Terjerat Pernikahan Dengan Pria Narsis

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Narsis

Bab 01: Terjerat Pernikahan Dengan Pria Narsis

"Hallo semua, mohon maaf sudah lama tidak muncul, di novel sebelumnya saya belum berhasil menamatkan novel itu, karena harus revisi ulang bagian yang penting🙏🙏 Jangan lupa vote dan like iya besti."

...----------------...

   Di pagi hari yang cerah, terlihat fajar berwarna oranye melintasi cakrawala. Seorang wanita tengah duduk di pinggir jendela menatap hiruk pikuk perkotaan, tiba-tiba matanya terbelalak lebar saat melihat mobil mewah berbentuk Benz tengah parkir di depan kafe. 

"Wao …, gila mobil siapa itu?" gumam wanita itu takjub menatap mobil yang terparkir di samping jalan trotoar. 

Pemilik mobil tersebut keluar dengan beberapa asisten di depannya, terlihat seorang pria bertubuh kekar dengan kacamata hitam yang melingkar di matanya.

Sedangkan pemilik kafe yang berada di dalam bergegas keluar, dengan sigap pemilik itu langsung membukukan badan sebagai tanda hormat pada pria tersebut, ia kembali membuka kacamatanya, membuat sesi kafe semakin terpesona akan elok wajahnya. 

Aku pun takjub betapa tampanya pria tersebut, membuat hatiku berdegup kencang saat mata kami bertautan, menandakan girangnya diriku saat dia membalas tatapanku. 

Usai mata kami bertautan dia pun pergi melewatiku dan beranjak menaiki lift, membuat hatiku sedikit kecewa, padahal aku tak mengenalnya. 

Kekecewaan ku mereda saat bunyi handphone berdering di dalam tasku, aku pun bergegas memasukan tanganku lalu mengangkat telpon tersebut.

"Halo, Nat!" sapa ku.

"Ruhi …, kamu dimana sekarang? Bapak mu sakit!" ucapnya panik.

"Bapakku kenapa, Nat?" ulangku terkejut. Aku pun bergegas keluar dari kafe dengan wajah panik, sambil mengengam erat tas milikku.

Sesampainya di rumah aku melihat Nathan dan ibu sedang duduk menatap tubuh lemas bapak. Ibu yang melihat ku berdiri di depan pintu rumah langsung meleburkan tubuhnya padaku.

"Ruhi …!" ucap ibu memanggil dengan suara isak tangis, aku pun membalas pelukan itu sembari melayangkan beberapa pertanyaan padanya. 

"Bu …, bapak kenapa?" tanyaku penasaran. 

"Bapak kamu terkena gagal ginjal!" sela Nathan yang sedari tadi berdiri di belakang ibu.

Mendengar hal itu, tentu saja membuat tubuhku gemetar karena terkejut, di situasi seperti ini bapak malah sakit, dengan kondisi keuangan yang tak cukup.

"Ya Tuhan, bagaimana bisa aku membayar pengobatan penyakit gagal ginjal, sedangkan aku sendiri masih serabutan mencari uang untuk makan!" batinku saat menatap kembali ibu yang masih menangis. 

"Aku sudah membawa bapak mu ke rumah sakit, untuk saat ini aku yang akan membayarnya," ucap Nathan meredakan kekhawatiran ku.

Aku hanya bisa mengungkapkan rasa terimakasih ku dengan senyum di bibir yang terlihat manis namun pahit di dalam.

Nathan adalah pria yang bijaksana, dia sejak dulu selalu membantuku yang membuat hatiku sedikit tak enak hati meskipun kami memiliki ikatan persahabatan.

Aku kerap kali bertanya apakah kebaikan itu ada maksud yang tersirat atau kah murni karena kasihan? aku kadang tak mengerti sifat baiknya dia padaku, namun ku tepis karena saat ini aku mulai menyukainya meskipun kami hanya sebatas sahabat. 

Nathan pun berpamitan kepada ibuku untuk pulang, karena matahari sudah mulai meninggi yang menandakan hari semakin siang.

"Bu, Nathan pamit iya, kalau ada apa-apa telpon saja," ucapnya sembari tersenyum. 

"Iya Nak, terima kasih sudah menolong kami!" ucap ibu membalas senyum Nathan.

******

Di sore hari, saat senja yang berwarna jingga mulai tenggelam, sebuah kepanikan yang tak usai mulai menampakan dirinya, suara teriakan ibu bergema memanggil namaku, yang tengah melipat baju di dalam kamar. 

Aku pun berlari menuju suara tersebut, dengan napas terengah-engah melihat ibu menangis pilu menatap bapak yang tengah meringis sakit.

"Ruhi …, panggil dokter?!" bentaknya sambil menangis. 

Dengan panik aku kembali menuju kamar mengambil handphone yang masih berada di atas nakas. Aku langsung menghubungi nomer darurat. Perasaan takut dan gemetar mulai terasa, hancur jelas ku rasa.

"Aku harap bapak ku baik-baik saja!" gumamku sambil berdoa dengan handphone yang masih kugenggam erat.

Beberpa jam kemudian mobil Ambulans datang ke rumah, tanpa persiapan apapun aku dan ibu bergegas menaiki Ambulans. Sesampainya di sana ibu tak hentinya menangis sembari mengengam tangan bapak.

"Pak …, sadar,  jangan tinggalkan ibu!" ucapnya menangis menatap bapak.

"Ibu, bapak pasti baik-baik saja!" ucapku menenangkannya sambil menahan air mata yang hampir jatuh.

Beliau kembali meleburkan tubuhnya memeluk ku erat dengan isak tangis yang berderai. Jujur saat ini hatiku tak karuan menatap ibu yang menangis pilu saat melihat bapak yang memasuki ruang UGD.

Beberapa jam usai pemeriksaan, dokter itu keluar dengan raut wajah mengkhawatirkan, dengan masker di tangannya dokter itu mengangkat wajahnya sembari menghela napas, perlahan-lah mulut yang tadi terdiam kembali mengeluarkan kata.

"Buk, pak Herman harus segera di operasi!" ucap dokter itu menatap kami.

"Apa! operasi!!" ucap ku kaget, dengan mata melebar. Sedangkan ibu hanya menangis dengan tubuh lemas.

Usai menjelaskan semuanya pada kami, dokter pun pergi meningalkan tempat itu. Saat ini aku merasa terpuruk dengan keadaan dimana bapak sakit, tentu membuat pikiran ku goyah untuk melanjutkan kuliah yang saat ini ku impikan. 

"Ibu tunggu di sini, Aruhi akan belikan makan," ucapku lirih meminta beliau duduk.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Mampir nih, disuguhi bab awal yg menegangkan krn ayah Ruhi sakit.... apakah Ruhi dan Nathan akan berjodoh?

2023-05-12

1

its me

its me

mampir yuk ke karya CS aku judulnya taenie love makasih ....
semangat terus Ya jangan lupa mampir karena aku dah mampir..😁

2023-04-30

2

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

Ruhi pasti syok mendengar bapaknya terkena gagal ginjal

2023-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01: Terjerat Pernikahan Dengan Pria Narsis
2 Bab 02: One Night Love
3 Bab 03: Kehamilan
4 Bab 04: Kesalahan yang Termaafkan
5 Bab 05: Ayaan Zubair?
6 Bab 06: Pria Narsis?
7 Bab 07: Lamaran Yang tiba-tiba
8 Bab 08: Model songong
9 Bab 09: Perasaan Yang Tak Pasti
10 Bab 10: Hal Baru
11 Bab 11: Pria Masa Laluku!
12 Bab 12: Maaf Nathan
13 Bab 13: Kesempatan
14 Bab 14: Masa Lalu Vendrik Part 1
15 Bab 15: Masa Lalu Vendrik Part 2
16 Bab 16: Akhir Dari Sebuah Perasaan
17 Bab 17: Kemarahan Nathan!
18 Bab 18: Selamat
19 Bab 19: Kehidupan Baru Aruhi
20 Bab 20: Ada Apa Dengan Fania?
21 Bab 21: Liburan Ke Lombok
22 Bab 22: Apa Ini Kencan?
23 Bab 23: Kuda Laut Dan Bintang Laut
24 Bab 24: Cinta Monyet
25 Bab 25: Awal Sebuah Keretakan
26 Bab 26: Kenyataan Pahit
27 Bab 27: Rasa Bersalah
28 Bab 28: Kecelakaan
29 Bab 29: Tamu Tak Diundang
30 Bab 30: Musuh Dalam Selimut
31 Bab 31: Rasa Penasaran
32 Bab 32: Awal Kebenaran
33 Bab 33: Panas Membara
34 Bab 34: Pembukaan Yang Begitu Manis 21+
35 Bab 35: Rasa Canggung
36 Bab 36: Kecerobohan
37 Bab 37: Penyekapan
38 Bab 38: Masa Lalu Nathan Dan Kebenaran
39 Bab 39: Penculikan
40 Bab 40: End Season 1
41 Bab 41: Saeson 2: Gadis Kampung
42 Bab 42: Saeson 2: Kejutan
43 Bab 43: Saeson 2: Aku Bukan Tawananmu
44 Bab 44: Saeson 2: Pelarian
45 Bab 45: Saeson 2: Mesin Capit
46 Bab 46: Hilang Ingatan
47 Bab 47: Saeson 2: Kembali Kerumah
48 Bab 48: Saeson 2: Reunian
49 Bab 49: Saeson 2: Rasa Bahagia
50 Bab 50: Saeson 2: Bukan Kacung
51 Bab 51: Saeson 2: Dia Istriku Dan Bukan Istrimu
52 Bab 52: Saeson 2: Cinta Yang Tak Terbalas
53 Bab 53: Saeson 2: Rencana Yang Gagal
54 Bab 54: Saeson 2: Tertembak
55 Bab 55: Saeson 2: Karma
56 Bab 56: Saeson 2: Happy Ending
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Bab 01: Terjerat Pernikahan Dengan Pria Narsis
2
Bab 02: One Night Love
3
Bab 03: Kehamilan
4
Bab 04: Kesalahan yang Termaafkan
5
Bab 05: Ayaan Zubair?
6
Bab 06: Pria Narsis?
7
Bab 07: Lamaran Yang tiba-tiba
8
Bab 08: Model songong
9
Bab 09: Perasaan Yang Tak Pasti
10
Bab 10: Hal Baru
11
Bab 11: Pria Masa Laluku!
12
Bab 12: Maaf Nathan
13
Bab 13: Kesempatan
14
Bab 14: Masa Lalu Vendrik Part 1
15
Bab 15: Masa Lalu Vendrik Part 2
16
Bab 16: Akhir Dari Sebuah Perasaan
17
Bab 17: Kemarahan Nathan!
18
Bab 18: Selamat
19
Bab 19: Kehidupan Baru Aruhi
20
Bab 20: Ada Apa Dengan Fania?
21
Bab 21: Liburan Ke Lombok
22
Bab 22: Apa Ini Kencan?
23
Bab 23: Kuda Laut Dan Bintang Laut
24
Bab 24: Cinta Monyet
25
Bab 25: Awal Sebuah Keretakan
26
Bab 26: Kenyataan Pahit
27
Bab 27: Rasa Bersalah
28
Bab 28: Kecelakaan
29
Bab 29: Tamu Tak Diundang
30
Bab 30: Musuh Dalam Selimut
31
Bab 31: Rasa Penasaran
32
Bab 32: Awal Kebenaran
33
Bab 33: Panas Membara
34
Bab 34: Pembukaan Yang Begitu Manis 21+
35
Bab 35: Rasa Canggung
36
Bab 36: Kecerobohan
37
Bab 37: Penyekapan
38
Bab 38: Masa Lalu Nathan Dan Kebenaran
39
Bab 39: Penculikan
40
Bab 40: End Season 1
41
Bab 41: Saeson 2: Gadis Kampung
42
Bab 42: Saeson 2: Kejutan
43
Bab 43: Saeson 2: Aku Bukan Tawananmu
44
Bab 44: Saeson 2: Pelarian
45
Bab 45: Saeson 2: Mesin Capit
46
Bab 46: Hilang Ingatan
47
Bab 47: Saeson 2: Kembali Kerumah
48
Bab 48: Saeson 2: Reunian
49
Bab 49: Saeson 2: Rasa Bahagia
50
Bab 50: Saeson 2: Bukan Kacung
51
Bab 51: Saeson 2: Dia Istriku Dan Bukan Istrimu
52
Bab 52: Saeson 2: Cinta Yang Tak Terbalas
53
Bab 53: Saeson 2: Rencana Yang Gagal
54
Bab 54: Saeson 2: Tertembak
55
Bab 55: Saeson 2: Karma
56
Bab 56: Saeson 2: Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!