Bab 3 : Hati Yang Dikunci Paksa

Haruka menghampiri Daniel, mengulurkan tangan padanya dan berkata, "Saya Soma Haruka, perempuan yang menjadi pengantin Anda."

Bibir Daniel bergetar menahan air yang saat ini telah menggenang di sudut matanya. Daniel memalingkan wajahnya tidak mampu menghadapi Haruka yang tersenyum begitu polos.

"Aku tidak membutuhkan seorang istri," ucap Daniel datar. Pria berumur dua puluh tujuh tahun itu merasa tidak tega dengan Haruka yang jauh lebih muda darinya.

Dari sudut pandang Daniel, Haruka hanyalah gadis polos yang dibesarkan di pedesaan dengan neneknya. Haruka hanya sekolah sampai SMA dan sebelumnya bekerja sebagai penjual ikan di pasar tradisional. Seperti itulah informasi yang diberikan kepada Daniel oleh keluarganya.

Soma Haruka tertawa mendengar ucapan Daniel. Haruka berjalan ke samping, duduk di sofa dimana arah mata Daniel menyorot. Haruka mengangkat satu kakinya, menatap Daniel dengan mata yang sama matinya.

"Sepertinya Anda salah paham, Tuan Yon. Saya tidak dijual oleh keluarga Saya, melainkan Saya yang menjual diri Saya sendiri."

"Kamu? Apa maksudnya itu?" Mata mati Daniel Yon berkilat kemerahan, nada suara yang semula datar kini bergoncang dengan kebingungan. Ribuan tanda tanya masuk ke dalam otaknya, tetapi Daniel tidak mendapatkan satu jawabanpun. "Apalagi yang bisa diambil dari orang lumpuh sepertiku?" batinnya.

Tatapan Daniel begitu mengharap jawaban dari Haruka, tetapi Haru tidak ingin memberi penjelasan. "Sejujurnya Saya tidak mengerti, bagaimana caranya keluarga Yon bisa membuat benda ini tanpa kehadiran Anda maupun Saya. Apakah ini kekuatan koneksi atau malah uang?" Haruka mengeluarkan selembar kertas dari dalam tasnya, kemudian memberikannya kepada Daniel.

"Ini..."

"Benar, itu surat nikah dan secara hukum kita berdua saat ini adalah pasangan suami istri." Haruka memotong.

Daniel Yon menggigit bibir kemudian menjadi tenang kembali. "Seperti yang Anda lihat, pendapat kita sama sekali tidak diperlukan dan karena sudah seperti ini, ada baiknya Anda dan Saya mendiskusikan tentang masa depan." Haruka memberi masukan.

Daniel tertunduk diam dan Haruka menunggunya dengan sabar. Setelah berpikir cukup lama, Daniel mengambil kartu dari laci di sebelah dan menyerahkannya kepada Haruka.

"Apa ini?" tanya Haruka berpura-pura bodoh.

"Itu kartu cadanganku," ujar Daniel.

Haruka kembali memasang wajah bodoh seolah-olah tidak mengerti mengapa Daniel memberinya benda itu. Sementara di dalam Haruka merasa senang melihat wajah malu Daniel, membuatnya candu untuk menggoda. "Setidaknya hatinya tidak benar-benar mati, pernikahan ini jauh lebih baik daripada yang aku duga," batin Haruka.

"Tidak sepertimu, aku tidak lagi memiliki masa depan. Jadi, diskusikan sendiri bagaimana kamu akan hidup kedepannya dan gunakan saja uang itu sesukamu."

"Bagaimana jika Saya menghabiskannya?" Melihat raut wajah Daniel yang kembali muram membuat Haruka ingin menggodanya lagi, tetapi kali ini ia tidak berhasil. Daniel hanya diam, dia tidak ingin mengulangi perkataannya.

Haru menatap kartu hitam itu cukup lama, ia mengingat kembali tentang keuangannya yang sekarat. Haru memberikan semua uang yang ia dapatkan dari ayahnya untuk dana pensiun sang nenek yang telah merawatnya. Satu-satunya yang ada di kantongnya saat ini hanyalah selembar uang kertas senilai lima puluh ribu rupiah, uang keberuntungan dengan nomor yang cantik.

Pada akhirnya semuanya tentang uang. Haru mungkin bisa tenang untuk sekarang, tetapi di masa depan ia mungkin membutuhkan lebih banyak uang untuk melakukan ini dan itu. "Aku harus memikirkan cara untuk membuat uang dari Daniel ini berlipat ganda," batin Haru.

Haru terlalu fokus dalam dunianya sendiri, tanpa ia sadari kalau Daniel memperhatikannya dengan sangat antusias. Daniel mengakui kalau Haruka jauh lebih cantik dari Hanah, meskipun Haru tidak berdandan, rona kecantikannya tetap bersinar begitu terang. "Aku merasa sangat berdosa, gadis yang dulu diasingkan dan hidup dalam kemiskinan kini malah terjebak sebagai pengasuh pria lumpuh tidak berguna. Dia adalah mawar yang indah dan aku adalah durinya." Daniel berputus asa.

Ketika Haru mengangkat wajahnya, mata mereka bertemu, Daniel yang malu segera membuang muka. Haru sudah memiliki sedikit gambaran tentang apa yang akan ia lakukan dengan uang itu, tetapi ia merasa tidak nyaman, jika ia mengambil kartu ini sekarang, rasanya ia seperti sedang memanfaatkan Daniel.

Jari-jari Haruka yang ramping menyentuh lengan kurus Daniel memberikan kembali kartu itu kepadanya. "Apa maksudnya ini?" tanya Daniel. "Jika Saya menerima ini, Saya hanya akan dihantui rasa bersalah, tolong terima kembali," jelas Haruka.

Daniel melebarkan matanya, "Bukankah ini yang kamu inginkan?" Daniel bertanya.

"Anda benar, saat ini Saya membutuhkan uang, tetapi bukan seperti ini," jawab Haruka.

"Lalu apa yang kamu inginkan?" tanya Daniel lagi.

"Saya tertarik melakukan investasi akhir-akhir ini. Tolong pinjamkan Saya uang dan jika Saya menghasilkan keuntungan dari uang itu, Saya akan membaginya lima puluh persen dengan Anda, bagaimana?"

Haruka terlalu berterus terang dan Daniel menyukainya. Sikap lugas Haru membuat Daniel teringat dengan Hanah, mereka berdua bersaudari, tetapi sifat keduanya saling bertolak satu sama lain. "Jika itu Hanah, pasti dia akan menggunakan kode-kode menyebalkan yang membuat sakit kepala." Daniel membatin.

Haruka membuatnya senang, Daniel berbalik, memutar kursi rodanya dan mengambil sesuatu di laci meja kerja. "Seratus miliar rupiah apakah baik-baik saja?" tanya Daniel membuat Haruka bergidik.

Daniel menandatangani ceknya kemudian memberikannya kepada Haruka. "Ambil uangnya, jika terjadi masalah, lemparkan saja surat sial (surat nikah) itu kewajah mereka. Jangan mengganguku lebih dari ini," kata Daniel, menetapkan batasan.

"Saya menolak. Kita berdua pasangan suami istri sekarang, apa yang akan dikatakan orang lain jika kita tidak bersama?" Haruka menggoda Daniel kembali, sukses membuat pria itu tertunduk memijat kening. Haruka tertawa kecil melihatnya.

Tok Tok Tok

Seorang pelayan dengan hati-hati mengetuk pintu. Haruka menatap Daniel, tetapi pria itu malah membuang muka. Haruka menghembuskan napas berat, tersenyum kemudian mengangkat suara, "Masuk!"

Pelayan itu membuka pintu dan melihat nyonya barunya yang anggun duduk di atas ranjang tanpa terganggu dengan aura gelap Tuan-nya. Pelayan itu terkejut dan langsung menurunkan pandangannya. "Selamat pagi Tuan, Nyonya. Pihak sekolah tadi menelepon, berkata kalau Tuan Darel membuat masalah lagi di sekolah. Pihak Sekolah meminta untuk bertemu dengan keluarganya," lapor pelayan itu.

Daniel menghembuskan napasnya. Meski Daniel tidak mengatakan apa-apa, melihat kerutan di dahinya membuat Haruka mengerti kalau kejadian seperti ini bukan satu atau dua kali terjadi.

"Yang lain semuanya sibuk, kan?" tanya Daniel, pelayan itu mengangguk. Napas berat kembali Daniel hembuskan dan ketika ia memutar kepala, Haruka terlihat di matanya.

Daniel menatap dalam ke arah Haruka, membuat gadis itu tersenyum kecut menahan kesal. "Aku yang akan pergi," kata Haruka.

Pelayan itu segera membungkuk dan keluar dari ruangan itu untuk segera menyiapkan mobil. Ketika Haruka melangkah hendak keluar, Daniel buka suara. "Satu juta. Jika kamu bisa menyelesaikan masalah adikku, aku akan membayarmu satu juta dolar," kata Daniel membuat Haruka kembali bersemangat.

Terpopuler

Comments

Perantau Tua

Perantau Tua

Haruka : Menggoda~

2023-02-24

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Dia Akhirnya Datang, Tapi...
2 Bab 2 : Cahayanya Terlihat!
3 Bab 3 : Hati Yang Dikunci Paksa
4 Bab 4 : Si Pembuat Masalah
5 Bab 5 : Adik Yang Nakal Harus Dihukum!
6 Bab 6 : Yang Aku inginkan Adalah Sebuah Keluarga
7 Bab 7 : Jangan Lepas Genggamannya!
8 Bab 8 : Terbiasa Mengurus Orang Lain
9 Bab 9 : Anak-Anak Distrik Kumuh
10 Bab 10 : Laki-Laki Berandalan
11 Bab 11 : Hooligan Lokal
12 Bab 12 : Tidak Bisa Ditinggal Sebentar
13 Bab 13 : Masalah Harga Diri
14 Bab 14 : Informasi Tak Terduga
15 Bab 15 : Detak Jantung
16 Bab 16 : Pil Putih
17 Bab 17 : Manusia Sempurna
18 Bab 18 : Kenyataan Pahit
19 Bab 19 : Ketidaknormalan
20 Bab 20 : Lagi-lagi Dia
21 Bab 21 : Imut
22 Bab 22 : Langkah Menuju Kedewasaan
23 Bab 23 : Kami Datang
24 Bab 24 : Dominasi
25 Bab 25 : Tuan Muda Kedua
26 Bab 26 : Wanita Liar
27 Bab 27 : Dia Datang Dari Dunia Yang Berbeda
28 Bab 28 : Ulurkan Tanganmu!
29 Bab 29 : Aku Punya Adik Perempuan?
30 Bab 30 : Kakiku Sakit, tapi hatiku sejuk
31 Bab 31 : Keluarga Krisan
32 Bab 32 : Kampungan
33 Bab 33 : Kuda Hitam
34 Bab 34 : Rencana Busuk
35 Bab 35 : Dokter Ronald Asrahan
36 Bab 36 : Putri Dari Dongeng
37 Bab 37 : Jangan Khawatir
38 Bab 38 : Kekuatan Penampilan
39 Bab 39 : Ksatria Vs Gladiator
40 Bab 40 : Anggrek
41 Bab 41 : Kompensasi
42 Bab 42 : Titik Balik
43 Bab 43 : Coret Namanya Dari Kartu Keluarga
44 Bab 44 : Medan Perang
45 Bab 45 : Berlian Hitam
46 Bab 46 : Perjanjian
47 Bab 47 : Biang Keladi
48 Bab 48 : Kebenaran
49 Bab 49 : Sampah
50 Bab 50 : Melati
51 Bab 51 : Tidak Tahu Diri
52 Bab 52 : Kami Bersamamu!
53 Bab 53 : Langit, Jadikan Ini Rahasia Kita
54 Bab 54 : Kamu Sang Bintang
55 Bab 55 : Malam Berharga
56 Bab 56 : Tidak, Terimakasih
57 Bab 57 : Antara Iblis Dan Manusia
58 Bab 58 : Harus Dewasa!
59 Bab 59 : Lukisan
60 Bab 60 : Potensi
61 Bab 61 : Dia Ingin Menjadi Idola
