(Bukan) Pernikahan Impian

(Bukan) Pernikahan Impian

Bab 1 - Zhafira yang Malang

Zhafira Argani gadis cantik berusia 18 tahun yang harus kehilangan Ibunya saat berusia 10 tahun. Kehidupan Zhafira yang indah harus berubah menjadi mimpi buruk saat sang Ayah memutuskan untuk menikah dengan Desy.

Di depan sang Ayah Desy dan Winy – Kakak tiri Zhafira – memperlakukan Zhafira dengan baik. Mereka seoah menyayangi gadis kecil itu. Namun, saat sang Ayah tidak ada mereka akan dengan kejam menyiksa Zhafira.

Kemalangan Zhafira tidak berhenti sampai di sana. Ketika Ayahnya meninggal karena kecelakaan kehidupan Zhafira semakin buruk. Seluruh harta kekayaan orang tua Zhafira direbut paksa oleh Desy dan Winy. Mereka bahkan dengan kejam memaksa Zhafira untuk bekerja jika ingin melanjutkan kuliahnya.

Seperti saat ini Zhafira terpaksa bekerja sebagai pekerja paruh waktu di salah satu restoran ternama sebagai seorang pelayan.

“Zhafira, kamu antarkan minuman ini ke meja nomor lima. Berhati-hatilah karena mereka pelanggan istimewa di sini.” Ucap Indra sambil menyerahkan nampan berisi segelas minuman.

“Oke Kak,” Zhafira menjawab dengan riang.

Zhafira baru saja meletakkan gelas ketika pelanggannya itu tiba-tiba kesakitan sambil memegang dada kirinya. Zhafira dan beberapa pengunjung tentu saja panik melihat kondisi pria tua itu.

Namun, Zhafira berusaha untuk menenangkan dirinya dan dengan cepat menghubungi ambulans. Dia harus menolong pria itu sebelum terjadi sesuatu yang fatal.

“Kak, gimana ini?” tanya Zhafira pada Indra yang ikut membantu.

“Kamu ikut antar Tuan ini, nanti aku yang minta izin sama Bos. Jangan panik ya, tunggu sampai keluarga beliau datang baru kamu bisa pergi.” Jelas Indra berusaha menenangkan Zhafira yang tampak panik.

Zhafira mengangguk setuju dan apa akhirnya gadis itu ikut menuju rumah sakit. Beruntung pria itu bisa selamat karena Zhafira bertindak cepat memanggil ambulans.

Zhafira sedang duduk menunggu salah satu keluarga pria itu seperti yang diperintahkan oleh Indra. Tidak lama seorang pria muda datang dan berdiri di depannya.

“Maaf Nona, apa Anda yang membantu Kakek saya?” tanya pria asing tersebut.

“Iya Tuan,” jawab Zhafira dengan menundukkan kepalanya.

“Terima kasih dan ambillah ini sebagai imbalan untuk Anda.” Pria tersebut menyodorkan sebuah amplop yang cukup tebal pada Zhafira.

“Terima kasih Tuan, tapi saya tidak menerima imbalan. Apa yang saya lakukan ada kewajiban saya, sekali lagi terima kasih.” Zhafira bergegas pergi tanpa berniat mendengarkan ucapan pria asing itu.

Zhafira bukan bermaksud sombong, hanya saja dia merasa tidak berhak menerima imbalan itu. Yang dia lakukan tadi adalah kewajibannya dan dia dengan ikhlas melakukan pertolongan itu.

Mungkin Zhafira tidak akan menyangka peristiwa hari ini akan membawa perubahan besar dalam hidupnya. Perubahan yang bahkan tidak pernah terpikir olehnya.

...☆☆☆

...

2 tahun kemudian.

“Zhafira!” panggilan itu berasal Winy yang terlihat sangat marah.

“Ada apa, Kak?” tanya Zhafira yang baru saja selesai bersih-bersih.

“Lo apain cowok gue, hah? Lo godain dia ya?” tuduh Winy langsung membuat Zhafira menatapnya kaget.

“Apa maksud Kak Winy? Aku bahkan nggak tahu siapa pacar Kak Winy.” Zhafira menjawab dengan tenang yang justru membuat Winy semakin marah.

“Nggak usah bohong lo! Lo sekarang jadi murahan ya! Jangan-jangan lo sudah jual diri lo buat biaya kuliah, iya ‘kan?”

“Astagfirullah, Kak Winy. Aku bukan wanita murahan, biaya kuliahku adalah hasil kerja kerasku. Aku nggak tahu kenapa Kak Winy menuduhku seperti ini dan tuduhan ini bukan pertama kalinya. Aku nggak melakukan apapun, jadi berhenti menuduhku yang tidak-tidak.”

