Bab 5 : Adik Yang Nakal Harus Dihukum!

Darel melirik, tatapan dinginnya membuat Ken Mura merinding. Dia benar-benar akan memukul Haruka. Ken Mura meneguk ludah, Darel Yon bisa dengan mudah mengalahkan sejumlah orang dewasa yang terlatih ketika dia serius, dan sekarang Darel sedang serius. Jika Darel bertarung melawan Haruka, Ken Mura takut jika gadis cantik itu hanya akan dipukuli hingga menangis.

"Apa taruhannya?" tanya Darel.

"Sederhana, jika aku menang kamu harus patuh pada ucapanku. Jika kamu menang, kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau padaku."

Mendengar itu wajah semua orang menjadi merah, tak terkecuali Darel Yon. Pikirannya normal kembali setelah satu tamparan di pipi.

"Baiklah, jika aku menang, kamu harus menjauh dari kakakku," kata Darel membuat semua orang menjadi kecewa.

"Bagaimana dengan aturannya?" Darel kembali bertanya, tetapi Haruka sudah menyerangnya lebih dahulu. "Aturannya hanya ladies first!"

Haruka menjegal belakang lutut Darel dengan mengerahkan kekuatan yang besar. Darel berusaha melawan, tetapi lekukan belakang lututnya sudah dikunci oleh Haruka.

Titik tumpu tubuh Darel menjadi goyah, dengan sedikit dorongan dari Haruka, tubuh Darel melayang dan pandangannya berputar ke langit-langit. Darel jatuh menghantam lantai dengan posisi Haruka duduk di atas tubuhnya. Alih-alih kasihan dengan Darel, Ken Mura malah merasa iri.

"In-ini tidak adil," keluh Darel. Namun, Haruka hanya tersenyum menanggapinya. Haruka mengepalkan tinjunya, memukul phlitrum (oreng) Darel dengannya, membuat Darel pingsan dengan darah yang mengalir dari hidung. Ken Mura yang melihat itu menarik kata-katanya kembali, dia tidak jadi iri dengan Darel.

[Oreng : Alur antara bibir dan hidung]

"Apa ini kekuatan orang yang dibesarkan di distrik kumuh? Sial, dia benar-benar cantik, tetapi kenapa sangat menakutkan," batin Ken Mura yang nyalinya menjadi ciut seketika.

"Pelayan tolong urus Darel untukku," suruh Haruka kepada pelayan yang menjadi sopirnya ke sekolah ini. Saat pelayan itu naik ke atas ring Haruka turun dengan senyum palsunya yang membuat semua orang ketakutan.

"Baiklah, karena aku sudah selesai mengurus pembuat onar. Sudah waktunya menyelesaikan masalah ini." Haruka mengeluarkan ranting pohon yang ia sudah ambil sebelumnya. Haruka menebaskannya ke kiri dan kanan, membuat mereka yang merasa bersalah meneguk ludah, bahkan guru yang sedang mengecek keadaan kembali keluar setelah melihat seringai penjahat milik Haruka.

"Semuanya masuk ke posisi push-up!" perintah Haruka. Ken Mura ingin tidak menurutinya, tetapi tubuhnya bergerak sendiri. Begitu juga dengan anak lainnya, mereka tidak punya pilihan, berharap semua ini lekas berakhir.

Haruka menimbang-nimbang berat-panjang ranting dan memukul-mukulkannya ke telapak tangan.

"Tuan Muda Ken Mura, apa Anda tahu kesalahan Anda?" Haruka bertanya dengan formal, membuat Ken Mura menggigil.

Karena Ken Mura tidak segera menjawab, Soma Haruka memukul bagian belakang tubuh Ken Mura dengan cukup keras secara berturut-turut. "Aku salah... tolong berhenti!" teriak Ken Mura yang telah menangis dibuatnya.

Asisten keluarga Ken tidak bisa berdiam diri lebih dari ini, meski dia sendiri takut, tetapi ia mencoba menguatkan dirinya dan tetap maju. "Nyonya Yon, apa yang sedang Anda lakukan?"

Langkah asisten keluarga Ken dihentikan oleh salah seorang guru, "Anak-anak butuh kedisiplinan tambahan, dan mungkin ini yang benar-benar mereka butuhkan untuk saat ini."

