Bab 2 : Cahayanya Terlihat!

"Aku akan menikahinya, tetapi tolong penuhi permintaanku, aku ingin sebuah rumah di distrik Beta dan selembar kartu dengan satu juta dolar di dalamnya. Kurang dari itu anggap saja kalian tidak pernah datang kemari."

"Dasar anak tidak tahu terimakasih! Kau..."

Soma Kenta ingin memarahi Haruka lagi, tetapi Sarah Lan menghentikannya.

"Sudahlah Sayang. Haruka terbiasa hidup di lingkungan buruk seperti ini, wajar saja jika dia menjadi serakah. Penuhi saja permintaan Haru, aku takut Hanah menjadi sakit jika berlama-lama di tempat ini."

Sarah Lan bermain dengan Kalkulator kecil di kepalanya. Sebuah rumah di distrik Beta tidak terlalu mahal, satu juta dolar pun, hanya sebanding dengan dua atau tiga tas keluaran terbatas.

Sebanyak itu cukup murah untuk menyelesaikan masalah Soma Hanah dan melindungi nama baik kedua keluarga. Namun, Soma Kenta entah mengapa masih merasa tidak rela. Wajah pria itu nampak masam, jika saja Sarah Lan tidak menghentikannya, pasti permintaan Haruka sudah ia tolak.

"Dasar anak nakal, aku akan turuti permintaanmu, tetapi jika kau berkelakuan buruk nanti, kamu harus siap untuk konsekuensinya!"

Haruka merasa perkataan ayahnya itu sangat lucu, setelah belasan tahun ia bertahan di neraka, ayahnya akhirnya datang hanya untuk melontarkan ancaman dan sumpah serapah.

"Aku hanya akan menikah jika permintaanku dipenuhi. Ini sudah larut, cepatlah kalian angkat kaki dari tempat ini, aku tidak ingin nenek melihat wajah kalian dan bermimpi buruk."

Urat leher Kenta muncul lagi, Haruka mengejeknya dan ia ingin membalas. Namun, Sarah Lan menghentikannya lagi. Tujuan mereka sudah tercapai, untuk apa lagi berlama-lama di tempat yang membuat mereka harus membuang pakaian yang mereka kenakan setelah ini. Sarah dan Hanah membujuk Kenta, kemudian mereka pergi tanpa permisi.

"Haru!" Suara wanita tua terdengar dari arah pintu, tidak lama setelah kepergian keluarga Soma. "Apakah ayahmu tadi kemari?" Wanita tua berambut putih bertanya pada Haruka. Daripada marah, wanita tua itu justru memperlihatkan dengan jelas kekhawatirannya.

"Nenek, kenapa hari ini pulang cepat? Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Haru, mengalihkan pembicaraan. Namun, neneknya tetap gigih. "Haru, apa yang diingankan laki-laki itu darimu?" tanya sang Nenek lagi.

Hati Haruka teriris melihat butiran air di sudut mata neneknya. Haru menuntun neneknya untuk duduk di sofa, Haru kemudian menceritakan semuanya sambil bersandar di bahu kurus wanita tua yang telah merawatnya selama belasan tahun.

"Apa kamu bodoh!?" tangis sang nenek pecah mendengar apa yang sudah Haruka sepakati dengan ayahnya. "Menikahi laki-laki seperti itu di usiamu yang masih sangat muda... lalu bagaimana dengan masa depanmu? Nenek tidak membutuhkan rumah yang layak atau uang untuk pensiun itu, yang Nenek inginkan hanyalah kebahagiaanmu, Haruka!"

"Lalu, apa nenek ingin aku menemukan laki-laki yang aku sukai kemudian dikhianati seperti ibu? Aku pikir lebih baik begini, dengan menjadi menantu keluarga Yon, orang-orang brengsek itu jadi tidak bisa macam-macam lagi dengan kita." Haruka terus menundukkan wajahnya, meskipun ia tidak gentar dihadapan amarah Soma Kenta, Haruka tidak sanggup melihat wajah sedih sang nenek.

"Meskipun dia lumpuh, dia berasal dari keluarga Yon. Nenek tidak perlu mengkhawatirkan apapun, bahkan jika perceraian terjadi, keluarga Yon pasti memberikan kompensasi, ini pilihan paling menguntungkan."

"Na-namun, bagaimana dengan sifat suamimu? Nenek takut dia seperti ayahmu." Tangan wanita tua itu menggenggam tangan Haruka dengan erat. Hal inilah yang paling dikhawatirkannya, sang nenek tidak ingin Haruka berakhir tragis seperti sang ibu.

"Entahlah, Nek. Setidaknya akan sulit baginya untuk melakukan KDRT dan berselingkuh."

Wanita tua itu kehilangan kata-kata, saat itulah Haruka memeluknya dengan tangis.

Keesokan harinya, keluarga Soma memberikan sertifikat rumah dan uang yang Haruka minta. Kurir yang mengantarpun dititipi pesan ancaman untuk Haruka, kata-kata kasar penuh kesombongan itu jelas berasal dari Soma Kenta.

Soma Haruka dan neneknya pindah ke rumah baru di distrik Beta, dia juga mencari seorang perawat profesional untuk sang nenek. Haruka tinggal menunggu utusan keluarga Yon untuk menjemputnya.

Haruka memanfaatkan waktunya untuk menenangkan sang Nenek. Haru ingin lebih lama menemani neneknya di lingkungan baru, tetapi pernikahannya tinggal sehari lagi dan mobil jemputannya pun sudah sampai. Haru meninggalkan wanita tua itu dengan usaha agar tetap tegar.

Sopir membawanya masuk ke kediaman keluarga Yon, kemudian secara khusus pergi ke tempat tinggal Daniel Yon. Begitu Haru sampai, seorang pelayan langsung mengarahkannya ke kamar Daniel Yon.

Haruka mengambil napas dua kali sebelum mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu. Ekspresi muram para pelayan di dalam rumah itu membuat rasa gugup Haru berlipat ganda. Apalagi ketika menyelidiki tentang Daniel Yon, hanya rumor buruk yang Haru dapatkan.

Tok Tok Tok

Pintu diketuk berkali-kali, tetapi tidak ada jawaban dari dalam. Haruka memegang gagang pintu, mendapati kalau pintu itu tidak terkunci.

"Tuan Yon, kalau Anda tidak menjawab, Saya anggap kalau Anda memperbolehkan Saya untuk masuk."

Masih tidak ada jawaban dari Daniel, meskipun Haruka bisa mendengar aktifitas seseorang di dalam kamar itu.

Mengabaikan tatapan para pelayan, Haruka mendorong pintu kemudian masuk ke dalam. Ruangan itu sangat gelap, padahal langit begitu cerah di luar.

Di tengah ruangan, Haruka mendapati Daniel duduk dikursi rodanya dengan kaki yang tertutup oleh selimut. Haruka memutar kepalanya, mencari letak saklar lampu ruangan itu.

"Pergilah!" Daniel mengusirnya, tetapi Haruka menghiraukan suara serak rendah bagai gumaman itu.

Lampu menyala, Haruka tidak bisa tidak terkejut ketika melihat wujud Daniel yang begitu berbeda dengan gambar yang dipajang di ruang tamu.

Pipi pria itu melengkung mengikuti tulang rahang, seolah meneriakkan bahwa bobot tubuhnya kurang dari empat puluh kilogram. Kulit putih pucat seperti mayat, bau alkohol yang padat, ditambah dengan tatapan mata yang terlihat seperti ikan mati. Haruka menyadari, pria yang ada di hadapannya ini sebenarnya sudah lama mati.

Rambut sebahu berantakan, bibir kering yang menggumamkan kata-kata yang tidak jelas, julukan 'Tuan Muda Gila' pasti berasal dari sana.

"Apa telinga itu hanya pajangan? Aku bilang pergilah, jangan sia-siakan hidupmu untuk orang sepertiku."

Meskipun Daniel memperjelas penolakannya, Haruka tetap tidak peduli. Bagi Haruka, aura haus darah dan mata yang menginginkan balas dendam milik pria itu jauh lebih menarik. Orang normal mungkin akan bergidik. Namun, tidak dengan Haruka yang memiliki aura yang sama.

Daniel Yon yang diidam-idamkan oleh ribuan gadis, hanya dalam kurun waktu satu malam, sudah tidak ada lagi gadis yang menginginkannya. Melihat kondisi Daniel memberi harapan untuk Haruka, bahwa sebuah menara yang memiliki pondasi kuat pun, masih bisa runtuh oleh sesuatu yang disebut goncangan.

Menara keluarga Soma yang sebelumnya ia pandang sebagai benteng tak tertembus sudah tidak ada lagi. Haruka bisa melihat cahayanya sekarang, cahaya suci balas dendam.

Terpopuler

Comments

Perantau Tua

Perantau Tua

Hanya bisa tersenyum

2023-02-24

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Dia Akhirnya Datang, Tapi...
2 Bab 2 : Cahayanya Terlihat!
3 Bab 3 : Hati Yang Dikunci Paksa
4 Bab 4 : Si Pembuat Masalah
5 Bab 5 : Adik Yang Nakal Harus Dihukum!
6 Bab 6 : Yang Aku inginkan Adalah Sebuah Keluarga
7 Bab 7 : Jangan Lepas Genggamannya!
8 Bab 8 : Terbiasa Mengurus Orang Lain
9 Bab 9 : Anak-Anak Distrik Kumuh
10 Bab 10 : Laki-Laki Berandalan
11 Bab 11 : Hooligan Lokal
12 Bab 12 : Tidak Bisa Ditinggal Sebentar
13 Bab 13 : Masalah Harga Diri
14 Bab 14 : Informasi Tak Terduga
15 Bab 15 : Detak Jantung
16 Bab 16 : Pil Putih
17 Bab 17 : Manusia Sempurna
18 Bab 18 : Kenyataan Pahit
19 Bab 19 : Ketidaknormalan
20 Bab 20 : Lagi-lagi Dia
21 Bab 21 : Imut
22 Bab 22 : Langkah Menuju Kedewasaan
23 Bab 23 : Kami Datang
24 Bab 24 : Dominasi
25 Bab 25 : Tuan Muda Kedua
26 Bab 26 : Wanita Liar
27 Bab 27 : Dia Datang Dari Dunia Yang Berbeda
28 Bab 28 : Ulurkan Tanganmu!
29 Bab 29 : Aku Punya Adik Perempuan?
30 Bab 30 : Kakiku Sakit, tapi hatiku sejuk
31 Bab 31 : Keluarga Krisan
32 Bab 32 : Kampungan
33 Bab 33 : Kuda Hitam
34 Bab 34 : Rencana Busuk
35 Bab 35 : Dokter Ronald Asrahan
36 Bab 36 : Putri Dari Dongeng
37 Bab 37 : Jangan Khawatir
38 Bab 38 : Kekuatan Penampilan
39 Bab 39 : Ksatria Vs Gladiator
40 Bab 40 : Anggrek
41 Bab 41 : Kompensasi
42 Bab 42 : Titik Balik
43 Bab 43 : Coret Namanya Dari Kartu Keluarga
44 Bab 44 : Medan Perang
45 Bab 45 : Berlian Hitam
46 Bab 46 : Perjanjian
47 Bab 47 : Biang Keladi
48 Bab 48 : Kebenaran
49 Bab 49 : Sampah
50 Bab 50 : Melati
51 Bab 51 : Tidak Tahu Diri
52 Bab 52 : Kami Bersamamu!
53 Bab 53 : Langit, Jadikan Ini Rahasia Kita
54 Bab 54 : Kamu Sang Bintang
55 Bab 55 : Malam Berharga
56 Bab 56 : Tidak, Terimakasih
57 Bab 57 : Antara Iblis Dan Manusia
58 Bab 58 : Harus Dewasa!
59 Bab 59 : Lukisan
60 Bab 60 : Potensi
61 Bab 61 : Dia Ingin Menjadi Idola
62 Bab 62 : Terimakasih, Kak!
63 Bab 63 : Ini Perang!
64 Bab 64 : Frustasi
65 Bab 65 : Pangeran Siang Dan Malam
66 Bab 66 : Cahaya
67 Bab 67 : Langkahi dulu mayatku!
68 Bab 68 : Gejolak
69 Bab 69 : Perkara Keberuntungan
70 Bab 70 : Fenrir Es Perak
71 Bab 71 : Aku Senang Jika Istriku Senang
72 Bab 72 : Apa Kamu Marah?
73 Bab 73 : Asisten Baru
74 Bab 74 : Sampai Saat Itu Tiba...
75 Bab 75 : Penjara Darah
76 Bab 76 : Aku Bukan Soma!
77 Bab 77 : Kembali Sekolah?
78 Bab 78 : Di Depannya, Sesuatu Terasa Lain
79 Bab 79 : Maaf
80 Bab 80 : Maaf (2)
81 Bab 81 : Maaf (3)
82 Bab 82 : Maaf (4)
83 Bab 83 : Kakak Ipar!
84 Bab 84 : Investasi Bodong
85 Bab 85 : Investasi Bodong (2)
86 Bab 86 : Mantan
87 Bab 87 : Mantan (2)
88 Bab 88 : Manis-Manis Menjijikan
89 Bab 89 : Dominan
90 Bab 90 : Keluarga Ular
91 Bab 91 : Keluarga Yon Seharusnya
92 Bab 92 : Dua Sisi Mata Koin
93 Bab 93 : Ke Rumah Nenek
94 Bab 94 : Kakak
95 Bab 95 : Kakak (2)
96 Bab 96 : Kebetulan Sekali
97 Bab 97 : Berita
98 Bab 98 : Berita (2)
99 Bab 99 : Berita (3)
100 Bab 100 : Berita (4)
101 Bab 101 : Berita (5)
102 Bab 102 : Berita (6)
103 Bab 103 : Haruka Dan Bahaya (1)
104 Bab 104 : Haruka Dan Bahaya (2)
105 Bab 105 : Haruka Dan Bahaya (3)
106 Bab 106 : Haruka Dan Bahaya (4)
107 Bab 107 : Haruka Dan Bahaya (5)
108 Bab 108 : Haruka Dan Bahaya (6)
109 Bab 109 : Haruka Dan Bahaya (7)
110 Bab 110 : Selesai
111 Bab 111 : Selesai?
112 Bab 112 : Camilla
113 Bab 113 : Dia Berbeda
114 Bab 114 : Perubahan
115 Bab 115 : Bibir
116 Bab 116 : Pembela Kebenaran!
117 Bab 117 : Akhir Dari David Yon
118 Bab 118 : Mama
119 Bab 119 : Mama (2)
120 Bab 120 : Mama (3)
121 Bab 121 : Mama (4)
122 Bab 122 : Mama (5)
123 Bab 123 : Mama (6)
124 Bab 124 : Akhir
125 Bab 125 : Tobat
126 Bab 126 : Penyesuaian
127 Bab 127 : Sihir
128 Bab 128 : Sejarah
129 Bab 129 : Ramalan
130 Bab 130 : Pencarian
131 Bab 131 : Dia Putraku!
132 Bab 132 : Mama (7)
133 Bab 133 : Mama (8)
134 Bab 134 : Waduh
135 Bab 135 : Bintang Keberuntungan
136 Bab 136 : Mama (9)
137 Bab 137 : Mama (10)
138 Bab 138 : Mama (11)
139 Bab 139 : Mama (12)
140 Bab 140 : Krisan
141 Bab 141 : Krisan (2)
142 Bab 142 : Krisan (3)
143 Bab 143 : Krisan (4)
144 Bab 144 : Krisan (5)
145 Bab 145 : Krisan (6)
146 Bab 146 : Krisan (7)
147 Bab 147 : Krisan (8)
148 Bab 148 : Krisan (9)
149 Bab 149 : Kekasih Kecil
150 Bab 150 : Pengganti Daniel Yon
151 Bab 151 : Lelang
152 Bab 152 : Lelang (2)
153 Bab 153 : Lelang (3)
154 Bab 154 : Lelang (4)
155 Bab 155 : Soma
156 Bab 156 : Soma (2)
157 Bab 157 : Krisan (10)
158 Bab 158 : Dana
159 Bab 159 : Haruka Yon
160 Bab 160 : Krisan (11)
161 Bab 61 : Krisan (12)
162 Bab 162 : Krisan (13)
163 Bab 163 : Krisan (14)
164 Bab 164 : Krisan (15)
165 Bab 165 : Krisan (16)
166 Bab 166 : Krisan (17)
167 Bab 167 : Daniel Yon (1)
168 Bab 168 : Daniel Yon (2)
169 Bab 169 : Akhir Sesi Pertama
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Bab 1 : Dia Akhirnya Datang, Tapi...
2
Bab 2 : Cahayanya Terlihat!
3
Bab 3 : Hati Yang Dikunci Paksa
4
Bab 4 : Si Pembuat Masalah
5
Bab 5 : Adik Yang Nakal Harus Dihukum!
6
Bab 6 : Yang Aku inginkan Adalah Sebuah Keluarga
7
Bab 7 : Jangan Lepas Genggamannya!
8
Bab 8 : Terbiasa Mengurus Orang Lain
9
Bab 9 : Anak-Anak Distrik Kumuh
10
Bab 10 : Laki-Laki Berandalan
11
Bab 11 : Hooligan Lokal
12
Bab 12 : Tidak Bisa Ditinggal Sebentar
13
Bab 13 : Masalah Harga Diri
14
Bab 14 : Informasi Tak Terduga
15
Bab 15 : Detak Jantung
16
Bab 16 : Pil Putih
17
Bab 17 : Manusia Sempurna
18
Bab 18 : Kenyataan Pahit
19
Bab 19 : Ketidaknormalan
20
Bab 20 : Lagi-lagi Dia
21
Bab 21 : Imut
22
Bab 22 : Langkah Menuju Kedewasaan
23
Bab 23 : Kami Datang
24
Bab 24 : Dominasi
25
Bab 25 : Tuan Muda Kedua
26
Bab 26 : Wanita Liar
27
Bab 27 : Dia Datang Dari Dunia Yang Berbeda
28
Bab 28 : Ulurkan Tanganmu!
29
Bab 29 : Aku Punya Adik Perempuan?
30
Bab 30 : Kakiku Sakit, tapi hatiku sejuk
31
Bab 31 : Keluarga Krisan
32
Bab 32 : Kampungan
33
Bab 33 : Kuda Hitam
34
Bab 34 : Rencana Busuk
35
Bab 35 : Dokter Ronald Asrahan
36
Bab 36 : Putri Dari Dongeng
37
Bab 37 : Jangan Khawatir
38
Bab 38 : Kekuatan Penampilan
39
Bab 39 : Ksatria Vs Gladiator
40
Bab 40 : Anggrek
41
Bab 41 : Kompensasi
42
Bab 42 : Titik Balik
43
Bab 43 : Coret Namanya Dari Kartu Keluarga
44
Bab 44 : Medan Perang
45
Bab 45 : Berlian Hitam
46
Bab 46 : Perjanjian
47
Bab 47 : Biang Keladi
48
Bab 48 : Kebenaran
49
Bab 49 : Sampah
50
Bab 50 : Melati
51
Bab 51 : Tidak Tahu Diri
52
Bab 52 : Kami Bersamamu!
53
Bab 53 : Langit, Jadikan Ini Rahasia Kita
54
Bab 54 : Kamu Sang Bintang
55
Bab 55 : Malam Berharga
56
Bab 56 : Tidak, Terimakasih
57
Bab 57 : Antara Iblis Dan Manusia
58
Bab 58 : Harus Dewasa!
59
Bab 59 : Lukisan
60
Bab 60 : Potensi
61
Bab 61 : Dia Ingin Menjadi Idola
62
Bab 62 : Terimakasih, Kak!
63
Bab 63 : Ini Perang!
64
Bab 64 : Frustasi
65
Bab 65 : Pangeran Siang Dan Malam
66
Bab 66 : Cahaya
67
Bab 67 : Langkahi dulu mayatku!
68
Bab 68 : Gejolak
69
Bab 69 : Perkara Keberuntungan
70
Bab 70 : Fenrir Es Perak
71
Bab 71 : Aku Senang Jika Istriku Senang
72
Bab 72 : Apa Kamu Marah?
73
Bab 73 : Asisten Baru
74
Bab 74 : Sampai Saat Itu Tiba...
75
Bab 75 : Penjara Darah
76
Bab 76 : Aku Bukan Soma!
77
Bab 77 : Kembali Sekolah?
78
Bab 78 : Di Depannya, Sesuatu Terasa Lain
79
Bab 79 : Maaf
80
Bab 80 : Maaf (2)
81
Bab 81 : Maaf (3)
82
Bab 82 : Maaf (4)
83
Bab 83 : Kakak Ipar!
84
Bab 84 : Investasi Bodong
85
Bab 85 : Investasi Bodong (2)
86
Bab 86 : Mantan
87
Bab 87 : Mantan (2)
88
Bab 88 : Manis-Manis Menjijikan
89
Bab 89 : Dominan
90
Bab 90 : Keluarga Ular
91
Bab 91 : Keluarga Yon Seharusnya
92
Bab 92 : Dua Sisi Mata Koin
93
Bab 93 : Ke Rumah Nenek
94
Bab 94 : Kakak
95
Bab 95 : Kakak (2)
96
Bab 96 : Kebetulan Sekali
97
Bab 97 : Berita
98
Bab 98 : Berita (2)
99
Bab 99 : Berita (3)
100
Bab 100 : Berita (4)
101
Bab 101 : Berita (5)
102
Bab 102 : Berita (6)
103
Bab 103 : Haruka Dan Bahaya (1)
104
Bab 104 : Haruka Dan Bahaya (2)
105
Bab 105 : Haruka Dan Bahaya (3)
106
Bab 106 : Haruka Dan Bahaya (4)
107
Bab 107 : Haruka Dan Bahaya (5)
108
Bab 108 : Haruka Dan Bahaya (6)
109
Bab 109 : Haruka Dan Bahaya (7)
110
Bab 110 : Selesai
111
Bab 111 : Selesai?
112
Bab 112 : Camilla
113
Bab 113 : Dia Berbeda
114
Bab 114 : Perubahan
115
Bab 115 : Bibir
116
Bab 116 : Pembela Kebenaran!
117
Bab 117 : Akhir Dari David Yon
118
Bab 118 : Mama
119
Bab 119 : Mama (2)
120
Bab 120 : Mama (3)
121
Bab 121 : Mama (4)
122
Bab 122 : Mama (5)
123
Bab 123 : Mama (6)
124
Bab 124 : Akhir
125
Bab 125 : Tobat
126
Bab 126 : Penyesuaian
127
Bab 127 : Sihir
128
Bab 128 : Sejarah
129
Bab 129 : Ramalan
130
Bab 130 : Pencarian
131
Bab 131 : Dia Putraku!
132
Bab 132 : Mama (7)
133
Bab 133 : Mama (8)
134
Bab 134 : Waduh
135
Bab 135 : Bintang Keberuntungan
136
Bab 136 : Mama (9)
137
Bab 137 : Mama (10)
138
Bab 138 : Mama (11)
139
Bab 139 : Mama (12)
140
Bab 140 : Krisan
141
Bab 141 : Krisan (2)
142
Bab 142 : Krisan (3)
143
Bab 143 : Krisan (4)
144
Bab 144 : Krisan (5)
145
Bab 145 : Krisan (6)
146
Bab 146 : Krisan (7)
147
Bab 147 : Krisan (8)
148
Bab 148 : Krisan (9)
149
Bab 149 : Kekasih Kecil
150
Bab 150 : Pengganti Daniel Yon
151
Bab 151 : Lelang
152
Bab 152 : Lelang (2)
153
Bab 153 : Lelang (3)
154
Bab 154 : Lelang (4)
155
Bab 155 : Soma
156
Bab 156 : Soma (2)
157
Bab 157 : Krisan (10)
158
Bab 158 : Dana
159
Bab 159 : Haruka Yon
160
Bab 160 : Krisan (11)
161
Bab 61 : Krisan (12)
162
Bab 162 : Krisan (13)
163
Bab 163 : Krisan (14)
164
Bab 164 : Krisan (15)
165
Bab 165 : Krisan (16)
166
Bab 166 : Krisan (17)
167
Bab 167 : Daniel Yon (1)
168
Bab 168 : Daniel Yon (2)
169
Bab 169 : Akhir Sesi Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!