"Stella...kamu jahat. Telah meninggalkan aku...Stella....uuu...uuu..uuu", Aditya terus berteriak dan menangis. Melempar semua apa saja yang dijangkau nya.
Aditya putus asa dan semakin depresi.
Mbok Lasmi menangis tersedu-sedu melihat kondisi Aditya menjadi depresi. Mbok Lasmi menyesal telah membohongi Aditya. Hati mbok Lasmi sakit, bagaimana tidak. Mbok Lasmi sudah menganggap Aditya seperti anaknya sendiri.
Begitu juga Juan tidak menyangka anak kandungnya begitu mandiri dan pintar. Bisa-bisanya putus asa begitu. Depresi dan menjadi sakit jiwa
"Sayang bawa saja Aditya ke rumah sakit. Adanya nanti seluruh orang di rumah ini akan di bunuh dan di cederai oleh Aditya. Apa kamu tidak melihat dia melempar semua barang yang bisa dijangkaunya", Rianti berpura-pura ketakutan, Rianti terus mendesak Juan untuk membawa Aditya ke rumah sakit jiwa.
"Tidak, aku tidak mau. Aditya harus tetap berada di rumah dengan perawat, dokter dan physichiater ahli spesial penyakit jiwa", Juan merasa tidak tega membiarkan Aditya di rawat di rumah sakit jiwa.
"Di rumah sakit jiwa justru perawat, dokter dan peralatan nya lengkap. Lagian disana Aditya juga perlu berbaur dan bersosialisasi agar tidak merasa sendiri dan ketakutan", Rianti merasa paling pintar.
"Sudah lah, apa kamu bisa menjagai Aditya setiap saat. Kamu sih enak, selalu keluar rumah dan pergi ke luar kota. Sedangkan kami yang selalu berada di rumah. Kami adalah orang yang pertama kali menjadi korban amukan dari Aditya", Rianti ngotot agar Aditya dibawa ke rumah sakit jiwa.
Karena terus dipaksa dan didesak Rianti. Akhirnya dengan terpaksa Juan harus merelakan Aditya dibawa dan dirawat di rumah sakit jiwa.
"Bagus, sekarang aku sudah bisa mengendalikan kamu Juan. Sebentar lagi seluruh hartamu akan ku pindah tangankan menjadi atas namaku", gumam Rianti bahagia sambil senyum-senyum sendiri.
Mobil ambulance datang ke rumah Juan Handoyo dan memaksa Aditya untuk masuk kedalam mobil ambulance.
"Ayah ..mengapa Adit dibawa pergi ayah. Ayah ...Adit tidak mau jauh dari ayah...", Adit merengek menangis. Juan tidak sanggup menahan air matanya. Tidak menyangka Aditya akan menjadi seperti ini. Juan sangat sedih sebenarnya tidak tega melihat Aditya dibawa pergi dan di tarik paksa.
"Ya Tuhan. Mengapa ini terjadi. Dosa apa yang telah kuperbuat, sehingga anak semata wayang ku menjadi seperti ini", air mata Juan tidak bisa lagi dibendung, Juan menangis begitu juga mbok Lasmi dan pegawai yang lain.
Semua sedih dan tidak menyangka kalau Aditya akan menjadi sakit jiwa, padahal Aditya orangnya baik dan perhatian. Mereka menjadi merasa bersalah telah mau berbohong menuruti perintah Rianti.
Padahal Rianti sendiri berasa seperti pemilik rumah, selalu kasar dan terkadang berbuat kurang ajar. Mau memaki dan memukul pegawai lain apabila melakukan pekerjaannya tidak sesuai dengan keinginan Rianti.
Setelah Aditya dibawa ke rumah sakit jiwa. Juan segera masuk ke kamar kerjanya. Langsung duduk bersujud dilantai. "Liana....Liana maaf kan aku.
Aku tidak bisa menjaga anak kita dengan baik. Sekarang malah anak kita telah menjadi depresi. Ini semua salahku, aku terlalu sibuk. Aku telah memilih istri yang tidak bisa perhatian sama Adit. Kembalilah Liana apa yang harus aku perbuat", Juan merasa menyesal telah menjadikan Rianti istrinya.
"Kalau saja aku tidak dijebak oleh Rianti kala itu", pikir Juan dalam hatinya.
****
Kilas balik pertemuan Juan dengan Rianti.
Juan Handoyo adalah CEO di PT Limetyb, Perusahaannya bergerak dibidang kecantikan menjual Produk Skincare. Skincare tersebut telah diekspor ke luar negeri dan pasar luar negeri menjual dengan merk brand mereka sendiri. Sudah dengan kontrak dan perjanjian harga jual tentunya.
Juan Handoyo adalah laki-laki yang sangat stylish. Tampan, putih, tinggi dan tegap. Seluruh kriteria semua Juan miliki yang sangat membuat kaum hawa tergila-gila.
Akibat kematian dari Liana istri pertama dari Juan, yang merupakan ibu kandung dari Aditya. Juan jadi berubah seratus delapan puluh derajat gaya hidupnya.
Liana mengalami kecelakaan parah ketika akan pergi menjemput Juan di kantor nya, karena bermaksud akan merayakan ulang tahun perkawinan Ke 10 mereka. Saat itu Juan masih berumur 11 tahun.
Sejak kepergian Liana, Juan sering mengurung diri, minum-minuman keras dan sering pergi ke diskotik. Karena begitu sedih dan terpukul atas kepergian Liana.
Maklum antara Juan dan Liana adalah sama-sama teman SMA, sama-sama kuliah. Dan akhirnya di masa kuliah mereka berpacaran dan saling mencintai, hingga memutuskan untuk menikah.
Karena Juan sering ke diskotik akhirnya Juan ketemu dengan Rianti yang berprofesi sebagai pramusaji. Juan butuh teman mengobrol, dan Rianti sering hadir mengisi hari-hari Juan. Sehingga hubungan Juan dan Rianti sangat dekat.
Mengetahui kalau Juan adalah CEO. Dan karena Juan juga sering datang ke diskotik tempat Rianti bekerja. Rianti pun melakukan segala cara bujuk rayuan, agar Juan mau menikahinya. Akhirnya muncul suatu ide dalam otak Rianti. Rianti ingin menjebak Juan ketika Juan sedang mabuk.
Rianti akan sengaja menambah terus minuman Juan, agar Juan mabuk berat. Begitu Rianti akan menjalankan rencananya. Rencana yang sudah di susun jauh-jauh hari.
Rianti dan Juan sudah lama saling mengenal, keduanya sangat terlihat kompak dan mesra. Karena kalau mereka mengobrol sangat nyambung dan terkadang hingga larut malam, ada-ada saja yang jadi bahan obrolan mereka
Akhirnya Rianti merasa kalau cintanya tidak bertepuk sebelah tangan kepada Juan. Juan pun sering memberikan hadiah kepada Rianti.
Enam bulan menjalin hubungan dekat. Rianti pun merasa kesal Juan tidak kunjung melamarnya.
Suatu malam seperti biasa pulang kerja Juan terlebih dahulu datang ke diskotik tempat Rianti bekerja.
Rianti tampak berbeda dari hari-hari sebelumnya, begitu cantik dan mempesona. Rianti bermaksud akan mengutarakan keinginannya, agar Juan segera melamarnya.
"Juan, kapan kamu menikahi aku", rengek Rianti dengan manja.
"Sabar ya sayang, nanti setelah waktunya tiba aku akan melamarmu dengan segera", Juan bicara seadanya, agar Rianti tidak marah dan kecewa.
"Dari kemarin..kemarin itu..itu saja yang kamu ucapkan. Bosan aku mendengar nya", Rianti semakin merengek, dan berpura-pura cemberut.
"Tunggu lah sayang sebentar lagi, karena aku masih sibuk dan banyak sekali pekerjaan di kantor", Juan pun berusaha membujuk terus Rianti.
"Kalau kamu tidak segera melamar aku, lebih baik kita akhiri saja hubungan ini", Rianti mengancam Juan.
"Rianti, aku mendekati mu bukan berarti aku ingin menjadikan mu istri ku. Aku merasa senang dan terhibur kalau kamu menemaniku dan bicara kepada ku. Itu saja tidak lebih, aku hanya menganggap kamu teman saja. Hanya itu saja", Juan pun tegas memberitahu hubungannya dengan Rianti adalah sebatas teman biasa saja.
Rianti merasa kesal karena dianggap hanya sebagai teman biasa selama ini. Rianti tidak terima dan merasa kecewa.
"Tidak boleh begini, aku harus bisa menjadi istri dari Juan, agar kehidupan ku bisa berubah. Sedikit lagi saja untuk melakukan usaha dan kerja keras agar bisa menjadi istri Juan dan menjadi nyonya besar seorang CEO. Yang tentunya kehidupan dan kelas ku akan berubah", pikir Rianti dalam niat jahatnya.
Malam itu Juan begitu mabuk. Rianti pun menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan dan menjebak Juan.
Rianti terus dan sengaja menambah terus minuman Juan. Dan akhirnya Juan seperti tidak sadarkan diri. Rianti menggendong dan membawa Juan ke hotel, dekat dengan diskotik. Petugas keamanan diskotik membantu Rianti melancarkan aksinya dan petugas keamanan pula yang mengendarai mobil Juan menuju hotel terdekat.
Rianti pun melucuti semua pakaian Juan, tanpa dibaluti sehelai kain pun. Begitu juga Rianti juga melucuti pakaiannya tanpa sehelai kain pula. Tetapi mereka tidak ada melakukan hubungan istri, karena Juan kondisinya sangat mabuk dan hampir tidak bisa bergerak.
Rianti berpura-pura tertidur pulas hingga pagi. Ketika bangun Juan terkejut kalau dirinya sedang dikamar berduaan dengan Rianti tanpa sehelai pakaian membalut tubuh.
Juan teriak, "Rianti, mengapa kamu ada disini. Mengapa saya bisa tidur dengan kamu?".
Rianti berpura-pura sedih dan menangis, "Semalam kamu telah memaksa aku dan menarik aku ke hotel ini. Sehingga kita pun melakukan hubungan suami-istri.
Sebenarnya aku sudah berusaha berontak dan menghindari tarikan kamu yang begitu keras. Tetapi kamu begitu kuat telah menarik dan memaksa aku, agar kita melakukan hubungan Suami istri.
Kamu sangat mabuk dan sangat bergairah sehingga kamu pun tertidur pulas dan tidak menyadari nya", Rianti menceritakan kebohongan yang terjadi semalam.
"Tidak mungkin aku melakukan itu Rianti, tidak mungkin", Juan kesal dan mengacak-acak rambutnya.
"Apa nya tidak mungkin. Kenyataannya kamu telah menyetubuhi aku. Dan kamu harus bertanggungjawab. Kamu sendiri yang membawa mobil kamu ke hotel ini. Kamu tahu sendiri kan aku tidak bisa menyetir. Mobil kamu ada di balkon hotel ini", Rianti menjebak dan memaksa Juan.
Juan merasa kesal, tidak menyangka akan dipaksa menikah dengan Rianti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments