Maafkan Aku Suamiku (Mencintai Anak Tiri)
" Sah... " ucap semua saksi dan tamu yang hadir menyaksikan pernikahan Aliya dan tuan Seno.
Aliya hanya bisa memejamkan matanya saat air mata nya tiba tiba saja keluar, status baru yang iya harap dari orang yang iya cintai ternyata iya dapat dari orang yang baru saja satu jam lalu Aliya kenal dan Aliya lihat.
Ya dia adalah Aliya seorang kembang desa yang harus menjadi korban pelunasan hutang keluarga nya, ya kakak yang begitu iya sayangi malah menjadikannya tumbal untuk membayar hutang pada tuan tanah di desa tetangga.
" selamat ya Al, kakak yakin kau pasti akan hidup senang menjadi istri tuan Seno " ucap kakak Aliya yang bernama Alan.
" untuk apa hidup senang jika tidak ada cinta di dalamnya ?" ucap Aya di sela sela isak tangis nya.
" memang kamu hidup makan cinta " ucap kakaknya ketus dan berlalu meninggalkan adik perempuan.
" tuan saya sudah menepati janji saya untuk menikahkan adik saya dengan anda, saya harap anda pun tidak lupa dengan apa yang anda janjikan pada saya " ucap Alan tak tahu malu.
Tuan Seno pun melemparkan amplop coklat yang berisi uang yang cukup tebal tepat di hadapan Aliya, bahkan tuan Seno menatap Aliya dengan tatapan merendahkan.
Alan yang sudah mendapatkan apa yang dia mau pun langsung meninggalkan Aliya di rumah besar tuan Seno bahkan semua pakaian Aliya pun sudah Alan kemas.
" kamu lihat apa yang kakakmu lakukan ?" ucap tuan Seno.
" dia telah menjual mu padaku jadi saya harap harga yang saya berikan setimpal dengan apa yang nanti saya dapat " ucap nya lagi.
Aliya mencoba menenangkan hatinya dan emosinya yang tiba tiba saja terbakar terlebih dengan ucapan tuan Seno barusan.
Semua tamu dan juga saksi pernikahan pun kini sudah pulang ke rumah mereka masing masing dan kini di rumah besar tuan Seno hanya tinggal tuan Seno, Aliya dan juga seorang Wanita paruh baya yang mengatur urusan rumah ini.
" bi.. tunjukan kamar yang akan di tempati nyonya baru mu " ucap tuan Seno yang usianya kini menginjak Lima puluh tahun sedangkan Aliya masih berusia dua puluh satu tahun.
" baik tuan " ucap bi marni atau yang sering di sebut bi mar meski sebenarnya usia bi mar dan tuan Seno tidak lah jauh berbeda.
" mari nyonya " ucap Bu mar mempersilahkan Aliya untuk mengikutinya menuju kamar yang berada di lantai dua rumah itu.
" bi.. emang di engga ada orang lain selain kita ?" tanya Aliya yang sedikit heran karena rumah sebesar ini tapi terlihat sangat sepi.
" terimakasih bi.. " ucap tuan Seno yang entah dari mana kini sudah ada di antara Aliya dan bi mur.
Bi mur pun hanya mengangguk dan mundur dari hadapan tuan dan nyonya baru nya.
' seperti nya usia nyonya muda tidak jauh beda dengan usia tuan muda ' gumam bi mur sambil pergi meninggalkan pengantin baru.
Tuan Seno langsung menarik aliya tanpa perasaan ke dalam kamar yang mulai saat ini akan menjadi kamarnya dan kamar istri barunya.
" untuk saat ini aku hanya menginginkan seorang istri yang bisa menuruti setiap keinginan dan juga memperhatikanku bukan untuk melayaniku diatas sana " ucap tuan Seno sambil menunjuk ke tempat tidur.
Sejujurnya Aliya sedikit heran dengan apa yang di ucapkan tuan Seno tadi, tapi iya bersyukur tidak harus melayani pria tua yang lebih pantas menjadi ayahnya itu.
" tapi jangan sampai orang lain tau dengan apa yang aku ucapkan tadi " ucap tuan Seno pada Aliya, setelah mengucapkan itu semua tuan Seno pun mulai merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
Aliya masih bergeming meski tuan Seno sudah memejamkan matanya tanpa memperdulikan dirinya, tak lama Aliya pun memilih membersihkan dirinya di kamar mandi yang ada di kamarnya itu.
Setelah yakin Aliya sudah tidak ada di sampingnya tuan Seno pun membuka kembali matanya dan menatap pintu kamar mandi yang tertutup rapat.
" belum saatnya aku menjamah mu " ucap tuan Seno tersenyum penuh misteri, setelah mengucapkan itu tuan Seno benar benar memejamkan matanya bersiap menghadapi hari esok
Aliya perlahan keluar dari kamarnya dengan pakaian tidur nya, jangan membayangkan Aliya mengunakan lingerie atau yang sejenis dengan itu. Aliya hanya menggunakan pakaian tidur standar berlengan panjang dan celana nya pun panjang.
Aliya mulai menaiki tempat tidur dimana di samping nya tuan Seno atau suami tuanya sudah merebahkan dirinya lebih dulu di sana.
' apa dia benar benar tidak akan menyentuh ku ? lalu apa tujuannya menikahiku ?' ucap Aliya dalam hati tapi matanya menatap pada suami tuanya.
" tidur dan jangan melihatku seperti itu !!" ucap tuan Seno dengan mata terpejam.
Aliya pun mencoba memejamkan matanya berharap pagi segera tiba dan Aliya berharap jika semua ini hanya mimpi.
' lihatlah siapa yang ada di sampingku saat.. bahkan dengan uang aku bisa menikahinya ' ucap tuan Seno yang kembali membuka matanya setelah yakin Aliya tertidur.
Waktu berlalu begitu lama bagi yang sedang menunggu, tapi tidak bagi Aliya dimana iya merasa baru saja memejamkan matanya tapi kini alarm di handphone nya sudah berbunyi tanda waktunya untuk Aliya bangun.
" ah.. syukur semua itu hanya mimpi " ucap Aliya dengan senyum yang terkembang sempurna karena tidak menemukan siapapun si sampingnya tapi tak lama senyum itu pun meredup saat iya menyadari jika ini bukan di kamarnya.
" arghhhh " Aliya berteriak sambil membekap mulut nya agar teriakan nya tidak terdengar ke luar.
" tidak usah bertingkah seperti itu " ucap tuan Seno yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang masih meninggalkan jejak air di dada bidangnya dan dengan rambut yang masih sedikit basah membuat ketampanan tidak berkurang Meski usianya sudah setengah abad.
" dari pada nanti bola matamu keluar lebih baik siapkan pakaian dan perlengkapan ku untuk ke kantor " Aliya hanya berkomat Kamit menirukan ucapan suami tuanya yang kini sedang mengeringkan tubuhnya dengan membelakangi Aliya.
" Aliya... " tuan Seno menyadarkan Aliya yang masih saja diam.
" iya... " Aliya pun menuju ruang ganti di ikuti tuan Seno yang masih menggunakan handuk untuk menutupi senjata pusakanya.
Aliya mengambilkan pakaian yang pas untuk suami tuanya pergi ke kantor dan juga segala asesorisnya pun Aliya yang menyiapkannya.
" buatkan aku kopi dan juga nasi goreng plus telur mata sapi setengah matang " ucapnya sambil menggunakan semua itu tepat di hadapan Aliya bahkan sampai saat iya menggunakan underwear pun sengaja iya lakukan di hadapan Aliya.
" jangan berbalik dan lihat aku karena mulai saat ini kamu harus terbiasa melihat tubuhku ini " ucap tuan Seno tanpa rasa malu sedikit pun.
' aku ingin lihat sejauh apa kamu bisa menahan hasrat mu itu ' ucap tuan Seno dalam hati saat melihat wajah Aliya yang memerah menahan malu.
✍️✍️✍️hai hai hai... ketemu lagi sama R-kha 😘😘 ini cerita receh R-kha untuk kali ini mungkin agak sedikit nakal ya ceritanya 🤭🤭 semoga kalian suka dan terus kawal cerita ini sampai selesai.
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi UP nya.
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha lebih semangat lagi.
Love you moreeeee 😍😍🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Erna Susanti
awal yang menarik
2023-06-10
2