Asisten keluarga Ken mengerutkan dahi. Berpikir ada yang salah dengan kepala guru yang menghentikannya tersebut. Jika benar itu tindakan pendisiplinan oleh keluarga Yon, tetapi kenapa mereka melakukannya kepada Tuan Muda keluarga Ken?

Asisten keluarga Ken melihat kembali ke arah Tuan Mudanya yang masih dipukuli. Setelah mendengar apa yang guru itu katakan, dia mengingat kembali kenangan lamanya saat dulu masih bersekolah. Saat itu para guru masih diperbolehkan untuk menggunakan hukuman fisik sebagai tindak pendisiplinan dan dirinya sering dipukul dengan penggaris.

Setelah asisten keluarga Ken pikirkan, hukuman fisik yang ia terima waktu itu benar-benar membuatnya jera dan tidak punya keberanian untuk mengulangi kenakalannya lagi. Sekarang ia melangkah mundur, ikut tersenyum melihat tangis Tuan Muda yang ia layani.

Darel Yon tersadar dari pingsannya, pelayan keluarga Yon langsung memberinya air mineral dan membantunya untuk duduk.

Mata Darel Yon membulat sempurna, pemandangan yang ia pertama kali lihat setelah jatuh pingsan benar-benar diluar nalar.

Anak-anak yang sebelumnya mengeroyok dirinya kini terbaring seolah kehilangan nyawa. Sementara di satu sisi ada Sekumpulan orang dewasa yang merasa puas melihat anak-anak itu sekarat.

Setelah beberapa kali putaran pukulan, Ken Mura kehilangan harga dirinya. Dia melenguh seperti sapi, memohon agar Haruka berhenti memukulnya. "Aku... aku salah!"

"Katakan padaku, apa kesalahanmu, Tuan Muda Ken?"

"Saya salah! Saya harusnya tidak membayar murid lain untuk mengeroyok Darel Yon dan merencanakan agar masalah ini berakhir di kantor kepala sekolah!"

Pukulan bertubi Haruka hantarkan pada Ken Mura, membuat laki-laki itu menjerit dengan suara yang menyayat hati. "Sakit! Tolong berhenti!"

"Apa lagi?" tanya Haruka.

Mata Ken Mura terbuka lebar dan otaknya seketika menjadi linglung. Setelah beberapa pukulan tambahan Ken Mura membuka mulutnya kembali.

"Sa-saya juga telah bersalah karena menghina Darel Yon dan keluarga Yon. Saya mohon tolong ampuni Saya, Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi!"

Ken Mura menangis terisak dan Haruka puas melihatnya. "Karena sudah tahu apa kesalahan kalian, kalian tahu apa yang harus kalian lakukan sekarang, kan?"

Anak-anak semuanya berdiri, menghadap pada Darel Yon dan bersujud padanya meminta perampunan. Ken Mura yang tidak sanggup lagi berdiri merangkak dengan sekuat tenaga, meraih kaki Darel dan meminta maaf padanya.

"Aku minta maaf, aku melakukannya karena selalu dibanding-bandingkan denganmu! Aku menyesalinya, aku tidak akan melakukannya lagi!"

Ken Mura semakin menangis, wajah menjijikkannya yang tertutup oleh lendir membuat Darel segera memaafkan mereka dan mengusir mereka pergi saat itu juga.

Darel Yon mengingat kembali apa yang terjadi padanya saat bertaruh. Meskipun benar kalau Haruka memakai cara kotor untuk menundukkannya, fakta bahwa Darel meremehkan Haruka adalah penyebab utama kekalahannya. Wanita yang terlihat anggun diluar, ternyata sangat kejam di dalam.

Karena Darel kalah taruhan, dia tidak punya pilihan lain selain menuruti perkataan Haruka, tetapi bukan berarti dia akan menerimanya begitu saja. Darel Yon bertekad, untuk mengawasi gerak gerik kakak iparnya itu dengan serius, dan jika wanita ini bisa membahayakan keluarganya, Darel sendiri yang akan mengeksekusinya.

"Kelas berakhir, ambil tasmu dan mari pulang!" seru Haruka.

Pelayan keluarga Yon tidak bisa berkata-kata. Semua orang yang bekerja di keluarga itu pasti tahu seberapa keras kepala dan sombongnya Darel Yon, tetapi sekarang, tidak hanya Haruka mendisiplinkannya, tetapi juga menjinakkannya.

Pelayan itu sekarang mengingat sesuatu yang lebih buruk, tidak masalah jika dia hanya memukul Darel Yon, tetapi Haruka juga memberi pelajaran pada Tuan Muda keluarga Ken, itu sudah menentang batas kognitif, bisa-bisa masalah ini malah menjadi besar jika reaksi keluarga Ken buruk.

Episodes
1 Bab 1 : Dia Akhirnya Datang, Tapi...
2 Bab 2 : Cahayanya Terlihat!
3 Bab 3 : Hati Yang Dikunci Paksa
4 Bab 4 : Si Pembuat Masalah
5 Bab 5 : Adik Yang Nakal Harus Dihukum!
6 Bab 6 : Yang Aku inginkan Adalah Sebuah Keluarga
7 Bab 7 : Jangan Lepas Genggamannya!
8 Bab 8 : Terbiasa Mengurus Orang Lain
9 Bab 9 : Anak-Anak Distrik Kumuh
10 Bab 10 : Laki-Laki Berandalan
11 Bab 11 : Hooligan Lokal
12 Bab 12 : Tidak Bisa Ditinggal Sebentar
13 Bab 13 : Masalah Harga Diri
14 Bab 14 : Informasi Tak Terduga
15 Bab 15 : Detak Jantung
16 Bab 16 : Pil Putih
17 Bab 17 : Manusia Sempurna
18 Bab 18 : Kenyataan Pahit
19 Bab 19 : Ketidaknormalan
20 Bab 20 : Lagi-lagi Dia
21 Bab 21 : Imut
22 Bab 22 : Langkah Menuju Kedewasaan
23 Bab 23 : Kami Datang
24 Bab 24 : Dominasi
25 Bab 25 : Tuan Muda Kedua
26 Bab 26 : Wanita Liar
27 Bab 27 : Dia Datang Dari Dunia Yang Berbeda
28 Bab 28 : Ulurkan Tanganmu!
29 Bab 29 : Aku Punya Adik Perempuan?
30 Bab 30 : Kakiku Sakit, tapi hatiku sejuk
31 Bab 31 : Keluarga Krisan
32 Bab 32 : Kampungan
33 Bab 33 : Kuda Hitam
34 Bab 34 : Rencana Busuk
35 Bab 35 : Dokter Ronald Asrahan
36 Bab 36 : Putri Dari Dongeng
37 Bab 37 : Jangan Khawatir
38 Bab 38 : Kekuatan Penampilan
39 Bab 39 : Ksatria Vs Gladiator
40 Bab 40 : Anggrek
41 Bab 41 : Kompensasi
42 Bab 42 : Titik Balik
43 Bab 43 : Coret Namanya Dari Kartu Keluarga
44 Bab 44 : Medan Perang
45 Bab 45 : Berlian Hitam
46 Bab 46 : Perjanjian
47 Bab 47 : Biang Keladi
48 Bab 48 : Kebenaran
49 Bab 49 : Sampah
50 Bab 50 : Melati
51 Bab 51 : Tidak Tahu Diri
52 Bab 52 : Kami Bersamamu!
53 Bab 53 : Langit, Jadikan Ini Rahasia Kita
54 Bab 54 : Kamu Sang Bintang
55 Bab 55 : Malam Berharga
56 Bab 56 : Tidak, Terimakasih
57 Bab 57 : Antara Iblis Dan Manusia
58 Bab 58 : Harus Dewasa!
59 Bab 59 : Lukisan
60 Bab 60 : Potensi
61 Bab 61 : Dia Ingin Menjadi Idola
62 Bab 62 : Terimakasih, Kak!
63 Bab 63 : Ini Perang!
64 Bab 64 : Frustasi
65 Bab 65 : Pangeran Siang Dan Malam
66 Bab 66 : Cahaya
67 Bab 67 : Langkahi dulu mayatku!
68 Bab 68 : Gejolak
69 Bab 69 : Perkara Keberuntungan
70 Bab 70 : Fenrir Es Perak
71 Bab 71 : Aku Senang Jika Istriku Senang
72 Bab 72 : Apa Kamu Marah?
73 Bab 73 : Asisten Baru
74 Bab 74 : Sampai Saat Itu Tiba...
75 Bab 75 : Penjara Darah
76 Bab 76 : Aku Bukan Soma!
77 Bab 77 : Kembali Sekolah?
78 Bab 78 : Di Depannya, Sesuatu Terasa Lain
79 Bab 79 : Maaf
80 Bab 80 : Maaf (2)
81 Bab 81 : Maaf (3)
82 Bab 82 : Maaf (4)
83 Bab 83 : Kakak Ipar!
84 Bab 84 : Investasi Bodong
85 Bab 85 : Investasi Bodong (2)
86 Bab 86 : Mantan
87 Bab 87 : Mantan (2)
88 Bab 88 : Manis-Manis Menjijikan
89 Bab 89 : Dominan
90 Bab 90 : Keluarga Ular
91 Bab 91 : Keluarga Yon Seharusnya
92 Bab 92 : Dua Sisi Mata Koin
93 Bab 93 : Ke Rumah Nenek
94 Bab 94 : Kakak
95 Bab 95 : Kakak (2)
96 Bab 96 : Kebetulan Sekali
97 Bab 97 : Berita
98 Bab 98 : Berita (2)
99 Bab 99 : Berita (3)
100 Bab 100 : Berita (4)
101 Bab 101 : Berita (5)
102 Bab 102 : Berita (6)
103 Bab 103 : Haruka Dan Bahaya (1)
104 Bab 104 : Haruka Dan Bahaya (2)
105 Bab 105 : Haruka Dan Bahaya (3)
106 Bab 106 : Haruka Dan Bahaya (4)
107 Bab 107 : Haruka Dan Bahaya (5)
108 Bab 108 : Haruka Dan Bahaya (6)
109 Bab 109 : Haruka Dan Bahaya (7)
110 Bab 110 : Selesai
111 Bab 111 : Selesai?
112 Bab 112 : Camilla
113 Bab 113 : Dia Berbeda
114 Bab 114 : Perubahan
115 Bab 115 : Bibir
116 Bab 116 : Pembela Kebenaran!
117 Bab 117 : Akhir Dari David Yon
118 Bab 118 : Mama
119 Bab 119 : Mama (2)
120 Bab 120 : Mama (3)
121 Bab 121 : Mama (4)
122 Bab 122 : Mama (5)
123 Bab 123 : Mama (6)
124 Bab 124 : Akhir
125 Bab 125 : Tobat
126 Bab 126 : Penyesuaian
127 Bab 127 : Sihir
128 Bab 128 : Sejarah
129 Bab 129 : Ramalan
130 Bab 130 : Pencarian
131 Bab 131 : Dia Putraku!
132 Bab 132 : Mama (7)
133 Bab 133 : Mama (8)
134 Bab 134 : Waduh
135 Bab 135 : Bintang Keberuntungan
136 Bab 136 : Mama (9)
137 Bab 137 : Mama (10)
138 Bab 138 : Mama (11)
139 Bab 139 : Mama (12)
140 Bab 140 : Krisan
141 Bab 141 : Krisan (2)
142 Bab 142 : Krisan (3)
143 Bab 143 : Krisan (4)
144 Bab 144 : Krisan (5)
145 Bab 145 : Krisan (6)
146 Bab 146 : Krisan (7)
147 Bab 147 : Krisan (8)
148 Bab 148 : Krisan (9)
149 Bab 149 : Kekasih Kecil
150 Bab 150 : Pengganti Daniel Yon
151 Bab 151 : Lelang
152 Bab 152 : Lelang (2)
153 Bab 153 : Lelang (3)
154 Bab 154 : Lelang (4)
155 Bab 155 : Soma
156 Bab 156 : Soma (2)
157 Bab 157 : Krisan (10)
158 Bab 158 : Dana
159 Bab 159 : Haruka Yon
160 Bab 160 : Krisan (11)
161 Bab 61 : Krisan (12)
162 Bab 162 : Krisan (13)
163 Bab 163 : Krisan (14)
164 Bab 164 : Krisan (15)
165 Bab 165 : Krisan (16)
166 Bab 166 : Krisan (17)
167 Bab 167 : Daniel Yon (1)
168 Bab 168 : Daniel Yon (2)
169 Bab 169 : Akhir Sesi Pertama
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Bab 1 : Dia Akhirnya Datang, Tapi...
2
Bab 2 : Cahayanya Terlihat!
3
Bab 3 : Hati Yang Dikunci Paksa
4
Bab 4 : Si Pembuat Masalah
5
Bab 5 : Adik Yang Nakal Harus Dihukum!
6
Bab 6 : Yang Aku inginkan Adalah Sebuah Keluarga
7
Bab 7 : Jangan Lepas Genggamannya!
8
Bab 8 : Terbiasa Mengurus Orang Lain
9
Bab 9 : Anak-Anak Distrik Kumuh
10
Bab 10 : Laki-Laki Berandalan
11
Bab 11 : Hooligan Lokal
12
Bab 12 : Tidak Bisa Ditinggal Sebentar
13
Bab 13 : Masalah Harga Diri
14
Bab 14 : Informasi Tak Terduga
15
Bab 15 : Detak Jantung
16
Bab 16 : Pil Putih
17
Bab 17 : Manusia Sempurna
18
Bab 18 : Kenyataan Pahit
19
Bab 19 : Ketidaknormalan
20
Bab 20 : Lagi-lagi Dia
21
Bab 21 : Imut
22
Bab 22 : Langkah Menuju Kedewasaan
23
Bab 23 : Kami Datang
24
Bab 24 : Dominasi
25
Bab 25 : Tuan Muda Kedua
26
Bab 26 : Wanita Liar
27
Bab 27 : Dia Datang Dari Dunia Yang Berbeda
28
Bab 28 : Ulurkan Tanganmu!
29
Bab 29 : Aku Punya Adik Perempuan?
30
Bab 30 : Kakiku Sakit, tapi hatiku sejuk
31
Bab 31 : Keluarga Krisan
32
Bab 32 : Kampungan
33
Bab 33 : Kuda Hitam
34
Bab 34 : Rencana Busuk
35
Bab 35 : Dokter Ronald Asrahan
36
Bab 36 : Putri Dari Dongeng
37
Bab 37 : Jangan Khawatir
38
Bab 38 : Kekuatan Penampilan
39
Bab 39 : Ksatria Vs Gladiator
40
Bab 40 : Anggrek
41
Bab 41 : Kompensasi
42
Bab 42 : Titik Balik
43
Bab 43 : Coret Namanya Dari Kartu Keluarga
44
Bab 44 : Medan Perang
45
Bab 45 : Berlian Hitam
46
Bab 46 : Perjanjian
47
Bab 47 : Biang Keladi
48
Bab 48 : Kebenaran
49
Bab 49 : Sampah
50
Bab 50 : Melati
51
Bab 51 : Tidak Tahu Diri
52
Bab 52 : Kami Bersamamu!
53
Bab 53 : Langit, Jadikan Ini Rahasia Kita
54
Bab 54 : Kamu Sang Bintang
55
Bab 55 : Malam Berharga
56
Bab 56 : Tidak, Terimakasih
57
Bab 57 : Antara Iblis Dan Manusia
58
Bab 58 : Harus Dewasa!
59
Bab 59 : Lukisan
60
Bab 60 : Potensi
61
Bab 61 : Dia Ingin Menjadi Idola
62
Bab 62 : Terimakasih, Kak!
63
Bab 63 : Ini Perang!
64
Bab 64 : Frustasi
65
Bab 65 : Pangeran Siang Dan Malam
66
Bab 66 : Cahaya
67
Bab 67 : Langkahi dulu mayatku!
68
Bab 68 : Gejolak
69
Bab 69 : Perkara Keberuntungan
70
Bab 70 : Fenrir Es Perak
71
Bab 71 : Aku Senang Jika Istriku Senang
72
Bab 72 : Apa Kamu Marah?
73
Bab 73 : Asisten Baru
74
Bab 74 : Sampai Saat Itu Tiba...
75
