Menantu Tulus Mengalahkan Mertua Serakah Dan Kejam
"Pergi kau dari rumah ini, kamu perempuan kotor, kamu tidak layak tinggal di rumah ini. Bodoh sekali Aditya menjadikan kamu istri bekas wanita kupu-kupu malam, seperti kamu.
Ini bawa tas kamu, sekarang juga kamu keluar dari rumah ini", Rianti melempar tas milik Stella dan ingin mengusir Stella istri dari Aditya anak tiri dari Rianti.
"Bu, jangan usir Stella. Apa kesalahan Stella Bu", Stella bingung mengapa ibu mertua nya, Rianti mengusir nya dari rumah.
"Karena aku pun akan berencana mengusir dan menendang Aditya keluar dari rumah ini nantinya. Itu kulakukan setelah kamu keluar dari rumah ini.
Aku akan menjelek-jelekkan kamu didepan Aditya, mengatakan kalau kamu selingkuh dan telah mengkhianati Aditya. Sehingga Aditya akan putus asa dan depresi karena kamu tinggalkan.
Sehingga setelah Aditya kami campakkan kami akan menguasai seluruh dari harta ayahnya Aditya. Karena setelah Aditya gila atau di rumah sakit otomatis seluruh kekayaan ayahnya akan jatuh ketangan adik tirinya Evans, anak kandung saya", Rianti menceritakan semua rencana jahatnya kepada Stella.
"Bu, jangan lakukan itu Bu. Mengapa harus bersusah-susah untuk melakukan kejahatan. Kami pun tidak bermaksud untuk mengambil dan menguasai semua harta kekayaan milik ayah Aditya", Stella berusaha membujuk Rianti.
"Tidak Sudi aku berbagi harta dengan kalian. aku ingin mendapatkan yang lebih banyak. Lagian ayah Aditya bermaksud untuk menikah lagi.
Sebelum ayah Aditya menikah, aku pun bermaksud untuk menyingkirkan nya agar seluruh harta nya jatuh ke tangan ku", Rianti menceritakan semua maksud jahatnya yang akan menyingkirkan ayah Aditya juga.
"Ibu, tolong kasihani aku. Aku tidak mempunyai apa-apa. Handphone, uang, serta semua perhiasan ku sudah ibu sita. Bagaimana aku bisa menjalani hidup di luar sana", Stella memohon agar Rianti tidak mengusirnya.
"Aku tidak perduli, apakah kamu akan menjadi gembel atau pengemis di luar sana. Atau kamu kembali saja ke kehidupan lama kamu yaitu sebagai kupu-kupu malam", Rianti terus memaksa Stella keluar dan menarik tubuh Stella agar segera keluar dari rumah sebelum Aditya pulang dari luar kota, karena urusan pekerjaan.
Stella pun akhirnya keluar dari rumah kediaman Aditya suaminya sendiri.
Tanpa dipaksa pun sebenarnya Stella ingin segera keluar dari rumah Aditya. Karena perlakuan Rianti selama Aditya di luar kota sangat jahat, sering memperlakukan Stella seperti pembantu.
Padahal di rumah ada pembantu, tetapi Rianti sengaja menyuruh Stella yang mengerjakan pekerjaan rumah agar Stella tidak betah dan segera meninggalkan rumah.
Stella pun keluar dari rumah Aditya. Padahal Stella baru menikah seminggu yang lalu. Sesungguhnya Aditya sudah mempunyai apartemen.
Tetapi karena Aditya mempunyai pekerjaan yang mendadak, memaksa nya harus keluar kota. Setelah menikah Aditya hanya mempunyai waktu dua hari bersama istrinya, menikmati bulan madu walaupun hanya di rumah.
Agar Stella tidak kesepian di apartemen nya setelah menikah. Aditya menginginkan sementara waktu Stella tinggal di rumah Juan, ayah Aditya.
Toh Juan juga menginginkan Aditya harus tinggal di rumahnya. Sebagai anak kandung nya sendiri.
Juan telah mengetahui sedikit banyak sifat Rianti dan Evans hanya menginginkan kekayaan dari Juan saja.
Karena telah diusir oleh Rianti, dengan terpaksa Stella harus meninggalkan kediaman Aditya.
Stella bermaksud ingin sementara waktu tinggal di kontrakan adiknya. Tetapi Stella tidak mempunyai uang untuk membayar ongkos angkot.
Beruntung Stella ingat sisa uang belanja dari membeli sayuran dan ikan tadi tidak sempat diberikan kepada Rianti. Setelah pulang dari berbelanja Rianti langsung melempar tas Stella keluar dan mengusir Stella agar segera meninggalkan rumah kediaman Aditya.
