Time Game
23 Agustus 2053. Tahun ini.. Adalah..
Masa dimana teknologi sudah menjalar kemana-mana, meninggalkan kebudayaan yang dulunya dikembangkan melalui keturunan.
Semuanya berbanding terbalik, dunia robot menyatu dengan dunia manusia. Saling berinteraksi. Yang biasanya belajar dengan papan tulis dan pena tinta hitam yang tebal, kini berganti menjadi papan hologram 3D yang terasa nyata.
Tak jarang ada juga manusia yang tendensius, tak pernah memikirkan manfaat dan akibat dari teknologi dalam jangka panjang. Tidak perlu jauh-jauh mengira siapa 'manusia tendensius' itu, mereka adalah orangtuaku sendiri.
Bahkan aku, Amora Zyavanca. Anak yang sedari kecil sudah dididik keras oleh orangtuaku untuk mendapatkan nilai yang sempurna dan prestasi yang gemilang di akademik maupun non-akademik. Hanya untuk mewujudkan impian orangtuaku yang ingin menciptakan garis keturunan ilmuwan dan dapat mengembangkan jaringan teknologi yang pernah mereka cipta.
---o0o---
Prang!
"Kamu bisa gak sih jadi anak yang berguna dikit?"
"Dasar anak yang gak berguna!"
"Dasar anak b*doh lebih baik kamu m*ti saja!"
---o0o---
Aku sudah sangat tidak tahan dengan suasana rumah, aku pun mulai mengeluarkan semuanya yang aku rasa. Aku mengeluarkan segala hal yang sudah aku tahan kepada mereka. Merintih meminta kebebasan. Segala kesakitan yang didapat, pun aku keluarkan... namun semuanya malah tak kunjung membaik.
---o0o---
Prang!
Suara pecahan piring menggema diseluruh ruangan, Amora hanya bisa menatap dengan tatapan yang kosong dan perlahan-lahan mengangkat kedua sudut bibirnya, membentuk senyum pahit melihat keributan yang ada didepannya.
"Ini semua gara-gara kamu! Kamu yang bikin mental Amora jadi rusak!"
"Kamu yang salah! Kamu yang memulai cara mendidik Amora seperti itu!"
"Kenapa jadi aku? Kamu yang salah! Kamu yang paling banyak menyiksa Amora!"
"Kamu benar benar keterlaluan!"
"Aku juga sudah tidak tahan dengan sikap kamu!"
"Kalau gitu kita bercerai saja!"
"Baiklah kalau begitu!"
---o0o---
Tantangan aneh itu, yang benar benar membuatku semakin tidak bisa tertidur dengan nyenyak. Tantangan yang membuatku..bahkan mengalami kejadian yang tidak terduga.
---o0o---
Papa Amora datang menghampiri Amora dan mulai menatap wajah Amora.
Amora hanya terdiam, menatap wajah sang ayah. Ayah yang 'katanya' adalah seorang pahlawan bagi keluarga, namun ternyata malah berakhir menjadi sumber terbesar luka kepada anaknya.
"Papa udah puas nyakitin aku? Mau apalagi papa kesini? Cukup pa.. Aku udah capek."
"Papa cuman mau minta kamu buat bikinin mesin waktu buat papa."
"Buat apa sih, pa! Mesin waktu itu bisa bikin garis paradoks waktu terpecah pa, papa mau menentang hukum alam?"
"Papa cuma mau nemuin seseorang dimasa lalu. Dia udah meninggal sekarang."
"Terus? Urusannya sama aku apa? Lagian gak ada gunanya aku bikin mesin waktu itu."
"Kamu bebas dari papa, kamu bisa gunain laboratorium punya papa, dan kendaliin perusahaan Physnomi punya papa."
"Gak tertarik."
"Silahkan aja kamu nolak, kalau misalkan mama kamu udah gak ada yaa berarti itu salah kamu."
Amora terkejut.
"Papa keterlaluan!"
"Papa gak peduli, kamu masih mau nolak, Amora? Putriku satu-satunya yang pintar."
"Hanya dengan menjentikkan jari, mama udah gak ada lagi dihadapan kamu, manis."
Amora mengepalkan tangannya kuat-kuat.
"Oke. Aku bakalan bikin mesin waktu itu."
"Kamu punya waktu kapanpun, kasih ke papa kalau mesin waktu nya udah jadi."
---o0o---
Dari percobaanku membuat mesin waktu, hasil kerja kerasku, yang tak pernah terpikirkan kalau akibat kegagalannya akan sefatal ini. Bahkan aku tidak pernah mengira, kalau mesin waktu yang dibuat dengan cucuran keringat ini akan gagal.
---o0o---
"Lo yakin ini bakalan berhasil, Amora?"
Amora mengangguk yakin, ia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat mesin waktu ini.
"Gue yakin, mana chip-nya?"
"Ini. Baik-baik yaa lo disana."
"Iyaa.. doain semoga gue bisa pulang dengan selamat. Walaupun gue gak terlalu yakin.."
"Raa.."
"Demi mama, gue bakalan lakuin apapun. Meskipun mama udah bikin gue trauma sekalipun. Tanpa dia gue gak bakalan lahir."
"Tapi-"
"Percaya sama gue."
Amora menekan tombol di chip kecil yang sudah disambungkan dilengannya.
"Mission: to 2012
Purpose: Time machine experiment."
---o0o---
Hanya saja semua perkiraanku ternyata salah. Mesin waktuku gagal, dan malah tersesat ke dunia fantasi aneh yang tak pernah terduga sebelumnya.
Tidak ada yang bisa menyelamatkanku, aku hanya bisa memulai pertahanan hidup meski aku sendiri tidak yakin.
...Akankah aku masih bisa memulai hidup didunia baru ini?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Maaf bila ada kesalahan kata, sebelumnya mohon dukungannya. Dukungan bukan hanya berupa like, komen, dan sebagainya. Ada saran atau kritik pada kesalahan yang saya perbuat saja itu sudah termasuk dukungan yang menurut saya sangat besar!
Terimakasih yang sudah membaca, terimakasih juga pada noveltoon/mangatoon yang sudah mengadakan kontes yang sangat membuka prestasi bagi anak anak remaja terutama tingkat pelajar seperti saya.
Semoga saya dan penulis yang lain, yang juga memgikuti lomba ini berhasil, dan mendapatkan kesempatan menjadi pemenang!
Semangat untuk kalian!
For me,
Penulis, Jumat, 24 Februari 2023.
...--------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments