Kesabaran Seorang Istri

Kesabaran Seorang Istri

1. Pengantin Baru

"Saya terima nikah dan kawinnya Mira Andira binti Hendra Pangestu dengan mas kawin tersebut dibayar tunai," ucap Indra dengan satu tarikan nafas saja.

"Bagaimana para saksi sah? sah?" tanya Pak Penghulu.

"Sah.." jawab para saksi dan tamu undangan yang menyaksikan secara serempak.

"Alhamdulillah," ucap Mira dan Indra secara berbarengan.

"Silahkan istri mencium punggung tangan suami dan suami mencium kening istri," ujar Pak penghulu lagi setelah menikahkan mereka berdua.

Indra segera mencium kening Mira, begitupun Mira yang langsung mencium punggung tangan kanan suaminya. Betapa ramai dan riuhnya saat sang mempelai mencium kening istrinya.

Selesai acara ijab qobul selesai acara pun di lanjutkan dengan penandatanganan berkas-berkas sebagai formalitas. Ada beberapa dokumen yang harus Mira dan Indra tanda tangani.

Kini Mira merasa sangat bahagia karena akhirnya dia bisa menikah dengan laki-laki pilihannya sendiri. Begitupun dengan Indra yang sama-sama merasa bahagia karena ia bisa menikah dengan wanita yang sangat ia cintai.

"Ciee, akhirnya kalian sudah sah," ujar salah seorang teman Indra yang berada di dekatnya.

Indra pun terlihat memerah saat mendengar temannya berkata seperti itu. Selepas itu acara di lanjutkan dengan sungkeman pengantin kepada orang tua mereka masing-masing. Setelah itu berulah bergantian.

Selesai sungkeman, acara di lanjutkan kembali pada acara prasmanan. Sebagian ada yang menyalami pengantin terlebih dahulu di atas pelaminan. Sebagian lagi ada yang langsung mengantri di meja prasmanan untuk makan terlebih dahulu.

"Selamat ya Mir, semoga menjadi keluarga yang sakinnah, mawwadah dan warrohmah," ujar Amel yang merupakan sahabat dari Mira.

"Makasih ya Mel udah nyempetin hadir," tukas Mira lagi.

Setelah bersalaman dan bercipika-cipiki alias cium pipi kanan dan cium pipi kiri, tak lupa mereka melakukan swafoto sebagai kenang-kenangan. Tak lupa mereka memajang foto mereka di status media sosial mereka.

Tak lupa seorang fotografer mengabadikan setiap momen dalam acara pernikahan tersebut. Mulai dari ijab qobul, hingga saat ini sedang di pelaminan pun tak lupa mereka abadikan.

Tak lupa setiap keluarga melakukan foto bersama sebagai kenang-kenangan bersama sang pengantin.

Hampir seharian penuh acara itu di laksanakan. Mira dan Indra yang sudah merasa lelah merasa lega karena akhirnya acara pernikahan ini sudah selesai di laksanakan.

Selepas menikah mereka segera bergegas menuju hotel yang sebelumnya sudah mereka pesan.

"Aku mau mandi dulu mas, gerah," ujar Mira yang segera bergegas menuju kamar mandi.

"Iya Mira, mas mau tiduran dulu sambil nunggu kamu," timpal Indra.

Untuk beberapa menit Mira berada di kamar mandi membersihkan diri. Seharian memakai baju pengantin membuat Mira merasa begitu lelah dan gerah. Rasanya sudah sesak dari tadi.

Tak lama akhirnya Mira keluar dari kamar mandi. Mira tersenyum saat melihat suaminya tertidur di atas ranjang. Mira masih tidak percaya jika pria yang berada di hadapannya kini sudah resmi menjadi suaminya.

"Pasti kamu kelelahan mas," gumam batin Mira sambil tersenyum.

Melihat waktu yang sudah menunjukan pukul 8 malam, membuat Mira harus membangunkan suaminya karena dia pasti belum melaksanakan shalat isya.

"Mas, bangun mas. Ke air dulu, terus shalat mas," ujar Mira yang memegang bahu suaminya.

"Kamu sudah selesai mandinya?" tanya Indra sambil mengucek matanya karena masih merasakan kantuk yang teramat.

"Sudah mas, aku baru selesai shalat," jawab Mira.

"Oke kalau gitu mas ke air dulu," pamit Indra yang kini bergantian menuju kamar mandi.

Sementara sambil menunggu suaminya yang sedang berada dikamar mandi. Mira memesan makanan untuk makan malam mereka berdua. Mira memesan 2 chicken steak beserta nasinya. Tak lupa ia pun memesan 2 jus jeruk kesukaan mereka berdua.

"Wah mas jadi lapar," ujar Indra.

"Udah selesai shalatnya mas? Sini kita makan dulu," ajak Mira yang sudah menyiapkan makanan yang tadi di pesannya.

"Sudah Mira, ayo kita makan aku sudah lapar."

"Iya mas, mari."

Mereka berdua segera bergegas makan karena sudah merasa lapar sejak tadi. Seharian menyambut tamu membuat mereka merasa kelelahan. Jangan untuk makan, untuk minum saja rasanya tidak mau saat acara sedang berlangsung.

Tak berapa lama makanan yang mereka makan pun habis tak tersisa. Selesai makan, mereka segera menuju kamar untuk beristirahat. Mira berbaring di sebelah Indra. Kini mereka merasa canggung.

"Aku masih ga nyangka, sekarang kita sudah resmi menjadi pasangan suami istri," ujar Mira membuka pembicaraan.

"Iya mas juga masih ga nyangka ternyata kita bisa dipersatukan," timpal Indra.

"Oiya apa mas boleh memegang tangan kamu," ucap Indra sebelum mendekati Mira.

"Boleh mas," jawab Mira malu.

Meski kini mereka sudah resmi menjadi pasangan suami istri, akan tetapi Indra masih belum berani mendekati Mira. Namun perlahan tapi pasti Indra segera mendekati Mira.

Di tengah perbincangan mereka ternyata terdengar suara petir yang menggelegar. Spontan Mira langsung memeluk suami yang berada di dekatnya.

"Maaf mas, aku kaget," ujar Mira yang merasa tidak enak karena tiba-tiba dia memeluknya.

"Kenapa harus minta maaf segala, kita kan sudah sah," timpal Indra.

"Lama juga ga apa-apa," tambahnya lagi sambil menggoda Mira.

"Tapi aku beneran kaget mas," ucap Mira.

"Ga kaget juga ga apa-apa kali, hehe."

Indra tak henti-hentinya menggoda Mira. Di luar mulai terdengar suara hujan yang begitu derasnya. Perlahan tapi pasti Indra mulai memegang tangan Mira dan mulai menyentuh Mira.

"Mira bolehkah aku melakukan kewajibanku? karena sekarang kita sudah resmi menjadi pasangan suami istri," ujar Indra sesaat sebelum benar-benar mendekati istrinya.

"Iya mas," jawab Mira sambil menundukkan kepalanya karena malu.

Indra mulai mendekati Mira dan mencoba mengecup pucuk kepala istrinya. Mulai dari pucuk kepala, Indra mencoba meraba bibir ranum Mira dan mulai mengecupnya. Rasanya begitu hangat.

Tak lupa Indra pun mencumbu setiap jenjang leher istrinya. Mira yang mulai merasakan kenikmatan sentuhan suaminya pun mulai terbawa suasana. Semakin derasnya hujan semakin Indra melakukan aksinya.

Setelah cukup lama melakukan pemanasan, mereka segera melakukan penyatuan cinta yang biasanya di lakukan oleh pengantin baru. Hanya beberapa menit saja akhirnya mereka merasakan kenikmatan yang tiada tara.

"Terima kasih karena kamu sudah mengizinkan aku memenuhi kewajibanku," ucap Indra setelah mereka selesai.

"Sama-sama mas, ini juga sudah menjadi kewajibanku untuk melayanimu," timpal Mira yang kini berada dipelukan suaminya.

Selesai menghabiskan malam pengantin mereka. Kini mereka tertidur sambil berpelukan. Rasanya begitu melelahkan setelah acara pernikahan seharian tadi. Karena kelelahan akhirnya mereka pun tertidur dengan begitu pulasnya.

Suasana yang dingin karena guyuran hujan, semakin menambah kemesraan bagi mereka berdua untuk berada dalam satu selimut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!