Menikahi Tuan Muda Lumpuh

Menikahi Tuan Muda Lumpuh

Bab 1 : Dia Akhirnya Datang, Tapi...

"Haruka, dengarkan Ayah. Kamu harus menikah, tidak ada penolakan!"

Haruka mengepalkan kedua tangannya, mendesah, menatap tajam ke arah gadis kurus yang memegang lengan pria tua itu dengan gelisah.

"Soma Haruka, di mana sopan santunmu? Beginikah sikapmu kepada ayahmu?!" Soma Kenta teramat geram, tanpa sadar telah mencengkram kerah kemeja Haruka.

"Sopan santun? Untuk seorang ayah yang mencampakkan putrinya sendiri demi gundik dan anak haramnya, Ayah bilang apa tadi!? Sopan santun!?"

Soma Kenta terdiam seribu bahasa, dia terkejut, tidak menyangka tatapan buas dan haus darah itu dipancarkan oleh putri yang ia sisihkan ke distrik kumuh. Kenta berpikir kalau Haruka akan berakhir menjadi wanita penurut dan penakut karena lingkungan sekitarnya keras, Kenta tidak menyangka kalau Haruka bisa beradaptasi.

"Ka-kamu ..."

Soma Kenta tergagap, secara alami melemaskan cengkramannya.

"Kakak, bagaimana bisa kamu berkata kasar seperti itu kepada ayah!?" Gadis yang menggelayuti lengan Kenta angkat bicara.

Gadis itu adalah saudari tiri Haruka, Soma Hanah, dua tahun lebih muda. Nada bicara gadis itu yang dibuat-buat agar menggemaskan membuat gendang telinga Haru menjadi panas, ingin rasanya melemparkan bunga beserta dengan potnya ke rambut pirang Hana yang tidak murni, terlebih Soma Hanah adalah penyebab semua ini bisa terjadi.

Haruka masih mengingatnya dengan jelas, meskipun saat itu dia baru berusia lima tahun, kenangan itu tak terlupakan, terlalu buruk hingga kerap muncul di dalam mimpi.

Soma Kenta berselingkuh saat ibu Haruka mulai jatuh sakit-sakitan.

Hal yang paling membuat ibunya sakit hati adalah penampakan terakhir suaminya yang ia lihat adalah sosok Soma Kenta yang tengah menggandeng gundik dan putri haramnya dalam tawa bahagia.

Pada akhirnya ibu Haruka wafat akibat stres dan depresi yang merangsang penyakit-penyakit di dalam tubuhnya.

"Istri yang menemanimu di masa susah engkau cabik-cabik hatinya sampai tutup usia. Putri kandung yang baru berusia lima tahun engkau singkirkan ke distrik kumuh bersama dengan ibu mertua yang dulu dengan senang hati memberimu hartanya yang tersisa untuk modal usaha. Lalu sekarang?!"

Haruka meledak, seorang gadis yang dulu merampas keluarganya kini datang dengan permintaan tidak masuk akal. Tunangan Soma Hanah mengalami kecelakaan mobil yang membuat kakinya lumpuh dan ia tergeser dari kursi ahli waris keluarga besar Yon.

Calon menantu keluarga Soma yang luar biasa tiba-tiba menjadi lumpuh tak berguna. Tidak mungkin Soma Kenta yang sangat menyayangi putri haram itu tega melihatnya menderita. Namun, tidak mungkin juga baginya untuk menyinggung keluarga besar Yon yang berkuasa.

Karena itu mereka datang ke tempat kumuh yang membuat jijik ini untuk membawa pulang Soma Haruka, sebagai tumbal bagi perjanjian lama antara kedua keluarga.

"******! Siapa yang mengajarkanmu bicara seperti itu padaku!?"

Soma Kenta naik pitam, tanpa berpikir ia mengangkat tangannya hendak menampar Haruka. Namun, tangannya terhenti di tengah jalan. Soma Haruka mencengkram tangannya.

Soma Kenta berusaha untuk menepisnya, tapi tenaga Haruka lebih besar dari yang terlihat, padahal dia hanya seorang gadis muda.

"Pak, apakah bapak tahu kalau distrik kumuh memiliki hukum mereka sendiri? Apakah sekarang bapak ingin kita berdiskusi seperti orang-orang dari distrik terbuang lakukan?"

