Bab 04: Kesalahan yang Termaafkan

Diam ku justru membuat ibu semakin geram, dia berbalik menatap tajam diriku yang berusaha menghindari tatapannya.

"Siapa ayah anak itu?!" bentak ibu kasar, namaku sudah tak lagi disebut, aku bahkan bisa merasakan emosi dan kecewa di ruangan ini.

"I …, ibu ak …, aku minta maaf!" ucap ku turun dari ranjang sambil bersujud memohon ampun.

Ibu terdiam mematung, bisaku rasakan tetesan air bening mengalir deras membasahi bumi yang kami pijaki, aku terus memohon ampun padanya berharap dia tak lagi marah. Perlahan-lahan ku mendongak menatap kembali ibu yang berusaha menyeka air matanya.

"Ruhi …, beginikah caramu membalas kami yang miskin ini? Beginikah caramu mempermalukan didikan yang selama ini ku ajarkan padamu?!" ucapnya menangis sambil menggerutu padaku yang masih duduk memohon ampun. 

"Tidak ibu, Aruhi salah. Aruhi melakukan ini karena gelap mata, Aruhi sudah tidak bisa memikirkan cara lain!" ucap ku berkelit dengan suara tangis pecah. Gemetar dan takut tentu mengusikku, kemarahan yang ibu tunjukan tak biasa membuat hati kecil ku amatlah bersalah.

"Diam?! Kamu tidak berhak membela diri dengan alasan gelap mata. Kamu sudah membuat ibu ini malu, Ruhi …, dengan berbadan dua seperti ini? Siapa yang akan menerima wanita kotor sepertimu!" hardiknya dengan emosi mengangkat tubuhku, dengan kedua tangannya hingga diriku berdiri tegak menatapnya. 

Aku berusaha mengalihkan Pandangan dari ibu, malu dan takut menggerogoti jiwaku, dengan hilang akal aku menatap kembali padanya dengan mata berlinang.

"A …. Aruhi a …, akan menggugurkan bayi ini, Aruhi juga tidak menginginkan anak ini, aku juga tidak akan membuat ibu malu!" ungkap ku dengan akal tumpul, sembari senyum psikopat.

PlAK….

"Apa kamu tidak waras? Ini 'Kan perbuatan mu, kenapa kamu harus menggugurkan bayi yang belum lahir?!" ucap ibu kembali berteriak dengan menampar pipi kananku. 

"Semalu-malunya ibu, aku tidak akan membiarkan anak yang bahkan aku tak tau jenis kelaminya apa, harus kau gugurkan begitu saja?!" hardiknya kembali menangis. 

"Diana akal sehatmu, Nak!" ujar ibu menangis berlinang air mata. . 

Dia yang berdiri kembali duduk memukul dirinya dengan keras, aku yang melihat itu langsung meleburkan pelukan pada ibu, kami menangis sejadi-jadinya tanpa aku hiraukan rasa nyeri di perut ku. 

"Aku minta maaf ibu, aku salah, Aruhi janji tidak akan ada yang kedua kali!" ucapku menangis dengan memeluk erat ibu yang sudah membasahi bajuku akibat tangis kami makin pecah. 

Saat kejadian di rumah sakit, aku mulai jarang keluar rumah, perutku kian hari makin membesar, toko bunga yang biasa ku kelolah kini diambil alih oleh ibuku, tentu saja nenek membantunya. 

Reaksi nenek ketika mendengar ku berbadan dua, justru lebih parah dari ibu, beliau hampir mengambil parang yang terpajang di dinding, beruntung ibuku menghalau parang itu dengan mata berkaca-kaca menatap nenek yang sudah naik pitam.

Dengan kejadian itu aku belajar banyak hal, keputusan ku sudah membuat keluargaku malu, entah sampai kapan aku akan terus bersembunyi dari masyarakat yang biasa kusapa setiap pagi di toko atau pun di jalanan. 

Aku hanya bersembunyi dengan perut yang kian hari membuncit! menatap anak-anak di balik jendela tanpa beban ketika bermain bola sepak.

Kudengar banyak orang mulai mencariku, karena letak toko dan rumah kami tak jauh, hanya ku dengar ibu ku berusaha mengalihkan topik pembicaraan, ia hanya terdiam tatkala seorang pemuda ingin melamarku, karena aku terkenal sebagai wanita penjual bunga yang ramah. 

Ibu berusaha menolak dengan senyum pahit, hingga para pria itu mulai tak suka mampir lagi ke toko, pelanggan kian hari makin sedikit, tentu saja berdampak pada perekonomian kami, uang yang tersisa di bank sudah terpakai habis karena usaha toko. 

Aku berharap pengalaman salah langkah ini menjadi renungan hati ku yang berdosa ini. Karena telah membuat keluarga ku menanggung malu karena perbuatan kotorku. 

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Lanjut Say... sy nulis dulu 1k sampe hbs Duhur. Nanti Insya Allah disambung.... smgt...

2023-05-12

0

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Diana= dimana..... 😉😉😉

2023-05-12

0

💜_Vicka Villya_💜

💜_Vicka Villya_💜

Thor itu warna putih apa ya??

2023-04-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01: Terjerat Pernikahan Dengan Pria Narsis
2 Bab 02: One Night Love
3 Bab 03: Kehamilan
4 Bab 04: Kesalahan yang Termaafkan
5 Bab 05: Ayaan Zubair?
6 Bab 06: Pria Narsis?
7 Bab 07: Lamaran Yang tiba-tiba
8 Bab 08: Model songong
9 Bab 09: Perasaan Yang Tak Pasti
10 Bab 10: Hal Baru
11 Bab 11: Pria Masa Laluku!
12 Bab 12: Maaf Nathan
13 Bab 13: Kesempatan
14 Bab 14: Masa Lalu Vendrik Part 1
15 Bab 15: Masa Lalu Vendrik Part 2
16 Bab 16: Akhir Dari Sebuah Perasaan
17 Bab 17: Kemarahan Nathan!
18 Bab 18: Selamat
19 Bab 19: Kehidupan Baru Aruhi
20 Bab 20: Ada Apa Dengan Fania?
21 Bab 21: Liburan Ke Lombok
22 Bab 22: Apa Ini Kencan?
23 Bab 23: Kuda Laut Dan Bintang Laut
24 Bab 24: Cinta Monyet
25 Bab 25: Awal Sebuah Keretakan
26 Bab 26: Kenyataan Pahit
27 Bab 27: Rasa Bersalah
28 Bab 28: Kecelakaan
29 Bab 29: Tamu Tak Diundang
30 Bab 30: Musuh Dalam Selimut
31 Bab 31: Rasa Penasaran
32 Bab 32: Awal Kebenaran
33 Bab 33: Panas Membara
34 Bab 34: Pembukaan Yang Begitu Manis 21+
35 Bab 35: Rasa Canggung
36 Bab 36: Kecerobohan
37 Bab 37: Penyekapan
38 Bab 38: Masa Lalu Nathan Dan Kebenaran
39 Bab 39: Penculikan
40 Bab 40: End Season 1
41 Bab 41: Saeson 2: Gadis Kampung
42 Bab 42: Saeson 2: Kejutan
43 Bab 43: Saeson 2: Aku Bukan Tawananmu
44 Bab 44: Saeson 2: Pelarian
45 Bab 45: Saeson 2: Mesin Capit
46 Bab 46: Hilang Ingatan
47 Bab 47: Saeson 2: Kembali Kerumah
48 Bab 48: Saeson 2: Reunian
49 Bab 49: Saeson 2: Rasa Bahagia
50 Bab 50: Saeson 2: Bukan Kacung
51 Bab 51: Saeson 2: Dia Istriku Dan Bukan Istrimu
52 Bab 52: Saeson 2: Cinta Yang Tak Terbalas
53 Bab 53: Saeson 2: Rencana Yang Gagal
54 Bab 54: Saeson 2: Tertembak
55 Bab 55: Saeson 2: Karma
56 Bab 56: Saeson 2: Happy Ending
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Bab 01: Terjerat Pernikahan Dengan Pria Narsis
2
Bab 02: One Night Love
3
Bab 03: Kehamilan
4
Bab 04: Kesalahan yang Termaafkan
5
Bab 05: Ayaan Zubair?
6
Bab 06: Pria Narsis?
7
Bab 07: Lamaran Yang tiba-tiba
8
Bab 08: Model songong
9
Bab 09: Perasaan Yang Tak Pasti
10
Bab 10: Hal Baru
11
Bab 11: Pria Masa Laluku!
12
Bab 12: Maaf Nathan
13
Bab 13: Kesempatan
14
Bab 14: Masa Lalu Vendrik Part 1
15
Bab 15: Masa Lalu Vendrik Part 2
16
Bab 16: Akhir Dari Sebuah Perasaan
17
Bab 17: Kemarahan Nathan!
18
Bab 18: Selamat
19
Bab 19: Kehidupan Baru Aruhi
20
Bab 20: Ada Apa Dengan Fania?
21
Bab 21: Liburan Ke Lombok
22
Bab 22: Apa Ini Kencan?
23
Bab 23: Kuda Laut Dan Bintang Laut
24
Bab 24: Cinta Monyet
25
Bab 25: Awal Sebuah Keretakan
26
Bab 26: Kenyataan Pahit
27
Bab 27: Rasa Bersalah
28
Bab 28: Kecelakaan
29
Bab 29: Tamu Tak Diundang
30
Bab 30: Musuh Dalam Selimut
31
Bab 31: Rasa Penasaran
32
Bab 32: Awal Kebenaran
33
Bab 33: Panas Membara
34
Bab 34: Pembukaan Yang Begitu Manis 21+
35
Bab 35: Rasa Canggung
36
Bab 36: Kecerobohan
37
Bab 37: Penyekapan
38
Bab 38: Masa Lalu Nathan Dan Kebenaran
39
Bab 39: Penculikan
40
Bab 40: End Season 1
41
Bab 41: Saeson 2: Gadis Kampung
42
Bab 42: Saeson 2: Kejutan
43
Bab 43: Saeson 2: Aku Bukan Tawananmu
44
Bab 44: Saeson 2: Pelarian
45
Bab 45: Saeson 2: Mesin Capit
46
Bab 46: Hilang Ingatan
47
Bab 47: Saeson 2: Kembali Kerumah
48
Bab 48: Saeson 2: Reunian
49
Bab 49: Saeson 2: Rasa Bahagia
50
Bab 50: Saeson 2: Bukan Kacung
51
Bab 51: Saeson 2: Dia Istriku Dan Bukan Istrimu
52
Bab 52: Saeson 2: Cinta Yang Tak Terbalas
53
Bab 53: Saeson 2: Rencana Yang Gagal
54
Bab 54: Saeson 2: Tertembak
55
Bab 55: Saeson 2: Karma
56
Bab 56: Saeson 2: Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!