Di kantor kepala sekolah, Darel Yon mengalami memar di sudut mulutnya. Pakaiannya kotor, dan ada bercak hitam dan merah di sekujur tubuhnya, tidak tahu apakah itu darah atau lumpur. Dia duduk di samping, gelisah dan menggosok rambutnya dengan kasar.
Beberapa anak lain terlihat babak belur dan di antara mereka Tuan Muda keluarga Ken adalah yang paling menonjol dengan seorang asisten di sampingnya.
Ken Mura tersenyum dan berkata, "Darel, berapa lama lagi kami harus membuang waktu yang berharga. Kapan keluargamu datang? Apa mungkin saudara lumpuh yang kamu banggakan itu tidak berani keluar rumah?"
Ekspresi Darel berubah, dia berdiri, ingin menghajar Ken Mura saat itu juga, tetapi ada suara ketukan di pintu yang menghentikannya.
Pintu didorong terbuka, dan seorang wanita muda yang cantik masuk membuat kantor yang riuh seketika menjadi sunyi.
Tatapan Haruka jatuh pada pemuda kotor dengan rambut hitam acak-acakan. Haru berhenti sejenak kemudian memastikan, "Darel Yon?"
Darel tercengang, balik bertanya, "Kamu siapa?”
Haruka mengangkat alisnya, penampilan Darel jauh berbeda dari apa yang ada di bayangannya. Dia berpikir kalau Darel itu berandalan yang hanya memanfaatkan kekuatan keluarganya untuk melukai anak lain, tetapi ternyata Darel memiliki tubuh yang bernutrisi. Tubuh sempurna yang sangat cocok dengan wajah tampan khas keluarga Yon. “Ini pertama kali kita bertemu. Biarkan aku memperkenalkan diri. Aku kakak iparmu, Soma Haruka."
"Ipar?"
Darel tahu bahwa keluarganya baru-baru ini mengatur agar seorang gadis yang dibesarkan di pedesaan untuk menikahi saudara laki-lakinya yang lumpuh. Namun, wanita cantik ini tidak seperti yang dia bayangkan.
Meskipun gadis ini tidak terlihat jauh lebih tua darinya, dia memancarkan aura yang menindas. Tatapannya yang mendarat padanya mencekik, membuatnya merasa bersalah. Darel menyadari satu hal, pedesaan yang dimaksud oleh keluarganya pasti distrik terbuang yang menjadi sarang gangster dan kriminal. “Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Darel.
“Aku di sini untuk membantu saudaramu mengatasi seorang pembuat onar," sindir Haru.
Setelah Haru selesai berbicara, dia dengan sabar mulai mengobrol dengan gurunya. Dari apa yang gurunya katakan, Darel dan Mura sama-sama tuan muda kaya yang terkenal, tetapi saling bermusuhan sejak lama. Karena itulah sekolah tidak bisa menangani mereka.
Darel adalah seorang atlet berbakat yang menguasai taekwondo dengan baik, sedangkan Mura adalah tipe orang yang memiliki karisma dan kemampuan bersosial yang luar biasa. Meski sekolah tahu siapa yang bersalah di kasus ini, mereka tidak bisa berbuat banyak.
Karena itulah sekolah memanggil perwakilan kedua belah pihak ke sekolah untuk menyelesaikan apa yang tidak bisa mereka selesaikan. Guru yang bertanggung jawab mengatakan beberapa patah kata sebelum meninggalkan kedua belah pihak untuk berurusan satu sama lain.
Di pihak Ken Mura, keluarganya mengirim seorang asisten yang sudah siap dengan koper yang terisi penuh. Haruka menyadarinya dan memutuskan untuk tidak mengakhiri ini dengan cara yang normal. Haru berbalik, menoleh ke arah Darel Yon dan dengan tenang bertanya, “Mengapa kamu berkelahi?”
Darel Yon terlihat masih marah karena Haruka sebelumnya mengatakan bahwa dia adalah pembuat onar. Dia menjawab dengan kasar, “Apa hubungannya denganmu? Jangan berpikir bahwa hanya karena kamu menikah dengan kakak laki-lakiku, kamu bisa mengendalikan keluarga Yon sesuka hatimu!"
Haruka memaksakan senyumnya, menjaga untuk tetap tenang. Haruka menunduk ke sisi Darel, membiarkan mata mereka bertemu. Darel yang tidak sanggup menatap wanita cantik langsung menundukkan pandangannya, tetapi itu tidak membuatnya menjadi lebih baik. “Aku bertanya, mengapa kamu berkelahi?" Haruka menaruh tangannya di bahu Darel, menggenggamnya dengan keras.
Darel melebarkan matanya. "Apa yang coba dilakukan wanita ini? Apakah dia mengancamku?" Darel ingin mendorong Haruka saat itu juga, tetapi ketika dia bertemu dengan tatapan tenang dan senyum palsu kakak iparanya, dia tiba-tiba merasa kempes. Darel mengalihkan pandangannya ke samping dan merasa malu. “Ken Mura memiliki mulut yang kotor.”
Alis Haruka turun, bagaimana bisa seorang pria yang sedang menuju ke kedewasaan berpikiran sempit seperti ini. Menyebabkan kekacauan hanya karena sumpah serapah semata.
“Darel Yon, apakah kamu serius? Berapa umurmu untuk mengadu kepada kakak iparmu?” Ken Mura tidak bisa tidak mengejeknya ketika mendengar apa yang Darel katakan. Meski apa yang Darel katakan adalah fakta, Ken Mura tidak bisa menerimanya.
“Kakakmu lumpuh, tetapi dia masih ingin menikah dan menghancurkan masa depan seorang gadis. Adapun Kamu! Apakah kamu tidak punya rasa malu untuk mengadu kepada seorang perempuan? Kamu bukan laki-laki!” Situasi itu benar-benar sempurna untuk Ken Mura si mulut kotor, meski teman-temannya tidak mengatakannya mereka mengakui julukan itu.
Begitu Ken Mura selesai bicara, dua tatapan mematikan menyerang ke arahnya. Haruka menjadi mengerti kenapa Darel menyebabkan kekacauan, meskipun dia tidak membenarkannya. Ken Mura yang ketakutan segera berlindung di balik asistennya.
"Ka-kamu!" Ken Mura mengangkat kepalanya dan bertemu langsung dengan tatapan dingin Haruka. Ken Mura tidak bisa melanjutkan kata-katanya.
Haruka mengabaikan Ken Mura, kembali menatap secara provokatif kepada Darel Yon. "Pergi ke gym dan tunggu aku di sana," perintah Haruka.
Darel tidak mengerti apa yang sedang direncanakan oleh Haruka, jadi dia hanya mengikuti apa yang Haru inginkan. Bukan cuma Darel yang penasaran, yang lain pun sama. Mereka semua mengikuti Darel dengan canggung.
Gaun merah yang saat ini Haruka kenakan adalah hadiah pernikahan dari sang Nenek. Meski Nenek tidak mengharapkan pernikahan seperti ini, dia tetap memberikan yang terbaik untuk Haruka. Gaun merah adalah doa untuk masa depan yang bahagia, terlebih karena kulit Haruka putih, gaun itu sangat cocok dengannya. Kurangnya adalah pergerakan menjadi terbatas.
Haruka pergi ke ruang ganti, menyimpan gaun merahnya dan mengenakan set pakaian olahraga yang ia bawa dari rumah lamanya. Haruka mengunci pintu gym setelah semua orang sudah masuk.
Sosok Haruka yang tersenyum sembari meregangkan badan membuat semua orang terpesona, tak terkecuali Darel yang duduk di pojok sendirian.
"Akan aku perkenalkan diriku sekali lagi. Namaku Soma Haruka, aku dibesarkan di distrik kumuh tempat yang kalian sering dengar sebagai sarang kriminal. Tempat itu tidak mengenal yang benar dan yang salah, semuanya tergantung seberapa kuat tinju yang kalian miliki. Kamu kuat, kamu bosnya."
Haruka naik ke atas ring kemudian menantang Darel untuk bertanding dengannya.
"Aku dengar dari 'Suamiku' kalau adiknya adalah genius taekwondo yang akan mewakili negara. Bagaimana kalau kita bertaruh?"
Ketika Darel mendengar kata 'Suamiku' emosinya naik seketika. Hatinya menentang dengan keras, seseorang yang kejam dan bengis seperti Haruka tidak boleh berada di sisi saudaranya. Darel tidak bisa berdiam saja, jika ia biarkan, bisa-bisa keluarga Yon dilahap oleh wanita ini.
Darel naik ke ring dengan ekspresi marah yang begitu jelas di wajahnya. Ken Mura yang melihatnya tidak bisa tidak berucap kotor, "Darel Yon, apakah kamu serius akan memukul wanita? Apa kamu benar-benar tidak punya rasa malu?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments