Calon Vincent
78
Fitnah
79
Ungkapan Hati Vincent
80
Pria itu adalah Vincent
81
Hancurnya Hati Axel
82
Alasan Menolak
83
Pertama Kali Bertemu
84
Makan Malam
85
Rencana Berhenti
86
Membujuk Vincent
87
Sebuah Foto
88
Diusir dari Ruangan Vincent
89
Permintaan Maaf
90
Menemani Bekerja
91
Kedatangan Reno
92
Meminta Bantuan
93
Kecewa
94
Mabuk
95
Pergi ke Singapore
96
Dihargai 500 Miliar
97
Menyusul ke Singapura
98
Butuh Penjelasan
99
Acara Lamaran
100
Berkah atau Ujian?
101
Tidak Bisa Tidur
102
Kehadiran Nyonya Gracia
103
Bertemu Teman Lama
104
Ikut Bersama Vincent
105
Kediaman Keluarga Morland
106
Tidak Ada Yang Mendukung
107
Saling Merindukan
108
Kejutan di Malam Hari
109
Pilihan Vincent
110
Mood yang Buruk
111
Meminta Restu
112
Meninggalkan Semuanya
113
Permintaan Maaf Tuan Juan
114
Perang dingin dengan Ibu
115
Rencana Pernikahan
116
Menjual Jam Tangan
117
Memilih Gaun
118
Tamparan Keras
119
Permintaan Maaf Rose
120
Penjelasan Vincent
121
Tetap Bertahan
122
Kesetiaan Edric
123
Pindah
124
Mencari Cincin
125
Permintaan Lucy Lu
126
Ingin Mengakhiri
127
Berakhir Sudah
128
Berita Mengejutkan
129
Kerja Sama
130
Berita Mengejutkan
131
Tidak Punya Hati
132
Perjanjian
133
Keputusan Olivia
134
Konsep Pernikahan
135
Gaun Pengantin
136
Tamparan Dari Sandra
137
Nama Mempelai Wanita
138
Dekorasi Kamar Pengantin
139
Meracau
140
Cincin Pernikahan
141
Pernikahan Sesungguhnya
142
Resmi Menikah
143
Penjelasan Vincent
144
Teman Olivia
145
Cemburu
146
Bulan Madu
147
Bermain Jetski
148
Pertama Kalinya
149
Rasa Sakit
150
Kejutan dari Suami Tercinta
151
Kejutan Lagi
152
Bulan Madu di Maldives
153
Kediaman Wijaya
154
Pembicaraan dengan Ibu Mertua
155
Cucu untuk Lucy Lu
156
Pengaturan Lucy Lu
157
Olivia Merajuk
158
Masuk Rumah Sakit
159
Akhir Yang Bahagia (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!