"Syukurlah ada uang sisa belanja tadi, ini cukup untuk bayar ongkos angkot ke rumah adik", gumamnya bersyukur dalam hatinya.
Stella terus berjalan, Stella tahu perjalanan menuju jalan besar untuk naik angkot sangat jauh, hampir Satu kilometer.
"Bu Stella, mau kemana?", tanya satpam yang kebetulan keliling untuk ngeronda dari belakang ke depan komplek untuk menyakinkan suasana komplek aman terkendali.
"Mau kedepan nyari angkot bang, ada kepentingan mendadak", Stella menyembunyikan wajah sembabnya agar tidak terlihat oleh satpam.
"Dirumah Aditya kan ada supir, mengapa tidak diantar supir", gumam satpam bingung, tapi takut bertanya terlalu banyak.
"Saya antar ya Bu, soalnya panas dan masih jauh ke depan", satpam menawarkan diri.
Stella pun mengangguk senang. Begitu sampai di jalan besar Stella langsung buru-buru turun dan langsung menyeberang, takut satpam akan bertanya banyak, "Terimakasih banyak ya bang", ucapnya langsung berlalu meninggalkan satpam yang masih kebingungan.
Didalam angkutan Stella tidak sanggup lagi membendung air matanya. sesekali air matanya tertumpah membasahi pipinya. Tidak menyangka perkawinan ku akan sesingkat ini.
"Apakah aku harus pasrah?, bagaimana aku menghubungi Aditya?, sedangkan handphone ku sudah dirampas oleh Rianti. Aku juga tidak tahu berapa lama Aditya di luar kota.
Apakah aku harus menunggui dan bertanya kepada satpam apakah Aditya sudah datang dari luar kota?, Ahh aku malu keadaan rumah tangga ku harus diketahui oleh orang lain", pikiran itu sangat berkecamuk di kepala Stella.
"Mudah-mudahan Aditya datang ke rumah dan mencari aku", Stella menghibur dirinya sendiri.
"Pinggir bang", ucap Stella kepada supir angkot. Stella harus berhenti di simpang lampu merah dan selanjutnya akan mengambil angkot untuk ke arah kontrakan adiknya.
Sisa uang hanya cukup untuk bayar ongkos angkot selanjutnya, padahal Stella merasa lapar dan haus, karena sedari pagi Stella tidak sempat sarapan pagi. Karena buru-buru untuk melakukan ini dan itu.
Terkadang mbok Lasmi dan pegawai lain berniat untuk menggantikan pekerjaan Stella, tetapi karena ketahuan Rianti mereka pun takut mengantikan pekerjaan Stella, karena diancam akan dipecat bila ketahuan lagi membantu Stella.
Stella sampai di rumah kontrakannya adiknya.
tok...tok...tokk.... Stella mengetuk pintu.
krek....pintu di buka.
"Kakak, mengapa datang tanpa memberitahu?, Lagian kakak mengapa membawa tas besar. Seperti hendak mau nginap lama!, sebenarnya ada apasih kak, muka kakak juga kelihatan sembab, seperti baru menangis", Jenny menerka-nerka.
"Iya kakak diusir ibu tirinya Aditya, Ibu tiri Aditya serakah dan kejam. Rianti ingin merencanakan akan merebut harta kekayaan ayah Aditya. Bagaimana pun caranya.
Bahkan Rianti sengaja mengusir ku, agar bisa menjelek-jelekkan aku didepan Aditya. Rianti ingin Aditya menjadi gila karena kutinggalkan, Rianti juga merencanakan akan menyingkirkan ayah Aditya", Stella menceritakan mengapa dia diusir.
"Jahat sekali mertua kakak. Terus apa yang harus kakak lakukan?", Jenni ingin tahu.
"Kakak tidak tahu jen, kakak tidak ada no handphone Aditya. Kakak juga tidak tahu dimana Aditya bekerja. Kalau kakak kembali ke rumah itu, kakak pasti diusir dan tidak dibolehkan bicara dengan Aditya", Stella bingung.
"Apa kakak pasrah begitu saja, Perkawinan kakak kandas di tengah jalan?", tanya Jenni tegas.
"Kakak tidak tahu jen, Mudah-mudahan Aditya datang menemui kakak dan menanyakan kebenaran nya. Tidak percaya begitu saja apa yang di katakan oleh Rianti", Stella sedih.
"Bagaimana kalau Aditya tidak datang menemui kakak?", tanya Jenni balik.
"Kakak tidak tahu Jen, hanya keajaiban saja yang kakak harapkan dan kekuatan cinta kami. Kalau akhirnya bersatu pasti akan disatukan. Kalau akhirnya berpisah pasti akan berpisah", Stella pasrah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments