4. Teman Arisan Mamah

Sejak kemarin Mona sudah disibukan dengan persiapan arisan yang akan diadakan hari ini di rumahnya. Mona dan teman-teman sosialita nya selalu rutin mengadakan arisan satu bulan sekali di tempat yang berbeda.

Hari ini kebetulan rumah Mona yang di jadikan tempat untuk arisan bulan ini. Mira mau tidak mau harus bekerja lebih keras lagi sejak kemarin sampai hari ini. Pasalnya Mira lah yang harus membersihkan setiap sudut ruangan rumahnya.

Bukan hanya itu saja, sejak semalaman Mira harus membantu Mona membuat beberapa hidangan seperti kue-kue dan makanan kecil lainnya.

"Mah ini di letakan dimana?" tanya Mira sebelum menyimpan piring yang berisi beberapa cemilan kue.

"Taruh saja di atas meja!" pekik Mona sinis.

Selesai menyajikan beberapa makanan dan minuman di atas meja akhirnya Mira duduk di kursi meja makan karena merasa kelelahan.

"Eh, eh kamu sedang apa? Malah enak-enakan duduk. Itu masih banyak pekerjaan yang harus di lakukan!" pekik Mona lagi yang sejak kemarin menyuruh menantunya bekerja.

"Maaf mah saya hanya ingin duduk sebentar aja," lirih Mira.

"Ga bisa ya, kamu harus segera menyelesaikan pekerjaan kamu sekarang juga karena teman-teman saya pasti sebentar lagi akan datang!" pekik Mona lagi dengan nada yang tinggi.

"Baik mah."

Akhirnya meski merasa lelah, Mira tetap melaksanakan tugasnya. Mira menyiapkan berbagai aneka makanan di atas meja makan. Selain ruang tamu, ternyata di dapur di atas meja makan juga di sajikan beberapa lauk pauk untuk mereka makan tadi.

Mulai dari ayam suwir, kentang balado, sayur sop, kerupuk udang serta beberapa aneka buah-buahan tidak lupa Mona hidangkan. Selesai menata makanan di atas meja, Mira harus bekerja lagi mencuci piring kotor yang sudah menumpuk di washtafel.

Namun karena kurang hati-hati piring yang Mira pegang terjatuh karena licin.

prank..

"Apa yang kamu lakukan Mira? piring itu harganya sangat mahal! berani-beraninya kamu memecahkan piring saya hah!" pekik Mona.

"Ma, maaf mah saya tidak sengaja. Tangan saya licin makanya piring itu terjatuh," lirih Mira.

"Ah sudahlah saya tidak ingin mendengar penjelasan kamu."

Dengan sangat hati-hati Mira memunguti pecahan kaca yang berserakan di lantai. Lagi-lagi Mira yang kurang hati-hati terkena pecahan kaca dan tangannya berdarah.

Aw..

"Ada apa lagi Mira? Apa kamu tidak bisa bekerja dengan benar hah?" pekik Mona. Bukannya menolong mengambilkan kotak p3k, Mona justru semakin memarahi menantunya.

"Saya terkena pecahan kaca mah," lirih Mira dengan tangan yang masih bercucuran darah.

"Cepat cuci saja dengan air! Dan cepat bereskan semua pekerjaan kamu karena teman saya akan segera tiba!" pekik Mona.

Akhirnya walaupun dengan tangan yang terasa perih, Mira terpaksa tetap melakukan pekerjaannya. Kali ini Mira lebih hati-hati dalam melakukan pekerjaannya. Beberapa menit kemudian terdengar suara bel yang berbunyi.

Mira spontan segera membukakan pintu namun ibu mertuanya segera mencegahnya.

"Kamu mau kemana hah?" tanya Mona sinis.

"Saya mau membukakan pintu mah, ada tamu," jawab Mira yang hampir saja melangkahkan kakinya.

"Ah sudahlah pergi mandi sana! Saya tidak mau teman-teman saya mengira jika menantu saya ternyata seperti seorang pembantu!" pekik Mona sambil bergegas menuju ruang tengah untuk membukakan pintu.

"Baik mah," jawab Mira lirih.

Mendengar perkataan ibunya membuat Mira begitu sakit hati. Padahal sejak kemarin Mona lah yang membuat Mira merasa begitu kelelahan. Mira bekerja tanpa henti sejak kemarin.

Sayangnya suaminya Indra sedang bertugas keluar kota selama beberapa hari. Karena itulah Mona bersikap semena-mena kepada Mira sejak kepergian anaknya. Di dalam kamar Mira menangis sesenggukan.

"Seandainya kamu ada di sini mas," gumam batin Mira. Dia menyeka air matanya yang mulai berjatuhan.

Setelah beberapa lama akhirnya Mira segera bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Cukup lama Mira berada dikamar mandi. Tak berapa lama terdengar suara ketukan pintu yang begitu kencang.

Tok.. tok.. tok..

"Mira! Cepat keluar!" pekik Mona dari luar kamar.

"Iya mah sebentar," jawab Mira yang segera bergegas membukakan pintu meski hanya memakai kimono.

"Kamu ini sedang apa? Buka pintu aja lama sekali," pekik Mona.

"Maaf mah, saya tadi sedang berada di kamar mandi," jawab Mira.

"Ya sudah cepat pakai baju sana! Dan cepat segera bereskan semua yang berserakan!" titah Mona.

"Baik mah, tapi apa teman mamah sudah pulang semua?" tanya Mira memastikan.

"Jangan banyak tanya, sudah bereskan saja semuanya!" jawab Mona dengan nada yang sinis.

Dengan cepat Mira segera memakai baju dan segera turun untuk membereskan sisa makanan yang berserakan di atas meja. Mira segera membereskan makanan yang berada di atas meja ruang tamu dan meja makan.

Meski merasa begitu lelah tapi Mira harus mengerjakan ini semua. Mira membereskan makanan yang berserakan mulai dari ruang tamu. Hampir seluruh ruang tamu di kotori beberapa aneka makanan dam minuman.

"Ya ampun ini arisan ibu-ibu atau tempat bermain anak TK? Kok berantakan aneh," gerutu Mira di dalam hatinya.

Dengan sangat hati-hati Mira mulai membawa beberapa piring ke dapur. Sedangkan beberapa sisa makanan yang masih bagus Mira simpan ke tempat yang baru.

Hampir setengah jam Mira berkutat di ruang tamu, selesai menyimpan piring, Mira segera menyapu lantai karena berserkanan sisa makanan. Selesai dari ruang tamu, Mira pun segera bergegas pergi ke dapur.

Di dapur juga tidak kalah berantakan. Di atas meja makan piring-piring di simpan tidak beraturan. Mira pun hanya mengambil nafas panjang saat melihat semua ini. Sebenarnya Mira merasa sangat lelah tapi ia tidak bisa menolak perintah ibu mertuanya.

Sementara Mona hanya duduk manis menyaksikan menantunya bekerja sendirian membereskan semuanya. Mona hanya menyaksikan dan memainkan ponselnya sejak tadi.

Puas memainkan ponselnya Mona segera bergegas menuju kamarnya untuk beristirahat. Sedangkan Mira masih sibuk membereskan dapur yang seperti kapal pecah.

Meski ibu mertuanya sudah tidak ada tapi Mira masih tetap mengerjakan pekerjaannya. Hari yang semakin larut membuat mata Mira mulai mengantuk. Akhirnya tak berapa lama pekerjaan Mira selesai juga.

Mira segera bergegas ke dalam kamarnya untuk segera beristirahat.

"Huuft, rasanya lelah sekali beberapa hati ini," gumam batin Mira yang segera merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Tak butuh waktu yang lama akhirnya Mira tertidur dengan begitu pulasnya. Sampai keesokan harinya Mira kesiangan karena kelelahan.

tok.. tok..

"Mira! apa kamu belum bangun hah?" pekik Mona.

Mendengar ketukan pintu membuat Mira merasa begitu lelah. Rasanya baru beberapa menit Mira mengerjapkan matanya tapi suara ketukan pintu itu sangat mengganggunya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!