Zhafira segera mengurung dirinya di kamar. Dia tidak mau meladeni Winy yang selalu menuduhnya merebut kekasih wanita itu. Padahal, Zhafira saja tidak pernah tahu siapa kekasih Winy karena dia terlalu sibuk dengan bisnis kecil-kecilannya.

Sementara itu di ruang tamu Desy yang merasa terganggu dengan teriakan Winy langsung keluar kamar.

“Ada apa?” tanya Desy pada Winy yang tengah menahan emosi.

“Mi, lagi-lagi pacar Winy minta putus. Semua gara-gara Zhafira, anak itu semakin kurang ajar. Ini sudah kesekian kalinya Winy diputusi!” Adu Winy pada Desy yang terlihat tidak terima.

“Kurang ajar anak itu, sepertinya dia pakai pelet. Semua pria yang ada di dekat kamu selalu meliriknya. Ini nggak bisa dibiarkan atau kamu nanti bakal susah dapat jodoh.” Ucap Desy asal yang justru disetujui oleh Winy.

“Benar, Mi. Ini semua gara-gara Zhafira, Mami harus lakukan sesuatu untuk menyingkirkan Zhafira!”

“Mami lagi mikirin caranya, kamu tenang saja. Ah, atau perlu kita jual dia? Lagian dia nggak berguna untuk kita, kebetulan Mami sedang pusing mikirin hutang.”

“Benar Mi, lebih baik Mami jual dia biar bermanfaat. Mami harus jual dia dengan harga yang mahal, ingat Mi aku nggak mau jatuh miskin gara-gara hutang Mami yang semakin menumpuk.”

Desy terdiam sejenak, memikirkan cara untuk menjual Zhafira tanpa diketahui gadis itu sendiri. Jujur saja, Zhafira itu cantik dan karena itulah banyak pria yang tertarik padanya.

“Mami akan cari cara, Mami yakin dia bisa dijual dengan harga mahal. Setelah kita jual dia kita bisa bayar hutang dan hidup enak lagi.”

Desy dan Winy tersenyum licik, keduanya membayangkan kehidupan yang menyenangkan. Winy tidak perlu lagi repot-repot menyodorkan dirinya pada pria yang ingin menjamin kehidupan mewahnya. Dia yakin menjual Zhafira akan mendapat keuntungan.

Keesokan harinya, baik Desy maupun Winy sama-sama tidak berniat mengganggu Zhafira. Ibu dan anak itu sedang menjalankan rencana mereka, yaitu menjual Zhafira.

Nanti malam pria yang ingin membeli Zhafira akan datang untuk melihat seperti apa gadis yang dibeli dengan harga mahal.

“Zhafira, nanti malam ada tamu istimewa jadi kamu harus dandan yang cantik.” Perintah Desy saat mereka sedang menikmati makan siang buatan Zhafira.

“Siapa, Mi?” tanya Zhafira.

“Sudah kamu nggak usah banyak tanya, turuti saja kata Mami. Tenang saja, Mami nggak akan berbuat hal buruk.”

Mendengar perkataan Desy yang berusaha meyakinkannya justru membuat Zhafira semakin curiga. Firasatnya mengatakan ada hal buruk yang sedang direncanakan oleh Desy dan Winy.

Firasat Zhafira terbukti saat melihat 2 orang pria datang berkunjung. Pria pertama adalah pria tua yang terlihat seperti seorang Bos besar, sedangkan pria kedua seperti seorang asisten kepercayaan.

“Kenali Tuan, ini Zhafira putri kecil saya.” Ucap Desy memperkenalkan Zhafira yang duduk di sampingnya.

Zhafira jelas tidak berniat untuk berkenalan karena dia tahu ada yang tidak beres dengan kedua pria itu. Pria tua itu terdiam cukup lama sambil menatap Zhafira yang membuat gadis itu merasa risih.

“Saya akan membayar dua kali lipat, tapi serahkan gadis itu pada saya seluruhnya!” ucap pria tua itu dengan nada datar.

Zhafira tentu merasa shock karena tidak menyangka Desy menjualnya pada pria tua. Desy dan Winy juga tidak kalah shock karena pria tua itu menawarkan harga fantastis demi memiliki Zhafira.

“Mami, apa maksud ini semua?” tanya Zhafira yang tidak tahan dengan situasi ini.

“Tuan ini membelimu dan Mami setuju dengan harga yang beliau tawarkan!” ucap Desy membuat keputusan tanpa memikirkan perasaan Zhafira.

...☆☆☆

...

Terpopuler

Comments

Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat

parahh. lanjut author

2023-07-16

1

Mrs.Q

Mrs.Q

waduh baru pembukaan udh sedih duluan ☹️

2023-03-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!