5. Kepulangan Indra

Beberapa hari kemarin membuat tubuh Mira terasa begitu lelah. Hari ini rasanya sangat tidak bersemangat melakukan pekerjaan rumah. Rasanya Mira ingin tidur saja seharian ini.

Tapi itu hal yang sangat mustahil. Sejak pagi-pagi Mira sudah di sibukan dengan pekerjaan rumah, lalu ia harus menyiapkan sarapan pagi. Di saat Mira sedang membersihkan dapur tiba-tiba saja terdengar suara bel berbunyi.

Ting.. tong..

"Siapa ya pagi-pagi begini?" gumam batin Mira yang segera bergegas membuka pintu rumah.

"Mas? Sudah pulang?" tanya Mira yang menautkan kedua halisnya saat suaminya datang.

"Iya kejutan," ujar Indra dengan tersenyum simpul.

"Kenapa ga ngabarin aku dulu mas, aku kan bisa mandi dulu kalau tahu kamu mau pulang," ujar Mira yang merasa malu karena ia masih memakai daster karena masih sibuk di dapur.

"Ah tidak apa-apa, yang penting istriku masih cantik," timpal Indra sambil tersenyum simpul.

Indra pun segera bergegas masuk ke dalam rumah setelah beberapa hari pergi ke luar kota. Tanpa bertanya terlebih dahulu Mira segera membuatkan kopi untuk suaminya. Kopi hitam merupakan kopi kesukaan Indra.

"Kopinya mas," ujar Mira sambil meletakan satu gelas kopi panas beserta kue bolu.

"Wah tahu aja mas lagi pengen kopi, makasih ya," tukas Indra sambil menyeruput kopinya sedikit demi sedikit.

"Wah anak mamah sudah pulang," timpal Mona yang baru saja datang dari kamarnya .

"Apa kabar mah?" tanya Indra yang langsung menghampiri ibunya.

"Mamah baik nak, kamu sendiri gimana?" tanya Mona balik.

"Alhamdulillah aku juga baik mah."

Melihat suaminya dan ibunya berbincang, Mira segera bergegas menuju dapur lagi untuk segera membereskan pekerjaannya di dapur. Tak berapa lama kemudian akhirnya Mira selesai mengerjakan pekerjaannya.

Mira segera ke kamar dan bergegas mandi. Tidak lupa Mira pun memilih pakaian terbaiknya dan berdandan sesuai yang ia bisa. Indra yang selesai berbincang segera bergegas menuju kamarnya untuk segera beristirahat.

Mira yang baru saja selesai mandi merasa terkejut saat suaminya sudah berbaring di kamarnya.

"Astaga aku hampir lupa kalau mas Indra baru pulang," gumam batin Mira yang merasa terkejut. Ia hampir lupa jika suaminya baru saja datang.

Sementara beberapa jam kemudian akhirnya Indra terbangun dari tidurnya. Merasa kelelahan karena sudah melakukan perjalanan jauh membuat Indra tertidur dengan begitu pulasnya.

"Mas bangun, makan dulu," titah Mira sambil membangunkan suaminya.

"Iya Mira mas bangun, lagi pula perut mas lapar juga nih," jawab Indra yang segera terbangun.

"Oiya mas sangat merindukan kamu," ujar Indra yang segera memeluk Mira saat akan keluar kamar.

"Aku juga mas," timpal Mira yang segera membalas pelukan suaminya.

Untuk beberapa saat mereka berpelukan untuk melepas rindu.

"Sudah ayo kita makan dulu mas," ajak Mira.

"Iya Mira ayo! Oiya bagaimana kegiatan kamu saat mas tidak ada dirumah?" tanya Indra sambil bergegas menuju dapur.

"Ya gitu mas, paling aku ngerjain kerjaan rumah," jawab Mira asal.

Padahal sebenarnya Mira sangat menderita selama tidak ada suaminya. Ibu mertuanya selalu bertindak sewenang-wenang pada Mira. Dan Mira merasa begitu kelelahan saat Indra tidak ada.

Namun walau bagaimanapun Mira tidak bisa menceritakan yang sebenarnya. Dia hanya membuang nafasnya kasar. Dia pura-pura merasa bahagia di hadapan suaminya.

"Syukurlah kalau begitu, mas merasa senang mendengarnya," ujar Indra.

"Iya mas," timpal Mira yang pura-pura tersenyum di hadapan suaminya.

Sementara dari kejauhan, Mona memperhatikan pembicaraan Mira dan juga Indra. Dia merasa takut jika Mira akan mengatakan apa yang terjadi selama ia tidak ada di rumah.

Tapi ternyata tidak. Mira tidak sedikit pun membicarakan perilaku ibunya kepada dia. Bahkan Mira menutup-nutupi kesalahan ibunya. Sebenarnya bukan Mira tidak mau menceritakan masalahnya pada Indra.

Akan tetapi Mira tidak ingin ada masalah di keluarga mereka. Untuk itu dia tetap diam walau ibunya bertindak seenaknya.

"Ada apa Mira?" tanya Indra yang tiba-tiba melihat Mira terdiam.

"Tidak apa mas. Mas makan dulu ya," tawar Mira.

Dengan lahap Indra segera memakan makanannya. Selama beberapa hari kemarin Indra tidak pernah memakan makanan seenak ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!