62 Bab 62 : Terimakasih, Kak!
63 Bab 63 : Ini Perang!
64 Bab 64 : Frustasi
65 Bab 65 : Pangeran Siang Dan Malam
66 Bab 66 : Cahaya
67 Bab 67 : Langkahi dulu mayatku!
68 Bab 68 : Gejolak
69 Bab 69 : Perkara Keberuntungan
70 Bab 70 : Fenrir Es Perak
71 Bab 71 : Aku Senang Jika Istriku Senang
72 Bab 72 : Apa Kamu Marah?
73 Bab 73 : Asisten Baru
74 Bab 74 : Sampai Saat Itu Tiba...
75 Bab 75 : Penjara Darah
76 Bab 76 : Aku Bukan Soma!
77 Bab 77 : Kembali Sekolah?
78 Bab 78 : Di Depannya, Sesuatu Terasa Lain
79 Bab 79 : Maaf
80 Bab 80 : Maaf (2)
81 Bab 81 : Maaf (3)
82 Bab 82 : Maaf (4)
83 Bab 83 : Kakak Ipar!
84 Bab 84 : Investasi Bodong
85 Bab 85 : Investasi Bodong (2)
86 Bab 86 : Mantan
87 Bab 87 : Mantan (2)
88 Bab 88 : Manis-Manis Menjijikan
89 Bab 89 : Dominan
90 Bab 90 : Keluarga Ular
91 Bab 91 : Keluarga Yon Seharusnya
92 Bab 92 : Dua Sisi Mata Koin
93 Bab 93 : Ke Rumah Nenek
94 Bab 94 : Kakak
95 Bab 95 : Kakak (2)
96 Bab 96 : Kebetulan Sekali
97 Bab 97 : Berita
98 Bab 98 : Berita (2)
99 Bab 99 : Berita (3)
100 Bab 100 : Berita (4)
101 Bab 101 : Berita (5)
102 Bab 102 : Berita (6)
103 Bab 103 : Haruka Dan Bahaya (1)
104 Bab 104 : Haruka Dan Bahaya (2)
105 Bab 105 : Haruka Dan Bahaya (3)
106 Bab 106 : Haruka Dan Bahaya (4)
107 Bab 107 : Haruka Dan Bahaya (5)
108 Bab 108 : Haruka Dan Bahaya (6)
109 Bab 109 : Haruka Dan Bahaya (7)
110 Bab 110 : Selesai
111 Bab 111 : Selesai?
112 Bab 112 : Camilla
113 Bab 113 : Dia Berbeda
114 Bab 114 : Perubahan
115 Bab 115 : Bibir
116 Bab 116 : Pembela Kebenaran!
117 Bab 117 : Akhir Dari David Yon
118 Bab 118 : Mama
119 Bab 119 : Mama (2)
120 Bab 120 : Mama (3)
121 Bab 121 : Mama (4)
122 Bab 122 : Mama (5)
123 Bab 123 : Mama (6)
124 Bab 124 : Akhir
125 Bab 125 : Tobat
126 Bab 126 : Penyesuaian
127 Bab 127 : Sihir
128 Bab 128 : Sejarah
129 Bab 129 : Ramalan
130 Bab 130 : Pencarian
131 Bab 131 : Dia Putraku!
132 Bab 132 : Mama (7)
133 Bab 133 : Mama (8)
134 Bab 134 : Waduh
135 Bab 135 : Bintang Keberuntungan
136 Bab 136 : Mama (9)
137 Bab 137 : Mama (10)
138 Bab 138 : Mama (11)
139 Bab 139 : Mama (12)
140 Bab 140 : Krisan
141 Bab 141 : Krisan (2)
142 Bab 142 : Krisan (3)
143 Bab 143 : Krisan (4)
144 Bab 144 : Krisan (5)
145 Bab 145 : Krisan (6)
146 Bab 146 : Krisan (7)
147 Bab 147 : Krisan (8)
148 Bab 148 : Krisan (9)
149 Bab 149 : Kekasih Kecil
150 Bab 150 : Pengganti Daniel Yon
151 Bab 151 : Lelang
152 Bab 152 : Lelang (2)
153 Bab 153 : Lelang (3)
154 Bab 154 : Lelang (4)
155 Bab 155 : Soma
156 Bab 156 : Soma (2)
157 Bab 157 : Krisan (10)
158 Bab 158 : Dana
159 Bab 159 : Haruka Yon
160 Bab 160 : Krisan (11)
161 Bab 61 : Krisan (12)
162 Bab 162 : Krisan (13)
163 Bab 163 : Krisan (14)
164 Bab 164 : Krisan (15)
165 Bab 165 : Krisan (16)
166 Bab 166 : Krisan (17)
167 Bab 167 : Daniel Yon (1)
168 Bab 168 : Daniel Yon (2)
169 Bab 169 : Akhir Sesi Pertama
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Bab 1 : Dia Akhirnya Datang, Tapi...
2
Bab 2 : Cahayanya Terlihat!
3
Bab 3 : Hati Yang Dikunci Paksa
4
Bab 4 : Si Pembuat Masalah
5
Bab 5 : Adik Yang Nakal Harus Dihukum!
6
Bab 6 : Yang Aku inginkan Adalah Sebuah Keluarga
7
Bab 7 : Jangan Lepas Genggamannya!
8
Bab 8 : Terbiasa Mengurus Orang Lain
9
Bab 9 : Anak-Anak Distrik Kumuh
10
Bab 10 : Laki-Laki Berandalan
11
Bab 11 : Hooligan Lokal
12
Bab 12 : Tidak Bisa Ditinggal Sebentar
13
Bab 13 : Masalah Harga Diri
14
Bab 14 : Informasi Tak Terduga
15
Bab 15 : Detak Jantung
16
Bab 16 : Pil Putih
17
Bab 17 : Manusia Sempurna
18
Bab 18 : Kenyataan Pahit
19
Bab 19 : Ketidaknormalan
20
Bab 20 : Lagi-lagi Dia
21
Bab 21 : Imut
22
Bab 22 : Langkah Menuju Kedewasaan
23
Bab 23 : Kami Datang
24
Bab 24 : Dominasi
25
Bab 25 : Tuan Muda Kedua
26
Bab 26 : Wanita Liar
27
Bab 27 : Dia Datang Dari Dunia Yang Berbeda
28
Bab 28 : Ulurkan Tanganmu!
29
Bab 29 : Aku Punya Adik Perempuan?
30
Bab 30 : Kakiku Sakit, tapi hatiku sejuk
31
Bab 31 : Keluarga Krisan
32
Bab 32 : Kampungan
33
Bab 33 : Kuda Hitam
34
Bab 34 : Rencana Busuk
35
Bab 35 : Dokter Ronald Asrahan
36
Bab 36 : Putri Dari Dongeng
37
Bab 37 : Jangan Khawatir
38
Bab 38 : Kekuatan Penampilan
39
Bab 39 : Ksatria Vs Gladiator
40
Bab 40 : Anggrek
41
Bab 41 : Kompensasi
42
Bab 42 : Titik Balik
43
Bab 43 : Coret Namanya Dari Kartu Keluarga
44
Bab 44 : Medan Perang
45
Bab 45 : Berlian Hitam
46
Bab 46 : Perjanjian
47
Bab 47 : Biang Keladi
48
Bab 48 : Kebenaran
49
Bab 49 : Sampah
50
Bab 50 : Melati
51
Bab 51 : Tidak Tahu Diri
52
Bab 52 : Kami Bersamamu!
53
Bab 53 : Langit, Jadikan Ini Rahasia Kita
54
Bab 54 : Kamu Sang Bintang
55
Bab 55 : Malam Berharga
56
Bab 56 : Tidak, Terimakasih
57
Bab 57 : Antara Iblis Dan Manusia
58
Bab 58 : Harus Dewasa!
59
Bab 59 : Lukisan
60
Bab 60 : Potensi
61
Bab 61 : Dia Ingin Menjadi Idola
62
Bab 62 : Terimakasih, Kak!
63
Bab 63 : Ini Perang!
64
Bab 64 : Frustasi
65
Bab 65 : Pangeran Siang Dan Malam
66
Bab 66 : Cahaya
67
Bab 67 : Langkahi dulu mayatku!
68
Bab 68 : Gejolak
69
Bab 69 : Perkara Keberuntungan
70
Bab 70 : Fenrir Es Perak
71
Bab 71 : Aku Senang Jika Istriku Senang
72
Bab 72 : Apa Kamu Marah?
73
Bab 73 : Asisten Baru
74
Bab 74 : Sampai Saat Itu Tiba...
75
Bab 75 : Penjara Darah
76
Bab 76 : Aku Bukan Soma!
77
Bab 77 : Kembali Sekolah?
78
Bab 78 : Di Depannya, Sesuatu Terasa Lain
79
Bab 79 : Maaf
80
Bab 80 : Maaf (2)
81
Bab 81 : Maaf (3)
82
Bab 82 : Maaf (4)
83
Bab 83 : Kakak Ipar!
84
Bab 84 : Investasi Bodong
85
Bab 85 : Investasi Bodong (2)
86
Bab 86 : Mantan
87
Bab 87 : Mantan (2)
88
Bab 88 : Manis-Manis Menjijikan
89
Bab 89 : Dominan
90
Bab 90 : Keluarga Ular
91
Bab 91 : Keluarga Yon Seharusnya
92
Bab 92 : Dua Sisi Mata Koin
93
Bab 93 : Ke Rumah Nenek
94
Bab 94 : Kakak
95
Bab 95 : Kakak (2)
96
Bab 96 : Kebetulan Sekali
97
Bab 97 : Berita
98
Bab 98 : Berita (2)
99
Bab 99 : Berita (3)
100
Bab 100 : Berita (4)
101
Bab 101 : Berita (5)
102
Bab 102 : Berita (6)
103
Bab 103 : Haruka Dan Bahaya (1)
104
Bab 104 : Haruka Dan Bahaya (2)
105
Bab 105 : Haruka Dan Bahaya (3)
106
Bab 106 : Haruka Dan Bahaya (4)
107
Bab 107 : Haruka Dan Bahaya (5)
108
Bab 108 : Haruka Dan Bahaya (6)
109
Bab 109 : Haruka Dan Bahaya (7)
110
Bab 110 : Selesai
111
Bab 111 : Selesai?
112
Bab 112 : Camilla
113
Bab 113 : Dia Berbeda
114
Bab 114 : Perubahan
115
Bab 115 : Bibir
116
Bab 116 : Pembela Kebenaran!
117
Bab 117 : Akhir Dari David Yon
118
Bab 118 : Mama
119
Bab 119 : Mama (2)
120
Bab 120 : Mama (3)
121
Bab 121 : Mama (4)
122
Bab 122 : Mama (5)
123
Bab 123 : Mama (6)
124
Bab 124 : Akhir
125
Bab 125 : Tobat
126
Bab 126 : Penyesuaian
127
Bab 127 : Sihir
128
Bab 128 : Sejarah
129
Bab 129 : Ramalan
130
Bab 130 : Pencarian
131
Bab 131 : Dia Putraku!
132
Bab 132 : Mama (7)
133
Bab 133 : Mama (8)
134
Bab 134 : Waduh
135
Bab 135 : Bintang Keberuntungan
136
Bab 136 : Mama (9)
137
Bab 137 : Mama (10)
138
Bab 138 : Mama (11)
139
Bab 139 : Mama (12)
140
Bab 140 : Krisan
141
Bab 141 : Krisan (2)
142
Bab 142 : Krisan (3)
143
Bab 143 : Krisan (4)
144
Bab 144 : Krisan (5)
145
Bab 145 : Krisan (6)
146
Bab 146 : Krisan (7)
147
Bab 147 : Krisan (8)
148
Bab 148 : Krisan (9)
149
Bab 149 : Kekasih Kecil
150
Bab 150 : Pengganti Daniel Yon
151
Bab 151 : Lelang
152
Bab 152 : Lelang (2)
153
Bab 153 : Lelang (3)
154
Bab 154 : Lelang (4)
155
Bab 155 : Soma
156
Bab 156 : Soma (2)
157
Bab 157 : Krisan (10)
158
Bab 158 : Dana
159
Bab 159 : Haruka Yon
160
Bab 160 : Krisan (11)
161
Bab 61 : Krisan (12)
162
Bab 162 : Krisan (13)
163
Bab 163 : Krisan (14)
164
Bab 164 : Krisan (15)
165
Bab 165 : Krisan (16)
166
Bab 166 : Krisan (17)
167
Bab 167 : Daniel Yon (1)
168
Bab 168 : Daniel Yon (2)
169
Bab 169 : Akhir Sesi Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!