"Hentikan Haruka!" Sarah Lan, ibu tiri Haruka, masuk ke dalam apartemen. Penampilannya yang glamor tidak cocok dengan tempatnya memijak, laksana cincin permata yang ditaruh di apartemen tua dengan dinding yang retak.

Sarah Lan tidak ingin berlama-lama di sini, bahkan untuk sekedar masuk pun, ia awalnya enggan. Namun, situasi menjadi tak terkendali dan jika tidak dihentikan hanya akan berlarut-larut, itu sebabnya ia bertindak, meski harus membuang sepatunya setelah ini.

"Soma Haruka, bagaimana bisa kamu menyakiti ayahmu? Dia tidak bisa melihatmu selama bertahun-tahun karena kesibukannya, dia benar-benar merindukanmu. Saat malam ayahmu sering berbisik di telingaku, betapa khawatirnya ia denganmu. Haruka, kamu tidak bisa begitu saja menelan omongan nenekmu dan salah paham dengan ayahmu."

Haruka merasa jijik mendengar muslihat dusta Sarah Lan. Ada banyak umpatan yang ingin mulutnya keluarkan, tetapi tangannya bergerak terlebih dahulu. Satu tamparan mendarat di pipi Sarah Lan, suara benturan yang memuaskan menciptakan keheningan singkat di antara mereka.

"Sarah Lan, jangan menampakkan hidungmu di depanku. Apa kamu pikir aku bodoh? Mana mungkin aku akan percaya dengan omong kosong di luar nalar seperti itu. Orang asing sepertimu harusnya tutup mulut saja, kalau bertingkah congormu itu bisa aku cabut."

Sarah Lan menggigit bibir menahan benci; Haruka tersenyum lebar melihatnya.

"Kakak, bagaimana bisa kamu melakukan ini?" Soma Hanah melebarkan matanya tidak percaya, ia berpindah, memeluk Sarah Lan menenangkannya. "Ibu dan ayah adalah orang tua kita, bahkan jika Kakak punya alasan, melakukan kekerasan tidak dapat dibenarkan!"

"Benar, teruslah berpura-pura baik. Tidak cukup menjadi anak haram, sekarang kamu juga menjadi munafik? Soma Hanah, apa yang aku katakan pada ibumu juga berlaku kepadamu, tutup mulutmu!"

Wajah Hanah merah padam, alisnya hampir menyatu. Gara-gara stigma buruk yang ibunya punya sebagai istri simpanan, Hanah pun mewarisi stigma negatif yang membuatnya dipandang rendah oleh orang lain. Hanah sudah menjilat ke sana sini dan bermain peran sebagai gadis polos yang baik hati, tapi tetap mustahil untuk menghapus julukan sial 'Anak Haram' itu.

Sama halnya dengan Hanah, Sarah Lan pun memendam amarah. Jika saja bukan karena mereka sangat membutuhkan Haruka saat ini, Sarah pasti sudah membalas apa yang Haruka lakukan berkali-kali lipat dari tamparan di wajah.

Soma Kenta juga hanya bisa menahan kebenciannya, Kenta tidak menyukai cara Haruka memamerkan taringnya hanya karena posisinya cukup menguntungkan di sini. "Lihatlah kelakuanmu ini, kamu sama sekali tidak terlihat seperti seorang Soma, tidak terlihat seperti putriku!"

"Pak, aku juga tidak ingin punya ayah seperti bapak."

Suara dingin Haruka membuat semua orang bergidik merinding, senyum palsu yang ia lemparkan sudah cukup untuk mewakili betapa besar dendam yang ia pikul di punggungnya. Haruka bukan gadis yang bisa dibujuk oleh kata-kata.

"En-entah apapun, aku tetap ayahmu. Kamu harus mematuhi kata-kataku. Lagipula kamu sudah tidak lagi bersekolah, kemasi barangmu, kamu akan menikah dalam dua hari!"

Suasana menjadi bisu tanpa suara, Haruka hanya diam; menatap kosong ke luar jendela.

Situasi dingin itu membuat Kenta tidak sabaran, dia berpikir untuk mengakhirinya untuk saat ini, kemudian memikirkan cara agar Haruka mau menikahi Daniel Yon yang lumpuh itu setelah pulang. Cara terbaik yang terpikir dalam kepalanya adalah dengan mengancam Hanah menggunakan neneknya.