Bab 75 : Penjara Darah
76
Bab 76 : Aku Bukan Soma!
77
Bab 77 : Kembali Sekolah?
78
Bab 78 : Di Depannya, Sesuatu Terasa Lain
79
Bab 79 : Maaf
80
Bab 80 : Maaf (2)
81
Bab 81 : Maaf (3)
82
Bab 82 : Maaf (4)
83
Bab 83 : Kakak Ipar!
84
Bab 84 : Investasi Bodong
85
Bab 85 : Investasi Bodong (2)
86
Bab 86 : Mantan
87
Bab 87 : Mantan (2)
88
Bab 88 : Manis-Manis Menjijikan
89
Bab 89 : Dominan
90
Bab 90 : Keluarga Ular
91
Bab 91 : Keluarga Yon Seharusnya
92
Bab 92 : Dua Sisi Mata Koin
93
Bab 93 : Ke Rumah Nenek
94
Bab 94 : Kakak
95
Bab 95 : Kakak (2)
96
Bab 96 : Kebetulan Sekali
97
Bab 97 : Berita
98
Bab 98 : Berita (2)
99
Bab 99 : Berita (3)
100
Bab 100 : Berita (4)
101
Bab 101 : Berita (5)
102
Bab 102 : Berita (6)
103
Bab 103 : Haruka Dan Bahaya (1)
104
Bab 104 : Haruka Dan Bahaya (2)
105
Bab 105 : Haruka Dan Bahaya (3)
106
Bab 106 : Haruka Dan Bahaya (4)
107
Bab 107 : Haruka Dan Bahaya (5)
108
Bab 108 : Haruka Dan Bahaya (6)
109
Bab 109 : Haruka Dan Bahaya (7)
110
Bab 110 : Selesai
111
Bab 111 : Selesai?
112
Bab 112 : Camilla
113
Bab 113 : Dia Berbeda
114
Bab 114 : Perubahan
115
Bab 115 : Bibir
116
Bab 116 : Pembela Kebenaran!
117
Bab 117 : Akhir Dari David Yon
118
Bab 118 : Mama
119
Bab 119 : Mama (2)
120
Bab 120 : Mama (3)
121
Bab 121 : Mama (4)
122
Bab 122 : Mama (5)
123
Bab 123 : Mama (6)
124
Bab 124 : Akhir
125
Bab 125 : Tobat
126
Bab 126 : Penyesuaian
127
Bab 127 : Sihir
128
Bab 128 : Sejarah
129
Bab 129 : Ramalan
130
Bab 130 : Pencarian
131
Bab 131 : Dia Putraku!
132
Bab 132 : Mama (7)
133
Bab 133 : Mama (8)
134
Bab 134 : Waduh
135
Bab 135 : Bintang Keberuntungan
136
Bab 136 : Mama (9)
137
Bab 137 : Mama (10)
138
Bab 138 : Mama (11)
139
Bab 139 : Mama (12)
140
Bab 140 : Krisan
141
Bab 141 : Krisan (2)
142
Bab 142 : Krisan (3)
143
Bab 143 : Krisan (4)
144
Bab 144 : Krisan (5)
145
Bab 145 : Krisan (6)
146
Bab 146 : Krisan (7)
147
Bab 147 : Krisan (8)
148
Bab 148 : Krisan (9)
149
Bab 149 : Kekasih Kecil
150
Bab 150 : Pengganti Daniel Yon
151
Bab 151 : Lelang
152
Bab 152 : Lelang (2)
153
Bab 153 : Lelang (3)
154
Bab 154 : Lelang (4)
155
Bab 155 : Soma
156
Bab 156 : Soma (2)
157
Bab 157 : Krisan (10)
158
Bab 158 : Dana
159
Bab 159 : Haruka Yon
160
Bab 160 : Krisan (11)
161
Bab 61 : Krisan (12)
162
Bab 162 : Krisan (13)
163
Bab 163 : Krisan (14)
164
Bab 164 : Krisan (15)
165
Bab 165 : Krisan (16)
166
Bab 166 : Krisan (17)
167
Bab 167 : Daniel Yon (1)
168
Bab 168 : Daniel Yon (2)
169
Bab 169 : Akhir Sesi Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!