"Haru— "Baiklah," potong Haruka.

"Apa katamu?" Soma Kenta, Hanah, dan Sarah Lan, ketiganya terkejut. Mereka pikir perjalanan mereka ke sini menjadi sia-sia, terlebih sejak awal Haruka menunjukkan penolakan yang agresif tanpa celah. Namun, sekarang dia malah menerimanya begitu saja.

Soma Hanah memutar kepalanya, mencoba untuk mengerti, tetapi sekeras apapun ia memikirkannya, tidak ada untungnya menikahi orang lumpuh itu.

"Aku akan menikahinya, tetapi tolong penuhi dulu permintaanku."

Terpopuler

Comments

Tiwi

Tiwi

.

2024-07-08

0

𝐈𝐬𝐭𝐲

𝐈𝐬𝐭𝐲

baca bab awal aja udah agak emosi nih

2023-04-02

2

Perantau Tua

Perantau Tua

waduh... minta digenjreng ini mah wkwk

2023-02-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Dia Akhirnya Datang, Tapi...
2 Bab 2 : Cahayanya Terlihat!
3 Bab 3 : Hati Yang Dikunci Paksa
4 Bab 4 : Si Pembuat Masalah
5 Bab 5 : Adik Yang Nakal Harus Dihukum!
6 Bab 6 : Yang Aku inginkan Adalah Sebuah Keluarga
7 Bab 7 : Jangan Lepas Genggamannya!
8 Bab 8 : Terbiasa Mengurus Orang Lain
9 Bab 9 : Anak-Anak Distrik Kumuh
10 Bab 10 : Laki-Laki Berandalan
11 Bab 11 : Hooligan Lokal
12 Bab 12 : Tidak Bisa Ditinggal Sebentar
13 Bab 13 : Masalah Harga Diri
14 Bab 14 : Informasi Tak Terduga
15 Bab 15 : Detak Jantung
16 Bab 16 : Pil Putih
17 Bab 17 : Manusia Sempurna
18 Bab 18 : Kenyataan Pahit
19 Bab 19 : Ketidaknormalan
20 Bab 20 : Lagi-lagi Dia
21 Bab 21 : Imut
22 Bab 22 : Langkah Menuju Kedewasaan
23 Bab 23 : Kami Datang
24 Bab 24 : Dominasi
25 Bab 25 : Tuan Muda Kedua
26 Bab 26 : Wanita Liar
27 Bab 27 : Dia Datang Dari Dunia Yang Berbeda
28 Bab 28 : Ulurkan Tanganmu!
29 Bab 29 : Aku Punya Adik Perempuan?
30 Bab 30 : Kakiku Sakit, tapi hatiku sejuk
31 Bab 31 : Keluarga Krisan
32 Bab 32 : Kampungan
33 Bab 33 : Kuda Hitam
34 Bab 34 : Rencana Busuk
35 Bab 35 : Dokter Ronald Asrahan
36 Bab 36 : Putri Dari Dongeng
37 Bab 37 : Jangan Khawatir
38 Bab 38 : Kekuatan Penampilan
39 Bab 39 : Ksatria Vs Gladiator
40 Bab 40 : Anggrek
41 Bab 41 : Kompensasi
42 Bab 42 : Titik Balik
43 Bab 43 : Coret Namanya Dari Kartu Keluarga
44 Bab 44 : Medan Perang
45 Bab 45 : Berlian Hitam
46 Bab 46 : Perjanjian
47 Bab 47 : Biang Keladi
48 Bab 48 : Kebenaran
49 Bab 49 : Sampah
50 Bab 50 : Melati
51 Bab 51 : Tidak Tahu Diri
52 Bab 52 : Kami Bersamamu!
53 Bab 53 : Langit, Jadikan Ini Rahasia Kita
54 Bab 54 : Kamu Sang Bintang
55 Bab 55 : Malam Berharga
56 Bab 56 : Tidak, Terimakasih
57 Bab 57 : Antara Iblis Dan Manusia
58 Bab 58 : Harus Dewasa!
59 Bab 59 : Lukisan
60 Bab 60 : Potensi
61 Bab 61 : Dia Ingin Menjadi Idola
62 Bab 62 : Terimakasih, Kak!
63 Bab 63 : Ini Perang!
64 Bab 64 : Frustasi
65 Bab 65 : Pangeran Siang Dan Malam
66 Bab 66 : Cahaya
67 Bab 67 : Langkahi dulu mayatku!
68 Bab 68 : Gejolak
69 Bab 69 : Perkara Keberuntungan
70 Bab 70 : Fenrir Es Perak
71 Bab 71 : Aku Senang Jika Istriku Senang
72 Bab 72 : Apa Kamu Marah?
73 Bab 73 : Asisten Baru
74 Bab 74 : Sampai Saat Itu Tiba...
75 Bab 75 : Penjara Darah
76 Bab 76 : Aku Bukan Soma!
77 Bab 77 : Kembali Sekolah?
78 Bab 78 : Di Depannya, Sesuatu Terasa Lain
79 Bab 79 : Maaf
80 Bab 80 : Maaf (2)
81 Bab 81 : Maaf (3)
82 Bab 82 : Maaf (4)
83 Bab 83 : Kakak Ipar!
84 Bab 84 : Investasi Bodong
85 Bab 85 : Investasi Bodong (2)
86 Bab 86 : Mantan
87 Bab 87 : Mantan (2)
88 Bab 88 : Manis-Manis Menjijikan
89 Bab 89 : Dominan
90 Bab 90 : Keluarga Ular
91 Bab 91 : Keluarga Yon Seharusnya
92 Bab 92 : Dua Sisi Mata Koin
93 Bab 93 : Ke Rumah Nenek
94 Bab 94 : Kakak
95 Bab 95 : Kakak (2)
96 Bab 96 : Kebetulan Sekali
97 Bab 97 : Berita
98 Bab 98 : Berita (2)
99 Bab 99 : Berita (3)
100 Bab 100 : Berita (4)
101 Bab 101 : Berita (5)
102 Bab 102 : Berita (6)
103 Bab 103 : Haruka Dan Bahaya (1)
104 Bab 104 : Haruka Dan Bahaya (2)
105 Bab 105 : Haruka Dan Bahaya (3)
106 Bab 106 : Haruka Dan Bahaya (4)
107 Bab 107 : Haruka Dan Bahaya (5)
108 Bab 108 : Haruka Dan Bahaya (6)
109 Bab 109 : Haruka Dan Bahaya (7)
110 Bab 110 : Selesai
111 Bab 111 : Selesai?
112 Bab 112 : Camilla
113 Bab 113 : Dia Berbeda
114 Bab 114 : Perubahan
115 Bab 115 : Bibir
116 Bab 116 : Pembela Kebenaran!
117 Bab 117 : Akhir Dari David Yon
118 Bab 118 : Mama
119 Bab 119 : Mama (2)
120 Bab 120 : Mama (3)
121 Bab 121 : Mama (4)
122 Bab 122 : Mama (5)
123 Bab 123 : Mama (6)
124 Bab 124 : Akhir
125 Bab 125 : Tobat
126 Bab 126 : Penyesuaian
127 Bab 127 : Sihir
128 Bab 128 : Sejarah
129 Bab 129 : Ramalan
130 Bab 130 : Pencarian
131 Bab 131 : Dia Putraku!
132 Bab 132 : Mama (7)
133 Bab 133 : Mama (8)
134 Bab 134 : Waduh
135 Bab 135 : Bintang Keberuntungan
136 Bab 136 : Mama (9)
137 Bab 137 : Mama (10)
138 Bab 138 : Mama (11)
139 Bab 139 : Mama (12)
140 Bab 140 : Krisan
141 Bab 141 : Krisan (2)
142 Bab 142 : Krisan (3)
143 Bab 143 : Krisan (4)
144 Bab 144 : Krisan (5)
145 Bab 145 : Krisan (6)
146 Bab 146 : Krisan (7)
147 Bab 147 : Krisan (8)
148 Bab 148 : Krisan (9)
149 Bab 149 : Kekasih Kecil
150 Bab 150 : Pengganti Daniel Yon
151 Bab 151 : Lelang
152 Bab 152 : Lelang (2)
153 Bab 153 : Lelang (3)
154 Bab 154 : Lelang (4)
155 Bab 155 : Soma
156 Bab 156 : Soma (2)
157 Bab 157 : Krisan (10)
158 Bab 158 : Dana
159 Bab 159 : Haruka Yon
160 Bab 160 : Krisan (11)
161 Bab 61 : Krisan (12)
162 Bab 162 : Krisan (13)
163 Bab 163 : Krisan (14)
164 Bab 164 : Krisan (15)
165 Bab 165 : Krisan (16)
166 Bab 166 : Krisan (17)
167 Bab 167 : Daniel Yon (1)
168 Bab 168 : Daniel Yon (2)
169 Bab 169 : Akhir Sesi Pertama
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Bab 1 : Dia Akhirnya Datang, Tapi...
2
Bab 2 : Cahayanya Terlihat!
3
Bab 3 : Hati Yang Dikunci Paksa
4
Bab 4 : Si Pembuat Masalah
5
Bab 5 : Adik Yang Nakal Harus Dihukum!
6
Bab 6 : Yang Aku inginkan Adalah Sebuah Keluarga
7
Bab 7 : Jangan Lepas Genggamannya!
8
Bab 8 : Terbiasa Mengurus Orang Lain
9
Bab 9 : Anak-Anak Distrik Kumuh
10
Bab 10 : Laki-Laki Berandalan
11
Bab 11 : Hooligan Lokal
12
Bab 12 : Tidak Bisa Ditinggal Sebentar
13
Bab 13 : Masalah Harga Diri
14
Bab 14 : Informasi Tak Terduga
15
Bab 15 : Detak Jantung
16
Bab 16 : Pil Putih
17
Bab 17 : Manusia Sempurna
18
Bab 18 : Kenyataan Pahit
19
Bab 19 : Ketidaknormalan
20
Bab 20 : Lagi-lagi Dia
21
Bab 21 : Imut
22
Bab 22 : Langkah Menuju Kedewasaan
23
Bab 23 : Kami Datang
24
Bab 24 : Dominasi
25
Bab 25 : Tuan Muda Kedua
26
Bab 26 : Wanita Liar
27
Bab 27 : Dia Datang Dari Dunia Yang Berbeda
28
Bab 28 : Ulurkan Tanganmu!
29
Bab 29 : Aku Punya Adik Perempuan?
30
Bab 30 : Kakiku Sakit, tapi hatiku sejuk
31
Bab 31 : Keluarga Krisan
32
Bab 32 : Kampungan
33
Bab 33 : Kuda Hitam
34
Bab 34 : Rencana Busuk
35
Bab 35 : Dokter Ronald Asrahan
36
Bab 36 : Putri Dari Dongeng
37
Bab 37 : Jangan Khawatir
38
Bab 38 : Kekuatan Penampilan
39
Bab 39 : Ksatria Vs Gladiator
40
Bab 40 : Anggrek
41
Bab 41 : Kompensasi
42
Bab 42 : Titik Balik
43
Bab 43 : Coret Namanya Dari Kartu Keluarga
44
Bab 44 : Medan Perang
45
Bab 45 : Berlian Hitam
46
Bab 46 : Perjanjian
47
Bab 47 : Biang Keladi
48
Bab 48 : Kebenaran
49
Bab 49 : Sampah
50
Bab 50 : Melati
51
Bab 51 : Tidak Tahu Diri
52
Bab 52 : Kami Bersamamu!
53
Bab 53 : Langit, Jadikan Ini Rahasia Kita
54
Bab 54 : Kamu Sang Bintang
55
Bab 55 : Malam Berharga
56
Bab 56 : Tidak, Terimakasih
57
Bab 57 : Antara Iblis Dan Manusia
58
Bab 58 : Harus Dewasa!
59
Bab 59 : Lukisan
60
Bab 60 : Potensi
61
Bab 61 : Dia Ingin Menjadi Idola
62
Bab 62 : Terimakasih, Kak!
63
Bab 63 : Ini Perang!
64
Bab 64 : Frustasi
65
Bab 65 : Pangeran Siang Dan Malam
66
Bab 66 : Cahaya
67
Bab 67 : Langkahi dulu mayatku!
68
Bab 68 : Gejolak
69
Bab 69 : Perkara Keberuntungan
70
Bab 70 : Fenrir Es Perak
71
Bab 71 : Aku Senang Jika Istriku Senang
72
Bab 72 : Apa Kamu Marah?
73
Bab 73 : Asisten Baru
74
Bab 74 : Sampai Saat Itu Tiba...
75
Bab 75 : Penjara Darah
76
Bab 76 : Aku Bukan Soma!
77
Bab 77 : Kembali Sekolah?
78
Bab 78 : Di Depannya, Sesuatu Terasa Lain
79
Bab 79 : Maaf
80
Bab 80 : Maaf (2)
81
Bab 81 : Maaf (3)
82
Bab 82 : Maaf (4)
83
Bab 83 : Kakak Ipar!
84
Bab 84 : Investasi Bodong
85
Bab 85 : Investasi Bodong (2)
86
Bab 86 : Mantan
87
Bab 87 : Mantan (2)
88
Bab 88 : Manis-Manis Menjijikan
89
Bab 89 : Dominan
90
Bab 90 : Keluarga Ular
91
Bab 91 : Keluarga Yon Seharusnya
92
Bab 92 : Dua Sisi Mata Koin
93
Bab 93 : Ke Rumah Nenek
94
Bab 94 : Kakak
95
Bab 95 : Kakak (2)
96
Bab 96 : Kebetulan Sekali
97
Bab 97 : Berita
98
Bab 98 : Berita (2)
99
Bab 99 : Berita (3)
100
Bab 100 : Berita (4)
101
Bab 101 : Berita (5)
102
Bab 102 : Berita (6)
103
Bab 103 : Haruka Dan Bahaya (1)
104
Bab 104 : Haruka Dan Bahaya (2)
105
Bab 105 : Haruka Dan Bahaya (3)
106
Bab 106 : Haruka Dan Bahaya (4)
107
Bab 107 : Haruka Dan Bahaya (5)
108
Bab 108 : Haruka Dan Bahaya (6)
109
Bab 109 : Haruka Dan Bahaya (7)
110
Bab 110 : Selesai
111
Bab 111 : Selesai?
112
Bab 112 : Camilla
113
Bab 113 : Dia Berbeda
114
Bab 114 : Perubahan
115
Bab 115 : Bibir
116
Bab 116 : Pembela Kebenaran!
117
Bab 117 : Akhir Dari David Yon
118
Bab 118 : Mama
119
Bab 119 : Mama (2)
120
Bab 120 : Mama (3)
121
Bab 121 : Mama (4)
122
Bab 122 : Mama (5)
123
Bab 123 : Mama (6)
124
Bab 124 : Akhir
125
Bab 125 : Tobat
126
Bab 126 : Penyesuaian
127
Bab 127 : Sihir
128
Bab 128 : Sejarah
129
Bab 129 : Ramalan
130
Bab 130 : Pencarian
131
Bab 131 : Dia Putraku!
132
Bab 132 : Mama (7)
133
Bab 133 : Mama (8)
134
Bab 134 : Waduh
135
Bab 135 : Bintang Keberuntungan
136
Bab 136 : Mama (9)
137
Bab 137 : Mama (10)
138
Bab 138 : Mama (11)
139
Bab 139 : Mama (12)
140
Bab 140 : Krisan
141
Bab 141 : Krisan (2)
142
Bab 142 : Krisan (3)
143
Bab 143 : Krisan (4)
144
Bab 144 : Krisan (5)
145
Bab 145 : Krisan (6)
146
Bab 146 : Krisan (7)
147
Bab 147 : Krisan (8)
148
Bab 148 : Krisan (9)
149
Bab 149 : Kekasih Kecil
150
Bab 150 : Pengganti Daniel Yon
151
Bab 151 : Lelang
152
Bab 152 : Lelang (2)
153
Bab 153 : Lelang (3)
154
Bab 154 : Lelang (4)
155
Bab 155 : Soma
156
Bab 156 : Soma (2)
157
Bab 157 : Krisan (10)
158
Bab 158 : Dana
159
Bab 159 : Haruka Yon
160
Bab 160 : Krisan (11)
161
Bab 61 : Krisan (12)
162
Bab 162 : Krisan (13)
163
Bab 163 : Krisan (14)
164
Bab 164 : Krisan (15)
165
Bab 165 : Krisan (16)
166
Bab 166 : Krisan (17)
167
Bab 167 : Daniel Yon (1)
168
Bab 168 : Daniel Yon (2)
169
Bab 169 : Akhir Sesi Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!